• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi



Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Atasi Tantrum Anak Balita dengan Memenuhi 5 Baterai Cintanya - Tantrum adalah salah satu tantangan paling umum yang dihadapi para bunda dengan anak-anak di bawah usia lima tahun. Banyak bunda yang merasa bingung, kewalahan, bahkan ikut-ikutan tantrum saat anak mereka sedang "tantrum", terutama jika itu terjadi di tempat umum. Wah, pasti rasanya campur aduk ya, Bun!

Tapi, sebenarnya apa sih penyebab tantrum? Percayakah bunda kalau anak-anak juga punya "baterai cinta" di dalam dirinya? Sama seperti baterai gadget yang kita pakai sehari-hari, kalau baterai ini habis, anak akan memberikan "notifikasi" berupa tangisan, rewel, atau tantrum. Yuk, kita bahas lebih jauh bagaimana cara mengatasi tantrum anak balita dengan memenuhi 5 baterai cintanya.

Mengenal Baterai 5 Cinta Anak

Baterai cinta adalah istilah sederhana untuk menggambarkan kebutuhan emosional anak, yang biasanya dikenal sebagai 5 bahasa kasih (love languages). Ada 5 bahasa cinta utama yang perlu kita ketahui:
  1. Sentuhan Fisik (Physical Touch): Anak membutuhkan pelukan, ciuman, atau genggaman tangan untuk merasa dicintai. Sentuhan fisik memberikan rasa aman dan nyaman pada anak.
  2. Kata-kata Pendukung (Words of Affirmation): Anak perlu mendengar kata-kata positif seperti pujian, dukungan, atau sekadar ungkapan "Ibu bangga sama kamu." Kata-kata ini menumbuhkan kepercayaan diri dan membuat anak merasa dihargai.
  3. Waktu Berkualitas (Quality Time): Meluangkan waktu khusus untuk bermain bersama atau mendengarkan cerita mereka tanpa gangguan menunjukkan bahwa bunda benar-benar hadir untuk anak.
  4. Tindakan Pelayanan (Acts of Service): Membantu anak dengan hal-hal kecil seperti mengikat tali sepatu atau membuatkan makanan kesukaannya menunjukkan bahwa bunda peduli pada kebutuhannya.
  5. Pemberian Hadiah (Receiving Gifts): Hadiah sederhana seperti stiker, mainan kecil, atau makanan favorit bisa menjadi bentuk cinta yang berarti, terutama jika diberikan dengan tulus.

Mengapa Penting Memenuhi Kelima Baterai Cinta Ini?

Setiap orang memiliki bahasa cinta yang dominan, namun pada anak balita, mereka membutuhkan kelima bahasa cinta ini untuk merasa aman dan dicintai. Ketika salah satu baterai cinta anak habis, mereka bisa menjadi rewel, menangis tanpa alasan jelas, atau bahkan memaksakan kehendaknya dengan cara yang ekstrem seperti menjedotkan kepala ke tembok.

Sebagai orang tua, tugas kita adalah memastikan bahwa semua baterai cinta ini terisi dengan cukup setiap hari. Dengan begitu, anak merasa dipahami dan emosinya lebih stabil, sehingga tantrum bisa diminimalisir.

Cara Mengisi Kelima Baterai Cinta Anak Setiap Hari

Ada banyak cara sederhana untuk mengisi baterai cinta anak, salah satunya melalui sentuhan fisik. Pelukan hangat bisa jadi awal yang manis saat mereka bangun tidur atau sebelum tidur malam. High-five atau tepukan lembut di punggung juga bisa diberikan saat mereka berhasil melakukan sesuatu. Saat mereka merasa sedih atau butuh kenyamanan, menggendong mereka sambil menenangkan bisa membuat mereka merasa aman dan dicintai. Sentuhan kecil seperti ini sering kali bermakna besar untuk anak.

Lewat kata-kata pendukung, Bunda bisa membangun kepercayaan diri mereka. Katakan hal positif seperti, "Kamu hebat banget sudah berani mencoba!" atau "Ibu bangga sama kamu." Menghindari kritik yang berlebihan juga penting, supaya mereka tidak merasa takut untuk mencoba hal baru. Jangan lupa untuk mengucapkan “terima kasih” saat mereka membantu, sekecil apa pun itu, agar mereka merasa dihargai. Kata-kata yang tulus akan selalu diingat anak dan menguatkan ikatan emosional.

Waktu berkualitas juga merupakan cara yang sangat efektif. Saat bermain bersama, cobalah untuk mematikan gadget dan fokus sepenuhnya pada mereka. Jadwalkan waktu untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti membaca buku cerita, bermain puzzle, atau sekadar mendengarkan cerita mereka dengan penuh antusias. Anak-anak sangat menghargai perhatian yang diberikan secara utuh, bahkan untuk hal-hal yang menurut kita sepele.

Melalui tindakan pelayanan, Bunda bisa menunjukkan cinta dengan membantu mereka di saat-saat kecil yang mereka butuhkan. Misalnya, buatkan makanan favorit mereka dengan penuh cinta, bantu mereka menyusun mainan, atau membantu mengenakan pakaian dan sepatu saat mereka kesulitan. Dengan tindakan ini, anak akan merasa didukung dan tahu bahwa Bunda selalu ada untuk mereka, tanpa mereka perlu meminta. 

Terakhir, pemberian hadiah kecil juga bisa jadi cara manis untuk mengisi baterai cinta anak. Misalnya, berikan buku favorit, boneka kecil, atau bahkan tuliskan pesan cinta di secarik kertas dan selipkan di kotak makan mereka. Rayakan pencapaian mereka, seperti saat mereka berhasil makan sendiri, dengan hadiah sederhana yang bermakna. Hal ini tidak hanya membuat mereka merasa dihargai, tapi juga memberikan kenangan manis yang akan selalu mereka ingat.

Memahami Bahasa Cinta yang Dominan

Seiring waktu, bunda akan mulai melihat mana baterai cinta yang paling dominan dan dibutuhkan oleh anak. Misalnya, ada anak yang sangat tenang setelah dipeluk, sementara yang lain lebih senang jika bunda menghabiskan waktu bermain dengannya. Dengan mengenali kebutuhan ini, bunda bisa lebih fokus mengisi baterai cinta yang paling penting bagi anak, sehingga mereka merasa lebih bahagia dan tantrum pun berkurang.

Pada intinya, tantrum adalah bagian alami dari perkembangan anak, namun kita bisa menguranginya dengan cara memenuhi kebutuhan emosional mereka melalui 5 baterai cinta ini. Dengan sentuhan fisik, kata-kata pendukung, waktu berkualitas, tindakan pelayanan, dan pemberian hadiah, bunda tidak hanya membantu anak mengatasi tantrum, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dan penuh cinta.

Jadi, yuk mulai isi baterai cinta anak kita setiap hari, Bun! Tidak perlu hal besar, cukup lakukan dari hati, karena cinta yang tulus adalah kunci utama dalam mendidik anak dengan bahagia. Semangat, bunda-bunda hebat!

Terima kasih sudah membaca tulisan ini sampai akhir, semoga bermanfaat! :) 

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Share
Tweet
Pin
Share
No comments



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh!

Wah, rasanya sudah lama banget sejak terakhir kali saya nulis di blog ini. Ada beberapa alasan -yang jujur, mungkin terdengar klise- tapi saya nggak akan bahas itu di sini, ya. Hehe. Yang pasti, saya benar-benar rindu nulis lagi. Rindu berbagi cerita, pengalaman, dan sedikit sudut pandang saya tentang kehidupan atau apa pun yang lagi terlintas di pikiran. InsyaAllah, kita mulai lagi dari sini. Yuk, kita nulis dan berbagi lagi, ya!

Belakangan ini, hidup saya rasanya kayak roller coaster, naik turun penuh kejutan. Ada kejutan berupa cobaan dan ujian, tapi ada juga rasa syukur dan mimpi besar yang terus bikin semangat. Pada akhirnya, hidup ngajarin saya buat selalu bersyukur sama segala hal, walaupun seringnya nggak sesuai ekspektasi. Bersyukur karena masih diberi semangat buat terus maju, belajar, dan jadi lebih baik. Pelan-pelan, kita coba wujudkan ide-ide yang terus muter di kepala, juga mimpi-mimpi yang terus dipanjatkan. Semoga Allah kasih izin dan mudahkan setiap langkah kita.

Oh iya, di blog ini saya sering cerita soal anak-anak saya, Aal dan Maryam. Sekarang mereka udah makin besar, MasyaAllah. Aal bakal 11 tahun di bulan April nanti, sementara Maryam, sekarang udah 8 tahun. Mereka masih aktif di sekolah tahfidz sekaligus homeschooling, dan saya bersyukur banget bisa terus dampingin mereka di masa-masa penting ini sebagai fasilitator dan teman yang selalu di segala situasi.

Keseharian kami di rumah, alhamdulillah, selalu ada hal baru buat dilakukan bareng anak-anak. Selain mendampingi mereka belajar, kami juga main game bareng, baca buku, nonton tayangan kesukaan mereka, atau cuma bercanda santai sambil bercerita. Makin ke sini, saya semakin sadar kalau mereka makin besar, dan saya juga harus makin bisa jadi teman buat mereka. Mereka butuh tempat yang nyaman buat cerita, bertanya, atau sekadar berbagi, dan saya pengen selalu ada buat mereka. Biar jadi orang tua yang sigma, jangan jadi orang tua yang skibidi bagi mereka. Hehehe.

Masih banyak banget hal yang pengen saya tulis di sini. Dari momen-momen kecil yang penuh makna sampai rencana-rencana besar di masa depan. Harapan saya, blog ini bisa jadi ruang buat berbagi cerita lagi, saling menginspirasi lagi, dan saling mendoakan kebaikan satu sama lain.

Jadi, terima kasih banget udah baca tulisan ini. InsyaAllah, saya bakal coba lebih konsisten nulis di sini lagi. Semoga apa yang saya bagikan bisa membawa manfaat dan keberkahan buat kita semua.

Sampai ketemu di tulisan berikutnya! :) 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam
  • Sudah Lama Ditunggu, HokBen Akhirnya Buka Gerai Pertama di Batam
  • Cobain Jadi Pilot! Family Gathering HUT Blogger Kepri ke-8 Tahun di FlyBest Flight Academy
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!
  • Inilah Manfaat Minum Teh Susu bagi Tubuh

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Batam
  • Homeschooling
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (10)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)
    • Jun 2023 (1)
    • Jul 2023 (2)
    • Oct 2023 (1)
  • ►  2024 (1)
    • Feb 2024 (1)
  • ▼  2025 (2)
    • Jan 2025 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates