Manfaat Anak Belajar Bela Diri Sejak Dini

by - 2:22 PM


Manfaat Anak Belajar Bela Diri Sejak Dini - Bela diri adalah ilmu yang sebaiknya ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Banyak sekali manfaat yang didapatkan anak jika mengikuti bela diri sejak dini, selain untuk olahraga, bela diri juga bisa menjadi sarana menyalurkan gerak aktif anak yang sedang membara di usia balita.

Seperti anak saya yang sebentar lagi menginjak usia 5 tahun, dia lagi aktif-aktifnya bergerak sana sini. Dia sudah kami ikutkan bela diri Tarung Drajat kurang lebih 2 bulan ini. Beuh, agak-agak gimana gitu ya langsung ke tarung drajat. Hehehe.

Kenapa Tarung Drajat?

Aal ketika latihan dengan pelatih dan teman-temannya. Dia yang duduk sendiri sambil memperhatikan pelatih yang sedang menyampaikan pengarahan.
Sebenarnya sih bebas ya, semua jenis bela diri bagus, kok. Hanya saja, saat itu di komplek kami yang terlihat aktif olahraga bela dirinya adalah Tarung Drajat. Beberapa kali kami lewat, melihat dan mengamati anak-anak yang sedang berlatih, lalu kami mulai menawarkannya kepada Aal. Dia mau dan excited untuk mengikutinya. Sampai hari ini, Aal masih semangat dan malah semakin bagus dalam mengikuti pelatihan. By the way, dia anak paling bontot alias paling kecil di sana. Hehehe.

Tarung Drajat

Tarung Drajat adalah seni bela diri asal Indonesia yang diciptakan oleh Ahcmad Drajat. Beliau mengembangkan teknik bela diri yang beliau pelajari sendiri berdasarkan pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung.

Tarung Drajat diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brimob Polri. Tarung Drajat menekankan pada agresivitas tangan dan kaki untuk memukul dan menendang. Selain itu, Tarung Drajat juga belajar teknik membanting, mengunci dan teknik sapuan kaki. Oleh karena itu, praktisi Tarung Drajat biasa disebut sebagai "petarung". (Sumber: Wikipedia)

Lalu Apa Manfaatnya Anak Belajar Bela Diri Sejak Dini?

Aal yang sedang berlatih teknik tendangan.
Yap, di atas saya sedikit bercerita tentang bela diri yang anak saya ikuti sampai saat ini. Pada dasarnya, semua bela diri itu bagus dan mendatangkan manfaat yang sama bagi para praktisinya.

Beberapa manfaat anak belajar bela diri sejak dini antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan motorik

Dengan bela diri, anak dilatih untuk banyak bergerak seperti berlari, melompat, menendang, memukul, gerakan menghindar, dan banyak lagi yang menggunakan gerak dan fisiknya. Ini sangat bagus untuk menyalurkan gerak fisiknya daripada mereka bergerak kesana kemari tanpa arah dan manfaat.

2. Meningkatkan rasa percaya diri dan keberaniannya

Dengan ikut bela diri, anak bertemu dengan banyak orang baru, berinteraksi dengan orang-orang yang tidak hanya seusia dengannya. Tentu saja ini membuat pergaulannya semakin luas, tidak takut dengan orang banyak dan lebih percaya diri.

3. Meningkatkan mental pemberani

Saya selalu tekankan pada anak saya bahwa belajar bela diri bukan berarti kita kasar dan boleh melakukan adu fisik kepada orang lain (memukul / menendang) tanpa alasan. Ilmu bela diri dipergunakan untuk mempertahankan diri, membela diri, dan menjaga diri dari serangan orang yang tidak baik terhadap kita. Ilmu bela diri boleh dipergunakan ketika kita berada dalam situasi yang mengancam keselamatan diri kita atau orang-orang di sekitar kita.

4. Meningkatkan kedisiplinan

Dengan mengikuti bela diri, anak belajar untuk patuh terhadap aturan dan waktu yang ditetapkan oleh pelatih bela diri. Jam mulai, jam istirahat, jam latihan berakhir, jadwal pemanasan, jadwal praktek teknik memukul dan menendang, dan lain sebagainya. Semua sudah ditetapkan dan anak bisa belajar agar dapat mengikuti dan menjalankan aturan dengan sebaik-baiknya.

Pengalaman Setelah 2 Bulan Mengikuti Pelatihan Bela Diri

Aal masih berusia 5 tahun (beberapa hari lagi pas 5 tahun usianya), tentu dia belum bisa mengikuti latihan dengam tertib dari awal sampai akhir. Bisa dibilang, tertib di menit-menit pertama saja, atau baru bisa tertib di tengah atau akhir waktu latihan. Selebihnya ya dia sambil bermain, kadang hanya lari-larian sama adiknya. Ia belum bisa mengikuti semua instruksi dengan baik dan benar. Nggak masalah sih buat saya. Syukurnya, pelatih yang akrab dipanggil dengan panggilan "Akang" tersebut mengerti dan sangat sabar menghadapi Aal.

"Masih usia segini ikut-ikut saja dulu, Bu. Tidak apa-apa." Ucap Akang itu kepada saya. Meskipun begitu, banyak sekali perubahan yang terjadi pada Aal. Dia lebih percaya diri dan lebih berani, dia bisa menendang ke arah yang tinggi, dia bisa memukul dengan posisi kepalan tangan yang benar (bukan asal pukul).

Jadi, pernah suatu ketika di salah satu tempat  makan favorit kami, ada seorang anak yang kira-kira seumur Aal yang suka banget mukul dan nendang Aal. Entah kenapa, padahal Aal tidak berbuat yang aneh-aneh, dia duduk doang. Anak itu seperti sedang berimajinasi menjadi aktor film action, jadi dia menyerang Aal dengan pukulan dan juga tendangan. Aal yang tengah asyik minum es campur akhirnya terusik juga.

"Mmm, Umi. Aal ngga suka!" Keluhnya pada saya menahan rasa kesalnya. Beberapa kali terlihat dia ingin sekali membalas aksi si anak tersebut. Tapi saya masih menahannya dan memintanya untuk sabar dan sampaikan kalau Aal tidak suka diperlakukan seperti itu. Coba diatasi dengan omongan dulu.

Suasana semakin panas, Aal nampak tertindas. Pukulannya semakin mengenai tubuh Aal. Ibu-ibu yang sedang nongkrong dan melihat mereka terlihat bingung, kenapa saya dan suami diam saja. "Marahi lah, Bu!" Ibu itu menyuruh saya memarahi anak itu, dia geram. Saya geram juga, tapi saya berusaha tenang dan menyerahkan masalah itu kepada Aal untuk diselesaikannya.

Aal memandang saya, sesak hatinya ingin membalas. Seolah kami berbicara lewat mata, saya mengangguk tanda setuju jika dia ingin membalasnya. Sudah keterlaluan sih memang, sampai baring-baring di lantai anak saya "dihajar".

Aal berdiri dan akhirnya ia memukul anak tersebut dengan teknik pukulan yang sudah diajarkan oleh Akangnya. Syukur tidak mengenai wajah si anak, hampir, berjarak beberapa centi saja kepalan tangan Aal kena ke arah pipinya. Aal tidak puas. Dia pun menendang anak itu, kakinya hampir mengenai wajah si anak itu. Sontak itu membuat si anak jadi kaget dan memilih pergi nggak kembali lagi.

Segitu saja, anak itu benar-benar tidak kembali lagi. Pikir saya mereka akan bertarung, ternyata tidak. Hehehe. Saya memujinya, dia keren sekali. Dia  menang, menang menahan dan mengendalikan emosinya, menang telak karena membuat "musuh" pergi hanya dengan 2 kali gerakan. Hahaha.

"Bela diri itu bukan mengajarkan kita berbuat kasar. Tapi bela diri itu adalah ilmu agar kita bisa melindungi diri sendiri, keluarga, teman-teman yang mengalami kekerasan dari orang lain yang berniat jahat. Bela diri itu bisa untuk menolong orang lain. Menolong orang adalah perbuatan yang baik." Begitu pesan yang saya sampaikan kepada Aal tentang bela diri.

Jadi, jangan ragu untuk ajak anak berlatih bela diri sejak dini.. :)

You May Also Like

8 comments

  1. Anaknya keren umi, tau gmn menahan sabar dan memposisikan dir.
    Mmg utk membangun karakter hrs diajarkan sejak kecil 👍

    ReplyDelete
  2. Semangat untuk latihan bela diri untuk anaknya umi.. kelak bs memberikan impact positif dari ilmu bela diri yg dimiliki 😊

    ReplyDelete
  3. Bela dari memang harus diajarkan sejak dini agar bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Tapi banyak juga yang berpendapat bahwa bela diri sejak dini bisa membuat anak jadi kasar. Tergantung bagaimana kita menyikapinya sih.

    Aku sih suka banget liat anak yang diajarkan bela diri sejak dini. Keren ini mah

    ReplyDelete
  4. Keren banget ih kecil-kecil uda belajar bela diri. Yang kaya gini emang perlu sih buat anak-anak, selain bekal untuk masa mendatang, hidup sehat juga karena bagian dari aktifitas fisik. Semangat ya latihan bela dirinya dek, biar bisa bela nusa dan bangsa di masa depan :3

    ReplyDelete
  5. Wah keren Si Aal, Mbak. Sudah bisa mengendalikan kekesalannya.
    Btw, saya baru tahu itu tarung Drajat. Anak saya belum ada yang ikut bela diri. terimakasih sharingnya mbak

    ReplyDelete
  6. Wah empat poin yang sangat bermanfaat bagi anak untuk masa depannya juga

    ReplyDelete