#mamaksetrong-3: Stop Body Shaming Terhadap Ibu Baru!

by - 1:16 PM




Ah, senangnya yang baru melahirkan. Malaikat kecil yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya hadir di dunia, di sisi kita. Saat ini kita menyandang status baru, yaitu sebagai seorang ibu. Tapi di masa-masa ini, belum tentu kebahagiaan yang mendominasi. Bukan karena si buah hati, bukan. Mungkin karena lingkungan yang belum mengerti dan memahami bagaimana lemah dan rapuhnya hati ketika menjadi seorang ibu baru. Apalagi ketika kita mengalami body shaming dari orang-orang sekitar. Nah, apa itu body shaming?

Sumber gambar: womantalk.com

Body Shaming

Istilah ini belakangan sering bersliweran. Menurut bahasa, kita tahu sendiri bahwa "body" itu artinya tubuh, dan "shaming" artinya mempermalukan. Kalau saya menyimpulkan dari beberapa artikel yang saya baca tentang body shaming, body shaming itu adalah mencela atau mengomentari seseorang karena tubuh/fisiknya.

Bagi ibu baru, banyak sekali perubahan yang terjadi pada dirinya dan kehidupannya. Perubahan bentuk tubuh atau fisik itu sudah jelas pasti terjadi pada setiap wanita yang sudah berstatus sebagai seorang ibu baru. Sayangnya, pembahasan tentang fisik ini sering kali menjadi topik pembicaraan saat bertemu dengan rekan atau teman, dan bahkan terpampang jelas di kolom komentar foto kita yang terpajang di sosial media.

"Setelah lahiran gemukan, ya.."

"Baru anak satu tapi udah melar, ya.."

"Kok setelah melahirkan perutnya masih buncit?"

Ahh, banyak lagi. Itu body shaming dan itu melukai hati si ibu baru. Sadarkah, kalau body shaming seperti itu berakibat buruk yang pastinya tidak diharapkan oleh si ibu baru atau siapapun. Bagaimana jika Anda di posisinya, atau bagaimana istri Anda berada di posisinya?

Body Shaming Terhadap Ibu Baru, Ini Akibatnya!


1. Baby Blues Syndrom

Banyak yang belum mengetahui apa itu baby blues syndrom. Baby blues syndrome adalah perasaan yang sangat sedih di hari-hari setelah bayi lahir dan itu sangat normal. Meskipun normal, bukan berarti ini tidak bisa dicegah atau diminimalisir. Body shaming ini salah satu penyebab baby blues syndrom menjadi lebih parah. Ibu baru sangat membutuhkan dukungan dan aura positif yang penuh motivasi di sekelilingnya, bukan komentar-komentar nyinyir yang tidak penting.

2. Tidak Percaya Diri

Dulunya dia dipuji karena body-nya yang aduhai, sekarang malah berbalik. Si ibu jadi tidak percaya diri di depan umum, difoto, bahkan malu bertemu dengan teman lama. Dia merasa kecil. Dia lupa bahwa di mata Allah dia bagaikan permata, tiap perjuangannya dalam mengurus buah hati itu sangat dekat dengan Surga.

3. Takut Ditinggal Suami

Tidak percaya diri di depan suami, sering merasa cemburu yang tidak penting. Apalagi jika suami bekerja dan disekelilingnya banyak wanita-wanita yang langsing dan menarik, si ibu baru merasa tidak berarti di mata suami. Peran Anda sangat diperlukan di sini, Pak. Pahamilah kondisinya, berikan pelukan hangat untuknya, yakinkan bahwa dialah istri dan ibu yang luar biasa dan ia sangat berharga.

4. Mempengaruhi ASI

Dari 3 akibat di atas, adanya kesedihan, ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan bisa menyebabkan stres yang seharusnya dihindari oleh tiap ibu baru yang menyusui. Kualitas dan kuantitas ASI ibu akan menurun jika ibu mengalami stres. Ibu menyusui itu harus dan berhak bahagia, lho!

Itu dia 4 akibat yang bisa terjadi jika ibu baru mengalami body shaming. Yuk, kita budayakan berpikir dan menyaring kata-kata lebih dulu sebelum kita mengeluarkannya, khususnya kepada ibu baru.

Stop body shaming terhadap ibu baru! Berikan kata-kata positif penuh motivasi dan doa, jangan sampai kata-kata yang keluar dari mulut kita itu malah bagaikan ujung pisau yang mengiris-iris hatinya...si ibu baru.

Tulisan ini adalah tulisan kolaborasi saya dengan personil #mamakseterong. Yuk, baca juga tulisannya Si Ibuk dan Bubun Unna tentang Body Shaming!

You May Also Like

13 comments

  1. Bagian terparah pasca melahirkan itu perut.
    Tanpa dikomentari orang aja udah stress melihat bentuknya.
    Apalagi sampai kena komentar.
    Ingin kugigit mulutnya yang ngomong itu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, apalagi aku kurus, perut keliatan bgt buncit pas abis lahirann....

      Delete
  2. lalu pembicaraan pun beralih ke jenis korset yang dipake. kalau mau kempes, pake korset a,b,c atau d. sementara kita pakai yang z.. jadi makin stress, ini perut gak kempes apa karena nggak pakai korset a ya? trus jadi malas makan biar perut nggak tambah buncit, padahal masih nyusui.. akhirnya anak jadi korban... fiuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Males bgt ya kk....
      Emg hrs tutup telinga kitaa mah..

      Delete
  3. Jangankan ibu-ibu, yang masih belum menikah aja setiap hari setiap jam setiap detik selalu aja kena body shaming. entah kenapa kalau ngatain fisik orang itu adalah hobi perempuan lainnya, ada yang salah di otak mereka wkwkw
    Semoga perempuan yang suka merendahkan perempuan lain karena bentuk fisik dan berat badan segera bertobat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus kuat2 ati kk, klo dah jd mamak2 badai lebih dahsyat lg...grr

      Delete
  4. masyaallah mamak-mamak strong ini mah, udah bertaruh nyawa pada saat melahir kan. setelah proses melahirkan ketambahan lagi dapat kritik tentang fisik, padahal sejujurnya cwek paling sensitif kalau dikritik masalah fisik. semangattt mamak seterong hihii

    ReplyDelete
  5. setuju....stop body shaming to every mom in the world. baik yg baru habis ngelahirin maupun yg dlm keadaan normal.

    ReplyDelete
  6. Dulu aku pikir baby blue itu apaan ya.. rupanya perasaan ibu yang galay habis melahirkan

    ReplyDelete
  7. Dukungan dari keluarga terdekat mgkn bisa menjadi salah 1 penguat hati ibu baru dlm menghadapi body shamming dll

    ReplyDelete
  8. Hahaha.. alhamdulillaah hamil prtma dan kdua msih slim2 aja.. dan aku tipe org yg pngen slim tp gk mau ngatain body shamming ke org lain insyaallah hehe

    ReplyDelete