• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Anak adalah dambaan setiap pasangan suami istri yang baru menikah. Kehadiran seorang anak selalu ditunggu dan dinanti. Ketika seorang anak hadir ke tengah-tengah keluarga muda, rasanya Subhanallah bahagia. Susah dan sakit selama mengandung dan melahirkan rasanya terbayar ketika mendengar tangisan pertamanya. Merawat, menjaga dan menghabiskan waktu bersamanya adalah masa paling berharga yang tidak akan pernah terulang.

Ia tumbuh dan tumbuh semakin besar, pintar dan menggemaskan. Hari demi hari dilalui bersama, semakin erat bonding yang terjalin terutama pada kita, ibunya. Tapi, bagaimana jika ternyata Allah anugerahi calon bayi lagi? Hamil lagi?

Seperti itulah yang saya rasakan beberapa waktu lalu saat mengetahui kehamilan yang kedua. Secepat ini Allah berikan kepercayaan untuk satu amanah lagi. Ah, rasanya belum siap untuk membagi hati. Sungguh semua di luar rencana. Lah kita manusia, hanya bisa sekedar berencana. Takdir terbaik tetaplah di tangan Allah semata, sekuat apapun kita berusaha. Baiklah, hamil lagi. Tidak mudah namun tidak sulit juga untuk saya menerima kenyataan itu, karena Allah saja percaya pada saya. Jadi tidak ada alaaan untuk saya meragukan rencana Allah, bahwa saya bisa memegang amanah ini.

Di awal kehamilan yang kedua, banyak hal yang saya khawatirkan. Riwayat melahirkan secara sectio caesarea (SC) pada kelahiran anak yang pertama, ada juga kekhawatiran lainnya seperti persoalan ekonomi dan semacamnya. Ah tapi ini tidak berlangsung lama, karena kami percaya Allah Maha Kaya dan menjamin rezeki pada setiap makhlukNya. Satu kekhawatiran terbesar saya adalah sibling rivalry, secara usia anak pertama saya (Aal)  yang masih 2 tahun saat itu. Saya sangat khawatir jika dia merasa kurang kasih sayang, merasa tersisih, merasa kehilangan perhatian uminya, merasa cemburu. Ah, sedih sekali membayangkannya. Karena kekhawatiran itulah, saya melakukan banyak hal untuk mempersiapkan hatinya menerima sang adik. Apa saja sih persiapan si kakak untuk menyambut adiknya? Simak yuk ulasan dari saya..

1. Beri tahu si kakak tentang kabar kehamilan.

Untuk usia Aal yang saat itu masih 2 tahun dan sudah bisa berkomunikasi, banyak sekali pertanyaan tentang ini. Hamil itu apa? Kok bisa? Saya menjelaskannya dengan ringan sembari menumbuhkan fitrah keimanannya pada Allah dan menumbuhkan rasa sayang pada calon adiknya sejak dini.

"Kuasa Allah bisa menciptakan seorang bayi kecil di dalam rahim umi.. Allah itu hebat kan? InsyaAllah nanti dia akan tumbuh besar, besar, besar, sampai nanti dia lahir dan bisa ketemu kita. Aal mau kan ketemu adek? Seru loh, nanti rumah kita jadi rame ada bayi. Kalau dia besar dia nanti jadi teman main Aal..", Aal berbinar-binar mendengarnya.

2. Kenalkan adik pada si kakak sejak dini.

Dulu saya perlihatkan beberapa potret brother and sister di google sambil saya ceritakan, "InsyaAllah nanti Aal punya adik bayi kayak gini (sambil menunjuk foto). Aal, Umi dan Abi, kita akan jagain dia sampai besar. Dia itu saudara Aal, sama-sama anak Umi Abi. Jadi nanti anak Umi Abi ada dua deh.. Dia juga akan jadi temen Aal sampai Aal dewasa. Seneng ga?".

Saya juga menceritakan bagaimana kondisi gambaran ketika adiknya lahir nanti. "Nanti akan ada seorang bayi, dia belum bisa bicara, dia hanya bisa nangis. Dia belum bisa makan dan minum seperti kita, dia hanya bisa minum susu Air Susu Ibu (ASI) dari Umi saja. Nanti kalau adeknya nangis, Aal panggil Umi ya.. Biar Umi susui..".

Hampir setiap hari cerita tentang bayi, tentang adik, semua tentang kesenangan dan keseruan itu saya sampaikan pada Aal. Berharap tertanam rasa sayang dalam hatinya untuk sang adik, tidak ada kecemburuan karena mengerti segala kondisi adik bayinya kelak. Tidak lupa mengungkapkan rasa sayang kita padanya setiap hari, bahkan sampai saat ini adiknya sudah lahir dan semakin besar, ucapan rasa sayang ini menurut saya sangat penting.

3. Libatkan anak dalam mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhan si adik.

Menunggu kelahiran anak kedua akan sangat menyenangkan jika si kakak juga antusias menyambutnya. Saya selalu share apa yang saya siapkan untuk adiknya, seperti baju, kaim bedong, kasurnya, dll. Bahkan saya meminta Aal yang memilihnya warna dan motifnya. Dia senang sekali, excited dan semangat menyambut adiknya.

4. Ajak anak memeriksa kandungan.

Setiap bulan saya memeriksakan kehamilan saya, Alhamdulillah Aal selalu ikut. Melihat adiknya lewat layar tv Ultrasonography (USG) sambil diceritakan oleh Abinya bahwa itu adiknya, itu kepalanya, tulang pahanya, dan lain sebagainya. Bahkan dia bertanya, "Nenek Dokter, gimana adek Aal sehat?", MasyaAllah..

5. Menghitung hari bersama.

Saatnya menghitung hari di usia kehamilan usia 38-39 minggu. Beritahu anak dan ajak menghitung hari bersama. Seru loh, apalagi ketika kita bersiap packing baju bayi yang akan dibawa ke rumah sakit. Saya (masih) berencana melahirkan secara normal setelah melahirkan secara SC yang pertama (VBAC). Minta anak mendoakan kita setiap waktu, doa Aal saat itu, "Ya Allah...sehatkan Umi dan Adekku.. Mudahkanlah adekku lahir ke dunia. Aamiin..". MasyaAllah.

Sampai tibalah harinya saya merasakan kontraksi yang belum pernah saya rasakan saat akan melahirkan Aal. Aal selalu di samping saya. Saya berdzikir menahan sakit sambil memeluknya. Tidak saya ceritakan kalau ini sakit, tapi saya hanya bilang, "Kayaknya adeknya sudah mau lahir..". Dia selalu bertanya, "Kapan adeknya keluar Mi?".

Ketika saya harus ke rumah sakit, saya sudah siapkan agar Aal sementara tidur di rumah Papa dan Mama (orang tua saya). Saya juga sudah beritahu Aal tentang hal ini selama kami menghitung hari bersama. Karena kami tidak pernah pisah, tiap malam dia tidur selalu dalam pelukan saya. Saya khawatir dia menangis tengah malam tanpa saya yang sedang di rumah sakit melahirkan adiknya. Tapi selama saya sounding, dia menerima dan merespon dengan baik. Ini penting! Beri tahu anak kalau sementara ia akan tidur bersama siapapun yang dipercaya selama kita melahirkan adiknya di rumah sakit. Katakan padanya sebenar-benar alasannya, agar ia tidak merasa tersisih atau dipisahkan dari ibunya (karena kelahiran adiknya).

Qadarullah, saya harus SC lagi. Tidak apa-apa karena kami sudah berusaha maksimal, tentu takdir Allah adalah yang terbaik. Saya sangat khawatir Aal akan berkecil hati saat itu saya melahirkan adiknya dan harus di rumah sakit kurang lebih 4 hari. Tapi Alhamdulillah dia sangat mandiri, berbesar hati, jauh dari bayangan dan kekhawatiran saya. Dia tidak menangis, tidur sendiri (tanpa dikelonin seperti kebiasaan kami sehari-hari). Ah sungguh mengharukan. Dan dia....excited menjenguk adiknya dan ingin segera pulang bersama saya dan adiknya.

Maryam usia 2 minggu dan Mamas Aal tersayang.

Maryam juga sayang Mamas.

Komunikasi, itu adalah hal terpenting disini. Meskipun ia masih anak 2 tahun saat itu, dan adiknya lahir di usianya 2 tahun 9 bulan, bukan berarti ia tidak menerima komunikasi penuh cinta dari kita, ibunya terutama. Begitu juga ketika adiknya sudah lahir, adiknya rewel, adiknya demam, adiknya adiknya dan adiknya yang harus banyak kita pegang. Komunikasi adalah kuncinya agar ia mengerti. Tetapkan waktu berkualitas penuh hanya kita dan dia saja ketika adiknya tidur. Puji dan katakan bahwa dia adalah kakak yang sangat baik, mau membantu menjaga adik, katakan kita bangga dan senang dengannya, peluk dan cium ia, katakan juga bahwa adik pasti senang punya kakak seperti dia. Jangan melarangnya jika ingin memegang adiknya, memeluk atau mengendongnya. Fasilitasi saja. Jaga kebersihan tangannya, siapkan bantal jika ia ingin memangku, bantu posisikan jika ia ingin memeluk. InsyaAllah, si kakak akan jauh dari rasa cemburu. Allahua'lam.

Semoga bermanfaat, terutama bagi bunda yang sedang merencakan anak kedua atau sedang menanti kelahiran anak keduanya. Tetap semangat ya!

Batam, 24 Desember 2017
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
32 comments


Aliran Rasa: Melatih Kemandirian Anak
(Level 2 Kelas Bunda Sayang)

KEMANDIRIAN sangat erat hubungannya dengan KONSISTENSI. Seberapa konsisten kita untuk melatih kemandirian anak, akan berdampak pada hasil akhir. Tentu tidak akan baik jika kita sendiri belum bisa konsisten dalam melatihnya. Jadi? Periksa kembali konsistensi kita, orang tuanya.

Melatih anak, artinya kita siap untuk melatih diri kita terlebih dahulu. Karena kita adalah teladannya, pribadi yang sangat dekat dengannya dan menjadi role model bagi mereka. Pembelajaran paling tinggi adalah ketika kita berhasil menjadi TELADAN. Bagaimana bisa anak membuang sampah tissu ke tempat sampah, kalau kita masih meletakkan sampah tissu di lantai dengan sembarang. Pantaskah kita mengajarinya untuk membuang sampah di tempat sampah?

Mudah bagi anak untuk membangun kebiasaan baiknya, namun sulit untuk kita (orang tua) untuk mengubah kebiasaan buruk yang sudah ada. Sulit bukan berarti tidak bisa. Bisa. Belajarlah bersama anak, tumbuhlah bersama anak. Mendampinginya...kadang menghadirkan ruang kelas untuk diri kita belajar dan dialah yang menjadi pendidiknya.

Terima kasih, anakku, guru kecilku..

#aliranrasa
#level2
#kuliahbunsayIIP
#MelatihKemandirian

Juli Yastuti

Badge Game Level 2

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

Memang lagi maraknya promosi harga makanan 5 ribuan di Mall. Dulu waktu masih bekerja di daerah Batu Ampar, langganannya makan siang 5 ribuan di Kangen Cafe, Nagoya Hill. Walaupun porsinya memang lebih sedikit, tapi lumayan dikolaborasikan dengan menu lain. Sekalian icip-icip lah..hehe.

Kali ini, saya cobain menu 5 ribuan di Hongkong Town, Kepri Mall. Rame. Kebanyakan orang kantoran yang lagi istirahat siang sepertinya. Karena menu 5 ribuan hanya berlaku weekday (Senin-Jumat) di jam makan siang (Jam 11.00 sd 15.00 WIB) saja.

Nasi goreng bilis

Mi goreng pedas

Pisang goreng keju

Nyobain menu 5 ribuan bisa jadi pilihan nih bagi kita yang kebetulan ngmall di hari kerja. IRT kan everyday is holiday and everyday is work, yah. Alias, everyday is podo wae. Tetap harus bekerja 24 jam! Ngmall di hari kerja juga lebih asyik, nggak begitu rame, bisalah anak-anak lari-larian.

Yang mau nongkrong, makan murah, asyik buat foto-foto, yuk ah ngmall di hari Senin - Jumat aja. Untuk yang bekerja, makan siang di Mall juga bisa jadi pilihan sama teman-teman. Sekalian cuci mata dan refreshing lah..

Semoga bermanfaat, ya.. 😉
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Setiap anak yang dilahirkan ke dunia, masing-masing telah memiliki fitrah keimanan yang sudah ter-install. Kita orang tuanya lah yang membimbing dan membawa mereka. Peran seorang Ibu sebagai Madrasatul Ula (madrasah pertama) bagi anak-anaknya sangatlah berpengaruh penting. Jujur, kekhawatiran semakin bertambah ketika anak saya tumbuh semakin besar. Apakah saya sudah menjadi Ibu yang pantas menjadi madrasah pertamanya? Dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki, konsistensi saya dalam beribadah, dan banyak kekurangan saya lainnya untuk menyandang sebutan Madrasatul Ula.

Di usia 2-3 tahun, Aal sudah mulai bertanya tentang Allah. Mana Allah? Dimana tinggalnya Allah? Allah sangat besar? Sebesar apa? Kok kita tidak bisa bertemu Allah? Dan banyak pertanyaan lainnya tentang Allah. Pertanyaan semakin serius ketika ia sudah menginjak usia 3 tahun lebih. Ya, saat ini dia sudah nyambung sekali untuk berdiskusi dan berkomunikasi. Tetap sesuai dengan porsi dan gaya anak-anak tentunya.

Baca juga: Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak Lewat Daun yang Gugur

Menurut Ustadz Harry Santosa, penulis Buku Fitrah Based Education menyatakan bahwa, menumbuhkan fitrah keimanan seorang anak dengan menguatkan konsep Allah sebagai Robb melalui imaji-imaji positif dan indah yang membangun kecintaan terhadap Allah, Rasulullah SAW, Islam. Disinilah posisi kami berada sekarang. Dimana saya sebagai seorang ibu harus memutar otak menjawab beragam pertanyaan Aal tentang Allah.

Pernah suatu ketika, saya dan Aal bersama-sama membaca Ayat Kursi (QS Al-Baqarah : 255) beserta terjemahannya. Berikut terjemahan Ayat Kursi:

Sapi Betina (Al-Baqarah) : 255 - Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Mendengar itu Aal spontan berkata kagum, "Wuih, gede banget kursinya langit dan bumi. Kursi Aal aja kecil gitu.."
Saya menanggapi, "MasyaAllah ya.. Kita tidak ada apa-apanya, sayang.. Semua yang ada di langit dan di bumi ini ciptaan Allah."

Membangun Imaji Indah Lewat Dongeng

Salah satu cara menumbuhkan fitrah keimanan anak adalah lewat cerita atau dongeng. Tak jarang pula saya dituntut untuk berkreatifitas dalam mengarang sebuah cerita, loh. Menceritakan bahwa Umi dan Abi adalah manusia ciptaan Allah, lalu Allah hadirkan Aal dan Maryam sebagai anugerah yang harus Umi dan Abi jaga, lindungi dan dampingi hingga besar dan dewasa. Berterima kasihlah kepada Allah, sungguh banyak nikmat yang Ia berikan kepada kita. Kita punya mata yang bisa melihat, hidung, mulut, tangan, kaki, tubuh yang berfungsi dengan begitu baiknya. Sedangkan ada orang yang matanya tidak bisa melihat saja masih mau bersyukur pada Allah, sungguh tidak ada nikmat Allah yang bisa kita dustakan.

Beruntung kita hidup di jaman now, buku dan informasi sangat mudah kita dapatkan. Sangat banyak pilihan buku cerita atau dongeng anak-anak tentang Islam yang menarik dan bagus untuk kita bacakan setiap hari. Selain itu, juga bisa lewat lagu atau nyanyian. Nah, tidak jarang juga saya ngarang lagu sendiri, nih. Apapun, banyak hal yang bisa kita kreatifitaskan untuk membangun imaji positif dan indah tentang Allah. Tunda dulu cerita atau penjelasan tentang dosa, neraka, kiamat, dajjal dan hal-hal menyeramkan bagi mereka. InsyaAllah akan ada masa mereka naik tingkat untuk masuk ke pembahasan yang lebih tinggi.

Baca juga: Ketika Anak Bertanya Tentang Hari Kiamat

Pengenalan terhadap Allah harus kita lakukan sejak dini, sejak bayi baru lahir. Salah satu caranya dengan memberikan ASI pada bayi, itu salah satu bentuk kebesaran Allah Maha Pemberi Rezeki. Semoga kita semua selalu diberi kemudahan dan diberi petunjuk jalan kebenaran untuk mendidik anak-anak kita, semoga anak-anak kita tumbuh sholeh/sholehah, cinta ibadah, cinta Allah, Rasullullah dan Islam. Aamiin..aamiin Ya Robbal'alaamiin.

Terim kasih, jazzakillah khairan katsiran kepada Mbak Ulfa sebagai pemenang arisan minggu ini dan mengambil tema "Siapa Sih Allah?". MasyaAllah, tema yang sangat membutuhkan perenungan yang cukup dalam bagi saya. Hehehe.

Batam, 18 Desember 2017
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
27 comments
Photo by: Juli Yastuti

Dari namanya saja sudah mejik, rasanya juga mejik. Pertama kali cobain Risol Mejik itu yang Risol Rogut Ayam dan langsung jadi favorit. Enak banget, rasanya pas di lidah. Risolnya berbentuk segitiga, ukurannya lumayan besar. Kenyang loh makan ini. Isinya ayam, kentang, wortel dengan bumbu dan racikan yang mejik. Super sekali.

Risol Rogut Ayam, langganan stok cemilan di rumah. Photo by: Juli Yastuti

Penasaran dengan Risol Sosis Mayo, wajib cobain. Saya suka sosis dan saos mayonnaise, jadi ini juga termasuk risol favorit. Tapi sayangnya di dalamnya ada potongan telur ayam, saya tidak suka kuning telur, hehe. Karena Risol Sosis Mayo ini enak banget, saya selalu pesan ini juga untuk stok. Kuning telurnya saya pisahkan saja saat makan, jadi aman tidak jadi masalah. Serius, saya suka banget ini, bentuknya persegi panjang. Saos mayonnaise-nya juga agak-agak pedas gitu. Hmm...mantaps.

Risol Sosis Telur Mayo. Photo by: Juli Yastuti

Satu lagi nih favorit saya, Risol Rogut Jagung. Tapi kebetulan lagi habis, jadi tidak ada fotonya langsung deh. Ini juga enak, bentuknya segitiga juga seperti Rogut Ayam, hanya isinya jagung. Enak banget, payah mamak nak cakap gimana enaknya. Wajib cobain langsung, deh.

Photo by: Bekti Sri Rejeki

Risol Mejik juga banyak pilihan rasa lainnya, loh. Ada Risol Rogut Sayur, Risol Sosis, ada rasa baru juga Risol Sosis Pizza. Harganya murah, sekitaran Rp12.500 - Rp13.500 isi 6-10 pcs, pas banget dengan ukurannya yang besar dan rasanya yang mejik. Dijamin balik lagi, deh. Lumayan untuk stok di rumah, tinggal digoreng, sajikan dan santap bersama keluarga pakai saos sambel atau cabe rawit. Saya suka banget stok Risol Mejik di kulkas, maklum saya masih menyusui, jadi suka lapar tiba-tiba. Ngemil Risol Mejik bisa jadi solusi. Bisa juga untuk jamuan tamu, untuk sarapan atau bekal di perjalanan. Aman, sehat dan mengenyangkan. Kalau mau beli yang sudah digoreng juga bisa, kok. Terserah kamu mau yang bisa langsung dimakan atau untuk stok di rumah.

Daftar Harga. Sumber: Facebook

Risol Mejik juga punya menu baru, yaitu Risol Mini Serba Seribu. Ukurannya lebih kecil, harga cuma seribu, rasanya banyak macam, pastinya enak dong. Risol Mini baru tersedia di beberapa outlet saja, semoga nantinya ada Risol Mini di semua outlet yah.

Risol Mini dan aneka rasanya. Sumber: Facebook

Risol Mejik juga menjual kue-kue basah, bolu, bolu gulung, cake, menerima pesanan kue-kue kotak untuk berbagai acara, kue kering untuk lebaran juga bisa. Pokoknya kue apa saja ada, bakul kue lengkap pokoknya.


Buat kamu yang mau icipin Risol Mejik, bisa datang ke outlet terdekat:

▪ Legenda Malaka blok S (samping Minimarket Kingstar)
▪ Kawasan Wisata Kuliner Mega legenda (seberang Supermarket Sukses Indah)
▪ Jalan Hang Tuah Batu besar (seberang Ayam Cobek Mak Wo)
▪ Tenant Area Minimarket Taras Indah, Taras Square
▪ Cipta Puri, Area Minimarket Cipta Indah, Tiban Baru
▪ Ruko Pesona Niaga Blok B15 No.1, Pesona Asri (seberang Permahan Marbella 1)
▪ Botania Garden (seberang Sate Madura Cak Hol)
▪ InsyaAllah segera menyusul di daerah Bengkong dan Arira

Owner : Bekti Sri Rejeki atau Budi Rahmawati
Facebook : Elda Cake & Risol Mejik
HP (Info/Pemesanan) : 0812 1529 5286
Share
Tweet
Pin
Share
9 comments

Melatih kemandirian anak memang susah susah gampang. Kadang untuk mengajaknya mandi saja butuh drama. Ya begitulah pergulatan para emaks setiap harinya, sabar mak, insyaAllah semua ini akan berlalu dan kelak akan dirindukan.

Memutar otak sembari berselancar cantik di Google dan akhirnya kami mengenal Star Chart untuk mencatat berbagai prestasi anak setiap harinya dengan stiker bintang atau lainnya. Papan Star Chart ada yang jual, sih. Tapi kami lebih memilih untuk membuatnya sendiri agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan Aal. Bintang-bintang yang dikumpulkan akan ditukarkan sebagai reward. Bisa berupa uang, makanan/jajanan kesukaannya, pergi ke tempat favoritnya, dan lain sebagainya dengan kesepakatan bersama keluarga tentunya (Ayah, Ibu dan Anak yang bersangkutan).

Hari ini adalah hari ke 6 kami menerapkan Star Chart untuk Aal di usianya 3 tahun 8 bulan. Hasilnya Alhamdulillah sangat baik, tidak perlu "boros kata-kata" (baca: ngomel), loh Maks. Hehehe. Sekarang cukup bilang, "Sayang, yuk buruan mandi.. Biar bersih, segar, dapat bintang lagi..",
"Sayang, ayo sholat, sudah adzan Dzhuhur, loh. Dapat pahala dari Allah, dapat bintang dari Umi, nanti kita tempel sama-sama.". Alhamdulillah, anak lebih semangat beraktifitas sehari-hari sesuai jadwal yang disepakati bersama. Contohnya aktifitas Aal: mandi, gosok gigi, berpakaian, sarapan, sholat, murojaah (mengulang-ulang hafalan), menyayangi adiknya dan lain-lain.

Lembar pertama saat memulai Star Chart Aal

Selain melatih kemandirian anak dalam beraktifitas, Star Chart bisa menjadi ladang usaha buat Aal. Untuk sekarang ini, bintang ditukarkan dengan nominal uang dan kami beri istilah gajian. Jadi Aal gajian dari hasil bintang-bintang yang dikumpulkannya selama satu minggu dan dihitung bersama setiap hari Sabtu. Kadang terasa seperti Aal sedang main game, dia melakukan aktifitas, mengumpulkan bintang, bintang-bintang yang terkumpul bisa menjadi reward. Semakin banyak bintang, semakin banyak pula reward yang ia dapatkan.

 Video Aal sat gajian pertama dari Star Chart

Menurut kami, cara ini bisa membuat dia fun menjalankan hari-harinya. Ya, seperti layaknya dia bermain sebuah game yang menyenangkan. Tujuan utama tetaplah melatih kemandirian, membangun kebiasaan dan karakter baik, berusaha atau bekerja keras dan menabung (kalau reward berupa uang). Nah, untuk Uminya, bertujuan untuk meminimalisir pemborosan kata-kata (ngomel), mempertahankan kewarasan dan kestabilan emosi. Hehehe.

Semoga bermanfaat ya, Maks. InsyaAllah akan di-review kembali Star Chart-nya Aal setelah beberapa lama berjalan.

Mainan optimus prime yang sudah lama dia incar, didapat dari uang gajinya
Terima kasih.. 😊

Batam, 17 Desember 2017
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Open Ship KRI Bima Suci (kapal latih pengganti KRI Dewaruci) di Pelabuhan Batu Ampar Batam, mulai tanggal 7 s.d 9 Desember 2017. Saya antusias sekali. Teringat masa kecil bisa lihat dan naik  KRI Dewaruci, amazing teringat sampai sekarang. Rasanya pengen bawa anak merasakan serunya. Ditambah lagi ada atraksi merching band dari Taruna AAL (Akademi Angkatan Laut), yang selama ini Aal tonton di acara Garuda Net TV. Ya, Aal memang suka nonton acara itu untuk lihat oom tentara, katanya. Apakah kelak ia ingin menjadi tentara? Ah, masa depanmu milikmu lah, nak.

Setibanya di lokasi sekitar jam 17.00 dan di hari terakhir pula (9 Des), masyaAllah lautan manusia mengerubungi si primadona Bima Suci. Mungkian karena memang hari sabtu, orang baru sempat datang bersama keluarga setelah hari sebelumnya masih bekerja. Super padat.

Padatnya pengunjung di hari terakhir open ship.

Perhatian Aal lebih pada KRI Yos Sudarso yang juga sedang menepi dan open ship. Memang bentuknya persis kapal perang mainan miliknya, jadi masyaAllah semangatnya dia ingin menaiki KRI Yos Sudarso tersebut. Antrian panjang untuk masuk pun sempat membuat lemas duluan, tapi Aal yang didampingi kakeknya tampak semangat, begitu pula kakeknya. Saya...ya menyuapi Maryam untuk makan sore. hehe.
KRI Yos Sudarso, seperti kapal perang mainan Aal.

Pengunjung KRI Yos Sudarso juga ramai dan padat.

Aal senang sekali, bersama kakek neneknya. Aal: mana pelurunya ini? Aal mau ada peluru.. -_-"

Keramaian disana benar-benar menuntut kita untuk selalu waspada dan berhati-hati. Ada seorang anak kecil yang terpisah dari keluarganya dan ditangani oleh bapak-bapak tentara yang gagah dan baik hati menenangkan anak tersebut di KRI Yos Sudarso. Semoga ia sudah berkumpul kembali dengan keluarganya, aamiin.

Taruna kecil.

Setelah puas bermain-main di KRI Yos Sudarso, kami keluar dan menyerah untuk menerobos keramaian KRI Bima Suci. Hari sudah sore dan waktu sholat Maghrib akan segera tiba, kami memutuskan untuk berfoto saja dengan KRI Bima Suci. Antrian untuk masuk kesana pun ampun ampun panjangnya, saya sudah sesak duluan melihatnya. Luar biasa antusias masyarakat Batam.

Keramaian pengunjung menyaksikan KRI Bima Suci.

Antrian padat.

Datang menyaksikan acara langka seperti ini disaat weekend memang kurang tepat bagi saya. Padatnya pengunjung membuat tidak maksimal. Semoga ada kesempatan di lain waktu untuk kembali dan bisa menaiki kapal gagah tersebut. Ah, saya memang jatuh cinta dengan kapal latih itu. Wajar saja, kegagahannya menjadi primadona bagi semua orang yang datang ingin mendekatinya.

Berat hati untuk berbalik meninggalkannya senja itu, dia akan berlayar kembali di hari Minggu pagi, 10 Desember 2017 menuju Surabaya. Berlayarlah dengan gagah, KRI Bima Suci kebanggaan kami..

KRI Bima Suci yang kami banggakan.

Batam, 10 Desember 2017.
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments

Alhamdulillah, sudah lama pengen buatin Aal mainan kardus untuk mobil-mobilannya tapi gagal terus. Akhirnya beres juga karena Challenge Keluarga IIP Batam, seru banget. Tema challenge minggu ini  "Membuat Kreasi Kardus di Rumah". Hampir aja ketinggalan deadline gara-gara lupa, memanglah penyakit mamak. 

Karena tiba-tiba ingat jumat malam, langsung ubek-ubek rumah nyari kardus yang bisa dieksekusi. Alhamdulillah ada kardus bekas air minum dan beberapa kardus bekas mainan dan kado adek Maryam. Mikir lagi, ini mau dibuat apa ya yang cepat jadinya. Pengen banget buat track mobil Aal, tapi saya tidak mau ribet soalnya punya Maryam yang sudah mulai super kepo. Bahaya kan perlengkapan tempur bebikinan Aal nanti dimainin, ada lem, gunting, cutter, dll. Bongkar-bongkar IG cari hastag (#) mainankardus siapa tau dapat pencerahan, Alhamdulillah, tidak lama saya dapat inspirasi.

On Process

Paginya, saya mulai sisihkan perlengkapan. Pergi sarapan bareng sekalian beli isolasi dan double tip yang sudah habis. Pulang ke rumah, Maryam ngantuk dan tidur, Alhamdulillah saya dan Aal semangat mengeksekusi kardus.

Jujur saya bingung gimana mulainya, gimana buatnya, hanya serius nekat satu persatu ditempel-tempel, tidak mengikuti yang di instagram juga, asli ini ngarang sendiri, haha. Aal berkali-kali nanya, "Apa ini umi?", "Umi buat apa sih?", saya hanya jawab, "Sabar ya sayang, kita lihat dulu semoga berhasil..", (awalnya saya ragu juga ini bakal jadi, wkwk) 

Hasilnya.. Ditambahi tiang listrik dong biar terkenal.

Ada iklan Tv dengan tulisan AAL dan iklan mobil.. Tulisan & gambar karya Aal.

Dan hasilnya..jeng..jeng..! Nih dia hasil challenge yang dibuat kebut ala saya dan Aal. Alhamdulillah Aal kegirangan. Hasilnya lumayan bagus (menurut saya) walaupun pakai alat seadanya. Tulisan, gambar dan rambu dibuat oleh Aal. Nambah lagi koleksian mainan yang tidak boleh disentuh adeknya, wkwk. Harus melek jagain adek nih biar tetap stabil kondisi dan situasi rumah, wkwk. Saya tetap harus menjaga privasi Aal, dia bisa menentukan mainan mana yang boleh adeknya mainkan juga dan mana yang belum boleh (tunggu adek 2-3 tahun, mainan ini bukan untuk bayi, katanya..).





Terima kasih IIP Batam sudah mengadakan challenge keren dan seru, jadi nambah inspirasi dan ide untuk bermain dan membersamai anak. Ditunggu challenge berikutnya ya.. 😉

Batam, 9 Desember 2017
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

"Homeschooling is not to educate our children only but to educate parents mostly.." - Ayu Cinthya Hadi -

Alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan orang-orang luar biasa yang menginspirasi.  Kata-kata di dalam tanda kutip di atas sangat menempel di dalam kepala saya. Yaa, mengajari anak akan suatu ilmu, apakah kita hanya sebatas mengajari? Ataukah hanya lebih pada menyuruh?? Adakah teladan yang kita ciptakan sehingga si anak bisa jadikan panutan. Misalnya, mengaji setiap hari.. Apakah kita sudah mengaji setiap hari? Bukankah lebih baik kita yang mengaji lebih dulu, lalu mengajak, lalu mengaji bersama setiap hari? Apakah bisa dengan hanya menyuruh atau mengajari, tetapi kita sendiri tidak meneladani. Nah loh..

Saya sebagai ibu yang insyaAllah akan memilih jalur homeschooling sebagai jalur pendidikan anak-anak, sering sekali tertampol dengan hal ini. Banyak hal yang ternyata harus saya pelajari lebih dulu untuk diri saya sebelum saya mengajari anak saya. Ya, itulah indahnya homeschooling. Kita belajar dan tumbuh bersama-sama.

Seperti yang kita ketahui, anak-anak itu peniru ulung. Jadilah role model bagi anak jika kita menginginkan anak tumbuh baik seperti yang kita idamkan. So, jadikan diri kita lebih dulu menjadi sosok yang bisa ia tiru, bukan hanya menuntut mereka untuk menjadi begini begitu baiknya sesuai keinginan kita. Belajarlah untuk diri sendiri dulu, baru kemudian merangkul mereka untuk ikut. Ah, memang sulit ya.. Ya jelas, menjadi ibu itu sulit, makanya Allah menghadiahi Surga. Kalau gampang mah, hadiahnya piring, gelas atau payung cantik, mak!

Lingkungan adalah salah satu faktor yang berpengaruh dalam hal ini. Peluklah teman-teman yang bisa memberi motivasi dan menjadi pengingat dikala kita terlupa atau lengah. Banyaklah berdiskusi dengan yang menurut kita bisa kita percaya. Saling berceritalah, sesungguhnya kita sedang berada di jalan yang sama, sama-sama mendidik anak menjadi anak soleh/sholehah. Berjalanlah bersama..belajarlah bersama.

Tulisan ini adalah bentuk pengingat diri, evaluasi diri dan bahan memperbaiki diri saya pribadi. Bagi saya memang lebih baik saya memperbaiki diri saya lebih dulu, suami, anak-anak dan keluarga lebih dulu. Kuatkan pipa-pipa di dalam rumah, agar bisa tercapai impian "Indonesia Strong From Home", kata Ayah Edy. Tulisan ini juga sebagai sarana saya berbagi dan melayani, untuk kita bisa menuntut ilmu bersama di Universitas Kehidupan yang panjang ini. Kembali lagi saya mengingat apa tujuan hidup saya berada di muka bumi.

Terima kasih kepada anak-anak umi, Aal dan Maryam yang selalu sabar dalam mendidik umi untuk menjadi lebih baik lagi. Kalian itu manusia-manusia kecil yang mampu membuka cakrawala umi tentang makna kehidupan ini.

Batam, 8 Desember 217.
Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Maryam, "Sini Mas adek sisirin.." 😂

Drama sisir menyisir hari ini seru. Aal yang sudah mulai semangat menyisir rambutnya pun diikuti oleh adeknya, Maryam. Sisir menjadi salah satu benda favorit Maryam hari ini. Ia pakai untuk dipukul2 ke mainan lainnya, menyisir rambutnya sendiri dan menyisirkan rambut mamasnya. Hehhe.

Alhamdulillah, Aal anaknya rela aja dan memang dasarnya sayang sama adeknya, jadi oke aja diapain juga sama Maryam. Hehehe. Rambut mamas yang disisir Maryam, lalu Mas Aal yang menyisirkan rambut adeknya, bergantian.. Saya tersenyum melihat keakraban mereka, tertawa bersama, bercanda.. Hasilnya tidak saya pikirkan, walaupun kunciran rambut adeknya jadi acakadul, tapi mereka sangat senang dan mempertebal bonding.

Proses hari ini, MasyaAllah.. Anak2 memang unik ya, selalu ada kejutan lucu di setiap harinya. Sayang Aal dan Maryam.. ❤

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ngomongin soal kasih sayang untuk mereka, rasanya saya tidak tahu harus berkata apa. Tapi apa itu Bahasa Kasih? Bahasa Kasih adalah cara-cara seseorang memenuhi kebutuhkan emosionalnya sekaligus cara mereka mengungkapkan perhatian atau kasih sayang terhadap orang lain. (Disarikan  oleh Bunda Umi Shalihah dari buku "5 Bahasa Kasih", karya Gary Chapman)

Apa saja sih 5 Bahasa Kasih menurut Buku 5 Bahasa Kasih tersebut?

1. Kata2 Pendukung
Bahasa kasih ini lebih kepada lisan/tulisan, baik itu kalimat pujian, motivasi, kalimat2 permohonan (bukan tuntutan). Hal ini sangat memperhatikan intonasi bicara, gaya bicara dan pemilihan kata2.

2. Waktu Berkualitas
Memberikan moment kepada orang2 tersayang dengan fokus, tanpa diganggu oleh kegiatan apapun lainnya. Waktu berkualitas bisa berupa berbicara intens, ditemani berkegiatan bersama, dll.

3. Memberi Hadiah
Ini tipe2 yang mudah dikenali. Biasanya sangat suka bila diberikan hadiah saat moment penting.

4. Pelayanan
Ada orang yang merasa sangat dicintai ketika dilayani. Bisa melakukan apa saja tanpa melihat (ini tugas laki2/ini tugas perempuan). Memberikan masakan enak misalnya..

5. Sentuhan Fisik
Ini merupakan komunikator cinta yang sangat kuat.

Lalu, kira2 yang mana bahasa kasih buah hati saya ya?
Karena anak2 saya masih di bawah 5 tahun (Aal 3y8m dan Maryam 11m), belum terdeteksi secara spesifik. Aal yang sudah mulai terbaca, saat ini ia lebih pada sentuhan fisik, kata2 pendukung dan waktu berkualitas. Sedangkan Maryam masih sentuhan fisik yang menjadi cara ampuh meredakan emosinya, peluk, gendong, menyusu, usapan, dll.

Sentuhan fisik sudah seperti kebutuhan wajib bagi anak2 saya. Setiap emosionalnya goyang, yang ia inginkan selalu pelukan. Apapaun kegundahan hatinya selalu ingin diobati dengan pelukan saya. Selain itu juga, usapan. Ketika dia merasa gundah, sedih, marah, usapan menjadi andalan untuk menyuntik ketenangan hatinya kembali. Usapan juga cara cepat menidurkan Aal, hehhee.

Kata2 pendukung juga ampuh setelah saya sudah melakukan kontak fisik. Kata2 yang diucap dengan intonasi pelan dan lembut, sambil menyentuhnya pastinya, ini menjadi andalan untuk mengisi tanki emosionalnya.

Waktu berkualitas juga tak kalah penting, mengingat Aal anak yang sangat cerdas dalam bercerita, presentasi, dll yang butuh perhatian fokus dan intens ketika harus mendengarkan ia berbicara.

Dengan mengetahui bahasa kasih, insyaAllah kita lebih mudah dalam membersamai dan menghadapi mereka.

Semoga bermanfaat.. Yuk cari tau bahasa kasih si buah hati.. 😊

Terima kasih Mba Erli sudah mengangkat tema "Ekspresi Bahasa Kasih Ibu" pada arisan menulis di Rumbel Menulis IIP Batam minggu ini.

Share
Tweet
Pin
Share
18 comments

Haaai warga Batam! Hadir lagi nih di Batam pilihan oleh2 kekinian yang lagi ng-hiitz banget. Namanya BOLU AWAK, punya artis kocak Arie Untung dan Fenita Arie.

Tepat pada tanggal 3 Desember 2017 jam 10.00 wib pagi kami sekeluarga, teman2 #BloggerKepri dan para undangan lainnya sudah berada di lokasi acara Grand Opening Bolu Awal Bakery, Cake & Resto di Ruko KDA Junction blok D no.9. Setibanya disana, kami menyempatkan diri untuk berfoto. Temptnya nyaman, instagramable banget, petugasnya juga baik dan ramah.

Sempatkan Foto Keluarga Dulu 😊

Lokasi Bolu Awak KDA

Arie Untung tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 wib, suasana menjadi semakin ramai dan antusias undangan yang luar biasa. Sayangnya, sang Istri, Fenita Arie batal hadir karena terkena suatu musibah. Acara diawali dengan tari persembahan, sambutan, doa dan sepatah dua patah kata dari Arie Untung. Tak perlu waktu lama, Bolu Awak Bakery, Cake & Resto pun resmi dibuka dan segera diserbu oleh undangan dan pengunjung yang ingin membeli cake di Bolu Awak.

Tari Persembahan

Arie Untung Menyapa Undangan dan Warga Batam Yang Hadir. Photo by: Diah Retno

Antrian Panjang Untuk Membeli Cake Bolu Awak

Antusias Pembeli

Dilayani Langsung Oleh Arie Untung, Pembeli Tidak Ketinggalan Untuk Selfie. Photo by: Diah Retno

Ternyata, rasa cakenya juga yahud. Saya sudah cobain Taro Cheese Cake nya, bikin bolak balik nambah, nagih. Anak saya juga doyan (ga usah ditanya ini mah..). Beberapa teman lainnya juga sudah cobain Cheese Tart dan Japanese Cheese Cake yang juga enak, lembut dan payah nak cakap enaknya. Mesti cobain sendiri, deh..

Ini dia cake yang ditawarkan di Bolu Awak:

1. Cheese Tart

Photo by: www.desyoktafia.com

Ampun dah. Sayaang banget belum sempat cobain yang ini. Ini lembut banget ya kayaknya. Saya suka banget keju, ini harus mendarat di lidah segera. Harganya Rp75.000 aja loh!

2. Japanese Cheese Cake

Photo by: www.desyoktafia.com
Nah, yang ini juga harus mendarat cantik di lidah nih.. Lembut nikmat rasa kejunya terasa walaupun hanya pandangi fotonya (nulis sambil ngences..). Harganya Rp55.000 aja, murce mak!

3. Taro Cheese Cake

Photo by: www.desyoktafia.com

Ini dia yang sudah sempat gemparkan lidah. Mantap.. Enak banget. Coba sendiri deh.. Harganya juga murah banget, mak! Cuma Rp25.000 saja.

Sementara ini, hanya 3 varian cake saja yang disediakan oleh Bolu Awak dan InsyaAllah akan ditambah lagi variannya. Sesuai nama tempatnya "Bolu Awak Bakery, Cake & Resto", sepertinya akan menjadi pilihan tempat nongkrong cantik, nih. Jadi ga sabar..

Teman2 #BloggerKepri Berfoto dengan Arie Untung

Bolu Awak, pilihan oleh2 Batam yang mantap! Oleh2, beli di Bolu Awak aja, mak! 

Mau beli oleh2, mampir saja langsung di outlet:

Outlet 1: Bolu Awak Bakery, Cafe & Resto Ruko KDA Junction Blok D No.9 Batam Kota, Batam

Outlet 2: Vanilla Hotel Lt. Dasar. Jalan Pembangunan Blok Vl Penuin Lubuk Baja, Batam.

Fb: Bolu Awak
lg : @boluawak
Cp : 08116666776
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ▼  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates