• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Assalamu'alaikum... Apa kabar embun? Sudahkah ia hiasi dedaunan pagi? Rasanya seperti hanya aku yang masih terjaga di malam sepi (sepi selama anakku masih tidur nyenyak :-D).
Asyiknya punya bayi, kebiasaan begadangku kumat lagi.. Terakhir waktu dulu musim Tugas Akhir alias diary akhir kuliah. Setelah berkeluarga, begadangku mulai kumat saat aku hamil trimester 3, berlanjut naik level saat bayiku lahir. And that's fun! Syukuri. ^^
Malam ini disaat suami dan bayiku tertidur lelap, timbul beberapa sketsa masa yang lalu. Awalnya karena beberapa obrolan ringan bersama suamiku, berlanjutlah memory itu menari-nari di pikiranku.
Who am i..? Siapa aku..? Jangan salah paham, aku tidak amnesia, aku hanya ingin cerita tentangku di masa lalu.
Aku seorang anak perempuan yang seperti pada umumnya. Yah sempat mengalami fase "alay" di antara fase remaja dan dewasa.. Sebagai orang yang beragama Islam, sejak SMP orang tuaku sudah menyarankan agar aku menutup aurat. Lucunya, seusiaku saat itu aku menganggap cewek berjilbab itu kuno, ga gahol, kurang fashionable gituh (mendadak mual). Orang tuaku tidak pernah memaksakanku tentang hal itu, tetapi sangat sering menyarankanku untuk berjilbab jika keluar rumah, dan aku hanya berkata "nanti ada waktunya..".
Juli 2009, aku memutuskan untuk belajar menutup auratku. Saat itu kami sekeluarga berencana untuk jalan-jalan ke Mall. Terlihat wajah kaget mamaku, aku keluar kamar dengan menggunakan jilbab, baju kaos lengan panjang dan celana jeans panjang. Yuhuu!!
Setelah pemikiran dan perenungan panjang, sejak saat itu komitmen sudah aku bangun, Alhamdulillah hingga detik ini.
Agustus 2009, aku mulai masuk kuliah yang di awali dengan masa orientasi mahasiswa. Saat itu, jilbabku menjadi perantara Allah sebagai pelindung dari tradisi-tradisi orientasi yang menurutku cukup memprihatinkan. Di saat yang lainnya digembleng yang "aneh-aneh", aku beserta mahasiswi baru yang berjilbab lainnya dipisahkan, kami dikumpulkan dan disuruh membaca beberapa ayat-ayat pendek Al-Qur'an. Luwar biasa, Subhanallah.. Jilbabku membawaku ke arah yang jauh lebih bermanfaat saat itu.
Waktu terus berjalan, mengantarkan aku mengenal lingkungan kampus lebih dalam, mengenal teman-teman baru, banyak juga teman-teman lama yang berasal dari sekolah sebelumnya..
Memasuki bangku perkuliahan, ada satu pesan abangku yang ku ingat, "kuliah itu jangan hanya terfokus pada kuliahnya saja, ikuti organisasi, belajar di organisasinya juga..".
Yaaaa ...... aku mencoba mengenal satu persatu organisasi yang ada di kampus dan akhirnya siap mengincar beberapa organisasi mahasiswa. Sejak SMA, aku aktif di salah satu organisasi Palang Merah Remaja (PMR), dan paling semangat untuk mengikuti pelatihan di alam bebas, biasanya kami camping/berkemah. Dengan bermodalkan karpet saja, kami bisa tidur di alam, berlantai bebatuan dan beratap bintang-bintang. Dan ketika memasuki fase mahasiswa, keinginan untuk semakin dekat dengan alam pun terbesit, asik nih!! Di kampus tercinta, Politeknik Negeri Batam, organisasi yang meng-alam adalah K-PAL (Komunitas Pecinta Alam), aku mencari tau review tentang organisasi mahasiswa yang dominan anggotanya laki-laki itu. Seru sekali kegiatannya, tapi hatiku berbisik lain. Keinginan untuk bergabung pun sirna, karena apa? Karena jilbabku. Lah...apakah jilbabku itu malah menjadi penghalang? BUKAN ITU. Tidak ada larangan, banyak mahasiswa berjilbab yang tergabung dalam pecinta alam. Tapi saat itu hatiku berkata, "tidak usah ya, say..". Ntah kenapa....dan aku turuti hatiku dan mencari organisasi lainnya..semangat!! ^^
Keinginanku kuat untuk mengikuti organisasi yang lebih religius, Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Batam (IMMPB), yah awalnya untuk penunjang jilbabku, agar bisa memantaskan diri yang kata orang "menjilbabkan hati".
Selain IMMPB, organisasi mahasiswa oncaranku berikutnya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ini dia, kata 'eksekutif' seakan menambah daya tarik sendiri, hehe. Oke, cukup 2 saja... ^^
Selama berjalan di bangku perkuliahan beserta pengalaman organisasinya, aku tidak pernah sendirian. Bisa dikatakan, di tengah perjalanan inilah aku temukan sahabat yang menuntunku menjadi THE BEST OF ME. Persahabatan yang alhamdulillah terjalin hingga detik ini. ^^

Sahabat Pada Pandangan Pertama
Bukan cuma cinta yang bisa, sahabat juga bisa. Di dalam lingkup persahabatan pun ada cinta, ada kasih sayang, namun ya jelas beda dengan pasangan dong.. Saya..eh..kami pun merasakan itu, "sahabat pada pandangan pertama".
Tia Maria Sembiring namanya, panggil saja Tia. Pertama kali berjumpa saat Masa Orientasi Mahasiswa di kegiatan indoor yang cukup mengantukkan karena memang kami pada kurang tidur dan kecapaian.
Saat itu, Allah menempatkan ia duduk tepat di sebelah kananku. Penampilannya tidak karuan, mukanya muka bosan dan ngantuk berat tetapi mencoba untuk menahannya, memasang wajah oke termaksimal  saat ada kamera dokumentasi panitia tepat di depannya.. hahaha. (Maaf yank, semua yang aku gambarkan sama seperti keadaan aku saat itu juga, hehe)
Ntah siapa duluan yang menyapa, tetapi saat itulah hubungan kami bermula. (Pasti dia geli bacanya..)
Wajah kami berdua sama, sama-sama pasaran. Kami berdua sama-sama punya perasaan "kok kayaknya pernah kenal sebelumnya yaa...". Setelah saling mengkonfirmasi, kami tidak pernah satu sekolah, satu organisasi, satu satu lainnya, kami belum pernah mengenal sebelumnya. Tapi ntah kenapa perasaan "sepertinya pernah kenal.." itu sama-sama kami rasakan. Sejak itulah, kami merasa cocok. Saat itu juga, persahabatan mulai terasa. Kami saling menjaga, menjaga apa? Menjaga kesempatan tidur sambil duduk. Ya.. karena sama-sama tidak karuan efek ngantuk berat, kami tidur duduk bergantian. Ketika dia tidur sambil berpangku tangan sambil duduk, aku menjaganya dari serangan para senior, dan menjaga 'pose' saat ada kamera dokumentasi panitia yang mau menjepret, kan ga oke kalau posenya pose tidur ayam.. Dann begitu juga sebaliknya ketika aku yang tidur.. Pengalaman lucu kalau dibayangkan ekspresi kami saat itu, ngga ada cantiknya..haha.
Singkat cerita, Allah pun menyatukan kami di satu kelas, duduk pun selalu bersebelah, bercerita, dan terus saling mengenal.
Di tengah hubungan kami berdua semakin terjalin erat, muncullah seorang gadis berjilbab lebar yang ku kenal sejak SMP dan SMA yang berjumpa lagi di kuliah..
Nadra Anasis namanya, panggil saja Nadra. Dia berjilbab sejak kecil, oh iya, si Tia pun juga wanita berjilbab, kami bertiga berjilbab.
Nadra orangnya pendiam, sampai-sampai pernah dalam sehari aku tidak mendengar suaranya saking pendiamnya.. (yang kenal pasti ga percaya..)
Meskipun kami berasal dari sekolah yang sama sebelumnya, aku belum mengenalnya, hanya "tau" saja..
Karena berasal dari organisasi yang sama denganku, hubungan kami dimula..
Tia sedikit berbeda, dia tidak seaktif aku dan Nadra di organisasi. Tapi itulah kami. Sahabat tidak mesti harus wajib selalu sama, karena perbedaan bukan penghalang hati yang melekat dalam naungan persahabatan.
Tidak jarang, intensitas kebersamaan cenderung ada padaku dan Nadra karena banyak kegiatan organisasi yang kami ikuti bersama tanpa Tia. Tapi sekali lagi, it's ok tanpa mempengaruhi hubungan kami. Itulah kami.. :-)
Singkat cerita, kami belajar bertiga, saling menuntun, membimbing..
Nadra adalah seorang Akhwat. Pakaiannya cantik. Jilbabnya lebar, berbaju panjang dan selalu memakai rok kemanapun ia pergi. Berbeda denganku yang cuma punya 3 rok, rok sekolah, rok pink dan rok hitam pemberian mama yang tidak pernah ku pakai..ngenes. Saat itu, celana jeans yang paling nyaman. Akibat tuntutan kuliah jurusan Akuntansi yang wajib pakai rok, aku mulai punya beberapa rok dan memakai rok hanya saat kuliah saja. Jeans tetap favorit saat itu dan akhirnya berubah seiring waktu.
Lambat laun, jeans tidak lagi pakaian yang nyaman di badanku, rok lebih baik dan lebih menyamankan aku dari segi pemakaian dan syar'i-nya pakaianku.
Persahabatan kami adalah salah satu perantara Allah mengubah gaya berpakaianku. Koleksi rok pun mendominasi lemariku.
Di satu hari aku hanya termenung melihat tumpukan celana jeans yang mayoritas ketat di lemari, mencoba menginat lagi kenapa aku menyukai pakaian ini dulu... Akhirnya celana-celana itu ku keluarkan dari lemari dan kulipat satu persatu. Celana-celana itu aku hibahkan, tak mau memakai celana lagi.
Saat itu, aku selalu memakai rok kemanapu  aku pergi. Seperti Nadra, she is my inspiration.. Begitu juga Tia..sama sepertiku yang perlahan meninggalkan celana dan setia pada rok. Tia is my inspiration too, tidak pernah bosan belajar dan memantaskan diri sebagai wanita Islam.
Alhamdulillah, semua berjalan dan terjalin hingga detik ini. Hubungan kami, juga pakaian kami.. ^^
Sungguh sangat luar biasa Alhamdulillah..melalui mereka aku menemukan aku dan semakin mengenal aku..
Semoga persahabatan ini terus mengantarkan kita menjadi Muslimah yang selalu saling mengingatkan, istiqomah, semoga persahabatan ini kekal hingga akhir nanti dan dipertemukan kembali di akhirat nanti. Aamiin.

Personil Lain..
Satu lagi sahabat kami, seorang lelaki bermata minimalis. Deni Setiawan namanya, panggil saja Deni. Akan diceritakan di lembaran lain ya, sob.. Ini edisi wanita..ok. ^^

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Assalamu'alaikum anakku, Muhammad Al Fatih..
Ketika umi rangkai surat ini, kamu sedang tertidur di pelukan umi, Nak..
Kamu habis menangis kencang karena terkejut dan terbangun dari tidurmu..
Umi datang dan langsung memelukmu..
Masih terasa rintihan tangisan ketakutanmu di dadamu yang menempel di dada umi..
Cup..cup..cup..tenang sayang..ada umi disini.. Sambil umi usap punggungmu dan mencium keningmu..
Perlahan kamu pun diam dan tenang, umi susui kamu sampai kamu tertidur..
Tapi kamu menangis lagi ketika umi letakkan di tempat tidurmu, mungkin kamu masih takut terkejut lagi yaa..?
Umi peluk sambil berbaring dan kamu tertidur pulas, sesekali ada senyuman di bibir kecilmu..kamu lucu..
Umi malah tidak bisa tidur, wajahmu lebih indah untuk dinikmati saat ini..
Umi ambil hp dan mengambil beberapa gambarmu untuk umi kirimkan ke abi yang pasti merindukanmu di setiap waktu..
Kamu itu adalah anugerah terindah dalam hidup umi dan abi, sayang..
Kehadiranmu adalah hadiah dan amanah terbesar bagi kami, Maha Besar Allah yang telah menghadirkanmu di pelukan kami..Muhammad Al Fatih. ({})

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
01-04-2014, 01:14 WIB - Welcome Our Muhammad Al Fatih !!!
Tepat di waktu itu, aku mendengar suara tangisan seorang malaikat kecil.. 9 bulan 14 hari dia hidup di rahimku, detak jantung dan gerakan tubuh mungilnya menjadi sebuah semangat dan menambah arti hidupku.
Aku jatuh cinta padanya sejak dia masih segumpal darah..
Cinta itu semakin besar ketika aku bisa merasakan detak jantungnya, tendangan dan gerakannya..
Ahh cinta yang tidak ada kata-kata yang sanggup lagi ku utarakan betapa dalamnya..
Segala puji bagi Allah, lahirlah dia, seorang bayi laki-laki dengan selamat dan sempurna melalui jalan caesar. Impianku untuk bisa melahirkan normal harus dikubur demi menyelamatkan dia.. Apapun lah itu asalkan dia selamat, akan aku lakukan, sekalipun itu nyawa. Aku rasa semua ibu memiliki perasaan yang sama.. :-)
Di ruangan kecil yang super dingin itu, perutku dibelah. Awalnya menakutkan, tapi luluh ketika suara murrotal menyelimuti ruangan itu. Syukurnya dokter spesialis kandunganku adalah seorang muslimah..
15 menit saja prosesi belah membelah itu berlalu, lahirlah dia sang penakhluk, Muhammad Al Fatih. Dengan bercucuran air mata aku mendengar tangisannya, bersyukur dan berdzikir pada Allah SWT..
Dia terus menangis, mungkin saat itu dia ketakutan atau kedinginan.. Aku cium keningnya, rasanya aku ingin berdiri dan memeluknya eraaat sekali.. Tapi bius di pinggang ke kakiku bikin setengah tubuhku mati rasa.
Ya Allah, ini dia makhluk mungil yang tendangannya membangunkan tidurku? Yang gerakannya membuatku dan suamiku selalu ingin menyentuhnya.. Betapa besarnya kuasa Allah, Maha Sempurnanya Allah.
Sekarang dia ada di tengah keluarga kecil kami, dia harapan masa depan dan dia anugerah terindah dalam hidup kami.
Semoga aku bisa menjadi ibu yang baik untuk dia, untuk anakku Muhammad Al Fatih. ({})
I'm a Young Mother
Aku seorang ibu berumur 23 tahun, ya, usia yang sangat muda untuk menjadi seorang ibu. Di luar sana teman-teman sepermainan masih dengan bebasnya main, nongkrong, kumpul, jalan sana sini..dan aku disini menyusui, mengganti popok bayi, menimang-nimang bayi.. hihi Alhamdulillah semua sesuai mimpi..
Percaya tidak percaya, itulah harapan dan mimpiku.. Aku bisa menikah di usia muda dan memiliki keturunan segera, dan aku bangga.
Tiap orang punya masa muda dan pasti ingin menikmati masa muda, tapi tiap orang punya pilihan, mau digunakan untuk apa masa muda itu.. Aku pernah main, aku pernah jalan sana sini, nongkrong dan ngumpul sana sini, dan aku tidak ingin berlama-lama seperti itu. Pilihanku selanjutnya adalah menikah, membangun kehidupan yang lebih berarah.
Dan sekarang aku sudah menjadi ibu muda. Alhamdulillah. :-)
Salam untuk yang tercinta, suamiku Fendi Hidayat. :-*

Foto:
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.
Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun.
Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa,
dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.
Karakter Pemimpin Yang Ditanamkan Sejak Kecil Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30
Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah.
Sultan Murad II memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anaknya. Ia menempa buah hatinya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh.
Perhatian tersebut terlihat dari Muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak,
dan strategi perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab, Persia,
Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani, luar biasa!
Walaupun usianya baru seumur jagung, sang ayah, Sultan Murad II, mengamanati Sultan Muhammad memimpin suatu daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang ayah agar anaknya cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar di kemudian hari.
Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan pemikiran anaknya agar sejalan dengan
pemahaman Islam yang benar.
Menjadi Penguasa Utsmani Sultan Muhammad II diangkat menjadi Khalifah
Utsmaniyah pada tanggal 5 Muharam 855 H bersamaan dengan 7 Febuari 1451 M. Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai khalifah adalah menaklukkan Konstantinopel.
Langkah pertama yang Sultan Muhammad lakukan untuk mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan
militer dan politik luar negeri yang strategis. Ia memperbarui perjanjian dan kesepakatan yang telah terjalin dengan negara-negara tetangga dan sekutu-
sekutu militernya. Pengaturan ulang perjanjian tersebut bertujuan menghilangkan pengaruh Kerajaan Bizantium Romawi di wilayah-wilayah tetangga Utsmaniah baik secara
politis maupun militer.
Menaklukkan Bizantium Sultan Muhammad II juga menyiapkan lebih dari 4 juta prajurit yang akan mengepung Konstantinopel dari darat.
Pada saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukan Utsmani yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng
tersebut. Pengepungan yang berlangsung tidak kurang dari 50 hari itu, benar-benar menguji kesabaran pasukan Utsmani, menguras tenaga, pikiran, dan perbekalan mereka.
Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak mula. Sebelum musuh mencapai benteng
mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai yang membentang di semenanjung Tanduk Emas.
Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.
Akhirnya Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupakan satu-satunya cara agar bisa melewati pagar
tersebut. Ide ini mirip dengan yang dilakukan oleh para pangeran Kiev yang menyerang Bizantium di abad ke-10,
para pangeran Kiev menarik kapalnya keluar Selat Bosporus, mengelilingi Galata, dan meluncurkannya kembali
di Tanduk Emas, akan tetapi pasukan mereka tetap dikalahkan oleh orang-orang Bizantium Romawi. Sultan Muhammad melakukannya dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.
Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malamadalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapiitulah yang terjadi.
Tanduk Emas atau Golden Horn, di Istanbul, Turki.
Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng yang tak tersentuh sebagai simbol kekuatan Bizantium itu akhirnya diserang oleh orang-orang yang tidak takut akan
kematian. Akhirnya kerajaan besar yang berumur 11 abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar itu
mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei
1453 M, Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama
Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.
Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada
Allah. Setelah itu, ia menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid.
Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota, pusat pemerintah Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul yang berarti negeri Islam, lau akhirnya mengalami perubahan menjadi Istanbul.
Setelah itu rentetat penaklukkan strategis dilakukan oleh Sultan Muhammad al-Fatih; ia membawa pasukannya menkalukkan Balkan, Yunani, Rumania, Albania, Asia Kecil, dll. bahkan ia telah mempersiapkan pasukan dan mengatur strategi untuk menaklukkan kerajaan Romawi di Italia, akan tetapi kematian telah menghalanginya untuk mewujudkan hal itu.
Peradaban Yang Dibangun Pada Masanya
Selain terkenal sebagai jenderal perang dan berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad al-Fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair yang ia buat
sendiri. Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300 masjid,
57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani. Peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu Ayyub al-Anshari
Wafatnya Sang Penakluk Pada bulan Rabiul Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan
Muhammad al-Fatih pergi dari Istanbul untuk berjihad, padahal ia sedang dalam kondisi tidak sehat. Di tengah perjalanan sakit yang ia derita kian parah dan semakin berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan untuk mengobatinya, namun dokter dan obat tidak lagi bermanfaat bagi sang Sultan, ia pun wafat di tengah
pasukannya pada hari Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886 H/3 Mei 1481 M. Saat itu Sultan Muhammad berusia 52 tahun dan memerintah selama 31 tahun. Ada yang
mengatakan wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter pribadinya Ya’qub Basya, Allahu a’lam .
Tidak ada keterangan yang bisa dijadikan sandaran kemana Sultan Muhammad II hendak membawa pasukannya.
Ada yang mengatakan beliau hendak menuju Itali untuk
menaklukkan Roma ada juga yang mengatakan menuju Prancis atau Spanyol.
Sebelum wafat, Muhammad al-Fatih mewasiatkan kepada putra dan penerus tahtanya, Sultan Bayazid II agar senantiasa dekat dengan para ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, dan benar-benar menjaga agama
baik untuk pribadi, masyarakat, dan kerajaan.
Semoga Allah membalas jasa-jasamu wahai Sultan Muhammad al-Fatih…
Sumber: islamstory.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ▼  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates