Cerita Tentang Sahabat

by - 9:50 PM


Ada sebuah cerita menarik tentang persahabatan. Namanya juga manusia, melakukan kekhilafan itu wajar. Seduka apapun kisah yang pernah terjadi di masa lalu, ingatlah bahwa masa bahagia itu pernah ada. Bahkan sangat ada. Cerita ini dikirimkan oleh salah satu sahabat saya untuk kami para sahabat-sahabatnya. Ntah dari mana cerita ini bersumber, saya tidak tahu. Semoga cerita ini bermanfaat bagi yang membaca.. Dan terima kasih untuk sahabat saya yang berinisiatif mengirimkan cerita pendek ini kepada kami. Cerita ini selalu terngiang dan melekat di dalam hati saya.. Always love you because Allah.. 

Selamat menyimak.. Bismillah.. 

---

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambil tersenyum menjawab, “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.”

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Belajarlah menulis diatas pasir.

---

Subhanallah yaa.. Indahnya saling maaf-memaafkan.
Terima kasih. Tulisan ini untuk kalian; Tia Maria (@tia_gaara), Nadra Anasis (@naddnadra), Denni Setiawan (@dennisetiawann).

Juliyastuti (@yastirefrides)

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..


You May Also Like

0 comments