• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Melawan Rasa Sendu, Menginap Semalam Di Radisson Hotel Batam - Liburan singkat kali ini agak berbeda, kami tidak seceria biasanya karena dek Maryam yang sedang kurang sehat. Awalnya rencana liburan ini mau kami undur saja, tapi ternyata tidak bisa karena kamar sudah booking seminggu sebelumnya. Baiklah, kami memutuskan untuk melawan rasa sendu ini dan tetap menginap semalam di Radisson Hotel Batam.

Maryam sedang demam, tapi dia semangat sekali ketika saya ajak bersiap-siap pergi ke hotel. Rezeki kami kali ini menginap di Radisson Hotel yang berlokasi di Sukajadi, Batam. Hotel ini termasuk hotel baru di Batam, letaknya dekat dengan lapangan golf Sukajadi. Tampak dari luar, bangunannya megah. Bagian dalamnya terkesan mewah.

Gedung Hotel Radisson tampak depan.

Pertama kali masuk ke bangunan hotel, kita bisa langsung melihat betapa luasnya lobby hotel ini. Kursi dan sofa yang elegan berbaris rapih. Sebelah kiri bagian receptionist, sebelah kanan beberapa kursi dan meja tamu dengan lampu hias yang tinggi dan mewah.

Lobby hotel yang luas dan nyaman.

Setelah check in, kami mendapat kamar di lantai 6 dan view menghadap ke jalan besar. Desain kamarnya pun elegan. Suasana di kamar ini teduh karena lampunya yang bercahaya kekuningan, bikin ngantuk. Kamar ini juga dilengkapi setrikaan beserta alasnya, lho. Kalau buru-buru bawa baju yang belum disetrika, bisa nyetrika di sini. Hehhee.

Suasana kamar teduh dan nyaman, bikin ngantuuk.

Ada setrikaan dan alas setrika juga.

Kamar mandi. 1 pintu untuk shower, 1 pintu lagi untuk closet.

Malam itu kami hanya menghabiskan waktu di kamar hotel. Maryam yang suhu tubuhnya masih sekitar 38°c tampak belum bersemangat lagi. Padahal biasanya dia paling heboh kalau di hotel. Segala telepon hotel pasti jadi mainan, naik turun kasur yang tinggi, berlari kesana kemari. Kali ini dia sendu, lebih banyak di dalam gendongan dan tiduran di dalam dekapan saya saja. Hiks..

Aal yang tampak sangat happy, dia nonton siaran TV dengan seriusnya. Maklum, di rumah kami TV tidak nyala (diputus). Yaa, cukup di saat-saat seperti inilah kesempatan dia nonton, pas pula ada film bagus untuk anak-anak. Kami nonton film sambil ngemil kuaci, dek Maryam terus menyusu dan sesekali juga minta makan kuaci. Hehehe. Begitulah kami menghabiskan malam.

Besoknya, Maryam masih demam. Sedih.. Padahal sudah saya kasih paracetamol sejak kemarin. Dia bangun subuh dan mencari makan, syukurnya ada stok makanan di hotel yang saya jaga untuk Maryam kalau tiba-tiba dia mau makan. Selama sakit, dia susah makan. Makin sedihh, kannn... Pagi itu syukurnya dia mau makan beberapa suap sambil melihat view di luar kamar, pas banget ke arah matahari terbit.

View matahari terbit dari kamar.
AC saya matikan dan membiarkan ruangan itu menghangat karena sinar matahari. Maryam mandi menggunakan air hangat, dia tampak agak bersemangat. Kami bersiap untuk sarapan pagi. Maryam membangunkan mamas Aal yang masih nyenyak terlelap. "Mas Aal, yuk bangun! Mau berenang, nggak? Kita sarapan terus berenang, yuukk!"

Dia bangun seketika. Semangat sekali dia karena memang pengen berenang (maen aer). Tanpa mandi, dia hanya gosok gigi, cuci muka dan pipis saja karena mau berenang. Kami bersemangat menuju restaurant untuk sarapan pagi. Senangnya karena dek Maryam sedikit ceria! Tapi tetap dia belum mau jalan sendiri, maunya digendong Uminya saja.

Di restaurant, kami bingung mau makan apa. Pilihan menunya banyak, ada menu western, ada makanan Indonesia seperti bakso, soto, nasi, sayur, ikan fillet, ada egg live cooking, aneka buah, salad buah, aneka kue dan dessert yang cantik. Jatuhlah pilihan menu sarapan kami yang itu-itu aja, yaitu nasi goreng. Hehhe. Alhamdulillah, Maryam makan cukup banyak di sini. Tapi bihun gorengnya saja, hiksss... Tapi lumayan, lebih baik dari hari kemarin yang nyaris tidak mau sama sekali.

Menu sarapan andalan, nasi goreng 

Setelah sarapan, kami langsungg ke kolam renang. Aal paling semangat mau berenang. Awalnya, saya tidak izinkan Maryam ikut berenang. Tapi tiba-tiba dia minta turun dari gendongan dan ingin masuk ke dalam kolam. Duh, nak! Badannya hangat, tapi Bismillah, semoga demamnya luntur dan hanyut terbawa arus air kolam ini.

Kolam renangnya asyik! 

Maryam senang sekali karena bisa berenang bersama Abi dan mas Aal. Tapi saya tidak bisa biarkan dia berenang lama-lama. Kurang lebih 15 menit saja, dia segera saya bilas dan mandikan. Dia menggigil, tapi masih pengen nyemplung lagi. Duh. Saya oleskan minyak telon di tubuhnya, pakaikan baju dan celananya. Tapi sayang, lupa bawa jilbab gantinya.

Dek Maryam berenang tetap pakai jilbab.
Hijab cantik Maryam bisa didapatkan di sini.

Salah satu fasilitas yang saya sukai di Radisson Hotel ini adalah Kids Club, area bermain anak-anak yang bertema Jungle. Di Kids Club ini ada penjaganya, jadi anak-anak bisa bermain di sini kalau ayah dan ibunya mau berenang, sauna, atau mungkin SPA.

Patung gajah besar di depan area Kids Club.

Di dalam Kids Club ini ada ayunan ala-ala rumah pohon, ada banyak mainan anak-anak seperti mobilan, puzzle, lego, kolam mandi bola kecil, pelosotan/seluncuran, ayunan, beberapa buku bacaan, komputer, kursi-kursi untuk duduk bersantai menunggu anak-anak yang sedang bermain. Tempatnya nyaman dan bersih, mbak-mbak penjaganya juga baik dan ramah. Suasananya seperti sedang di dalam hutan, banyak hiasan dedaunan, pepohonan dan hewan-hewan. Asyik juga untuk foto-foto. Hehehe. Tapi lagi-lagi sayang, Maryam kembali tidak bersemangat, hanya ingin di dalam gendongan saya saja. Padahal banyak mainan dan boneka yang saya tawarkan untuknya, tapi dia tetap menolak.

Ayunan ala-ala rumah pohon.

Rak mainan dan buku.

Aal lagi masak, jualan makanan katanya.

Tidak terasa, waktu cepat berlalu di Kids Club ini. Waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB, 30 menit menuju waktu check out. Kami kembali ke kamar untuk bersiap-siap. Selepas sholat dzhuhur, kami keluar dan menyerahkan card kamar hotel ke receptionist.

Usai sudah liburan singkat kali ini di Radisson Hotel dengan suasana sendu dan lesunya Maryam. Alhamdulillah, sekarang dek Maryam sudah kembali sehat. Semoga ada rezeki untuk liburan-liburan singkat lagi, sehat semuanya dan bisa menikmati liburan dengan semangat dan suka cita. Aamiin.
Share
Tweet
Pin
Share
10 comments

Pengalaman Menggunakan Jasa Go-Clean Untuk Bersih-Bersih Rumah - Ini kejadian beberapa hari yang lalu, ketika itu saya benar-benar tidak bisa bergerak aktif dan leluasa seperti biasanya untuk membersihkan rumah karena sibuk mengurus adek Maryam yang lagi kurang sehat. Maunya digendong terus, bujuk makannya juga harus penuh perjuangan, pokoknya waktu saya habis untuknya saja.

Alhasil, lebih dari 2 hari rumah itu tidak disapu dan dipel, rasanya udah kotor banget. Dapur juga berantakan, kamar, ruang tengah, ahh semuanyaa berantakan. Saya risih kalau rumah kotor, terutama bagian lantai ya, tempat yang paling sering dipakai anak-anak untuk bermain. Apalagi Aal, anak pertama saya itu alergi debu, kan saya jadi khawatir sama kesehatannya gara-gara lantai yang lama tidak dibersihkan.

Iseng, saya coba buka aplikasi Go-Jek mencari menu Go-Clean, siapa tahu bisa bantu meringankan tugas saya saat itu. Hehehe. By the way, sebelumnya saya pernah lihat instastory salah satu teman saya yang menggunakan jasa Go-Clean untuk membersihkan area dapurnya. Dari dialah saya tahu kalau Go-Clean sudah bisa digunakan di Batam.

Banyaknya menu dari Go-Jek!

Kembali lagi ke cerita saya..

Setelah saya mencari menu Go-Clean di aplikasi Go-Jek, saya diarahkan untuk menginstall satu aplikasi lagi yang bernama Go-Life. Saya turuti kemauannya, aplikasi Go-Life berhasil diinstall di handphone saya. Tidak sabar dong, ingin segera mencoba. Saya langsung memilih Go-Clean.

Fyi, menu Go-Life yang sudah tersedia di Batam saat ini hanya Go-Massage (jasa pijat), Go-Auto (jasa cuci mobil) dan Go-Clean (jasa bersih-bersih). Semoga segera lengkap ya, karena kemudahan seperti ini sungguh sangat membantu banyak orang yang membutuhkan.

Kembali ke cerita saya lagi..

Setelah membuka menu Go-Clean, kita harus memilih layanannya, yaitu Reguler atau Spesial. Ternyata, layanan Reguler itu bersih-bersih umumnya dan Spesial itu layanan khusus menyetrika saja. Saya memilih layanan Reguler sesuai dengan yang saya butuhkan.

Setelah itu kita bisa memilih, apakah layanan ini menggunakan alat pribadi (alat kebersihan milik sendiri, seadanya yang ada di rumah) atau alat yang disediakan khusus oleh penyedia jasa. Biar nggak ribet, saya pilih menggunakan alat dari penyedia jasa saja.


Okey, lanjut ke step berikutnya. Pada saat saya menulis cerita ini, sepertinya sudah ada pembaharuan di aplikasi Go-Lifenya. Tampilan menunya tampak berbeda tidak seperti yang terlihat seperti beberapa hari yang lalu (waktu itu lupa screenshoot karena mamak repot, maafkan mamak..). Kalau yang sekarang tuh, seperti mau order makanan, gitu. Sedangkan berapa hari yang lalu, pemilihan ordernya berdasarkan durasi pengerjaan (minimal 1 jam). Durasi 1 jam tarifnya sekian Rupiah, 1,5 jam tarifnya Rp60.000, ada yang 2 jam, 2,5 jam, 3 jam. Saya pilih yang durasinya 1,5 jam dan tarifnya Rp60.000.

Go-Clean tampilan baru.
Saya suka, karena kita bisa tentukan penyedia jasanya (petugasnya) laki-laki tau perempuan. Kalau saya, tentu yang perempuan supaya lebih nyaman. Kita juga bisa menentukan jam berapa kita butuh mereka datang, jadi bisa disesuaikan sama jadwal penyedia jasanya. Tadaaa! Saya memesan jasa Go-Clean, aplikasi mencoba untuk mencari penyedia jasa yang ready. Tidak butuh lama, penyedia jasa ditemukan. Selamat untuk saya hari itu! Hehehe.

A few hour later... Tepatnya 1,5 jam setelah saya order, para penyedia jasa datang. Terlambat 20 menit dari jam yang disepakati di aplikasi, tapi biarlah, saya nggak suka cari masalah orangnya. Sudah ada orang yang bisa datang membantu tugas saya saja saya sudah berterimakasih dan bersyukur.

Mbak-mbaknya datang 2 orang, masih muda, kira-kira seumur saya. Kan saya masih muda!! Awalnya saya kaget, kok 2 orang. Tapi ternyata mereka saling membantu, bayarnya tetap sesuai tarif yang ada di aplikasi. Malah kalau dikerjain 2 orang bisa jadi lebih cepat, kan?

Tanpa banyak cerita, setelah salaman dan berkenalan singkat, mereka langsung bekerja. Mereka bagi tugas, satu langsung bersihkan kamar tidur dan yang satu langsung garap dapur. Saya agak surprised, mbaknya mencuci piring, membersihkan kompor, bagian bawah kompor, bagian rak bumbu, semua area dapur dilap dan bersih. Ini di luar ekspektasi saya, sih. Alhamdulillah. Hehehe.

Mbaknya sedang membersihkan dapur saya.

Lanjut bersihkan ruang tengah dan ruang depan (ruang tamu), area komputer, rak buku-buku suami saya, meja belajar anak saya, semua dilap, lantai divakum dan dipel. Lalu saya terkaget lagi, kamar mandi juga disikat. Senangnya hati mamak karena semuaaanya jadi bersih. Padahal tadinya saya pikir, mereka hanya bereskan kamar, ruang tengah, sapu dan pel saja. Hehehe.

Mbaknya membersihkan area buku-buku.

Kurang lebih 1 jam 15 menit mereka menyelesaikan semua tugasnya. Rumah saya beres, mereka istirahat sejenak minum dan sambil kami ngobrol santai sebelum mereka pergi bertugas kembali di lain tempat.

Ya Allah, hari itu saya sangat merasa terbantu. Adanya Go-Clean sangat bermanfaat bagi mamak-mamak yang membutuhkan seperti saya. Setidaknya saya bisa fokus mengurus dek Maryam yang sedang kurang sehat, rumah tetap terurus, Aal bisa main di atas lantai yang bersih, mbak-mbaknya juga senang karena bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Pokoknya kita semua senang!

Itulah cerita pengalaman saya ketika pertama kali mencoba jasa Go-Clean untuk bersih-bersih rumah saya beberapa hari yang lalu. Untuk itu, saya punya beberapa himbauan untuk para pembaca.

Berikut himbauannya di bawah ini:

Pengalaman saya, belum tentu sama dengan pengalaman orang lain. Perbedaan pengalaman ini bisa juga karena pelayanan tiap penyedia jasa yang berbeda-beda. Ada tipe penyedia jasa yang memang rajin, ada yang bekerjasama dengan rekannya seperti penyedia jasa yang bertugas di rumah saya itu, supaya kerjaan mereka lebih cepat terselesaikan, mungkin ada juga tipe penyedia jasa yang kurang cepat, kurang inisiatif, dan lain sebagainya.

Selain itu, kondisi rumah juga bisa menentukan perbedaan pengalaman orang, ya. Ada yang rumahnya parah berantakan, pasti butuh waktu lebih lama untuk membereskannya. Durasi 1,5 jam tidak akan cukup untuk membereskan seluruh ruangan yang ada. Sedangkan kondisi rumah saya saat itu tidak parah, mainan-mainan anak sudah lebih dulu dibereskan anak saya ke dalam boxnya, kamar tidur berantakan hanya di bagian sprei karena dipakai tidur, piring kotor juga tidak menggunung. Rumah saya juga tergolong kecil. Hanya punya 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang tengah yang gabung dengan ruang depan, tidak punya banyak perabot (sofa, lemari hias, dll).

Jadi, tidak bisa disamakan atau dibanding-bandingkan antara pengalaman saya di atas dengan pengalaman seseorang lainnya, ya.. Yang jelas, Go-Clean ini bisa jadi solusi ketika kita benar-benar sedang butuh jasa untuk bersih-bersih. Tapi saya berencana akan memakai jasa Go-Clean secara rutin, deh. Sebulan sekali, misalnya. Hehehe. Karena saya termasuk jarang menyentuh bagian bawah kompor, beberapa bagian yang juga jarang saya lap dan itu dilap sama mereka. Hasil keseluruhannya juga bersih, rapi dan memuaskan.

Terima kasih untuk mbak-mbaknya, untuk Go-Clean, untuk Go-Jek!
Bintang 5 untuk kalian!
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments

Menjadi Keluarga Multimedia, Pentingkah? - Perkembangan teknologi zaman sekarang sangatlah pesat. Sebagai seorang ibu, kita harus tetap melek teknologi, tidak boleh ketinggalan dan pasrah tertinggal oleh zaman. Dengan teknologi, kita bisa tetap belajar dan berkarya dimana saja, bahkan hanya lewat sebuah genggaman. Itulah teknologi.

Keluarga Multimedia, ini adalah materi terakhir kami di kelas Bunda Sayang Batch 3 Institut Ibu Profesional. Ada yang berbeda saat penyampaian materi ke 12 ini. Biasanya hanya lewat text di WA, infografis, video dan semacamnya yang tanpa tatap muka. Kali ini kami belajar bersama sambil saling bertatap muka dan saling menyapa.

Bagaimana bisa? Teman-teman sekelas saya itu berasal dari berbagai daerah, seperti Batam, Aceh, Pekanbaru dan sekitarnya. Tentu bisa, karena adanya teknologi. Kami berkumpul di sebuah ruang melalui aplikasi Zoom Clouds Meeting, di sinilah fasilitator kami menyampaikan materi, kami mendengarkan dengan baik, tidak ketinggalan pula sesi diskusi.

Pengalaman malam hari itu menyakinkan kita bahwa menjadi Keluarga Multimedia sangatlah penting. Kemajuan teknologi bisa membuat kita semakin banyak tahu, mencari ilmu tanpa terkurung waktu dan ragam aktivitas sebagai ibu. Tentunya, kita yang harus mengendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan kita. Kita yang harus belajar memanfaatkan teknologi untuk membangun sebuah Keluarga Multimedia.

Kenapa Keluarga Multimedia?

Ketika Aal belajar menulis/mengetik di komputer.

Menjadi Keluarga Multimedia dengan memanfaatkan teknologi, kita bukan hanya bisa meningkatkan kualitas diri sendiri, namun juga kualitas keluarga. Seperti apa contohnya?

1. Teknologi untuk mendidik dan memantau perkembangan anak

Saya banyak mengenal komunitas/group parenting ya melalui teknologi, sosial media. Ya, sosial media. Saya mengetahui Institut Ibu Profesional melalui sosial media. Belajar di Institut Ibu Profesional juga menuntut kita para ibu untuk melek teknologi, secara kita belajar via online bersama ibu/calon ibu lainnya di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.

Memantau perkembangan anak pun bisa melalui teknologi. Terbukti, ibu-ibu millenial pasti banyak bertanya dengan Google tentang perkembangan anaknya. Pengalaman saya sejak mempunyai anak yang pertama, Google selalu menjadi ruang untuk saya bertanya. Misalnya, "perkembangan janin 32 minggu", "perkembngan bayi 3 bulan", "stimulasi bayi 3 bulan", dan banyaaak lagi.

2. Teknologi untuk belajar tentang manajemen diri, anak dan keluarga

Melalui teknologi dan sosial media pula, saya mengenal webinar (seminar online), kulwap (kuliah di Whatsapp) yang berhubungn dengan manajemen diri, anak dan keluarga. Dari sosial media, saya mengenal Family Strategic Planning, menemukan bakat anak melalui Pandu 45, dan banyak lagi.

3. Teknologi untuk meningkatkan produktivitas

Dengan teknologi, saya bisa menulis artikel ini dan artikel lainnya, berbagi isi pikiran dan hati. Saya seorang Full Time Mom (Ibu Rumah Tangga) yang tetap ingin bisa produktif dan berkarya tanpa mengorbankan tugas dan waktu utama saya. Di "rumah" inilah pilihan saya untuk meningkatkan produktivitas dan mengukir karya. Satu bukti bahwa teknologi membuat para emak-emak (seperti saya) tetap bisa berkarya adalah launchingnya sebuah buku antologi berjudul "Jungkir Balik Dunia Emak" beberapa waktu yang lalu.

4. Teknologi menambah amalan ibu agar bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang

Saya pernah mengikuti sebuah kelas mengaji di grup Whatsapp. Kita belajar makhraj melalui voice massage, ustadzah mengkoreksi bacaan kita juga via Whatsapp. Beberapa kali kajian juga diadakan via Whatsapp (kulwap). Betap bersyukurnya kita yang terlahir di zaman ini, kita tetap bisa belajar mengaji dimana saja, saat menemani anak tidur, sambil menunggu rendaman cucian baju yang menumpuk, kita tetap bisa mengembangkan diri karena teknologi.

---

Tidak ada habisanya jika kita membahas tentang manfaat teknologi. Menjadi Keluarga Multimedia adalah ketika kita membuka diri untuk menerima perkembangan zaman, memanfaatkannya untuk hal-hal positif untuk meningkatkan kualitas diri dan keluarga.

Lalu, apakah teknologi juga kita kenalkan kepada anak? Tentu. Mengenalkan teknologi kepada anak bukan berarti memberikan kebebasan anak untuk bermain game di hp atau menonton video Youtube dengan leluasa, bukan itu. Mengenalkan ya hanya sekedar mengenalkan. Ini lho, kamu bisa menulis di hp/laptop, kamu bisa menggambar juga, robot itu dibuat karena teknologi, kartun-kartun yang kamu tonton itu bisa kamu buat sendiri karena teknologi, kita bisa melihat kakek nenek yang jauh di sana lewat video call karena teknologi, kita bisa pesan makanan online karena teknologi, dan masiih banyak lagi.

Memberi pemahaman bahwa robot Transformer yang di film-film itu bukanlah nyata, Aal juga bisa membuatnya kalau Aal belajar dengan baik dan tekun suatu hari nanti.
Kembali lagi, kita yang mengendalikan teknologi. Bukan teknologi yang mengendalikan kita.

Menjadi Keluarga Multimedia...mencari manfaat, membawa manfaat dan menebar manfaat untuk kita, keluarga dan semua orang di sekitar kita.
Share
Tweet
Pin
Share
12 comments

Bergesernya jaman membawa perubahan juga terhadap lifestyle masyarakat untuk menentukan hunian. Dulu orang menganggap tinggal di apartemen merupakan sesuatu yang mewah sekali dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang kaya. Namun saat ini hal itu tidak lagi berlaku karena harga apartemen sudah tergolong terjangkau seperti beberapa apartemen Depok yang tersedia. Anda bisa menjadikannya solusi hunian yang dapat dipilih saat merasa bosan tinggal di rumah.

Daerah Depok masih termasuk daerah perkotaan yang harga apartemennya rata-rata masih tinggi. Namun ada beberapa tips dan cara yang bisa Anda lakukan agar bisa mendapatkan harga yang murah. Selain menghemat budget, tentu saja Anda bisa merasakan sesuatu yang baru. Apalagi tinggal di apartemen lebih terjamin keamanannya karena ada proteksi dari pihak security. Untuk mendapatkan apartemen murah di Depok, simaklah beberapa hal berikut ini.

Image: pinterest.

Cara Mendapatkan Apartemen Depok Dengan Harga Murah

Kebosanan seringkali melanda saat Anda sudah lama menghuni suatu rumah dan ingin mendapatkan suasana yang baru. Salah satu hal yang bisa dijadikan solusi adalah menyewa apartemen dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan Anda. Pasti hal ini akan sangat menyenangkan dan membawa atmosfer baru dalam hidup Anda. Untuk mencari harga yang murah, cobalah beberapa cara berikut ini:

1. Menggunakan bantuan internet untuk mencari apartemen yang cocok

Melalui bantuan internet, Anda dapat mencari beberapa situs yang menawarkan apartemen yang dijual maupun disewakan sesuai dengan keinginan Anda. Selain itu, ada juga beberapa fitur aplikasi yang bisa digunakan dan menyediakan banyak pilihan apartemen, cek saja beberapa apartemen Depok ini. Biasanya di dalamnya sudah terdapat keterangan berapa jumlah kamar, ruang dan fasilitas apa saja yang disediakan.

Melalui keterangan yang diberikan, Anda dapat mengetahui apakah apartemen yang dicari sesuai dengan kriteria atau tidak. Selain itu Anda juga dapat melihat harganya, apakah sesuai dengan budget dan fasilitas yang diberikan. melalui itu semua Anda dapat membandingkan dan mempertimbangkan untuk mendapatkan yang terbaik.

2. Mencari apartemen yang sesuai kebutuhan

Selain mencari harga yang murah, carilah apartemen yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan harga yang relatif murah, jangan berharap berlebih untuk mendapatkan fasilitas yang sangat mewah karena harga tentu saja berbanding lurus dengan kualitasnya. Jangan lupa juga utamakan lingkungan apartemen agar Anda merasa nyaman karena tujuan utamanya adalah ingin mencari suasana yang baru agar tidak merasa bosan.

3. Menghubungi agen atau marketing apartemen yang terpercaya

Setelah mendapatkan cukup banyak list apartemen murah yang terjangkau budget Anda, segeralah hubungi agen atau marketingnya. Hal ini sangat penting untuk mengetahui lebih detail tentang keadaannya dan juga orang yang tinggal di apartemen tersebut. Anda juga boleh menanyakan apakah ada penawaran harga spesial untuk mendapatkan potongan harga. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan karena dapat lebih menghemat budget Anda.

Gunakanlah peranan agen atau marketing tersebut semaksimal mungkin karena Anda secara tidak langsung sudah memberikannya komisi saat nanti Anda setuju menyewa apartemen. Jadi Anda dapat meminta bantuan untuk mendapatkan unit apartemen yang sesuai dengan harga dan kriteria.

4. Survey ke apartemen yang menjadi incaran

Biasanya di website sudah ada beberapa referensi keadaan bangunan lewat video atau lebih dikenal dengan virtual tour. Nantinya Anda dapat melihat tampilan interior dan ruangan-ruangan apa saja yang ada di dalam apartemen. Namun tidak ada salahnya bila Anda mengeceknya secara langsung agar lebih mantap dalam menentukan pilihan.

Lakukanlah survey langsung tersebut tidak hanya pada satu apartemen saja, tapi akan lebih baik ke dua atau tiga apartemen. Dengan cara ini Anda akan lebih mudah dalam membandingkan kualitas dan harganya berdasar keadaan fisiknya.

5. Konfirmasi sebelum melakukan survey agar mendapatkan harga yang cocok

Anda pasti tidak mau kan menghabiskan waktu untuk survey apartemen namun belum mengetahui harganya dengan pasti. Anda pasti akan lebih mantap dalam mensurveynya saat sudah tahu kisaran harganya. Dengan melihat keadaan fisik, Anda dapat memperbandingkannya dengan apartemen lain yang sepadan.

Tujan dari memperbandingkan dan memberi tahu harga apartemen lain kepada marketing adalah agar mendapat harga yang lebih murah. Bila ini terjadi, tentu Anda akan diuntungkan dan mendapatkan apartemen yang sesuai dengan impian Anda.

6. Memastikan kembali daftar apartemen pilihan Anda

Dalam proses mencari apatemen Depok yang murah, Anda pasti sudah memiliki daftar kriteria yang diinginkan. Setelah survey Anda sudah memiliki bayangan nyata tentang harga dan kesesuaian kondisi fisik dan lingkungannya. Dengan seluruh kriteria yang Anda inginkan dan keadaan referensi yang sudah terbayang, pikirkan dengan tenang apa yang akan menjadi prioritas Anda.

Pastikan terlebih dahulu harga yang dipilih sesuai dengan kemampuan Anda sehingga tidak memaksakan diri hanya karena gengsi. Karena tujuan awal Anda adalah untuk mencari suasana baru agar tidak bosan bukan untuk dipamerkan karena bisa tinggal di apartemen.


Kekurangan apartemen dengan harga murah

Seperti yang kita tahu, harga tentu saja merupakan cerminan dari kualitas dan juga sehingga Anda juga harus memaklumi beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan. Beberapa hal yang mungkin harus Anda hadapi adalah sebagai berikut ini :

1. Lokasi yang agak jauh dari fasilitas umum

Dengan harga murah, biasanya letak apartemennya ada di daerah pinggiran kota. Jadi mau tak mau Anda harus siap dengan risiko menempuh perjalanan yang cukup lama dari apartemen Depok ke pusat kota. Hal ini tentu saja Akan membuat pengeluaran Anda lebih besar dalam bidang transportasi.

Kebanyakan apartemen yang murah di daerah Depok berjarak agak jauh dengan lingkup perkantoran. Dengan memilih tinggal di apartemen ini berarti Anda sudah siap untuk berangkat lebih awal dan pulang kerja lebih dari jam yang seharusnya. Kemacetan tentu saja sudah menjadi makanan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan dari rutinitas.

2. Apartemen dengan bangunan lama

Harga yang murah biasanya diberikan untuk apartemen yang memiliki bangunan lama. Walaupun memang masih layak huni, tetapi keadaannya tidak semenarik apartemen yang modern dengan harga di atasnya. Rata-rata usia bangunannya berkisar 10 tahun lebih. Namun itu bukan masalah bila kondisi fisiknya masih cukup baik.

Cermatlah dalam memilih jangan sampai Anda mendapatkan apartemen dengan harga murah namun fasilitasnya sangat buruk seperti air dan listrik yang bermasalah, dinding yang retak, atap bocor ataupun cat yang mengelupas. Oleh karena itu, cermatlah dalam memilih dan bandingkan dengan yang lainnya.

3. Apartemen yang sempit dan minim fasilitas

Harga yang murah akan memberikan Anda apartemen yang bisa dibilang sempit dan fasilitasnya kurang lengkap. Namun jangan mengeluhkan hal ini karena itu sudah menjadi resiko dari harga yang mampu Anda bayarkan. Dengan harga murah biasanya fasilitas yang ditawarkan hanya tempat gym, kolam renang dan parkir gratis.

Penggunaan fasilitas itu pun harus mengantre dan bergantian karena banyaknya orang yang memakai dan kurang luasnya bangunan. Hal yang muncul setiap harinya adalah lahan parkir yang selalu penuh dengan kendaraan karena terlalu sempit dan tidak dapat menampung banyak. Ditambah lagi bila penghuni apartemen memiliki lebih dari satu kendaraan pasti akan lebih merepotkan.

---

Dengan referensi di atas, tentunya Anda akan semakin terbantu dan mantap dalam memilih apartemen Depok yang sesuai dengan budget dan keinginan. Pilihlah yang sesuai dengan kemampuan dan membuat Anda lebih nyaman.

   

Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Sop Kambing Pak Kun
Hallo, para pecinta Kuliner Kota Batam! Siapa yang suka makan kambing? Atau siapa yang pengen makan kambing tapi ragu untuk memakannya? Ada tempat makan baru di kawasan Batam Centre yang kalian wajib coba, Sop Kambing Pak Kun, cita rasa ala rumahan. Bagi yang ragu makan daging kambing, boleh coba dulu sop kambing ini, keraguan kalian akan sirna.


Kenapa saya bilang cita rasa ala rumahan? Ya, karena memang sop kambingnya seperti sop kambing rumahan yang dimasak sepenuh hati. Bumbunya nggak pelit, pemilihan sayuran dan kambingnya juga dipilih dengan baik dan segar pastinya.

Kak Susan (kiri) & Pak Kun (kanan).
Sop Kambing Pak Kun ini dibuka pada tanggal 26 Oktober 2018, sekitar dua minggu yang lalu. Resep asli berawal dari Pak Kun dan diturunkan ke putrinya, Kak Susan. Mereka ingin menyajikan makanan yang sehat, tanpa penguat rasa seperti MSG/micin. Sehat dan alami dari sayuran dan rempah pilihan.


Baiklah, berikutnya saya akan coba review beberapa menu yang sudah saya cicipi (bukan cicip, tapi habiskan).

Sop Kambing Pak Kun


Saya memesan beberapa menu yang ada di sana, salah satunya adalah Sop Kambing Pak Kun. Sop kambingnya wangi menggugah selera, tidak ada bau kambing, kuahnya gurih alami, daging kambingnya lembut (dimasak kurang lebih 6 jam), tidak berminyak dan tidak berlemak. Terbukti, setelah saya khilaf menghabiskan satu mangkok sop kambingnya tanpa sisa, tidak ada lemak atau minyak yang menempel di mulut saya.

Kita bisa memesan sop kambing daging, sop tulang kambing, atau sop kambing campur daging dan tulang. Saya pesan yang campur dan itu habis tak tersisa! Sangat pas disantap selagi hangat bersama nasi panas dan kerupuk emping sebagai pelengkap. Nikmat yang haqiqi!

Signature Chicken & Tumis Toge

Signature chicken (kiri) & tumis tauge (kanan).
Lucu, ya, namanya signature chicken. Hehehe. Ini juga menu favorit saya di Sop Kambing Pak Kun. Ayam fillet ini teksturnya lembut banget. Padahal ini ayam bagian dada, lho. Saya kurang suka bagian dada karena biasanya teksturnya berserat, nah, signature chicken ini beda menurut saya!

Signature chicken ini menjadi menu pilihan jika kita tidak suka kambing. Biasanya anak-anak kan lebih doyan daging ayam dari pada daging lainnya. Untuk rasanya, ya jelas enak, bumbu ayamnya berasa dan tidak pedas. Aal dan Maryam suka sekali!

Maryam makan signature chicken dan menyuapi Abinya.
Nah, untuk tumis tauge, rasanya mirip seperti yang saya masak di rumah (maaf kalau saya kepedean). Enak, rasanya pas, cocok dimakan  bersama signature chicken dan nasi panas.

Minuman Unik, Kamquat


Saya baru pertama kali minum kamquat. Kamquat ini air jeruk (jeruk Cina yang kecil, banyak ditemui saat Imlek) dan dicampur dengan rendaman somboi (manisan buah). Bisa bayangkan bagaimana rasanya? Syegerrr!

Katanya, kalau kita merasa mual atau mabuk di perjalanan, minum kamquat bisa jadi solusi. "Mual? Minum kamquat..." Udah berasa iklan, belum?


Tidak banyak variasi menu di Sop Kambing Pak Kun, itu karena mereka memang ingin mengangkat sop kambingnya menjadi menu spesial. Tapi dalam waktu dekat, mereka akan menambah satu menu lagi, yaitu nasi goreng kambing yang tidak kalah spesial. Ah, penasaran!

Untuk soal harga, menurut saya harga sop kambingnya cukup murah. Hanya Rp33.500 saja, kita bisa menikmati sop kambing spesial cita rasa ala rumahan di Sop Kambing Pak Kun. Dalam waktu dekat ini, kita juga bisa order melalui Go food dan Grab Food. Jadi tenang, tetap bisa makan enak walaupun mager. Hehehe.


Tempatnya juga asyik, nyaman dan bersih. Yuk lah, coba ke sini dan nikmati Sop Kambing Pak Kun!

Sop Kambing Pak Kun
(Halal)

Alamat: Greendland blok A no 11 batam center, Jl. Raja M Tahir, Tlk. Tering, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444
(Search di google map Sop Kambing Pak Kun)
No Telp 0819-2710-0991

Instagram @sopkambingpakkun

Share
Tweet
Pin
Share
14 comments

Pengalaman Membeli Kacamata Menggunakan BPJS Kesehatan. Akhirnya saya mantap menutuskan untuk berkacamata. Sudah lama saya merasa bahwa saya membutuhkan kacamata. Tapi entah kenapa saya ragu, tidak percaya diri dan merasa wajah saya kurang cocok kalau memakai kacamata.

Pernah iseng nyobain kacamata di mall-mall atau kacamata punya teman, ya ampuun...kok merasa aneh sama muka sendiri. Hahaha. Tapi syukur Alhamdulillah...akhirnya sekarang saya menemukan kacamata yang cocok dan pas di wajah saya. Ya, minimal saya bisa percaya diri saat memakainya. Ya, khaan?

Image Source

Ini pertama kalinya saya beli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan. Emang baru pertama kali pakai kacamata, gimana sih.. Ternyata enggak ribet, kok. Yang penting mau bersabar saja untuk menjalani rangkaian prosesnya. Ya..namanya juga mau kacamata bersubsidi, jadi perlu usaha dan waktu lebih. Kalau mau cepat, mah, langsung datang ke optik, cek mata langsung di sana dan beli kacamata sendiri tanpa ada subsidi. Beres.

Saya mendapat informasi bisa beli kacamata mengunakan BPJS Kesehatan awalnya dari mertua saya, lalu saya juga pernah baca salah satu blogger di Kepri yang pernah punya penglaman yang sama. Saya penasaran, dong. Apalagi kan ada subsidinya, lumayan bisa meringankan dan sedikit menghemat. Otak emak-emak mode on.

Kacamata yang pas untuk saya.

Jadi gini, lho, rangkaian proses kalau kita mau beli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan. Maafkan kalau ada yang kurang, karena saat itu enggak terpikir untuk ditulis di blog. Jadi, minim foto-fotonya, deh. Mon maap, yak..

1. Datang ke klinik atau fasilitas kesehatan (faskes) pertama yang tertera di kartu BPJS Kesehatan

Saya datang ke Klinik Harapan Kita Pesona Asri selaku faskes 1 dan mendaftarkan diri untuk berkonsultasi dengan dokter umum. Setelah saya menyampaikan keluhan tentang mata saya dan mau memakai kacamata, dokter langsung minta petugas untuk menyiapkan surat rujukan ke dokter spesialis mata di rumah sakit yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

2. Mendatangi dokter spesialis mata

Segera datangi dokter spesialis mata di rumah sakit yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan, masa berlaku rujukan adalah 1 bulan setelah rujukan itu dikeluarkan oleh faskes 1. Rumah sakit yang saya tuju adalah RS. Elisabeth Batam Kota, di sanalah mata saya diperiksa sampai akhirnya dokter memberikan resep untuk pembelian kacamata.

Resep kacamata harus dilegalisir (diberi cap) oleh pihak rumah sakit agar resep tersebut bisa digunakan ke optik untuk membeli kacamata. Perawat atau petugas rumah sakit pasti memberi petunjuk, dimana kita harus melegalisir resep tersebut.

3. Mendatangi optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Kita tidak bisa memilih optik sesuka kita, hanya ada beberapa optik saja yang bekerjasama dengn BPJS Kesehatan dan bisa menerima resep kacamata kita. Bersama resep kacamata yang sudah dilegalisir, terlampir juga daftar optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tinggal pilih salah satu optik yang menurut kita paling OK. Alhamdulillah, optik-optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Batam adalah optik-optik ternama yang memang sejak dulu sudah eksis di Batam seperti Batam Abadi, Surya Optical dan lain sebagainya.

Oh ya, masa berlaku penukaran resep untuk membeli kacamata juga hanya 1 bulan. Jadi, buruan datang ke optiknya dan pilih kacamatamu segera!

4. Pilih frame kacamata yang pas dan cocok di wajah

Memilih frame kacmata ini susah-susah gampang buat saya. Sebelumnya, saya sudah mencari refrensi tentang tips memilih kacamata sesuai bentuk wajah (silahkan googling atau youtube). Tapi tetap saja kebingungan ketika dihadapkan oleh banyaaak macam frame kacamata pas tiba di optiknya. Dari yang harganya 800an, 500an, dan 300an saya coba. Akhirnya, pilihan jatuh ke frame kacamata yang saat ini saya gunakan.

Senangnya ketika menemukan frame yang pas, karena ternyata harganya Rp380.000 (include lensa). Bahagia, dong, karena harganya nggak mencekik dompet, euy! Hehehe. Nah, BPJS Kesehatan memberikan bantuan (subsidi) untuk pembelian kacamata dengan potongan sebesar Rp300.000 untuk Kelas 1, Rp250.000 untuk Kelas 2 dan Rp100.000 untuk Kelas 3. Jadi, sisanya kita tambahkan sendiri. Berhubung BPJS Kesehatan saya kelas 1, jadi saya hanya nombok Rp80.000 saja untuk mendapatkan kacamatanya. Horeeee!!

---

Itu saja rangkaian proses yang harus kita lakukan untuk membeli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan. Saya punya beberapa catatan atau tips yang harus kita lakukan agar proses di atas berjalan lancar.

1. Telpon rumah sakit yang ditunjuk sebelum datang, pastikan dokter ada atau tidak, jadwal dokter jam berapa, ambil antrian jam berapa, dan apa saja berkas yang harus disiapkan untuk mendaftar. Entah itu KTP asli, KK, foto copy surat rujukan dan sebagainya.

2. Pastikan kita datang sebelum masa berlaku rujukan atau penukaran resep berakhir, supaya kita tidak bolak balik mengulang prosesnya dari awal.

3. Setelah mendapatkan kacamata dari optik, jaga dan rawat baik-baik kacamatanya karena BPJS Kesehatan akan menanggung kacamata lagi setelah 2 tahun berikutnya. Kalau sebelum 2 tahun sudah rusak, ya bayar sendiri tanpa subsidi, Shayy... Hehehe.

4. Pilih frame yang sesuai dengan wajah dan membuatmu percaya diri saat memakainya. Memakai kacamata itu berarti merubah penampilan, jadi jangan terburu-buru memilih. Sayang, kan, kalau kacamata yang sudah dibeli tidak terpakai karena merasa kurang cocok dan kurang pas belakangan.

Itu saja, 4 tips singkat dari saya, semoga bermanfaat dan semoga membantu. Silahkan komentar di bawah kalau kira-kira ada yang kurang dari apa yang sudah saya deskripsikan, yaa....

Tampilan baru, berkacamata.

Share
Tweet
Pin
Share
38 comments

Menyapih Dengan Cinta (Weaning With Love). Tidak terasa, Januari 2019 nanti genap 2 tahun usia Maryam. Waktu terasa cepat berlalu, dia tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang sholehah, cantik, ceria, cerdas dan menggemaskan. InsyaAllah, Alhamdulillah..

Sejak lahir, Alhamdulillah Maryam mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) langsung dari payudara saya. Sampai detik ini, bahkan frekuensi menyusuinya masih sangat sering menurut saya. Menjelang 2 tahun usia Maryam saat ini, saya sudah mulai melakukan proses Menyapih Dengan Cinta (Weaning With Love) kepada Maryam. Walaupun belum ada tanda-tanda dia siap untuk disapih dalam waktu dekat ini. Tidak apa-apa, memang seperti inilah menyapih dengan cinta, proses ini akan terus saya lanjutkan sampai nanti dia benar-benar siap untuk disapih.

Apa itu menyapih?

Menyapih adalah proses menghentikan anak menyusu dari payudara ibu. Biasanya, penyapihan dilakukan saat usia anak 2 tahun. Karena proses Menyapih Dengan Cinta itu tidak boleh dilakukan secara mendadak, maka saya memulainya sudah sejak usia Maryam 18 bulan.


Bagaimana proses awal Menyapih Dengan Cinta?

Baby Maryam kesayangan Mamas Aal.

Menyapih Dengan Cinta tidak boleh dilakukan secara mendadak karena khawatir meninggalkan efek buruk pada si anak. Karena menyusui bukan hanya proses memberi air susu kepada bayi saja, tapi menyusui juga proses mentransfer kasih sayang dan kenyamanan pada anak.

Bayangkn saja, kalau tiba-tiba dia harus stop menyusu tanpa ada step yang melatihnya perlahan untuk bisa berhenti. Dia bisa merasa kehilangan kasih sayang dan kenyamanan yang ia dapatkan selama ini sejak lahir. Apalagi kalau menyapih dengan cara membohongi, menakut-nakuti, memberi pahit-pahitan di sekitar payudaya, dan lain sebagainya. Sedih, kan, kalau menyusui diakhiri dengan cara yang kurang baik dan meninggalkan kenangan buruk di dalm hati si anak.

Lalu bagaimana proses awal Menyapih Dengan Cinta? Sounding. Ya, ini adalah hal yang pertama kali saya lakukan. Tiap dia minta "nena" (sebutan unik Maryam ketika meminta nyusu), saya selalu menatapnya, membelainya dan mengatakan "..kalau sudah 2 tahun, itu tandanya adek nggak baby lagi. Kalau udah nggak baby lagi, nanti nggak nena lagi, ya." Dengan suara sebisanya karena sedang menyusu dia menjawab, "em..ehm.." sebagai tanda setuju.

Ketika sedang bermain juga saya suka memeluknya, menggendongnya dan bertanya "..adek baby atau kakak?"

"Baby kakak," seketika saya tertawa. "Kakak-kakak nggak nena lagi, yang nena itu...bei..?"

"Bi....(baby)" Jawabnya.

Menyapih Dengan Cinta, Mengalihkan Aktivitas Menyusui Dengan Aktivitas Yang Lain

Kesayangan yang saling sayang.

Menyapih, kalau hanya sekedar pengganti air susu, bisa kita alihkan atau ganti dengan susu lainnya. Bisa susu formula, susu UHT atau air putih. Tapi di dalam aktivitas menyusui bukan hanya sekedar air susu, ada taburan kasih sayang, ada kenyamanan yang terasa saat proses menyusui berlangsung.

Kita harus mencari aktivitas lain sebagai pengganti menyusui, agar keinginan dan kebutuhannya terpenuhi meskipun tidak menyusu lagi. Alihkan dengan memeluknya, mengelus kepalanya, mengusap punggungnya dan lain sebagainya yang bisa membuatnya merasa sangat disayang dan merasa nyaman. "Sini, sayang.. Umi elus aja punggungnya, ya. Umi sayang adek.."

Pengalihan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung kesiapan masing-masing anak untuk ikhlas berhenti menyusui. Inti dari proses ini adalah tidak menawarkan tapi tidak pula menolak. Tetap alihkan dan beri ia pilihan. Nyusu dialihkan ke minum susu atau air putih, kelekatan saat menyusui dialihkan ke pelukan atau belaian. Tapi kalau dia tetap meminta, saya tidak menolaknya, saya tetap berikan sambil terus memberikan sounding kepadanya.

Maryam beranjak besar.

Kira-kira beginilah negosiasi Maryam ketika saya coba mengalihkannya dari menyusui.

"Mi, nena.." Cara khas Maryam ketika minta nyusu.

"Nena? Adek haus? Sini minum sama-sama, yuk!" Saya memeluknya dan dia minum di pelukan saya.

Setelah meminum beberapa teguk air putih, saya menawarkannya untuk tidur, "Udah? Yuk, bobo.."

"Hmm, nena.." Masih meminta dengan sedikit rengekan.

"Sini, Umi peluk, yuk. Kalau nenanya diganti peluk dan usap punggung gmn?" Saya memeluk dan mengusap punggungnya, beberapa saat dia terdiam merasa nyaman.

Lalu dia mulai gelisah lagi, "Hmm, nena, Umi..." Rengengakannya semakin keras, wajah memelasnya pun terlihat jelas. Lalu saya menyusuinya, dia belum siap untuk lepas.

"Adek pintar anak sholehah, adek udah nggak baby lagi, ya. Kalau udah nggak baby, nggak nena lagi, lho.. Kalau udah 2 tahun, adek nggak nena lagi, ya.." Sounding saya kepadanya, sambil memandang mata dan membelai rambutnya.

"Hmm..emm.." Jawabannya selalu sama, seolah-olah dia setuju. Hehehe.

Menyapih itu bikin baper.

Maryam yang sedang menyusu.

Ini kejadian tadi malam, air mata saya mengalir memeluknya yang sedang menyusu. Tubuh kami menyatu, nafasnya dan nafas saya seirama, nyaman sekali. Dia menyusu setelah saya menawarkan air putih dan ia minum beberapa kali tegukan, saya juga berikan pelukan dan usapan lembut di punggungnya.

Saya terbayang wajahnya, yang memelas tetap ingin menyusu setelah saya alihkan dan tawarkan pilihan lain. Dia belum siap untuk lepas dan berhenti untuk menyusu. Ah, saya jadi sedih karena menyapihnya, berusaha melepaskan moment menyusui yang indah ini. Air mata saya tumpah, karena saya memang harus tetap menyapihnya.

Cepat atau lambat seiring usianya yang bertambah, dia akan siap suatu hari nanti. Tidak ada lagi moment mesra ini. Dulu saya pernah memintanya untuk cepat besar, tapi sekarang saya malah memintanya untuk jangan terlalu cepat tumbuh membesar. Maafkan kelabilan Umi, Nak..

Masa-masa ini, sungguh masa-masa yang sangat singkat. Mulai sejak ia baru dilahirkan, hingga nanti 2 tahun usianya. Lelah, bahkan kadang kita pernah mengeluh karena kita tidak bisa mengerjakan kerjaan rumah lainnya karena sibuk mengurusnya saja. Ketika masa-masa itu berlalu, hanya rindu yang tersisa. Hanya sesal yang ada karena kita pernah mengeluh dan kesal menghadapinya.

Nikmati masa-masa ini, jangan mengeluh atau sampai kesal dan memarahinya. Masa ini sangat singkat, kelak kita akan rindu, kelak kita ingin mengulang masa-masa ini lagi. Tapi dia sudah tumbuh semakin besar, tak ingin lagi menempel di pelukan kita 10 menit, 15 menit, bahkan 1 jam lamanya ketika saat ia menyusu. Sebenarnya kitalah yang kehilangan, bukan mereka.

Maryam saat ini, 22 bulan usianya.

Ya, ini cerita dan sedikit curahan hati saya yang galau karena tidak lama lagi akan kehilangan moment menyusui bersama si anak gadis. Saya sudah mulai menyapihnya, tapi saya menunggu kesiapan dan keikhlasannya untuk disapih.

Nantikan cerita saya tentang perkembangan proses Menyapih Dengan Cinta saya kepada Maryam berikutnya, ya.. Semoga ada perkembangan yang lebih baik kedepannya.
Share
Tweet
Pin
Share
7 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Cobain Jadi Pilot! Family Gathering HUT Blogger Kepri ke-8 Tahun di FlyBest Flight Academy
  • Sudah Lama Ditunggu, HokBen Akhirnya Buka Gerai Pertama di Batam
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!
  • Inilah Manfaat Minum Teh Susu bagi Tubuh

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Batam
  • Homeschooling
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ▼  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (10)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)
    • Jun 2023 (1)
    • Jul 2023 (2)
    • Oct 2023 (1)
  • ►  2024 (1)
    • Feb 2024 (1)
  • ►  2025 (2)
    • Jan 2025 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates