• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Cacar Air Pada Anak

Anak Kena Cacar Air, Apakah Saudaranya Pasti Akan Tertular? - Cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, namun banyak juga yang baru terkena penyakit ini saat usia remaja bahkan dewasa. Saya, lho..kena cacarnya pas kuliah.

Umumnya, tiap orang hanya mempunyai kesempatan satu kali saja terkena penyakit ini dalam seumur hidupnya. Kenapa demikian?

Ya, hal tersebut disebabkan karena dalam tubuh manusia yang sudah pernah terkena penyakit cacar air atau virus varisela akan menjadi lebih kebal terhada virus tersebut. Sehingga, sangat kecil kemungkinan mereka akan tertular penyakit cacar air lagi untuk kedua kalinya.

Lalu, bagaimana dengan orang yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya? Wahh, jawabannya adalah sangat mudah tertular, baik itu melalui cipratan air liur, bersentuhan atau kontak fisik dengan penderita cacar air, bahkan "katanya" bisa juga menular lewat hembusan angin, lho.

Hmm, bisa dibayangkan bagaimana jika salah seorang anak kita atau temannya anak kita terkena penyakit cacar air? Pastilah, setiap orang tua khususnya para ibu pasti khawatir alias parno duluan membayangkan jika anaknya tertular.

Bukan omong kosong belaka, banyak saya jumpai kasus yang penyakit cacar air bagaikan estafet di dalam satu rumah. Awalnya adiknya, lalu kakaknya, lalu bapaknya. Pokoknya dalam satu bulan, satu keluarga kena cacar air secara bergantian. Begitulah kira-kira saking mudah menularnya virus ini.

Pengalaman Anak Terkena Cacar Air

Cacar air Maryam memasuki hari kedua.
Beberapa waktu lalu, anak gadis saya terkena cacar air. Wah, saya khwatir ketika saya mengetahui kalau itu adalah penyakit cacar air. Takutnya dia rewel karena cacarnya. Secara, cacar air itu kan gatal, ya.

Tapi saya berusaha tetap tenang, agar ia tetap tenang. Saya harus meyakinkan dia bahwa itu tidak apa-apa. Syukurnya, saya langsung membawanya berobat ke dokter dan rada aman yaa kalau sudah minum obat.

Hari pertama dan hari kedua berlalu, Alhamdulillah Maryam, anak gadis kami melewatinya dengan sangat baik. Sempat rewel, tapi dia memahami penyakitnya setelah saya beri penjelasan. Dia tidak mau menggaruk. "Kalau gatal diusap-usap aja, kan?", ucapnya mengerti.

Masuk hari ketiga, kekhawatiran saya datang lagi. Tapi bukan khawatir terhadap Maryam, tetapi terhadap Aal, anak lelaki saya, mamasnya Maryam. "Duh, gimana kalau nular ke Aal? Secara kita satu kamar, satu tempat tidur." Bisik bathin saya.

Suami sempat menyarankan untuk memindahkan Aal sementara ke rumah Papa Mamanya (kakek-neneknya), tapi saya kurang setuju. Menurut saya, ya sudah kalau memang takdirnya harus kena cacar juga, ya sudah kena sajalah. InsyaAllah sekali seumur hidup. Saya pasrah, saya mempersiapkan diri kalau-kalau Aal pun terkena cacar.

Mulai saat itu, tiap pagi saya selalu cek badan Aal. Adakah bintik-bintik calon ruam cacar? Oh ya, Aal sempat demam saat itu, dihari keempat adiknya terkena cacar kalau tidak salah. Saya benar-benar semakin bersiap. Tapi Alhamdulillah, demamnya hanya sehari saja dan tidak tampak ada bintik calon ruam cacar.

Info yang saya dapatkan dari dokter dan orang-orang terdekat, biasanya saudaranya akan terkena cacar juga setelah adiknya sembuh dari cacar atau ketika ruam cacarnya sudah mengering. Wahh, saya pasang badan lagi untuk bersiap.

Sampai pada akhirnya Maryam sembuh, cacarnya kering. Saya belum tenang, saya masih tetap waspada terhadap Aal. Lagi-lagi tiap pagi selalu saya cek badannya. Ada bintik calon cacar atau enggak, ya?

Hari demi hari berlalu, Aal baik-baik saja. Seminggu sudah, dan dia tetap baik-baik saja. Akhirnya hati saya yakin bahwa dia tidak tertular. Alhamdulillah. Ternyata belum waktunya Aal terkena cacar, ternyata dia tidak tertular virus cacar air dari adiknya. Saya baru bisa tenang.

Dari pengalaman keluarga saya, ternyata belum tentu anak kita pasti tertular cacar air meskipun anak kita yang satunya sudah positif terkena cacar air. Keberuntungan ini bisa saja terjadi mungkin karena imun tubuh Aal yang sedang kuat.

Ya, saya cukup memperkuat tubuh Aal dengan makanan yang bergizi, madu dan tentunya banyak minum air putih. Hanya itu. Karena membatasi kontak fisik mereka itu sulit, mereka main bersama, kadang mereka berpelukan, minum di gelas yang sama, sulit untuk saya hindari. Makanya saya pasrah.

Tapi Alhamdulillah..kalau memang Allah bilang Aal 'tidak' kena cacar saat ini, ya tidak. Qadarullah. Dan saya bersyukur doa saya tentang ini diijabah Allah. Kalau saja Aal benar tertular dan terkena cacar air, mungkin kami sekeluarga batal pulang ke kampung halaman orang tua saya. Hehhee. Ups, kita nggak boleh berandai-andai dengan takdir, ya.

Intinya, mah, segala yang kita anggap pasti akan terjadi, belum tentu menurut Allah. Bahkan orang yang ahli di bidangnya (dokter) sekalipun yang berkata, kalau kata Allah "tidak", ya tidak ada yang bisa merubah. Kita manusia, ilmu manusia, tidak ada apa-apanya dengan ketentuan Allah, bukan?

Pasrahkan saja sama Allah. :)



Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

9 Langkah Menentukan Nama Bayi yang Tepat - Memilih nama bayi perempuan ataupun laki-laki bukanlah urusan yang mudah, tetapi sangat urgen yang dilaksanakan calon orangtua. Bagaimanapun juga, nama adalahidentitas seseorang mulai dari lahir sampai kematian. Oleh sebab itu, pemilihan nama guna calon buah hati, mesti Anda kerjakan jauh-jauh hari.

Ada tidak sedikit hal yang menjadi pertimbangan ketika memilih nama bayi, diantaranya di samping menjadi doa, anak pun harus bangga menyandang nama tersebut.
kami hendak berbagi beberapa tips memilih nama bayi yang baik dan tepat guna calon buah hati Anda. Ini dia.

NAMA YANG MUDAH
Mulai dari bahasa daerah, bahasa asing, atau menarik pun, kita bebas memberi nama pada calon buah hati. Asalkan nama yang kita pilih mudah dibacakan dan dituliskan, tidak menciptakan kening berkerut saat seseorang menuliskannya. Latihlah teknik pengucapannya dengan suami kita dengan tempo yang lambat sampai cepat, sampai-sampai Anda tahu apakah nama itu mudah dibacakan atau tidak.

PANJANG ATAU PENDEK
Pertimbangkan pun panjang atau pendeknya nama menyeluruh anak. Nama yang terlampau panjang, pasti akan susah untuk diingat. Tidak melulu itu, nama yang terlampau panjang pun akan mempersulit anak saat ia menyebutkannya. Nama yang terlampau pendek pun akan memunculkan peluang anak untuk menyatakan identitasnya lebih lengkap.

INISIAL
Ketika kita sedang mempertimbangkan nama depan, tengah, dan belakang guna bayi Anda, pastikan guna mencoba menciptakan inisial dari nama menyeluruh tersebut. Jangan hingga inisial nama itu mengganggu atau bermakna beda yang malah kurang baik dan merugikan buah hati Anda.

NAMA YANG COCOK SEUMUR HIDUP
Wajah super imut bayi terkadang dapat menciptakan orangtua terinspirasi menyerahkan nama yang lucu. Padahal belum pasti nama tersebut sesuai untuk digunakan bayi Anda sampai dewasa nanti. Bagaimana andai sudah bekerja atau sesudah menjadi orang tua, nama itu mungkin dapat mengurangi wibawanya. Bagi itu, pilihlah nama yang memang sesuai dipakai Si Kecil seumur hidupnya.

ARTI ATAU MAKNA YANG BAIK
Pastikan nama yang kita berikan berisi makna atau arti yang positif dan cocok dengan asa Anda guna Si Kecil. Ketika anak sudah lumayan besar guna menanyakan makna namanya dan menemukan makna yang positif, urusan tersebut diandalkan  dapat menyerahkan mental dan pengaruh yang baik.

AGAMA
Banyak agama merundingkan pemberian nama guna bayi yang baru dilahirkan menurut kepercayaan agama-agama tersebut. Beberapa agama merasa bahwa nama anak harus berasal dari leluhur, sejumlah menyarankan guna memberi nama yang terkaitdengan nama nabi atau orang suci. Agama merupakan aspek yang urgen guna dipertimbangkan, tetapi seringkali bakal lebih mudah dicampur dengan nama tengah, nama keluarga, atau tidak tidak sedikit kreativitas.

KEHORMATAN
Haruskah seorang bayi diberi nama sebagai symbol kebesaran? Anak kesatu mungkin akan diberi nama belakang ayahnya. Jika ini terjadi, berilah nama panggilan untuk menghindarkan dua nama dalam satu keluarga. Nama tengah bisa menjadi alternative kiat untuk menghormati leluhur atau orang tua.

JULUKAN
Beberapa nama sangat mudah untuk diberi julukan. Jika kamu beranggapan julukan tersebut sangat baik dan postif, maka gunakanlah secepatnya.

JENIS KELAMIN
Terkadang, garis nama antar gender sangatlah tipis. Hal ini bisa menjadi hal baik guna bayi anda ataupun sebaliknya. Anak lelaki misalnya, tidak pernah menginginkan satu ruangan dengan seorang perempuan yang mempunyai nama yang sama.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Memutihkan Gigi

Cara Terbaik Memutihkan Gigi Agar Lebih Kinclong - Warna gigi yang berubah menjadi kuning dapat terjadi karena penambahan usia. Selain dari penambahan usia, asupan makanan tertentu juga bisa mempengaruhi warna gigi yang tadinya putih menjadi kuning. Memutihkan gigi kembali sangat penting untuk menunjang penampilan agar terlihat lebih menarik. Lalu bagaimana Cara memutihkan gigi secara alami? Selengkapnya dibahas pada artikel ini, ya..

Memutihkan gigi dapat dilakukan dengan produk-produk yang banyak dijual bebas seperti pasta gigi, gel, strip, dan alat penyinar. Dari produk-produk pemutih gigi, pasti ada yang menggunakan zat kimia seperti peroksida dan zat asam. Zat kimia beresiko menimbulkan gangguan pada gigi. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi sebelum menggunakan produk-produk pemutih gigi. Sebagai alternatifnya, gunakan bahan alami sebagai pemutih gigi.


Memutihkan Gigi Dengan Bahan Alami

Ternyata merawat gigi tidak cukup dengan menggosok gigi. Kita juga perlu menjauhi kebiasaan buruk yang mengakibatkan gigi menjadi kuning. Apabila gigi sudah terlanjur menguning, berikut adalah cara memutihkan gigi secara alami dalam waktu 1 minggu:

Dengan Stroberi, Garam, dan Baking Soda

Kandungan vitamin C pada stroberi memiliki dosis tinggi yang berfungsi untuk menghancurkan plak penyebab gigi kuning. Stroberi juga kaya akan enzim asam maleat untuk melunturkan noda di permukaan gigi. Posisi garam di sini bertindak sebagai scrub untuk menghancurkan kotoran membandel. Lalu baking soda sebagai bahan opsional yang bisa dipakai maupun tidak. Lalu bagaimana Cara memutihkan gigi dengan garam? Berikut cara-caranya:

1.       Lumat stroberi dan tambahkan garam laut dan aduk rata

2.       Seka gigi dari sisa makanan dan air liur dengan tisu atau lap bersih

3.       Letakkan adonan pasta stroberi di atas sikat gigi untuk menyikat gigi

4.       Diamkan menempel selama 5 menit dan kumur hingga bersih

5.       Lakukan setiap malam

Dengan Minyak Kelapa

Cara memutihkan gigi dengan minyak kelapa bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Rasanya memang tidak enak namun efektif untuk mengembalikan warna gigi. Minyak kelapa mengandung senyawa lauric acid untuk membasmi plak dan bakteri penyebab gigi kuning. Selain itu juga menjaga kesehatan gusi dan bau mulut tetap segar. Berikut caranya:

1.       Lumat minyak kelapa atau langsung masukkan secara utuh ke mulut

2.       Kumur seluruh rongga mulut

3.       Gosok perlahan selama 10-15 menit lalu buang

4.       Bersihkan dengan berkumur air putih

Dengan Baking Soda dan Lemon

Baking soda memiliki tekstur yang agak kasar untuk mengikis noda yang menempel pada gigi. Sifatnya yang basa dapat menetralkan asam dalam mulut karena residu makanan dan bakteri. Baking soda bertindak sebagai penyeimbang asam dengan lemon sebagai pemutih. Kita bisa bergantian menggunakan lemon atau air putih untuk pelarut baking soda. Hal ini untuk menghindari kerusakan gigi. Cara memutihkan gigi dengan lemon dapat kita lihat pada beberapa poin dibawah ini:

1.       Campurkan baking soda dengan perasan lemon hingga terbentuk adonan seperti pasta gigi.

2.       Seka gigi dari sisa makanan dan air liur dengan tisu atau lap bersih.

3.       Letakkan adonan pasta lemon di atas sikat gigi untuk menyikat gigi

4.       Diamkan adonan tersebut menempel pada gigi hingga 1 menit.

5.       Kumur bersih untuk menghindari kerusakan pada enamel gigi


6.       Jika kita menggunakan air bukan lemon, maka pasta bisa didiamkan hingga 3 menit

Begitulah beberapa cara memutihkan gigi kuning yang membandel secara alami, semoga dapat memberikan pengetahuan dan referensi tambahan untuk memutihkan gigi kalian, yaa.. Semoga bermanfaat!


   
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ▼  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates