Serba-Serbi Alat Kontrasepsi Untuk Keluarga Berencana (KB), Bagusan Yang Mana?

by - 2:15 AM

Alat kontrasepsi keluarga berencana

Serba-Serbi Alat Kontrasepsi Untuk Keluarga Berencana (KB), Bagusan Yang Mana? - Jujur, awalnya saya agak 'ngeri' dengan segala jenis alat kontrasepsi untuk Keluarga Berencana (KB). Menurut saya yang awam saat itu, tiap alat kontrasepsi atau KB itu pasti ada efek sampingnya.

Meskipun ada efek samping, tapi tidak semenakutkan itu, kok. Apalagi kita punya banyak pilihan untuk memutuskan alat kontrasepsi yang mana satu yang ingin kita pilih. Nah, di artikel kali ini saya mau cerita tentang Serba Serbi Alat Kontrasepsi Untuk Keluarga Berencana (KB) dan kira-kira bagusan yang mana, ya?

Setelah kelahiran anak pertama, saya dan suami memutuskan untuk tidak memakai alat kontrasepsi apapun. Ya itu dia, kami masih rada 'ngeri'. Tapi, tahukah teman-teman kalau menyusui bayi setelah melahirkan atau ASI ekslusif itu juga merupakan KB alami?


Wanita yang baru saja melahirkan biasanya butuh waktu beberapa lama untuk mengalami jadwal menstruasi yang normal kembali. Peristiwa itu disebut Metode Laktasi Amenorea, dimana kesuburan kita menjadi terhambat karena proses ASI ekslusif.

Tapi, metode ini hanya berlangsung sementara, metode ini tidak bisa diandalkan lagi apabila teman-teman sudah mengalami jadwal menstruasi yang normal seperti sedia kala (meskipun masih ASI ekslusif).

Kalau saya dulu tidak menstruasi selama kurang lebih 8 bulan setelah kelahiran anak pertama, dan 3 bulanan setelah kelahiran anak kedua. Itulah masa KB alami saya selama proses ASI ekslusif.

Menstruasi adalah sebagai tanda bahwa kita (sudah) subur dan sangat besar kemungkinan terjadinya kehamilan jika terjadi pertemuan sperma dan sel telur.

Nah, ada satu lagi metode KB manual yaitu Coitus Interuptus (Senggama Terputus) atau yang biasa dikenal "tembak luar". Metode ini dilakukan dengan cara mencabut penis sebelum terjadi ejakulasi saat melakukan hubungan seksual.

Cara ini cukup banyak diminati pasangan suami istri karena tidak membutuhkan alat dan tidak mengeluarkan biaya sama sekali, hanya dibutuhkan kesigapan suami (pria) saja. Sedikit saja terlambat mencabut penis saat hendak ejakulasi, maka pembuahan/kehamilan bisa saja terjadi (jika ada sedikit sperma yang keburu masuk ke dalam rahim wanitanya).

Selain itu, ada juga metode kontrasepsi lainnya yang menggunakan pemasangan alat, konsumsi obat, suntikan hingga pembedahan. Kalau sekiranya kita kurang yakin dengan metode yang alami dan manual, kita bisa memilih salah satu metode kontrasepsi ini.

Nah, ini nih yang sempat membuat saya 'ngeri' dan enggan memakai alat kontrasepsi. Tapi semua perasaan ngeri tersebut pelan-pelan harus saya hilangkan karena saya dan suami sepakat untuk menunda kehamilan setelah kelahiran anak yang kedua.

Yang mana sih alat kontrasepsi yang bagus?

Tergantung, ya. Tergantung kitanya mau yang mana, tentu semua punya keunggulan dan efek samping masing-masing. Alat kontrasepsi juga cocok-cocokan dengan penggunanya, kontrasepsi X bisa cocok digunakan si A tapi belum tentu cocok pula dengan kita.

Ada baiknya, sebelum menggunakan alat kontrasepsi kita konsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan yang terpercaya, ya.

Berikut ini macam-macam alat kontrasepsi yang biasa digunakan untuk menunda kehamilan atau KB:

1. Pil - hormonal


Pil merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan para ibu-ibu. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesterone sintetis yang berfungsi untuk mencegah ovarium wanita untuk melepaskan sel telur. Hormon-hormon yang terkandung di dalam pil ini juga mempersulit sperma untuk mencapai sel telur.

Yang harus diperhatikan jika mengkonsumsi pil kontrasepsi, kita harus rutin meminumnya setiap hari dan ikut aturan minum dengan baik sesuai dengan siklus haidnya kita. Tentunya dengan petunjuk dokter, ya..

2. Suntik - hormonal


Suntik kontrasepsi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat berisi hormon di tubuh pengguna, bisa di lengan, di paha, atau perut. Tujuan dari hormon ini mempunyai fungsi yang sama dengan pil, yaitu mencegah terjadinya ovulasi atau pembuahan di dalam rahim.

Suntik kontrasepsi ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali, kita bisa pilih sesuai dengan kebutuhan kita. Memilih alat kontrasepsi suntik ini harus dengan pengawasan dokter ya, karena suntik kontrasepsi tidak disarankan untuk penderita penyakit tertentu.

3. Implant - hormonal



Orang kita biasa menyebutnya "KB susuk". Kontrasepsi implant ini berbentuk tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Rata-rata alat kontrasepsi hormonal sih gitu ya. Memasukkan hormon ke dalam tubuh untuk mencegah ovulasi.

Implant ini dimasukkan ke bawah lapisan kulit lengan atas. Pemasangannya cepat dan mudah bagi ahlinya dan dapat bertahan selama 3 tahun penggunaan.

4. Cincin vagina - hormonal



Saya jarang mendengar cerita orang menggunakan alat kontrasepsi ini. Pemakaiannya tergolong ribet menurut saya. Tugasnya sama, untuk mencegah adanya pertemuan antara sel telur dan sperma.

Cincin ini adalah lingkaran lentur berdiameter 5cm yang mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam vagina selama 3 minggu kedepan. Kemudian cincin kita lepaskan hingga kita mengalami menstruasi.

Cara tersebut diulang kembali pada siklus berikutnya dan kita harus mengingat betul kapan tanggal kita memasang cincin itu untuk menentukan kapan cincin harus kita lepas lagi. Hmm..

5. Intrauterine Device (IUD) - non hormonal



IUD adalah alat kontrasepsi berbahan tembaga dan berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim wanita. IUD berguna untuk mencegah sperma masuk ke dalam sel telur dan mencegah terjadinya pembuahan.

Dokter kandungan saya merekomendasikan IUD sebagai alat kontrasepsi yang paling aman dan mudah. IUD merupakan alat kontrasepsi yang tidak 'mengganggu' hormon sama sekali. Sekali pasang, IUD bisa bertahan selama 5 hingga 10 tahun lamanya, tergantung jenis IUD nya.

Tingkat efektivitas IUD juga cukup baik hingga 99,8%, that's why IUD menjadi rekomendasi banyak dokter kandungan dan IUD banyak dipilih para ibu-ibu sebagai alat kontrasepsi untuk KB-nya. Termasuk saya. Hihihi :D *nyengir dulu ah, serius amat dari tadi..*

6. Kondom - non hormonal



Kondom adalah alat kontrasepsi paling mudah dicari dan dipasang kapanpun kita membutuhkan (saat hendak melakukan hubungan seksual). Kondom berfungsi untuk mencegah terjadinya pertemuan antara sperma dan sel telur.

Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga berfungsi untuk mencegah penyebaran infeksi atau penyakit seksual menular seperi HIV dan sifilis. Hanya saja, kondom membuat sebagian orang merasa tak nyaman saat berhubungan seksual.

7. Tubektomi - non hormonal, pembedahan


Tubektomi adalah bentuk kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara pembedahan atau memotong saluran tuba atau tuba falopi. Dengan memotong saluran tuba, maka sel telur tidak akan dapat masuk ke dalam rahim dan sperma pun tidak bisa membuahi sel telur.

Tubektomi biasa direkomendasikan pada pasangan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau mencegah resiko tinggi yang bisa terjadi jika wanita itu hamil dan melahirkan lagi. Biasa orang kita menyebutnya dengan 'steril' atau 'ikat' alias tidak bisa hamil lagi. Ini bersifat permanen dan saluran tuba yang sudah dipotong tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula.

8. Vasektomi - non hormonal, pembedahan


Jika pada wanita ada tubektomi, vasektomi ini ditujukan bagi pria yang tidak ingin memiliki keturunan lagi. Vasektomi adalah pembedahan kecil dengan memotong vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis ke penis) sehingga sperma tidak dapat mencapai penis saat terjadi ejakulasi.

Yang perlu digarisbawahi, vasektomi ini tidak sama dengan kebiri, sehingga pria masih bisa ereksi dan tidak memengaruhi kejantanan pria sama sekali.

Seperti halnya tubektomi, vasektomi juga bersifat permanen ya, Bapak-Bapak sekalian...

---

Nah, itulah dia pembahasan tentang serba serbi alat kontrasepsi untuk KB yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita. Penggunaan alat kontrasepsi ini cocok-cocokan ya, teman-teman. Ada yang cocok menggunakan KB hormonal, ada juga yang cocoknya pakai KB non hormonal. Tergantung tubuh kita lebih menerima yang mana.

Untuk KB hormonal, efek sampingnya yaitu adanya 'gangguan' hormon di dalam tubuh. Tubuh kita bisa saja bereaksi berbeda, misalnya timbul jerawat, timbul flek hitam di wajah, berat badan naik, gangguan suasana hati, sakit kepala dan lain sebagainya.

Untuk KB non hormonal seperti IUD adakah efek samping? Ada juga, jika dokter yang memasang IUD belum berpengalaman, kita banyak melakukan aktivitas berat beberapa lama setelah IUD dipasang, kemungkinan IUD geser, nyeri perut bagian bawah, flek, keputihan, dan lain sebagainya. Kuncinya, pasanglah IUD di dokter kandungan yang terpercaya dan berpengalaman! InsyaAllah aman.

Gimana kalau KB permanen? Ya ini adalah pilihan paling akhir jika memang kita tidak ingin mempunyai anak lagi. Misalnya, sudah 3 atau 4 kali melahirkan secara sesar dan ingin menghentikan kelahiran demi keselamatan diri dan bayi.

Yang mana alat kontrasepsi yang paling bagus menurut saya?

Jawaban saya adalah IUD. Saya (masih) memakai IUD selama 3 tahun ini, Alhamdulillah tidak ada hal-hal aneh yang saya rasakan selama ini. Haid normal, hormon tidak terganggu, berhubungan seksual juga tidak terganggu.

Hanya saja, kadang ada flek yang keluar jika saya melakukan aktivitas berlebihan atau kegiatan berat dan melelahkan. Tapi itu bisa saya atasi dengan beristirahat dan minum air putih yang cukup.

Pemasangannya gimana? Sakit nggak? Nggak, sih. Pemasangannya juga nggak lama. Yang penting kita pergi ke dokter kandungan yang terpercaya dan sudah berpengalaman, satu lagi...kita juga harus nurut dengan apa yang dokter sarankan. Biasanya kita dilarang banyak melakukan aktivitas berat dulu setelah IUD dipasang. Segera kontrol apabila terasa nyeri di bagian perut bawah, flek berlebih atau pendarahan.

Itu sedikit gambaran dan tips dari saya jika teman-teman juga ingin mencoba IUD. Jangan lupa konsultasikan kepada dokter kandungan yang terpercaya dan berpengalaman untuk memilih alat kontrasepsi terbaik untuk teman-teman, ya..

Semoga artikel ini bermafaat dan bisa menambah informasi tentang serba serbi alat kontrasepsi untuk KB yang terbaik!

Jika ada metode atau alat kontrasepsi yang mungkin belum saya sebut di atas, boleh saling berbagi di kolom komentar, ya..

Sharing is caring,
Terima kasih sudah membaca sampai akhir. :)

You May Also Like

0 comments