Menghadapi Anak Yang Banyak Bertanya Ala Umi

by - 11:58 PM


Aal berusia 4 tahun 2 bulan tepatnya, MasyaAllah, cerdasnya dia dalam hal berbicara. Soal bercerita, mengemukakan pendapat, meminta sesuatu dengan negosiasi, bantahan, dan runtutan pertanyaan adalah keadaan selalu saya hadapi setiap harinya.

Saat dia memberikan pertanyaan, tak jarang saya diserang dengan banyak pertanyaan yang beranak-pinak, yang kadang membuat saya mati gaya.

"Sabar ya, Sayang. Setelah Umi cuci piring ini, kita bahas pertanyaan Aal." Cara saya menghindar sementara.

Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Alhamdulillah saya mempunyai seorang suami yang tak henti-hentinya mengingatkan untuk selalu berpikiran positif. Mengajak saya untuk membuka mata, bahwa Aal adalah anak yang cerdas. Dia anak yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, dia mau bertanya dan selalu bertanya, berarti dia percaya pada kita untuk bisa memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.

Itu yang selalu saya ingat. Jika lelah melanda, kadang saya tidak siap dengan runtutan pertanyaannya. Kalau pertanyaan yang real pertanyaan dan bisa dijawab sih, OK. Tapi kadang banyak pertanyaan yang menurut orang dewasa itu tidak perlu dipertanyakan. Ah, kita lupa kalau sedang berhadapan dengan anak-anak, bukan orang dewasa.

Ada sebuah cerita, Aal bertanya "Umi, mana ya mobil dump truck Aal?"

"Mana, ya? Aal yang simpan bukan, ya? Umi nggak ada pindahin, loh.."

"Kenapa Umi nggak ada pindahin?"

"Kan Umi nggak pake, Sayang. Waktu itu Aal yang pake, kan? Coba diingat-ingat.."

"Lah, kenapa Umi nggak pake?"

Lalu saya sempatkan ambil nafas dalam-dalam dan menjawab, "Umi kan masak, Sayang. Ya nggak pakai dump truck."

"Kenapa masak nggak pakai dump truck? Terus dimana ya dump truck Aal?"

Aarghh, netijeeennn....pada tahu nggak dimana ujungnya pertanyaan dan pembahasan ini??? Hahaha.

Rasanya saat itu saya mau nangis, pertanyaan macam apa itu. Tapi pertanyaan itu keluar dari mulut seorang anak kecil. MasyaAllah.

Lalu bagaimana cara saya menghadapi Aal yang banyak bertanya?

1. Hadapi

Jangan menyuruhnya untuk berhenti dan diam apalagi dengan nada bentakan. Hal itu bisa membuatnya takut dan trauma untuk bertanya lagi. Padahal dengan banyak bertanya, dia bisa belajar banyak hal.

2. Tenang

Hadapi dan tanggapi dengan tenang. Jangan terbawa emosi kalau pertanyaannya aneh atau absurb. Namanya juga pertanyaan yang keluar dari mulut anak-anak yang pikirannya bercampur dengan imajinasi. Tenang, calm, atur nafas, jangan lupa senyum, dan pikirkan jawabannya.

3. Percaya diri

Kita orang dewasa, kita orangtuanya. Percaya pada diri sendiri kalau kita pasti bisa menghadapinya dan memberikan tanggapan dan jawaban terbaik untuknya. Zaman sekarang bukannya sudah serba mudah? Segala informasi bisa kita cari di mesin pencari. Biasanya saya menjawab "oh, coba nanti Umi cari tahu dulu di Google ya, Sayang?" Dengan begitu akan lebih baik dari pada kita hanya menjawab "nggak tau!"

4. Beri jawaban yang jujur

Nah, kadang ada beberapa orang yang ngawur menjawab pertanyaan anak kecil dengan menganggap kalau dia cuma anak kecil, tidak masalah diberi jawaban ngawur. Ini bahaya menurut saya, mereka menyerap setiap informasi yang kita sampaikan, loh. Jadi, berikan jawaban yang jujur agar kita bisa dipercaya oleh mereka.

5. Jawab dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan diterima

Kadang pertanyaan yang keluar adalah pertanyaan yang tergolong sulit dijelaskan kepada anak balita. Pilih gaya bahasa yang mudah dicerna sesuai usianya, bukan gaya bahasa yang berat dan membingungkannya.

Itulah cara saya menghadapi anak yang banyak bertanya seperti Aal saat ini. Sadar, bahwa dengan banyak bertanya dia akan banyak belajar. Sadar, inilah sisi keunikan dan kelebihan yang dimiliki buah hati kita. Dan sadar, mereka hanya menjalankan fitrahnya untuk senantiasa belajar.

Belajarlah, Nak. Cari tahu apa yang ingin kamu ketahui. Kejarlah ilmu, Nak. InsyaAllah, semoga Aal tumbuh menjadi anak cerdas yang sholeh dan baik hati.

Aamiin

Baca juga: Cara menghibur adik ala Aal (tantangan hari ke-1)
Juli Yastuti
• Tantangan 10 hari
• Hari ke-2
• Game Level 7
• Semua Anak Adalah Bintang
• Kuliah Bunda Sayang IIP

You May Also Like

0 comments