• Home
  • About
  • Category
    • Review
    • Parenting
    • Kuliner
    • Info & Tips
    • Institut Ibu Profesional
    • Travelling
  • Disclosure
Google+ Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Pohon Literasi Aal


Pohon Literasi Aal


Gara-gara materi dan tantangan ke-5 Kelas Bunda Sayang IIP tentang Menstimulasi Anak Suka Membaca, saya baru mengerti apa itu pohon literasi. Sebelumnya pernah tahu, tapi belum mengerti. Mungkin karena baru kali ini membuat dan (akan) mempraktekkannya, ya.. Jadi saya cari tahu tentang pohon literasi lebih banyak.

Pohon literasi adalah pohon yang dibuat untuk mencatat history bacaan kita, ditulis di selembar daun yang berisikan tentang judul buku yang dibaca, bisa juga beserta penggalan singkat dari buku tersebut. Semakin banyak daunnya berarti semakin banyak pula bacaan kita.

Saya membuat pohon literasi dari kertas karton. Setelah melihat-lihat refrensi di google, tadinya mau bikin yang digital saja di dalam smartphone, tidak perlu tempel-tempel. Eh tapi, saya pikir kembali, malah nanti kurang berkesan menulis di atas daun dan menempelnya. Kan lumayan ada kenangan menulis di atas daun dan menempel daun di pohonnya langsung, kan? Keseruan ini juga bisa menambah semangat anak untuk membaca, mendekatkan dirinya pada buku.

Beberapa contoh kreasi pohon literasi ala bunda-bunda hebat:

Sumber Gambar: istanacinta.com

Sumber Gambar: cicifera.com

Sumber Gambar: kartika120.wordpress.com

Pohon literasi Aal simple saja. Hanya gambaran pohon sederhana ala saya yang diwarnai menggunakan krayon punya Aal. Tadinya saya minta Aal yang gambar pohonnya, tapi imajinasinya berlebihan kemana-mana sampai ada gambar mobil segala, hehee. Jadi, saya putuskan untuk pakai pohon gambaran saya dulu saja untuk pertama kali ini.

Pohon Literasi Aal Ala Saya.

Harap dimaklumi saya sama sekali tidak bakat menggambar, hehe. Walaupun hasilnya bagus alakadarnya, semoga cara ini bisa membangkitkan semangat kami untuk membaca bersama. Daunnya juga belum tumbuh, hehe, karena insyaAllah baru akan dimulai hari ini.

Silahkan dikreasikan dan praktekkan pohon literasinya bersama anak-anak, Buibu.. Semangat membersamai anak-anak, semoga bermanfaat.. 😊
Share
Tweet
Pin
Share
30 comments

Alhamdulillah, memasuki materi ke 5 Kelas Bunda Sayang IIP. Belum sampai setengah jalan nih, Alhamdulillah semangat masih membara. Meskipun belum kesampaian dapat Bagde Excellent (posting tugas 10 hari berturut-turut), masih terus diusahakan, karena hal terberat posting tepat waktu adalah...ketiduran.

Materi ke 5 ini bagus sekali, sangat berguna bagi saya untuk membersamai anak-anak. Menstimulasi Anak Suka Membaca. For things to change, i must change first. Lagi-lagi, bertumbuhlah bersama anak-anak, belajarlah bersama anak-anak.

Sekarang kita bisa mengetahui apapun lewat membaca. Kita bisa mengenal Allah, mengenal diri sendiri, mengenal isi bumi dan berbagai ilmu pengetahuan lewat membaca. Lalu, harus memulai dari manakah kita untuk membuat anak-anak suka membaca? Di materi ke 5 inilah jawabannya.

Agar anak suka membaca, ternyata bukan karena sedini mungkin diajarkan A B C D. Tetapi menstimulasi tahap perkembangan bahasanya, yang pertama adalah keterampilan mendengar. Sejak kapan anak bisa mendengar? Yes, sejak di dalam kandungan. Pernahkah kita membacakan buku untuk calon bayi di dalam perut? Ini ternyata bermanfaat banget, loh. Sayang sekali jika moment ini terlewat, jika terlewat, ayo praktekkan dikehamilan berikutnya, eh.

Tahap perkembangan bahasanya yang kedua adalah keterampilan berbicara. Saat ini kita diharuskan menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak. Hal sepele yang kadang kita abaikan adalah menginvestasikan waktu untuk mendengarkan suara anak. Keterampilan mendengar dan berbicara ini saling berhubungan. Jika dia mampu mendengarkan dengan  baik, dia juga mampu berbicara dengan baik.

Saling mendengar dan saling berbicara, ini butuh waktu berkualitas. Sudahkah kita berikan waktu yang berkualitas pada mereka?

Tahapan yang ketiga adalah keterampilan membaca. Saat ini butuh teladan dari kita. Mereka suka membaca karena kita suka membaca dan membacakan buku untuk mereka. Pohon literasi bisa menjadi solusi agar anak-anak semangat membaca.

Yang terakhir, keterampilan menulis. Setelah ia bisa membaca, ia belajar menulis. Lalu apakah hanya sekedar menulis saja? Atau menulis yang melahirkan karya untuk dibaca banyak orang dan bermanfaat?

Tantangan game level 5 kali ini adalah menstimulasi anak suka membaca menggunakan pohon literasi. Saya sudah siapkan pohon literasi Aal untuk memulai tantangan game level 5 yang akan dimulai esok hari.

Bismillah.. 😊

Pohon Literasi yang tumbuh di dinding rumah Aal Maryam.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Di depan pintu masuk perpustakaan.
Gara-gara postingan di blog Mam Erli tentang krucilsnya mbrasak ke Perpustakaan Umum Masjid Jabal Arafah, saya pun jadi pengen. Sebenarnya sudah lama ingin sekali bawa anak-anak mengenal perpustakaan dan sudah lama juga tau adanya Perpustakaan Umum Masjid Jabal Arafah, cuma memang belum kesampaian untuk berkunjung. Alhamdulillah, hari itu kesampaian juga kesana bersama tetangga seperjuangan beserta anak-anaknya.

Lokasi perpustakaan di dalam Masjid Jabal Arafah di bagian luar tempat sholat, tepat di atas kolam ikan. Meskipun perpustakaan ini sudah diresmikan sejak tahun 2013, ternyata masih banyak teman-teman yang belum tahu tentang keberadaan perpustakaan umum ini. Tempatnya nyaman dan bersih. Memasuki ruangan perpustakaan, kita mengisi buku kunjungan lebih dulu untuk meninggalkan jejak. Tersedia juga lemari khusus untuk meletakkan barang-barang yang ingin dititipkan (bukan barang berharga).

Lemari penitipan barang.

Menghadap ruang jaga pustakawan.

Rak buku tersusun rapi.

Anak-anak semangat dan celingukan mencari rak buku bacaan khusus anak-anak. Sejak mereka bayi, kami memang membiasakan anak-anak berkegiatan dengan buku, ikhtiar kami agar mereka suka dan cinta sama buku. Selama ini mereka seringnya hanya ke toko buku saja, kadang Aal suka sebel karena banyak buku yang masih disegel alias diplastikin, padahal dia mau buka dan lihat isinya. Hehehe.

Quote favorit saya.

Ketika Aal bertanya, "Apa itu perpustakaan?" lalu saya menjawab dengan sederhana, "perpustakaan adalah tempat yang di dalamnya banyak koleksi buku-buku yang bisa kita lihat dan kita baca."

Rak buku anak-anak atau Kids Row terletak di pojokan ruangan, dilengkapi dengan kursi membaca untuk anak-anak juga. Anak-anak semangat ngubek rak dan mencari buku yang ingin mereka lihat dan baca. Senang sekali melihat mereka antusias dengan buku-buku.

Kids Row di pojokan ruangan.

Aal dan Maryam memburu buku.

Anak-anak antusias membaca buku, Maryam cuma bolak balik saja, hehee.

Bukunya bagus-bagus, rasanya banyak juga yang ingin saya bawa pulang, hehe. Topik bukunya variatif, ada yang tentang sains, ensiklopedia, sejarah, dan tentunya tentang Islami untuk anak-anak. Pasti anak-anak pada betah disini..

Tidak hanya untuk anak-anak, koleksi buku-buku untuk yang dewasa juga banyak sekali. Ada tentang Islami, psikologi, parenting, teknologi, ekonomi, hobi, bahasa, dan banyaaak lagi. Di Perpustakaan Umum Masjid Jabal Arafah juga dilengkapi oleh beberapa unit komputer PC dengan akses internet yang bisa dipakai oleh pengunjung. Lengkap, yah..

Tempat duduk santai sambil membaca.

Ada sofa juga untuk membaca sambil bersandar.

Fasilitas komputer PC dengan akses internet untuk digunakan pengunjung perpustakaan.

Aturan penggunaan komputer.

Perpustakaan Umum Masjid Jabal Arafah buka setiap hari, mulai pagi jam 09.00 WIB sampai malam jam 20.00 WIB. Yuk ajak anak, sahabat dan keluarga mengunjungi perpustakaan umum.


Perpustakaan Masjid Jabal Arafah

Lokasi: Jl. Imam Bonjol no. 1 - Nagoya, Lubuk Baja Kota, Lubuk Baja, Batam, Kepri 29444
Email: info@masjidjabalarafah.com

Juli Yastuti
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments


Memahami gaya belajar anak yang dominan itu tidak semudah yang dibayangkan. Perlu banyak observasi sampai kita yakin dan cocok dia pun cocok dengan gaya belajar dominan yang ia miliki. Atau, mungkinkah seorang anak mempunyai 2 gaya belajar sekaligus?

Menurut saya hingga saat ini, Aal masih balance antara visual dan auditori. Mungkin akan lebih jelas nanti seiiring bertambahnya usia dan jam terbang belajarnya. Kalau boleh menerka, dia dominan visual. Tapi masih ragu, sih. Hehehe.

Untuk saat ini, saya akan terus mengikuti apapun aktifitas yang membuatnya berbinar. Lebih berfikir keras untuk membuat variasi ide dalam menggambarnya Aal. Payahnya, saya sama sekali nggak bisa gambar. Jangankan gambar, nulis aja hurufnya pada acakadul kemana-mana.

Alhamdulillah, anak-anak hidup di jaman teknologi yang sangat maju. Mereka bisa belajar apapun menggunakan teknologi. Bagi saya, TV/HP/laptop sangat berguna untuk alat belajar Aal mencari inspirasi dan informasi. Syarat dan ketetentuan berlaku, pastinya.

Semangat mendampingi, Bunda.. 😊

#AliranRasa
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KelasBunsayIIO
#IIP
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sertifikat peserta yang sudah disiapkan. Foto: Intan.

Hari Minggu lalu, tanggal 18 Februari 2018 Rumbel Homeschooling Ibu Profesional Batam mengadakan Cooking Class Pizza Maker Kids bersama Khansa Pizza di Rumah LDK, KBC Batam Centre. Saya termasuk salah satu panitia yang ikut mempersiapkan acara tersebut. Semangat banget karena teman-teman pada semangat mau ajak anak-anaknya bikin-bikin pizza, termasuk saya dan Aal. Dia suka pizza dan dia juga pengen banget diberi kesempatan bisa membuat pizza sendiri.

Hari itu adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Aal.

"Umi, kapan sih kita bikin pizza?"

"Umi, nanti tuh Aal bikin pizza beneran? Bukan mainan, kan?"

"Umi, ini hari apa? Minggu kok lama, sih?"

Itulah beberapa pertanyaan yang keluar dari mulut bijaknya, antusias banget ingin bikin pizza. Tapi, qadarullah dia gagal ikut. Adiknya sakit, dini hari Minggu juga kami ke IGD karena Maryam demam tinggi. Alhasil, semua bangun kesiangan.

Aal bangun tidur jam 8 pagi, dengan tubuh masih sempoyongan dia pun teringat dan bertanya.

"Ini hari apa? Minggu, kan? Umi, kok pizzanya nggak jadi?"

"Sayang, maaf ya.. Pizzanya hari ini, jam 9 pagi. Kita belum bisa kesana, adek masih sakit, tadi aja kita ke rumah sakit, kan? Kasiha adek.. Kapan-kapan kita cari waktu lain, ya?" saya berusaha membujuknya.

"Oh, yaudah kalau gitu lain kali aja, ya. Tunggu adek sembuh," terkejutnya saya ketika dia berbesar hati seperti itu, MasyaAllah Tabarakallah, anak baik..

"Alhamdulillah, iya sayang. Sabar ya, nanti kita cari waktu lain, biar adek bisa temanin Aal bikin pizza, ya?"

"Iya," Lalu dia lanjut bermain, tidak ada kekecewaan apapun yang terlihat.

Haru saya, mengalir air mata saya. Di luar dugaan, ternyata dia ikhlas menerima kenyataan hari itu. Hari yang dia tunggu-tunggu sejak lama, dengan entengnya dia lepaskan. Terima kasih, Aal sayang..

Hari itu saya bahagia, melihat anak-anak peserta pizza maker kids bahagia. Acara berlangsung lancar, mereka tampak antusias sekali, kebayang deh rame dan serunya anak-anak IP Batam kalau sudah ngumpul. Semoga Aal dan Maryam bisa ikutan di acara berikutnya, ya.

Untuk pizza maker, saya berhutang dengan Aal. InsyaAllah akan ada cooking class pizza maker khusus untuk Aal. Semoga Allah mudahkan niat Umi untuk Aal ya, sayang..

Riangnya anak-anak peserta pizza maker kids. Foto: Evi.

Belajar membuat adonan roti pizza. Foto: Evi.

Menghias toping pizza. Foto: Evi.

Serunya mempersiapkan pizza buatan sendiri. Foto: Evi.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Bulan ini memang dikasih beberapa ujian dari Allah. Setelah Sakit Yang Tersakit bagian 1, ternyata ada pula Sakit Yang Tersakit bagian 2, inilah qadarullah. Kalau yang bagian 1 tentang Aal, kali ini tentang Maryam. Anak yang biasanya lincah, aktif dan ceria mendadak menjadi anak yang lesu, lemas dan rewel selama hampir seminggu.

Dia sakit semacam campak jerman/rubella. Awalnya demam tinggi mulai hari kamis sore, panasnya 38°, 39° dan 40.7° yang tertinggi. Panik banget! Saat itu dini hari minggu, tepat jam 00.30 Maryam rewel minta nyusu, menyentuh kepalanya ampun panasnya. Setelah saya cek dan suhunya tinggi banget 40.7°, tiba-tiba saja air mata saya mengalir. Takut terjadi apa-apa, ya, Alhamdulillah-nya dia baik-baik saja, tidak sampai kejang (na'udzubillah, jangan sampai).

Malam itu juga saya minta sama suami untuk membawa Maryam ke IGD RS Elisabeth Batam Kota, saya nggak sanggup kalau suhunya semakin tinggi. Dia tampak sangat lemah saat itu, ya ampun rasanya hati saya remuk. Padahal sabtu sore baru saja kami ke klinik, dia hanya dikasih paracematol dan vitamin. Karena demam masih 2 hari, jadi kami disarankan untuk terus observasi. Jika demam tidak turun sampai hari minggu, Maryam harus cek darah.

Di IGD, suhu tubuh Maryam 40°. Dia tidur dan lemah. Saat diperiksa dokter, diberikan obat lewat anus untuk penurun panasnya, barulah dia bangun dan menjerit, menangis. Maaf ya sayang, Umi biarkan adek nangis, adek pasti takut ya waktu itu.. Sedih banget lihat dia seperti itu. Akhirnya, saat itu juga dia cek darah.

Drama lagi saya waktu petugas lab rumah sakit mengambil darahnya. Saya harus memegang tubuhnya yang memberontak, mendengarkan jeritannya antara takut dan sakit, ambruk hati saya! Sekuat tenaga menahan tangis di depannya pun seketika pecah juga. Menunggu hasilnya membuat saya dag dig dug, sambil terus berdoa semoga hasilnya baik, kami tidak perlu check in di RS ini.

Alhamdulillah, hasil cek darah keluar. Hasilnya baik, demamnya disebabkan oleh virus, hanya hemoglobin (hb) nya lebih rendah dari skor normalnya. Saya disarankan memberikan ati ayam atau daging sapi segar untuk MPASInya. Iya, selama demam Maryam tidak nafsu makan. Lagi-lagi yang membuat saya sedih tuh, ya ini. Dia nggak mau makan, minum pun kadang penuh drama, syukurnya nyusu ASI alhamdulillah dia kuat.

Demamnya mulai turun hari minggu sore, senin pagi suhu tubuhnya mulai normal. Tapi, muncul bintik/bercak merah di daerah perut, dada, belakang telinga, pipi dan menyusul ke kaki dan tangannya. Saya teringat Aal juga pernah begini saat dia berumur sekitar 10 bulanan. Ini campak jerman, feeling saya saat itu. Untuk memastikan, kami ke klinik lagi. Dan ya, benar.



Meskipun sudah tidak demam, tapi Maryam masih sangat lemah. Mungkin karena kurangnya asupan yang ia dapat, dia masih susah makan dan minum. Melihat tubuhnya merah-merah, sedih lagi saya. Tapi bersyukur juga, setidaknya ini awal yang baik, semoga keluar semua penyakitnya dan dia bisa pulih kembali. Rindu dengan kerempongannya, lincahnya, tawanya, cerianya, ah mengingat itu benar-benar menyedihkan.

Senin sore dia mulai mau makan, mulai berantakin isi lemari, sudah sedikit bertenaga, tapi masih pusing kayaknya, goyang-goyang kalau berjalan, dan masih rewel. Selama sakit dia tidak lepas dari gendongan saya dan abinya, begitulah bergantian. Kadang juga tidak mau lepas dari gendongan saya, erat sekali dia melingkari leher saya ketika saya menggendongnya, dan kepalanya yang selalu bersandar lemah di bahu saya.

Selasa pagi, Alhamdulilah dia mulai mau makan dan minum lebih banyak dari hari sebelumnya. Sudah mulai lebih besemangat, meskipun seluruh tubuhnya merah, bahkan sampai matanya pun terlihat bengkak. Malamnya sudah bisa bermain dengan mamasnya, senangnya.


Bintik dan bercak mulai memudar di hari Rabu, dan di hari Kamis nyaris bersih. Makan dan minumnya sudah semangat seperti sedia kala. Lincahnya pun kembali, dan saya rempong lagi, Alhamdulillah. Umi lebih senang merempong, Nak. Asalkan kamu sehat. Umi santai-santai di tempat tidur jagain adek tuh lebih 'melelahkan' dari pada jagain adek yang jalan kesana kemari dengan lincah dan aktifnya.

Kurang lebih 5 hari itulah hari terberat bagi kami, dipenuhi rasa khawatir dan tangisan saya. Rindu, rindu sekali dengan cerianya Maryam yang hilang saat dia sakit dan lemah.

Saat itulah saya baru merasakan bahwa rindu itu memang berat, benar juga kata Dek Dilan. Alhamdulillah saya kuat melalui beratnya rindu saat itu. Sekarang Maryam kembali ceria, semoga Allah kuatkan tubuhnya, jauh dari penyakit berbahaya. Aamiin.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Belajar Dengan Mengajar Ala Aal


Fitrahnya anak balita adalah bermain. Nah, kita sebagai orang tua harus bisa menyisipkan pelajaran saat bermain agar tetap seru dan menyenangkan. Punya Abi seorang dosen, tidak jarang Aal kadang suka berlakon sebagai pengajar. Dengan modal 'tongkat Pak Guru' buatannya sendiri dari mainan lego pipa serbaguna, Aal pun bisa belajar dengan mengajar murid kecilnya.

Dek Maryam, si teman setia Mamas Aal selalu sedia menjadi lawan mainnya dalam segala peran. Adeknya yang juga sedang sibuk bermain pun dia panggil, "Dek...Adek, sini dulu. Ayo kita belajar!" lalu datanglah adeknya dan Aal mulai menunjuk huruf hijaiyah dan alfabet yang ditempel di dinding rumah.

Reaksi si adek? Dia merespon, menjawab pertanyaan Aal, sesekali dia pun kabur karena terpesona sama mainan lain dan dipanggil lagi sama Mamasnya untuk kembali. "Ehh mau kemana? Sini dulu, ini masih waktunya belajar, nih!" adeknya mah lewat aja, hehehee. "Yaudah kalo nggak mau belajar!" begitu kata Mamas ketika dia lelah, lalu kelas dibubarkan.

Seru rasanya menyaksikan mereka bermain. Apalagi Maryam yang masih 1 tahun seolah-olah juga bisa mengambil peran.

Beginilah tontonan sehari-hari kalau sudah jadi emaks, nonton drama ya drama dari anak-anak. Bahkan kadang saya juga jadi aktrisnya. Milea? Kalah! Banyak tantangan hidup yang lebih berat daripada hanya sekedar rindu, mungkin Dilan belum mengetahui itu. (Dilan 1990, Film yang sedang populer kala itu.)


#HariKe10
#Tantangan10Hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sumber gambar: https://m.kwikku.com

"Kapan Nikah?"

Terinspirasi dari postingan seorang teman di Instagramnya tentang "Kapan nikah?". Pertanyaan ini adalah pertanyaan murah yang biasanya bersliweran saat di acara nikahan, lebaranan, atau momen silaturrahmi lainnya. Disaat itulah pertemuan yang seharusnya terjalin indah, malah bisa melukai hati hanya karena pertanyaan "Kapan nikah?".

Hati-hati Dengan Penyakit Hati yang Bernama Sombong

Sumber gambar: https://m.kwikku.com
Manusia adalah tempatnya khilaf dan lupa. Bahkan kadang kita tidak sadar akan adanya duri kecil yang tertanam di dalam hati kita. Merasa sudah hidup enak dengan adanya pasangan halal dan anak-anak kadang tersilap kita memandang rendah orang lain. "Aku aja udah punya 2 anak, kamu kapan nikah? Masih betah jomblo aja." Mak jleb!

Pernahkah kita membayangkan jika kita berada di poisisi orang tersebut?

Sumber gambar: https://m.kwikku.com
Ayo, coba sejenak renungkan, letakkan posisimu pada posisinya. Ingat, ada loh tipe orang yang sensitif. Kira-kira sedih nggak?

Siapa yang tahu cerita hidup seseorang? Siapa tahu dia lagi ada masalah percintaan, atau masalah keluarga, atau masalah lainnya yang sedang dia hadapi untuk berjuang menuju pernikahan. Pertanyaan "Kapan nikah?" kan bisa membuatnya bersedih.

Siapa sih yang tidak ingin mempunyai pasangan halal dan anak-anak?? Semua mau dong..

Tapi.....
Jalan takdir tiap orang beda-beda, kan? Alhamdulillah bagi yang cepat dipertemukan jodohnya. Nah, bagi mereka yang belum, yuk didoain aja..

Bersyukur

Bersyukur dalam setiap keadaan. Semua keadaan ada kekurangan dan kelebihannya. Bagi kamu yang sudah menikah, ya bersyukur bisa hang out, curhat, peluk-pelukan sama pasangan halal, main sama anak-anak, dan lain-lain. Buat kamu yang belum menikah, bersyukur masih bisa bebas berkreasi, mengejar mimpi, travelling kemanapun kamu mau, ke salon, manjain diri, dan buanyaak lagi yang harus disyukuri. Yang sudah menikah pasti nggak akan bisa sebebas itu lagi, kan, sudah ada prioritas masing-masing (curhat).

Syukuri ya say, dengan bersyukur semua terasa lebih indah..

Perhatikan Lisan

Ingat, lisan adalah senjata paling tajam. Pemilihan kata-kata yang kurang tepat malah bisa berakibat menyakiti orang lain. Parahnya, kadang kita tidak sadar sudah menyakiti orang lain hanya dengan seujung lidah kita.

Coba ganti pertanyaan "Kapan nikah?" menjadi "Semoga Allah mudahkan segala urusanmu ya.." Atau, "Semoga Allah pertemukan dengan seseorang yang terbaik.." Bahkan kadang perkataan doa secara langsung seperti itu juga bisa melukai hati orang lain yang sensitif, loh.

Jadi, cukup ucapkan dalam hati, doakan di dalam hati. Dengan begitu, semoga orang lain tidak merasa tersakiti dengan lisan kita tentang hal sensitif apapun, termasuk soal "Kapan nikah?".

Bersikap seolah-olah tidak peduli kadang menjadi pilihan yang tepat. Biarlah hanya Allah yang tahu, betapa pedulinya kita terhadapnya melalui doa kita untuknya.

Ingat (entah sudah berapa kali kata 'ingat'), jodoh kita semuanya sudah diatur oleh Allah bahkan sebelum kita launching ke dunia ini. Termasuk kapan kita menikah, itu sudah dicatat oleh Allah. Jadi, stop deh bertanya "Kapan nikah?". Doakan saudara dan teman-teman kita di dalam hati saja.

"Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, keculi malaikat berkata: "Dan untuku pula seperti itu." (HR. Muslim)

Yukk, kita sama-sama belajar mengganti pertanyaan "Kapan nikah?" menjadi doa di dalam hati untuk saudara dan teman-teman kita. Menjaga dan menyaring lisan kita agar terhindar dari khilaf diri yang menyakiti perasaan orang lain. Wallahu a'lam..
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

Hari itu benar-benar hari yang terberat bagi kami. Tidak ada semangat bermain, yang ada terasa hanya sesak, tidak enak badan dan ingin berbaring. Aal kurang sehat, hari sabtu malam minggu itulah puncaknya, sakitnya yang tersakit.

Aal alergi debu, kalau terpapar debu dia bereaksi batuk dan pilek. Kuatnya angin dan akhir-akhir ini memang sudah jarang hujan membuat debu jalanan tertiup dan masuk ke halaman rumah bahkan masuk ke dalam rumah. Apalagi saat Aal bermain sore hari di luar rumah, hmm, debunya ampun.

Berawal dengan pilek disertai batuk, hari berikutnya dia mulai sesak ringan, lalu disusul pula dengan demam 38°. Saat itu dia sudah mulai lemas, maunya baring saja, bermain pun sambil baring. Hari Sabtu menjelang sore harinya dia mulai sesak, sebelumnya tidak pernah dia sesak sekuat itu. Saya khawatir banget, tapi terus observasi.

Karena sesaknya yang membuat dia lemas, saya dan suami membawanya ke klinik terdekat. Dokter bilang, ya ini sesak nafas karena batuknya. Aal dikasih obat dan dokter berpesan agar segera ke IGD kalau malam ini sesaknya makin kuat.

Dan benar, semakin malam sesaknya semakin kuat. Ya Allah, mengalir air mata saya. Kata-kata yang paling sering dia ucapkan adalah "Aal ngga enak badan, Umi..", "Umi, Aal sayang Umi.. Aal mau sama Umi.."

Saat itu pukul 22.00 wib malam, karena takut dan semakin khawatir dengan kondisi Aal, kami segera ke IGD. Disana Aal diuap untuk mengurangi sesaknya. Drama dong. Aal tidak mau dipasang alat uap tersebut di wajahnya, dia pun ketakutan dan menangis.

Saat itu saya kebingungan, khawatir takut sesaknya semakin jadi karena dia menangis.

Saya pun berkata, "Aal percaya Umi? Tolong ya mau diuap dulu, biar sesaknya hilang. Aal percaya kan?"
"Nggak mau, Umi... Nggak mau diuap.." katanya sambil terus menangis.
"Umi sayang Aal, Umi nggak bisa lihat Aal sesak begitu, Umi sedih.. Aal mau Umi sedih, ya?" saya terus berusaha bicara dari hati ke hati
"Nggak mau!", jawabnya.
"Kalau gitu diuap ya? Umi yang pasangin ya?" bujuk saya. Akhirnya dia mau.. Alhamdulillah.

Dokter bilang, Aal juga berpotensi asma karena reaksi alergi dan memang keturunan dari Kakek saya yang juga asma. Semoga kami bisa senantiasa menjaga dan merawatnya, semoga dia selalu tumbuh jadi anak yang kuat dan sehat.

Besoknya, sesaknya mulai hilang dan mulai semangat bermain lagi. Sore dan malam harinya sudah bisa aktif dan ceria lagi, Alhamdulillah.

Ini adalah pengalaman tersakit ketika saya melihat dia sakit. Rasanya ingin sekali sakitnya dibagi ke saya. Dibalik kekhawatiran saya tetap harus berusaha tenang agar dia mau diuap, pendekatan dari hati ke hati adalah cara ampuh untuk menaklukkan perasaannya.

Badai sudah berlalu, Alhamdulillah dia sudah kembali sehat dan ceria lagi..

Sehat selalu, sayang...
Umi sayang Aal...

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Setiap hari aktifitas Aal dipenuhi dengan buku dan pena. Tidak akan habisnya jika saya menceritakan tentang Aal menulis dan menggambar. Sesekali, Aal juga melirik mainannya yang lain seperti lego, mobilan, robot, stik es krim, dan mainan tak terduga lainnya (mangkok, kardus, senter rusak, dll).

Kali ini dia berkreasi dengan stik es krim. Ya, stik es krim yang mudah didapat di pasar atau supermarket terdekat ternyata tidak hanya berguna untuk membuat es krim. Bisa untuk mainan juga, loh. Oh ya, bisa juga untuk DIY hiasan atau wall decor yang unik tapi tetap cantik. Banyak deh bersliweran di youtube tentang tutorial berkreasi dengan stik es krim.

Stik es krim ini saya simpan di suatu wadah yang mudah Aal jangkau. Jadi, tiap dia pengen main, tinggal ambil. Namanya anak ya sesuai mood mainnya, apalagi Aal yang kurang minat dalam hal crafting atau bebikinan. Jadi, stik es krim ini memang jaraaang sekali dia sentuh.

Saat itu saya sedang mendampingi Maryam makan siang, Aal dengan semangatnya menumpahkan semua stik es krim yang ada di dalam wadah. Kebayang dong abstraknya keadaan rumah, tapi disinilah letak keseruannya.

Ada masanya nanti rumah kita akan selalu rapi, dan masa-masa ini kelak pasti akan kita rindukan. 

Nah, begini cara Aal berkreasi dengan stik es krim..

Mobil Ambulance ala Aal dari stik es krim.

Mobil ambulance. Keren, menurut saya. Rapi, lengkap ada palang merah, lampu sirine dan knalpotnya.


Nah, kalau yang ini robot. Kreasi Aal tidak jauh-jauh dari mobil dan robot memang. Entahlah, anaknya doyannya itu, hehee. Saya apresiasikan kreasinya, dia bisa membentuk stik es krim menjadi mobil ambulance dan robot sebegitu rapinya. MasyaAllah.

Kondisi ini tidak bertahan lama, karena memang Aal kurang minat dan dia segera kembali pada buku dan penanya. Lalu stik es krim diambil alih oleh adiknya, hehe.

Selain itu, kadang juga dia berkreasi membuat rumah, tangga, huruf/alphabeth, meja, kursi, mobil beko dan lainnya. Kadang juga dia kolaborasikan dengan lego atau bahkan penanya sehingga membentuk sesuatu yang ada di dalam pikirannya.

Senang mendampingi anak bermain dan berkreasi. Banyak hal yang mengejutkan kita dengan karyanya, bahkan kadang kita tidak menyangka kalau mereka bisa berfikir untuk membuat sesuatu tersebut. MasyaAllah..

Semangat mendampingi ya bu-ibu.. Ini adalah masa-masa singkat kita bersamanya yang kadang terasa lama karena berbagai ujian kesabaran kita selama membersamai mereka. InsyaAllah, kesabaran itu berbuah manis.. Aamiin. 😊

#HariKe9
#Tantangan10Hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Huruf hijaiyyah ala Aal.

Huruf hijaiyyah sudah dikenal Aal sejak usianya kurang dari 2 tahun melalui video kesukaannya dan mengetahui huruf hijaiyyah sejak berusia kurang dari 3 tahun. MasyaAllah.. Itulah, satu hal yang saya sadari, dia cepat menangkap informasi melalui video yang dia tonton.

Kemarin, saya coba "memancing" Aal dengan buku Kibar. Buku ini bagus banget, rekomendasi dari tetangga yang anaknya belajar ngaji menggunakan buku ini. Katanya, buku ini lebih baik daripada buku Iqro' untuk anak belajar mengaji, lebih cepat bisanya. Penasaran, saya pun membelinya. Murah, cuma Rp10.000 di Mushola komplek sebelah.

Buku kibar A.

Informasi mengenai buku Kibar bisa dilihat disini

Saya membeli buku ini bukan untuk mengajari Aal mengaji saat ini, secara dia belum genap 4 tahun. Hanya sekedar punya, sehari-hari dia bisa melihat keberadaan buku ini, kapan minatnya untuk mempelajari ya saya tunggu panggilan jiwanya sendiri.

Alhamdulillah, kemarin adalah salah satu masanya dia minat membuka dan meminta saya untuk membahas buku Kibar ini. Mulai dengan halaman pertama, dia mengikuti bacaan saya dengan sangat baik.

Aktifitas belajar ini tidak lama, kebanyakan main dan bercandanya malah, hehe. Aktifitas ini kami akhiri, dia sibuk kembali dengan buku dan penanya. Dan apa yang dia gambar?

Jeng..jeng..!

Aal meniru tulisan di buku Kibar.

Ya, ini huruf sin dan syin, halaman pertama buku Kibar. MasyaAllah..

Sementara ini menurut saya gaya belajar Aal masih gabungan antara auditori dan visual, cuma agak berat ke visual sepertinya. Walaupun tidak mudah mencari tahu gaya belajar anak, kita sebagai orang tuanya harus tetap semangat mendampingi fitrah belajarnya.


Juli Yastuti

#HariKe8
#Tantangan10Hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Mendapatkan tugas mengamati gaya belajar anak pada tantangan game level 4 di kuliah Bunda Sayang IIP membuat saya semakin penasaran dengan gaya belajar dominannya Aal. Secara awalnya saya mengira Aal bergaya auditori, kok mendadak saya merasa dia bergaya visual juga.

Saking penasarannya, saya membuat suatu "tugas" untuk Aal untuk menguji ketajaman visualisasinya.

Tadaa... Super Wings!

Gambar: google.

Kartun ini tidak pernah Aal tonton sebelumnya. Ini cerita tentang sekelompok pesawat yang bisa berubah menjadi robot, Aal pasti suka karena seperti transformer gitu..

Saya berikan Aal waktu menonton kartun ini selama 5 menit via Youtube. Setelah alarm pertanda waktu nonton selesai berbunyi dan hp dia kembalikan, saya memintanya untuk "nonton di buku". Ini istilah kami saja, maksudnya dia menggambar dan bercerita di buku, seolah-olah buku adalah televisi.

Dengan berbinar dan semangat dia mulai menggambar. Hasilnya? MasyaAllah..

Gambar Super Wings ala Aal.

Robot Super Wings, Pesawat dan Robot Kepiting.

Robot dengan ekspresi kebingungan.

Robot yang sedang berlari.


Gayanya bagaikan animator handal. Dia juga menambahkan tokoh baru ke dalam gambar sesuai imajinasi spontannya, yaitu si robot kepiting. Menggambar dan cerita menjadi seru dan semangat dengan efek-efek suara yang dia peragakan. Bahkan untuk pipis saja rela dia tahan demi "project" menggambarnya ini. Cara membujuknya berhenti mengerjakan gambarannya dengan cara, "Mana remotnya? Di-pause dulu, deh.. Aal nya pipis dulu..".

Kesimpulan yang saya ambil, visualnya kuat sekali. Dengan melihat video hanya beberapa menit saja dia bisa "memindahkan" apa yang ia lihat ke dalam bukunya. Dan hasilnya sangat luar biasa menurut saya, karena saya saja tidak bisa menggambar dengan berbagai angle seperti yang ia gambar, apalagi menggambar objek yang baru kali itu saya lihat.

Belakangan ini minat gambarnya adalah robot, robot yang bisa transform menjadi kendaraan, gitu..

Ah, Aal.. Umi penasaran kamu gedenya jadi apa.

Setiap harinya saya ikut berbinar melihat matanya yang berbinar-binar menceritakan tentang apa yang ia gambar. Setiap harinya pasti ada saja kejutan.

Aal, dia anak yang mampu menghabiskan 1 buku gambar dalam satu hari. Dia yang kemana-mana tidak lepas dari pena dan buku tulis/gambarnya bahkan sampai tangannya dihiasi oleh tinta pena setiap harinya. Dia yang kesel kalau gambarannya dicoret abstrak oleh adiknya. Seserius itukah, Nak?

Tinta pena di tangan Aal.

Tugas saya adalah mendampingi apapun yang membuatnya berbinar untuk dipelajarinya. Sehingga kelak dia akan tahu, apa misi besarnya berada di muka bumi. Berkembanglah sesuai fitrahmu, Sayang.

Entah kenapa, dada saya berdebar menuliskan cerita ini. Semoga kelak Aal bisa menjadi manusia penebar manfaat dan kebaikan dengan caranya sendiri. Aamiin..

Juli Yastuti

#HariKe7
#Tantangan10Hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Share
Tweet
Pin
Share
25 comments


Setiap malam sebelum tidur, aktifitas kami adalah bersama buku. Buku apa saja yang Aal mau.. Malam ini Aal maunya buku Kamus Ideal Grammar and Conversation. Hahaha, berat.. Ini buku pemberian Kakeknya. Buku sederhana tapi bermanfaat banget untuk Aal.


Isinya buanyak banget.. Sebenarnya sih ini kamus bergambar, segala benda yang ada di sekitar seperti rumah, alat sekolah, pekerjaan, transportasi, olahraga, makanan, tumbuhan, binatang, ada juga angka, abjad, warna dan banyak lagi. Aal lagi suka banget membahas buku ini, dia tunjuk dan bertanya ke saya, "Umi, ini apa? Ini apa?", tanyanya.





Banyak yang bisa Aal pelajari dari buku ini, salah satunya membantu saya untuk mengenalkan berbagai macam pekerjaan atau profesi pada Aal. Selain itu juga mengenalkan beberapa jenis olahraga, siapa tau ada yang menarik minatnya. Kalau ada yang ingin dia ketahui lebih, biasanya saya perlihatkan video di Youtube. Itu karena dia terus bertanya, "Itu gimana sih? Itu kayak apa sih?", rasanya kurang baginya hanya melihat gambar di buku itu yang agak kurang jelas kali yah..hehe.

Misalnya, dia bertanya olahraga memanah itu seperti apa, ya saya perlihatkan olahraga memanah via youtube, juga olahraga terbang layang, semua olahraga yang aneh, pekerjaan, atau apapun yang menurutnya aneh dan dia ingin melihat versi real-nya. Ya, youtube cukup membantu.

Menelaah kembali cara belajar seperti ini memperlihatkan ciri gaya belajar visual..

Tapi apakah dia hanya sekedar menonton (saja)?
Tidak, pemirsah.. Dia bertanyaa dan saya pun mendeskripsikan apa yang dia lihat. Misalnya, "Ini dia olahraga memanah, ini panahannya nanti ditancep ke sana..", ah dengan bahasa seringan mungkin lah sambil nunjuk ke arah videonya. "Ini olahraga terbang layang, ini ekstrim banget olahraganya, untuk orang yang suka tantangan. Aal mau kayak gini?", Lalu dia menjawab, "Enggak ah..", hehehe.

Nah, gaya belajar seperti itu memperlihatkan ciri auditori. Untuk saat ini gaya belajar Aal masih pada visual auditori.

Cara belajar seperti ini berjalan sangat baik untuk Aal. Ya, saya sulit untuk menon-aktifkan gadget untuknya, karena di beberapa kesempatan dia memang butuhkan itu.

Pernah lagi dia bertanya tentang traktor pembajak sawah. Ketika pertanyaan sudah semakin rumit, "Umi, traktor itu dia kayak mobil jeep? Atau kayak mobil tank?", daripada semakin sesat dan saya blibet menjelaskannya, yaa solusinya adalah youtube. "Ok, let's search...", lalu dia semangat. Ketika dia bisa melihat traktor pembajak sawah beneran via youtube, muncullah mimik wajah "oh gitu toh"..

Setelah itu apa?
Setelah itu dia bisa menggambar traktor seperti apa yang dia lihat lengkap dengan sawah dan petaninya, sambil dia bercerita.. MasyaAllah.

Gaya belajar seperti ini membuat dia berbinar dan bersemangat. Alhamdulillah.. Semangat terus mendampingi dan membangkitkan fitrah belajarnya di berbagai kesempatan.

Juli Yastuti

#HariKe6
#Tantangan10Hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of


My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Batam
  • Cerita Aal
  • Cerita Maryam
  • Cerita Umi
  • Event
  • Fashion & Beauty
  • Gelora Madani Batam
  • Homeschooling
  • Ibu Profesional Batam
  • Info & Tips
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Kolaborasi Blog
  • Kuliner
  • Mahasiswa
  • Parenting
  • Puisi
  • Review
  • Tentang Buku
  • Traveling
  • Wonderful Indonesia

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (66)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (26)
    • Dec 2017 (22)
  • ▼  2018 (149)
    • Jan 2018 (22)
    • Feb 2018 (20)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (8)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (3)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates