Pentingnya Memaksimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

by - 2:14 PM


Pentingnya Memaksimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak - "Kualitas manusia ditentukan oleh 1000 hari pertama kehidupannya." Kalimat ini saya dapatkan dari artikel Departemen Kesehatan sekitar tahun 2017 lalu. Rada berat ya, pesannya dalam banget gitu. Tapi memang benar, 1000 hari pertama manusia itu nggak bisa dipandang enteng. Saat itulah otak manusia mulai berkembang dengan sangat pesat, sistem metabolisme dan kekebalan tubuh manusia mulai dibentuk.

Gambar: sarihusada.com
Buat para gadis atau para calon ibu, yuk, sama-sama kita concern terhadap hal ini. Sebelumnya kita ketahui dulu, 1000 hari pertama kehidupan itu dihitung sejak kapan, sih? Ternyata 1000 hari kehidupan manusia itu terhitung sejak hari pertama konsepsi lalu terbentuklah embrio hingga anak berusia 2 tahun. Ya, ketika ibu dikatakan positif hamil, saat itulah kehidupan seorang manusia dimulai. Malah biasanya kita baru ketahuan hamil paling cepat sudah di minggu ke 4, ya. Nah, bagaimana dengan minggu-minggu sebelumnya? Apakah kita sudah memberikan segala yang terbaik untuk calon bayi? Asupan, vitamin, atau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik bagi pertumbuhan janin?

Makanya, di atas tadi saya menyebut para gadis-gadis, para wanita yang sedang menunggu kehadiran sang buah hati untuk bisa mempersiapkan diri sejak awal. Nanti akan saya bahas tentang apa saja yang harus kita lakukan untuk memaksilmalkan 1000 hari pertama kehidupan anak. Sebelumnya, mari kita simak dulu apa yang terjadi jika kita tidak memaksimalkan 1000 hari pertama kehidupan anak di bawah ini:

  1. Terjadinya malnutrisi, kurang gizi, bahkan stunting (gagal tumbuh)
  2. Mudah terserang penyakit (daya tahan tubuh lemah) sehingga mengakibatkan angka kematian balita meningkat
  3. Penurunan kecerdasan (IQ) anak
Yang paling banyak dibahas beberapa waktu belakangan ini adalah soal stunting. Stunting adalah kondisi keterlambatan pertumbuhan pada anak, baik itu pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Jangka waktu yang lama itu ya di 1000 hari pertama kehidupan si anak, di sinilah masa-masa emas pertumbuhannya. Di Indonesia sendiri tercatat presentasi balita stunting masih lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh WHO. Nah, kalau bukan kita para orang tua yang mengubahnya, siapa lagi??

Gambar: indonesiabaik.id

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk memaksimalkan 1000 hari pertama kehidupan anak? Simak pembahasan di bawah ini:

1. Mulai sejak merencanakan kehamilan


Gambar: orami.co.id

Setelah menikah, sebagian besar pasangan pasti ingin segera memiliki seorang anak. Perhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh di masa-masa ini, karena kadang kita tidak menyadari kapan fase pembuahan itu terjadi hingga terjadilah kehamilan. Tinggalkan kebiasaan yang kurang baik seperti minum minuman bersoda, berkafein, merokok, dan lain sebagainya yang kurang baik bagi pertumbuhan janin. Perbanyak asupan asam folat, vitamin, dan sebagainya. Mengkonsumsi susu khusus untuk ibu yang sedang melakukan program hamil juga boleh menjadi pilihan. Silahkan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan (Obgyn) sejak kita memulai program hamil agar mendapat informasi dan saran-saran baik yang harus kita jalani.

2. Pada masa kehamilan

Gambar: hipwee.com
Setelah mengetahui kehamilan, sebaiknya kita segera memeriksakan diri ke dokter kandungan (Obgyn) atau bidan yang berkompeten. Minta saran tentang asupan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi atau mungkin kita membutuhkan suplemen tambahan. Biasanya, ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak dari pada biasanya (sebelum hamil). Ibu hamil juga membutuhkan sumplen penambah darah atau makan makanan yang dapat mencegah anemia. Anemia pada ibu hamil itu berbahaya karena bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau komplikasi lain saat melahirkan.

Periksakan kehamilan secara rutin sesuai dengan jadwalnya. Siapkan rencana proses melahirkan secara matang. Pelajari bagaimana proses melahirkan secara normal, olahraga hamil yang bisa memperlancar proses persalinan, dan lain sebagainya. Jangan lupa pula pelajari proses melahirkan secara sesar untuk antisipasi, agar kita tidak kaget dan stres jika takdir mengharuskan kita untuk melahirkan secara sesar.

3. Pada saat bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan

MasyaAllah. Maryam 14 hari.
Setelah bayi lahir, usahakan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). IMD adalah salah satu proses penting untuk memudahkan bayi dalam proses menyusui. Bayi yang baru lahir diletakkan di dada ibu untuk mencari langsung sumber Air Susu Ibu (ASI). Proses ini biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Perlu juga dikonfirmasi ke pihak klinik atau rumah sakit bahwa kita ingin adanya proses IMD, apalagi jika kita melahirkan secara sesar. Karena tidak semua rumah sakit mengizinkan IMD jika kita melahirkan secara sesar.

Tapi jika kondisi ibu atau bayi tidak memungkinkan untuk melakukan IMD, tidak masalah. Segera susui bayi jika sudah rawat gabung dan jangan biarkan bayi minum ASI/susu formula menggunakan botol susu dot karena bisa menyebabkan bayi bingung puting dan  mempersulit proses menyusui secara langsung dari payudara ibu. Sebagai pengganti dot, berikan bayi ASI/susu formula menggunakan sendok atau cup khusus bayi baru lahir.

MasyaAllah. The best moment!
Berikan ASI saja selama 6 bulan semaunya bayi, sesering mungkin. Jangan batasi misalnya 1 jam sekali, 2 jam sekali saja. Bayi tahu kapan dia ingin menyusui, jangan berikan empeng jika bayi terlihat ingin selalu menyusu, tapi berikan ASI. Memang begitulah bayi baru lahir, dan memang begitulah perjuangan seorang ibu untuk anaknya yang baru lahir. Usahakan menyusui langsung dari payudara ibu, tidak menggunakan media lain kecuali karena satu dan lain hal yang mendesak. Menyusui lansung dari payudara ibu mempunyai kelebihan lain selain memberikan nutrisi, juga mentransfer kasih sayang dan bonding yang kuat antara ibu dan bayi. Jadi, jangan sampain tinggalkan moment menyusui ini karena masa ini tidak akan pernah bisa terulang lagi.

Lakukan pijat bayi setiap hari, lakukan sendiri tanpa perlu mengeluarkan uang untuk membawa bayi ke baby spa. Memijat bayi juga salah satu moment mentransfer rasa cinta melalui sentuhan dan jangan lupa untuk mengajak bayi berbicara ketika kita memijatnya. Memijat bayi sangat bermanfaat untuk tubuhnya dan stimulasi perkembangannya. Pijat bayi tidak sulit kok, tidak perlu keahlian khusus karena lebih pada usapan-usapan cinta saja. Pelajari cara pijat bayi sendiri di rumah di sini.

Dan satu lagi, jangan lupa melakukan vaksinasi terhadap bayi sebagai salah satu ikhtiar kita untuk menjaga kesehatannya dan menghindarkannya dari penyakit. Pantau tumbuh kembang bayi secara rutin ke puskesmas/posyandu/rumah sakit terdekat setiap bulannya.

4. Bayi 6 bulan sampai 2 tahun


MasyaAllah, Aal & Maryam.
Melewati usia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan. dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sehat, alami, variatif dan bergizi seimbang. Bayi sudah bisa makan makanan keluarga di usia 1 tahun ke atas. Makanan keluarga itu adalah makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya tanpa harus dihaluskan lagi makanannya. Hindari pemberian penguat rasa, lebih baik hanya gunakan gula dan garam saja sebagai penambah gurih rasa makanan.

Kalau menurut saya, bayi-bayi jangan dikenalkan "makanan-makanan enak" dulu. Makanan enak itu yang mengandung penguat rasa (micin) atau perisa yang lumayan kuat, seperti ciki-ciki, jajanan, dan lain semacamnya. Karena menurut pengalaman saya, ini berpengaruh terhadap selera makannya yang bertema menu sehat, lho. Kalau bayi tidak terbiasa dengan "makanan enak" tersebut, biasanya dia mau-mau saja makan sayuran, atau masakan rumah yang sehat (tanpa penguat rasa). Bahkan, anak saya bisa makan brokoli rebus dengan sedikit gula dan garam tanpa komplain. Berbeda jika dia sudah tahu rasa makanan enak, dia malah menolak makanan sehat dengan alasan makanan itu "tidak enak".

Selain itu, tetap lanjutkan ASI sampai usia 2 tahun. Mulai persiapkan bayi untuk disapih ketika dia berusia di atas 1 tahun. Pada usia ini, ASI berperan sebagai asupan pendamping sedangkan makanan dan minumannya adalah asupan yang utama.

Sering-seringlah ajak bayi berinteraksi dan bermain. Perbanyak melakukan kontak fisik agar bonding kita dan bayi semakin kuat. Hindari bayi dari gadget pada usia ini, biarkan ia bereksplorasi dengan sekitarnya. Tetap periksakan pertumbuhan dan perkembangannya ke klinik/posyandu/puskesmas/rumah sakit terdekat dan lakukan vaksinasi rutin sesuai jadwalnya.

---

Itu dia beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan 1000 hari pertama kehidupan anak. Keberhasilan kita dalam memaksimalkan 1000 hari pertama anak sama juga dengan memaksimalkan kualitas generasi penerus masa depan.

Jangan sampai lengah, perhatian kita sangat dibutuhkan di sini.

Pesan ini bukan hanya untuk para IBU-IBU saja, tapi untuk SEMUA WANITA karena kelak akan menjadi seorang IBU.

Maksimalkan ikhtiar dan doa untuk anak-anak kita, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi manusia yang berkualitas karena cukup gizi sejak 1000 hari pertama kahidupannya.

You May Also Like

5 comments

  1. Ini juga yang saya dan istri lakukan mbak semenjak kehamilan pertama. Alhamdulillah sehat lucu menggemaskan semuanya :)

    ReplyDelete
  2. Kayaknya ini yang banyak orang tua kurang dapat pengetahuan. Artikel 1000 hari pertama kehidupan anak ini bagus jadi referensi ibu muda..

    ReplyDelete
  3. Penting bangets ni jaga sebaik-baiknya tumbuh kembang anak sejak terbentuknya dia dlm kandung an... Terimakasih sharingnya Mom... Jadi reminder krn pengin punya baby lagi... Hihihihi

    ReplyDelete
  4. Bagus banget ini ulasan utk calon ibu kaya gua. Makanya 1000 hari pertama itu disebut awal golden age ya?

    ReplyDelete
  5. bener-bener bacaan menarik nih, apalagi ku belum meniqa dan akan menjadi calon ibu. Duhhhhh jadi ga sabar *eh. Nice info banget kak plus bisa banget nambah pengetahuan tentang parenting, makaci kakakkkkk

    ReplyDelete