Meet and Greet Founder Institut Ibu Profesional: Septi Peni Wulandani dan Dodik Mariyanto, Menuju Workshop Family Strategic Planning

by - 10:30 PM

Foto bersama Ibu Septi & Pak Dodik. Photo by: Unna (lubnahlukman.com)


Komunitas Ibu Profesional Batam akan mengadakan Workshop bertema "Family Strategic Planning" pada hari Minggu, tanggal 8 Juli 2018. Acara ini dipandu langsung oleh pakarnya yang merupakan founder Institut Ibu Profesional (IIP) yaitu Ibu Septi Peni Wulandani dan Bapak Dodik Mariyanto. (Baca juga: Cerita tentang Workshop Family Strategic Planning)

Sehari sebelum workshop dimulai, saya berkesempatan mengikuti meet and greet, dinner dan sharing bersama mereka. Alhamdulillah, ini kesempatan langka dan mahal bagi saya, bisa langsung bertemu, dan mendengar cerita yang disampaikan oleh Ibu Septi secara langsung. Ini bagaikan rindu yang terobati! Maaf agak lebay.


Para bapak-bapak berkumpul, bercerita, dan makan bersama dengan Pak Dodik di satu meja. Photo by: Unna (lubnahlukman.com)

Para ibu-ibu berkumpul, bercerita dan makan bersama di satu meja lainnya. Photo by: Unna (lubnahlukman.com)

Mereka berdua adalah sepasang suami istri luar biasa, mereka mampu berkolaborasi dengan sangat baik dan menciptakan beberapa pencapaian besarnya, hingga mereka berhasil mendidik ketiga anaknya dan sukses di usia muda. (Baca juga: Rahasia Sukses Ibu Septi mendidik Enes, Ara, dan Elan) Tidak hanya sebagai founder IIP, Ibu Septi merupakan penemu metode Jarimatika, Abaca Baca dan Jari Quran, dan juga pemilik School of Life Lebah Putih.

Berkaitan dengan tema Workshop yang akan diadakan esok hari, Ibu Septi bercerita sedikit tentang bagaimana ia menemukan misi hidupnya. Caranya sangat mudah, yaitu menemukan apa tantangan yang ada di hadapan kita. Seperti menemukan metode Jarimatika misalnya, ini berawal dari masalah dimana anaknya sangat sulit belajar matematika. Maka beliau berpikir, bagaimana caranya agar beliau bisa membuat anak-anak beliau bisa dan menyukai matematika. Begitu pula saat beliau menemukan metode Abaca Baca dan Jari Qur'an. Semua berawal dari usahanya yang ingin mendidik anaknya.

Ibu Septi juga bercerita, dari beberapa metode yang ia dapatkan tersebut, ia bisa menyusun sebuah kurikulum belajar yang asyik untuk anak-anaknya yang beliau didik sendiri (homeschooling). Kurikulum inilah yang dijadikan beliau sebagai kurikulum di sekolah Lebah Putih. Dan cara-cara pengasuhan dan pendidikan anak-anak beliau membagikannya dalam sebuah komunitas belajar Institut Ibu Profesional.

Dari pencapaian misi hidup beliau dan suami, ternyata ada bahan bakar yang cukup kuat di belakangnya, yaitu sang ibu. Ya, sang ibu yang sangat kecewa berat dengan keputusan Ibu Septi saat meninggalkan pekerjaannya di ranah publik dan memilih menjadi seorang ibu rumah tangga. Atas dasar itulah, beliau menggagas bahwa ibu rumah tangga itu bukan melulu persoalan dapur, sumur dan kasur. Ibu rumah tangga itu adalah pondasi dari kesuksesan sebuah keluarga, dan beliau mampu membuktikan itu!

Well, saya semakin cinta dengan IIP dan Ibu Septi sekeluarga. Pertemuaan malam itu mampu mencerahkan hati saya yang selama ini hanya mendapatkan materi secara online saja. Beliau pula yang sudah memberikan sebuah cahaya untuk para ibu, bahwa peran sebagai "ibu" merupakan sebuah peran besar yang sejatinya mampu membawa sebuah perubahan besar. Untuk itu, menjadi seorang ibu haruslah menjadi profesional.

Pada intinya, Ibu Septi berpesan, untuk menemukan misi hidup itu tidak sulit, tidak perlu berpikir terlalu jauh, dan berkekspektasi terlalu tinggi. Temukan apa yang menjadi kesulitan kita di depan mata, masalah kita, lalu jadikan itu sebagai misi hidup untuk kita taklukkan. Berawal dari suatu hal yang kecil, hingga terciptalah sesuatu yang besar suatu hari nanti. MasyaAllah!

Malam itu mata saya berbinar, karena saya termasuk sulit menemukan misi hidup saya. Mungkin saya berpikir terlalu jauh, dan malam itu Ibu Septi memberikan saya sebuah pencerahan yang luar biasa menyegarkan. Ditambah lagi, beliau sangat hangat dalam berkomunikasi. Saya dan beberapa teman-teman pada betah mendengarkan beliau bercerita.

Ketika jam hampir menunjukkan pukul 9 malam, kami mengakhiri pertemuan malam itu dengan sesi foto bersama. Masing-masing kami harus bersiap agar esok hari bisa hadir tepat waktu dan mengikuti workshop dengan baik, secara kita belajar membawa serta anak-anak ke lokasi workshop, hehehe. Tapi tenang, panitia menyediakan ruang khusus untuk anak-anak bermain dan berkegiatan yang didampingi oleh beberapa orang yang dipercaya dan berkompeten dalam mneghadapi anak-anak. Jadi, para mamak bisa belajar dengan tenang!

Terima kasih kepada Komunitas Ibu Profesional Batam dan panitia acara yang sudah menyusun sebuah acara keren dan sangat bermanfaat bagi para ibu pembelajar. Semoga sukses dan mampu menggiring keluarga Indonesia menuju keluarga yang sukses dalam mendidik keluarga dan mencetak generasi-generasi luar biasa dengan Family Strategic Planning.

Terima kasih kepada Ibu Septi dan Bapak Dodik yang bersedia hadir dan membagikan ilmu kepada kami, semoga Allah memberikan kemudahan dalam langkah dan memberikan keberkahan dalam setiap ilmu yang disampaikan. Aamiin..

Workshop Family Strategic Planning
Jam 8.00 - 15.30 WIB
Lokasi: Aula lantai 4 Kantor Walikota Batam

"Tidak banyak keluarga yang mempunyai misi hidup. Padahal misi inilah yang akan memperkuat keluarga kita." 
- Septi Peni W -



You May Also Like

13 comments

  1. keren banget si dek jul, udah ditulis aja muah muah deh

    ReplyDelete
  2. asik yah bisa ketemu dan dapet pencerahan langsung dari bu Septi..

    kalau soal misi hidup, rasanya keluarga kecil kami juga belum punya. penasaran ih menggali lebih lanjut tentang misi hidup..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga kepikirkan kan ya, mbak. Saya juga baru tahu krn IIP ini. Ternyata misi hidup itu penting.

      Delete
  3. Baru mikir misi hidup berkat baca artikel ini

    ReplyDelete
  4. Salut deh sama ibu ibu yang slalu aktif... Information yang didapat pasti berguna sekali ya...

    ReplyDelete
  5. Seru ya bisa diskusi langsung dengan Mbak Septi dan Mas Dodik, pasti gak ingat waktu tu apalagi ngomogi para crucils yang memiliki keistimewaan langsung. Kalau ngomong ama mereka seolah-olah gak habis bahan ya Kak, ada aja yang mau ditanyakan.

    ReplyDelete
  6. jadi pen cepat2 berumahtangga. #Eeh 😂😂

    ReplyDelete
  7. pengin juga bergabung
    tapi saya di tanjungpinang
    apakah sudah ada di tanjungpinang cabangnya ?

    ReplyDelete
  8. luar biasa nih workshop nya
    ternyata misi hidup itu wajib dan penting ditanamkan ke alam bawah sadar kita

    untuk mempunyai target tersendiri dari kehidupan kita

    ReplyDelete
  9. dulu aku orang yang nggak percaya dengan visi dan misi hidup , ada yang bilang jalanin aja hidup....
    visi, misi dan impian itu wajib karena kita akan memikirkannya tiap hari dan sadar nggak sadar , alam bawah sadar yang akan kita menuntun ke sana. istilahnya visi, misi dan impian itu seperti doa yang tak terucap tapiterus dipikirkan

    ReplyDelete