Mengelola Keuangan Rumah Tangga Dengan Menyusun Menu Keluarga - MamakSetrong#5

by - 8:47 AM

Image design by Canva
Kolaborasi blog #mamaksetrong kali ini bahasannya mamak-mamak banget, hehe. Saya akan bahas tentang Mengelola Keuangan Rumah Tangga dengan Menyusun menu Keluarga.

Semakin kesini, harga-harga segala kebutuhan semakin melonjak. Para emak-emak pada bingung dan kewalahan mengelola keuangan rumah tangga. Termasuk saya, saya tipe emak-emak yang belum bisa dikatakan telaten dalam mengelola keuangan rumah tangga. Karena oh karena mulai merasakan kekeringan sebelum waktunya, saya dan suami akhirnya mengadakan rapat tertutup untuk membahas sistem perekonomian keluarga kami. Terbesitlah program Menyusun Menu Keluarga yang juga terinspirasi dari berbagai refrensi.

Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Image source.
Mengelola keuangan rumah tangga bukanlah perkara yang mudah bagi saya. Apalagi jika kita hanya mengandalkan gaji suami saja, harus pintar-pintar membaginya. Layaknya sebuah perusahaan, aliran uang juga harus jelas dan tepat pada pos-posnya. Jangan sampai keluar gawang, bisa brabe, cuy!

Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga:

  1.  Siapkan buku khusus mencatat keuangan rumah tangga. Jangan digabung dengan buku catatan lain, seperti buku catatan penjualan, catatan arisan, atau catatan utang.
  2. Catat nominal pendapatan yang tetap. Pendapatan yang tetap ini seperti gaji bulanan yang nominalnya sama di setiap bulannya. Bagi yang wirausaha mungkin bisa menggunakan rata-rata pendapatan perbulan.
  3. Buat rincian pengeluaran yang tidak bisa diganggu gugat. Misalnya, cicilan rumah/sewa rumah, berzakat, air, listrik, wifi, dan lain sebagainya.
  4. Buat anggaran belanja kebutuhan rumah, untuk sabun cuci, sabun mandi, dan lain sebagainya.
  5. Buat anggaran untuk jalan-jalan per bulannya, entah untuk ke tempat rekreasi atau makan di luar saat akhir pekan. Jangan lupakan ini walaupun tidak banyak, tidak masalah.
  6. Buat anggaran untuk makanan sehari-hari. Ini nih anggaran yang lumayan bikin pusing, soalnya harga bisa tiba-tiba berubah. Diperlukan kreatifitas lebih untuk mengelola uang untuk ini.
  7. Buat anggaran juga untuk keperluan lain-lain atau keperluan mendadak.

Pastikan semua uang sudah dianggarkan ke dalam masing-masing posnya. Teliti dan konsisten mencatat tiap uang masuk dan keluar, ini intinya. Kalau ada uang pendapatan lainnya (selain dari pendapatan tetap), bisa dimasukkan ke dalam pos untuk tabungan/investasi, bisa juga untuk penambahan uang rekreasi keluarga.

Jangan Khawatir, Ada Allah!
Pembahasan yang di atas itu jika kita bicara soal uang, beda lagi jika kita bicara soal rejeki. Rejeki itu luas. Ketika manusia menetapkan gaji kita Rpxxx per bulan, belum tentu menurut Allah. Tak dipungkiri, kami kadang pernah merasa khawatir tentang rejeki. "Bagaimana jika kurang? Duh, sudah mau habis, ini masih tengah bulan.", seperti itu. Ternyata kita memang sering lupa, bahwa rejeki tiap makhluk yang bernafas sudah tersedia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tenang saja, ada Allah yang menjamin hidup kita di dunia ini. Yang penting kita harus ingat dan sadar saja dengan kewajiban-kewajiban kita sebagai makhluk Allah.

Meskipun begitu, kita tetap tidak boleh pasrah dan bisa menggunakan uang yang kita dapatkan sesuka hati dengan pemikiran "toh rejeki sudah ada yang ngatur". Tetap harus menggunakan akal dan pikiran untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan keluarga yang baik dan tepat untuk menghindari pemborosan. Berperilaku boros atau konsumtif juga tidak baik dan tidak dianjurkan, kan?

Mengelola Keuangan Rumah Tangga Dengan Menyusun Menu Keluarga

Benar tidak, kalau makan di luar bakal lebih boros dari pada masak sendiri? Menurut pengalaman saya sih, benar. Coba saja dengan uang Rp100.000, kalau dibeli makanan di luar dapat seberapa banyak makanan? Kalau menu komplit (lauk+sayur), Rp100.000 hanya bisa untuk sekali makan untuk sekeluarga saja. Nah, coba uang Rp100.000 dipakai untuk belanja bahan makanan ke pasar, bisa dapat banyak dan untuk beberapa kali makan dan beberapa hari pula!

Belanja Rp100.000 dapet bahan makanan (lauk) untuk 3-4 hari, tinggal nambah sayuran dan buah aja.

Persoalan ini yang kadang dianggap receh, tapi sebenarnya bisa berdampak banget sama keuangan rumah tangga. Selama ini kami belum punya perencanaan yang rapi untuk soal makanan. Hari ini ya makan apa yang bisa dimakan saja, kalau tidak ada bahan-bahan di kulkas, ya beli saja. Untuk makan esok hari, ya biar jadi persoalan besok.

Duh, salah besar! Ternyata membuat perencanaan dengan menyusun menu keluarga tiap minggu atau tiap bulan ternyata salah satu cara kita mengelola keuangan rumah tangga agar lebih baik dan tidak melewati batas anggaran. Ya, kita bisa atur menu-menu kesukaan keluarga yang enak, bergizi, tapi tetap low budget sehingga uang yang akan digunakan untuk belanja pun sudah dipos untuk menu-menu makanan yang sudah direncanakan tersebut. Belanja jadi lebih jelas untuk beli apa beli apanya, menghindari membeli sesuatu yang pada akhirnya tidak terpakai juga.

Pengalaman saya yang dulunya belum merencanakan menu keluarga, apa saja dibeli. Ayam, ikan, sotong, dan aneka sayuran. Tapi karena rencana menu yang tidak ada, alias suka-suka, pernah tuh bahan makanan malah membeku lebih dari seminggu. Bingung mau diapain, dan akhirnya malah mubazir. Hal-hal seperti ini kan jadinya sayang banget, ya. Uang sudah keluar untuk membelinya, tapi malah tidak terpakai. Jangan dicontoh, ya!

Alhamdulillah, saya belajar untuk lebih profesional lagi dalam urusan makanan keluarga sehari-hari dengan menyusun menu keluarga tiap minggunya. Bagaimana cara saya menyusun menu keluarga? Simak, yah..

  1. Diskusikan bersama suami, bahwa kita akan menyusun menu keluarga selama seminggu. Siapa tahu, suami punya request menu-menu yang beliau inginkan.

  2. Tulis menu-menu suka dan bisa. Menu yang disukai keluarga dan bisa kita kerjakan. Buat list seperti:
    • Lauk (protein hewani & nabati):
      • Ayam geprek
      • Lele goreng
      • Sotong masak hitam
      • Ikan bumbu kuning
      • Orak arik tempe teri
      • Perkedel tahu
      • Tahu tempe bacem
      • dll
    • Sayur:
      • Bening bayam
      • Cah kangkung
      • Cap cay
      • Tumis sayur campur
      • Lalapan
      • dll
    • Sambal:
      • Sambal terasi
      • Sambal rawit merah bawang putih (geprek)
      • Sambal teri
      • Sambal kecap
      • dll
    • Buah:
      • Pisang
      • Jeruk
      • Semangka
      • Melon
      • dl
  3. Pasangkan lauk, sayur, sambel dan buah untuk tiap harinya. Kalau saya, saya susun menu keluarga untuk satu minggu saja dulu, atau bisa juga kalau mau langsung untuk satu bulan.

  4. Tempelkan di dapur atau di tempat yang mudah dibaca. Sekarang kita sudah punya rencana menu keluarga untuk satu minggu!

Nah, setelah menu keluarga sudah kita susun, tiap minggu atau 3-4 hari sekali kita belanja. Dengan sudah adanya menu keluarga yang sudah disusun, kita bisa mencatat apa saja yang harus dibeli untuk memenuhi menu keluarga tersebut. Belanja jadi bebas bingung, jadi hemat waktu. uang keluar jadi efisien dan tepat sasaran, menghindari mubazir, dan membantu kita untuk jadi lebih hemat.

Dengan menusyusun menu keluarga seperti ini juga, kita bisa lebih mudah menargetkan biaya makan agar sesuai anggaran bahkan kurang. Misalnya, anggaran makan Rp2.000.000/bulan. Itu berarti kita mengeluarkan uang untuk makan per harinya kurang lebih Rp66.000, per minggu kita belanja sebesar Rp462.000. Nah, tinggal disusun deh menu-menu low budget tapi tetap memenuhi gizi harian, pokoknya belanja untuk makan jangan melebihi Rp462.000 per minggunya.

Kalau untuk kami, InsyaAllah kurang dari segitu untuk belanja mingguan. Nah, uangnya bisa dipakai untuk beli cemilan atau masukkan ke tabungan. Beli cemilan pun ditargetkan. Misalnya seminggu 2 kali saja, bisa memilih frozen food yang bisa distok, atau boleh juga yang sekali beli. Bikin target lagi, cemilan anggarannya Rp50.000 per minggu.

Ya, begitulah tips ala saya untuk lebih bisa mengelola keuangan rumah tangga dengan cara menyusun menu keluarga. Adakah tips menarik ala teman-teman lainnya? Yuk, berbagi di kolom komentar!

Baca juga tips hemat belanja dan challange menarik dari Ibuk Desy dan Bubun Unna, ya..

You May Also Like

44 comments

  1. duh ketampar banget Ada Alloh yang sudah menjamin kadang hal ini yang suka aku lupain makanya udah buat anggaran segala rupa sampe lupa juga mba anggaran buat sedekah dan zakat penghasilan padahal ketika kita memberi selalu dibales lagi :)

    btw aku juga uda nerapi nulis menu begitu mba hal ini menghindari membeli yang tidak sesuai kebutuhan *mamak perhitungan :D

    ReplyDelete
  2. saya juga rutin menyusun menu mingguan untuk dirumah, memang ya budget belanja jadi lebih terkontrol

    ReplyDelete
  3. Aku juga selalu menyusun menu mingguan, bisa lebih hemat dan gak bingung mau masak apa aja, anak dan suami selalu bantuin menyusun menunya.

    ReplyDelete
  4. Belum kepikiran menyusun menu mingguan kayak gini. Soalnya dunia dapur dipegang ibu. Tapi layak dicoba kalau pas sudah rumah sendiri. Bisa menekan budget belanja euy

    ReplyDelete
  5. wow, 100rb bisa buat 3-4 hari ya ��

    ReplyDelete
  6. Mantap banget mengaur menu keluarga, aku lebih sering dadakan saat masak, apalagi kumat malasnya hehe

    ReplyDelete
  7. Kalkulator Allah memang tidak ada tandingannya ya Mbak, kadang kala kita udah nyiapin segini ternyata kurang tapi Allah ngasih kekurangannya lewat jalan lain.

    ReplyDelete
  8. Saya ngrrajin mba.. Kadang tuh bingung besok mau masak apa. Mau mulai coba deh nyusun menu mingguan

    ReplyDelete
  9. Intinya segala sesuatu yang telah direncanakan dan mengikutsertakan Allah dalam kehidupan dan kegiatan kita, Insya Allah semuanya ada jalannya ya, dimudahkan dan diberikan keluasan rejeki. Saya pelan-pelan juga menggunakan pola yang sama Mbak. Menyusun menu, belanja dan mencatat setiap pengeluaran.

    ReplyDelete
  10. memang perlu catatan khusus dan disiplin untuk melihat semua pemasukan dan pengeluaran di rumah ya mba. Btw aku sudah follow blognya ya, semoga sempat follback :)

    ReplyDelete
  11. Ada Allah. Iya, saya pernah beberapa kali pas ngerencanain anggaran lalu kayaknya kurang. Pas beneran waktunya kurang, ada aja yang ngasih ke rumah.

    ReplyDelete
  12. Aku dulu sempat mencatat pengeluaranku mba. Tapi ya ampun lama lama agak susah. Teryata memang pengaturan keuangan keluarga itu tak mudah ya. Aku pun lakukan dengan menghemat pengaturan menu makanan keluarga

    ReplyDelete
  13. Penasaran sama ayam geprek. Lagi hits ya menunya. jadi pengen masak ayam geprek juga deh.

    ReplyDelete
  14. Makasih tips dan sharingnya, komplet ya, saya pun masih belum telaten dalam mengelola keuangan, dan memang sering juga tidak menyusun menu secara teratur

    ReplyDelete
  15. Eh bener menyusun menu dan masak sendiri itu menekan pengeluaran banget

    ReplyDelete
  16. Aku blm bisa buat anggaran nih. Mungkin karena masih single. Jadi suka2 aja. Tapi selalu mencoba hemat kalau urusan belanja

    ReplyDelete
  17. bener Mbak, jangan khawatir akan rezeki. ada Allah Sang Maha Kaya. rezeki nggak akan tertukar kan yaa..

    betewe, saya sampai download aplikasi catatan keuangan, Mbak.. tapi kadang ada sehari atau dua hari yang terlupa. masih harus dilatih lagi kedisplinan utk mencatat keuangannya.

    ReplyDelete
  18. Wah kalo saya yang jarang masak..100ribu cuma bisa sehari mbak hehehe, becanda deh. Mengelola keuangan memang harus dilakukan ya mbak, biar ga besar pasak daripada tiang. Makasih sharingnya ya.

    ReplyDelete
  19. Aku juga merasa tersentil nih, karena suka menghitung rezeki dengan nominal uang.
    Padahal rezeki bisa datang gdalam bentu berbeda ya.
    Kesehatan, hadiah, mendapat berita baik dan lain-lain.

    ReplyDelete
  20. Jadi mamak emang mesti pinter-pinter ngelola keuangan ya.
    Kitalah manajer keuangan. Kita bertanggungjawab lgsg ttg pengelolaan keuangn.
    Inspiratif !

    ReplyDelete
  21. Iya juga ya jadi keliatan gitu ke mana uang keluar. Aku ya selama ini belum pernah bikin menu keluarga untuk seminggu. Yah boro2 buat yang seminggu, buat besok aja aku masih bingung. Thank's Mbak, mudah2an bisa aku kerjain seperti tulisanmu. :)

    ReplyDelete
  22. Keceh umi aal. Innallaha ma'anna Allah selalu bersama kita. Bener beud. Tp tetap ketrlatenan ibu menyusun jg tak kalah penting ya. Dan aku termasuk yg gak telaten menyusun. Huhuhu

    ReplyDelete
  23. belum bisa mengatur pengeluaran kaya gini. Apalagi masak juga angot-angotan. Tapi beli sih sebnernya ga boros. Yang boros adalah jajanannya. huhuhu

    ReplyDelete
  24. Pengin bisa menjadi manajer operasional berprestasi di rumah tangga, makanya kudu banyak belajar, salah satunya membaca artikel ini. Makasih ya mba.

    ReplyDelete
  25. Hadow, aku masih belum komit mengatur keuangan rt. Masih sering suka-suka gitu *pr banget nih, dan pengen berubah XD

    ReplyDelete
  26. Huhuhu, bener banget deh. Keuangan keluarga memang sangat dipengaruhi oleh makanan sehari2. Dan aku, masih boros di bagian makanan ini.

    ReplyDelete
  27. Hehhe...tau aja mba..
    Saya sering menghilangkan kekhawatiran dengan berkata "Tenang, ada Allah."

    Alhasil,
    Jadi super boros.

    Heuu~

    ReplyDelete
  28. Perlu belajar disiplin nih dqlam pengaturan menu keluarga. Saya sungguh masih out of control nih di sektor ini. Kebanyakan jajan soalnya.

    ReplyDelete
  29. sebagai menteri keuangan di keluarga harus pintar atur keuangan ya. Menu keluarga itu yang suka aku lewatkan

    ReplyDelete
  30. Pokoknya percaya sama kalkulatornya Allah ya Mba kita hehehe ada aja rejeki ga keduga. Waaaa aku mau belajar ah mengelola menu2 rumah biar ga boros 😁. Ak masih sering makan dan jajan diluar soapnya hsoapnya heheheheh

    ReplyDelete
  31. Banyak yang setuju aku Mbak, terutama di tantangan mengelola anggaran belanja masak ya Mbak. Pos yang paling dinamis ini naik turunnya :)

    ReplyDelete
  32. Dulu pernah menyusun menu 10 harian tapi gak bertahan lama haha. Krn ada masanya aku males masak dll. Tapi emang kerasa ya kalau beli boros. Kalau menyusun menu dengan disiplin emang akan lbh menghemat sih :D

    ReplyDelete
  33. Keuangan itu memang perjuangan banget yah mba, perjuangan mengatasi rasa malas.. tentang dana darurat dan sebagainnya dan kebantu dengan belajar mengatur minimal uang dapur... makasih umi aal...

    ReplyDelete
  34. awalnya aku begini mbak supaya ga bingung tiap hari mau makan apa tapi nyatanya....
    jadilah dadakan aja mengolah bahan yang ada. Heuheu.

    ReplyDelete
  35. Kereenn banget nih Mbak, well prepare.
    Saya mah gak telatan catat mencatat pengeluaran dan buat menu gitu, huhuhuh. PR banget ini.

    ReplyDelete
  36. hahahhah jadi emak gua yang cermat banget masalah ngurus bujet rumah tangga, maklumlah doi nggak kerja dan katanya harus pinter2 biar nggak tekor. kalau tekor mau nombok kemana ? secara emak kaga kerja

    ReplyDelete
  37. iya banget nih. kadang kalau kalap beli cemilan bisa bikin uang belanjq ludes. nice sharing ni kak juls

    ReplyDelete
  38. The power of mamak mamak emang luar biasa ya.. cukup gak cukup harus cukup. Semangat mamak

    ReplyDelete
  39. Tulisan bagus. Dari sini bisa ketampar bahwa pengelolaan uang rumah tangga oleh emak emak itu sangat baik. Tapi emak emak bisa pusing kalau belum tau cara mengelolanya.

    Misal uang 50 ribu aja bisa jadi makanan kalau di tangan emak emak. Nah kalau di tangan bapak, kayaknya hanya jadi asap. #eh

    ReplyDelete
  40. Tulisan bagus. Dari sini bisa ketampar bahwa pengelolaan uang rumah tangga oleh emak emak itu sangat baik. Tapi emak emak bisa pusing kalau belum tau cara mengelolanya.

    Misal uang 50 ribu aja bisa jadi makanan kalau di tangan emak emak. Nah kalau di tangan bapak, kayaknya hanya jadi asap. #eh

    ReplyDelete
  41. mencatat pengeluaran tiap bulan udah dilakuin, apalgi kami hidup didua dapur, mengatur menunya keqny boleh dipraktekkan, biar lebih variasi jg, trus udah ad gambaran setiap harinya mau masak apa, makasih tipsny mamak

    ReplyDelete
  42. Waaah boleh dicontek niih daftar menunya. Maklum sering tiba2 mati gaya kalo udah di dapur. Bingung mau masak apa? Hehehe

    ReplyDelete
  43. Iya kami belanja kemarin hari Minggu ke pasar, 100 ribu bisa beli ayam, kangkung, tauge, telur puyuh, pare, dan beberapa jenis sayur lainnya. Alhamdulillah bisa cukup untuk lauk seminggu. Lebih hemat daripada makan ke restoran bertiga habis 90 rb.

    ReplyDelete
  44. inspiratif sekali kakak ini, setiap tulisan nya sangat bagus untuk ditelaah di kehidupan nyata

    apalagi dalam kehidupan berkeluarga, mengelola keuangan sangat wajib dan perlu sehingga bisa menghemat pengeluaran

    ReplyDelete