Foto setahun yang lalu, ketika Aal membuat tabungannya sendiri dari toples seadanya. |
Mamak kembali belajar lagi setelah lamanya libur lebaran. Iya, kuliahnya mamak-mamak juga ada liburannya, kok. Nah, pas banget materinya kali ini tentang "Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini", secara anak-anak baru pada dapat uang THR. Mungkin anak-anak bunda lainnya sudah pada dipakai atau tabung, ya? Lha, uangnya Aal & Maryam masih mendekam di dompetnya aja, tuh. Hehehe.
Baca juga: Review Materi Sesi #7, Semua Anak Adalah Bintang
Seperti materi-materi sebelumnya, saya menulis review materi. Saya ceritakan kembali, ya, tujuan saya me-review tiap materi yang saya dapatkan di kelas bunda sayang adalah sebagai cara belajar diri saya sendiri. Dengan membuat review, saya membaca materi berulang kali, saya renungkan dengan kehidupan sehari-hari, saya tuliskan kembali, lalu saya terapkan. Begitulah kira-kira.
Balik lagi ke review materi. Materi sesi 8 kali ini tentang "Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini", materi yang sangat menarik!
Apa itu cerdas finansial? Seperti apa yang dikatakan cerdas finansial?
Menurut para ahli, cerdas finansial itu adalah kemampuan seseorang dalam mendapatkan dan mengelola keuangan. Nah lho, anak-anak sudah belajar mengelola keuangan??
Iya, penting itu, Mak!
Kalau mantranya Ibu Profesional seperti ini:
Rejeki Itu Pasti, Kemuliaanlah Yang Harus Dicari..
Jadi, untuk apa kita menstimulus kecerdasan finansialnya?
Jawabannya adalah agar kemuliaannya meningkat.
Pahami dulu, bahwa rejeki kita sudah diatur dan dijamin oleh Allah. Kita hanya harus berusaha untuk mendapatkan dan mengejar rejeki tersebut dengan cara yang baik dan mulia. Jika anak memahami bahwa kemuliaanlah yang ia cari, maka ia akan mengerti bagaimana cara memperoleh harta dan memanfaatkannya sesuai ajaran agama, bagaimana pertanggungjawabannya, bagaimana rancangan budget sederhana sesuai skala prioritasnya (antara kebutuhan dan keinginan), dan percaya diri dengan 'gaya hidup' sesuai realita dan fitrahnya, tidak mengikuti gaya hidup orang lain.
Yang terakhir ini berat, banyak anak-anak jaman now yang gaya hidupnya hampir menyamai sosialita. Berat ini, Mak! Itulah mengapa pentingnya kita melatih kecerdasan finansial anak sejak dini.
Berikut ini adalah beberapa cara melatih kecerdasan finansial anak sejak dini:
1. Memberi pemahaman kepada anak bahwa Allah yang memberi rejeki. Rejeki yang Alah berikan itu sangat luas, bukan hanya sekedar gaji orang tua. Jangan batasi mimpi anak karena kondisi rejeki orang tua saat ini. Karena Allah Maha Kaya, dan anak-anak bukanlah milik orang tua, melainkan milik Allah Yang Maha Kaya.
2. Ajarkan anak untuk meminta sesuatu hanya kepada Allah. Ajak anak berdoa jika menginginkan atau memimpikan sesuatu, karena hanya pada Allah saja kita meminta.
3. Beri penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan. Dengan memberinya pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan, kita bisa membantunya menentukan skala prioritas dan membuat mini budget sederhana.
4. Ajarkan anak berkomitmen dan bertanggungjawab jika budget yang ia buat sudah disetujui oleh orang tua. Latih anak mengelola keuangannya, menerima konsekuensi apapun atas segala kesepakatan yang telah dibuatnya.
5. Beri apresiasi atas perkembangan dan kemajuannya dalam berlatih mengelola keuangan sederhananya.
Prinsipnya: Latih - Percayai - Jalani - Supervisi - Latih Lagi
Dan yang tidak kalah penting, ini satu lagi mantra Ibu Profesional:
For This to Change, I Must Change First..
Segala apapun yang kita ajarkan kepada mereka, sejatinya inilah proses untuk kita belajar pula. Inilah yang disebut sebagai Learning by Teaching.
Buka mata, buka hati, belajar dan mengajarkan. Bukan hanya mengajarkan!
Karena sesungguhnya proses pembelajaran yang tertinggi adalah KETELADANAN.
Sekian review materi sesi #8 Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit manfaat.
Selamat belajar, para bunda pembelajar! ^^