• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi



Cerita Di Balik Buku "Mencintai Tanpa Syarat" - Alhamdulillah wasyukurillah. Tak henti-henti saya bersyukur, akhirnya buku solo pertama saya akan terbit juga. Buku ini adalah salah satu impian saya yang dulunya diawali sebagai blogger biasa.

"Pengen deh bisa nulis nggak cuma di blog, pengen bisa bikin buku sendiri, bisa baca tulisan sendiri di buku dan dibaca banyak orang juga..." Ucap saya mungkin sekitar 3 atau 4 tahun lalu.

Sebelumnya saya pernah menulis buku antologi, buku yang isinya ada belasan bahkan puluhan penulis. Satu penulis kebagian nulis satu judul saja. Nah, di situ tuh saya nyempil. Hehehe.

Rasanya seneng bisa baca tulisan sendiri di dalam sebuah buku. Tapi hati merasa belum puas juga, secara tulisan kita kan cuma satu judul dalam 5-6 halaman aja yah.. Pengennya satu buku tuh tulisan kita semua. Hihi. Maruk tapi positif ya, bund! Hihihi.

2 buku antologi saya sebelumnya.



Setelah berhasil membuat 2 buku antologi dengan tema yang berbeda, tawaran membuat buku antologi berikutnya terus berdatangan. Tapi, saya kurang semangat untuk menerimanya lagi. Kenapa? Karena saya punya impian bisa bikin buku sendiri. Udah cukuplah untuk saat itu punya 2 buku antologi, saya pengen sesuatu yang baru. Akhirnya, saya memutuskan untuk fokus bikin buku solo saja.

Wacana pembuatan buku solo ini tuh udah lama sebenarnya, suami saya sudah support dari tahun-tahun lalu. Tapi entah kenapa, memulainya itu loh yang berat..

Atas kesadaran diri sendiri, akhirnya saya mulai menulis untuk buku solo pertama saya pada akhir tahun 2019 lalu. "Ayo, selesaikan yaa..." Kata suami yang merupakan support system pertama dan utama saya. Eh, suami saya malah duluan bikin 2 buku solonya. Sekalian uji coba nerbitin buku pakai penerbit sendiri dari Yayasan Gelora Madani Batam kami.

"Ayo, selesaikan! Kita udah bisa ngurus ISBN nih, kita bisa nerbitin buku sendiri." Kata suami lagi. Dan saya menjawab, "Iya...Iya...Iya," berkali-kali. Bukunya nggak kelar-kelar tapi, malah bolak balik gonta ganti tema dan menggalau sendiri. Hehehe.

Sampailah pada akhirnya, saya menfokuskan tulisan yang bertema keluarga dan parenting. Buku ini berisi tentang cerita saya sebagai ibu 2 anak yang mencoba membagikan pengalaman saya selama membersamai anak-anak, bahkan kesalahan-kesalahan saya, saya juga memasukkan kisah-kisah orang-orang hebat yang saya jadikan pelajaran untuk diri saya dan saya bagikan di dalam buku Mencintai Tanpa Syarat ini.

Buku ini juga saya jadikan hadiah untuk keluarga dan anak-anak saya terutama. Saya ingin cerita kami tetap tersimpan di dalam sebuah buku yang saya tulis sendiri. Biar mereka tau, gimana sih cerita kecilnya mereka, apa aja sih kenangan-kenangan mereka bersama saya. Meskipun misalnya nanti saya sudah tidak ada di dunia.

"Menulis itu bisa membuat kita hidup lebih lama. Meskipun raga kita sudah tak ada di dunia, tetapi nyawa kita masih tersimpan di balik kata-kata." Jadi, menulislah..


Cerita di Balik Cover Buku "Mencintai Tanpa Syarat"

Foto yang ada di cover buku Mencintai Tanpa Syarat itu adalah foto Aal dan Maryam siluet saat senja. Itu foto iseng sebenarnya, bukan sesi foto yang disetting khusus untuk cover buku. Eh, syukurnya bagus dan cocok pula dijadiin cover buku.

Saat itu kami sedang gabut di rumah, maklum, sampai saat ini masih dalam masa pandemi yang mengharuskan kita untuk lebih baik di rumah aja. Saking gabutnya, kami akhirnya nyari tempat sepi dan aman untuk sekedar duduk-duduk santai, menikmati pemandangan luas (meskipun nggak indah-indah banget, hehe), dan menghirup udara segar.

Abinya anak-anak memanfaatkan waktu di tempat itu dengan berolahraga, saya duduk santai sambil memotret anak-anak yang tengah bermain bebas. Hari itu kami memang keluar rumah sedikit kesorean, dan kami akhirnya sekalian menikmati matahari terbenam. Pas pula posisinya tepat menghadap matahari terbenam, langitnya juga cerah, kami pun memutuskan untuk menunggu matahari sampai benar-benar menghilang.

Anak-anak selalu excited melihat matahari terbenam atau sunset, "Loh, kemana mataharinya? Tadi masih ada di situ!", "Wah, warna langitnya berubah tiba-tiba!" Ucap mereka takjub.

Nah, saya paling suka memotret atau merekam keseruan mereka saat menikmati sunset seperti itu. Ditambah lagi, saya memang penyuka sunset sejak remaja dulu.

Diantara beberapa foto anak-anak berlatar sunset, akhirnya saya mendapatkan satu foto yang memang apik banget menurut saya. Foto anak-anak yang sedang berpose tangan membentuk love di atas kepala ala-ala Korea, berlatar sunset, dengan warna langit yang gelap-gelap mewah gitu.

Berawal dari foto iseng, jadi foto wallpaper hp, hingga jadi foto latar belakang cover buku.


Saya suka banget dengan foto itu. Sampai akhirnya saya menjadikan foto itu sebagai wallpaper hp saya. Nggak bosan-bosan dipandangi terus...hihi.

Seiring berjalannya waktu, saya pun akhirnya hampir menyelesaikan project buku ini dan tiba lah saatnya saya mulai memikirkan desain buku ini. Secara seluruh project buku ini saya kerjakan sendiri (sambil dibimbing sama suami), akhirnya saya mulai membayangkan desain buku Mencintai Tanpa Syarat ini menggunakan latar foto anak-anak yang saya pasang di wallpaper hp saya. Yap, foto anak-anak berlatar belakang langit sunset gelap-gelap mewah itu! Selain cakep secara visualnya, bagi saya pose anak-anak pun pas banget dengan judul bukunya "Mencintai Tanpa Syarat".

Setelah dicoba-coba sama suami bagaimana jika foto tersebut menjadi latar desain buku saya, Alhamdulillah-nya cocok aja sih, resolusinya juga gede, jadi nggak akan pecah jika dicetak. Bismillah aja, hihi.

Untuk pembuatan desain cover buku, saya pun belajar membuatnya sendiri. Aal dan Maryam juga ikut andil dalam pembuatan desain cover. Misalnya, jenis font judul yang ada love-love itu Maryam yang pilih, font tulisan lainnya itu Aal yang pilih. Suami saya juga ikut membantu desain cover buku saya agar lebih tampak menarik, sekalian saya belajar bagaimana membuat cover buku menggunakan aplikasi Photoshop.

Dan tadaaa! Inilah desain cover buku saya yang akhirnya fix dan insyaAllah akan segera ada di tangan teman-teman yang sudah order. :)




---

Oh, ya. Terima kasih banget untuk teman-teman yang sudah ikutan PO, saya nggak nyangka responnya seperti ini. Semoga buku yang saya tulis bisa bermanfaat dan membawa pengaruh kebaikan bagi para pembacanya nanti.

Mohon maaf ya, jika ada salah-salah dalam penyampaian dan penulisannya. Saya masih harus banyak belajar nih dalam dunia tulis menulis. Dan saya akan sangat terbuka dengan kritik dan saran dari teman-teman sekalian.

Sekian dulu tulisan saya mengenai cerita di balik buku "Mencintai Tanpa Syarat" ini. Terima kasih untuk teman-teman sekalian yang bersedia membacanya sampai akhir.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

 


Pengalaman Pemilu di Masa Pandemi COVID-19 - Sempat was-was awalnya, ketika membaca berita bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) untuk Kepala Daerah akan tetap dilaksanakan meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19. Pilkada serentak 2020 dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020, hari ini. Untuk Kota Batam, hari ini kami memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Walikota dan Wakil Walikota Batam.

Saya tidak akan membahas para pasangan calon, nggak akan. Saya hanya ingin bercerita bagaimana pengalaman saya yang tetap mengikuti pemilu meskipun masih di masa pandemi COVID-19.

Alhamdulillah, sejak usia saya 17 tahun dan mempunyai hak memilih, saya tidak pernah absen dalam memilih. Termasuk hari ini, meskipun masih di dalam masa pandemi. Awalnya sempat maju mundur, kebayang gimana ramainya TPS-TPS dipenuhi warga. Serem... Mana angka penyebaran virus COVID-19 nggak turun-turun dari puncaknya, malah terus-terusan makin tinggi kasus per-harinya.

Tapi saya baca-baca ulang, bagaimana skenario yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjaga protokol kesehatan para memilih maupun petugasnya. Akhirnya, saya yakin dan memilih untuk tetap berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2020 ini.

Pengalaman saya yang tadi ikut berpartisipasi, Alhamdulillah saya merasa cukup aman. Nggak seperti yang saya khawatirkan sebelumnya. Untuk di wilayah saya, nama Daftar Pemilih Tetap (DPT) diurutkan sesuai abjad lalu dibagi menjadi 3 shift untuk jadwal pencoblosannya.

Shift I: 07.30-09.00
Shift II: 09.00-10.00
Shift III: 10.300-12.00

Kebetulan, saya mendapat jadwal pencoblosan di shift II. Saya datang sesuai jadwal, sekitar jam 9.20 pagi. Sesampainya di lapangan yang merupakan fasilitas umum RW, saya melihat ada beberapa tenda biru. Ternyata ada 2 TPS yang ada di sana.

Saya langsung berjalan menuju ke TPS dimana nama saya terdaftar. Dan beginilah kira-kira prosedur yang saya jalani selama proses penyoblosan pemilu di masa pandemi:

1. Saya dipandu untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang sudah disiapkan.

2. Pengecekan suhu tubuh. Jika suhu tubuh kita di atas 37,3°C, maka kita akan dipandu untuk memilih di bilik suara khusus yang terpisah.

3. Petugas menjaga jarak sekitar 1 meter, menggunakan masker dan juga face shield.

4. Kita wajib menggunakan masker, membawa pena sendiri, membawa KTPel dan surat undangan.

5. Mengisi absen dan tanda tangan menggunakan pena yang kita bawa sendiri.

6. Kita diberikan sarung tangan plastik untuk melindungi kontak dengan orang-orang lainnya melalui paku coblosan yang dipakai berganti-gantian.

7. Kemudian kita boleh duduk di kursi yang letaknya berjarak-jarak untuk menunggu panggilan. Syukurnya saat itu sepi banget, jadi saya nggak pakai nunggu, langsung dikasih 2 surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, satu lagi untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota.

8. Masuk ke bilik suara dan coblos pasangan calon yang terbaik menurut kita.

9. Masukkan surat suara yang sudah kita coblos ke dalam kotak yang sudah tersedia.

10. Melepaskan sarung tangan plastik dan buang ke tempat yang sudah disediakan.

11. Petugas memberi tanda berupa tinta di jari kelingking kita menggunakan cotton bud yang disiapkan untuk satu orang satu untuk menjaga kebersihan dan kontak.

12. Kita kembali mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang sudah disediakan di depan pintu keluar TPS.

13. Selesai.


Sesampainya di rumah, saya langsung mendisinfeksi barang bawaan saya seperti dompet, KTPel dan pena, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun lagi, kemudian mandi.

Begitulah kurang lebih skenario yang sudah KPU siapkan untuk menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan Pilkada 2020 di masa pandemi ini. Alhamdulillah, berdasarkan pengalaman saya, skenario tersebut berjalan dengan baik dan saya pribadi merasa tetap aman selama berpartisipasi pemilu kali ini.

Semoga para petugas bisa selalu menjaga protokol kesehatan seketat mungkin, begitu pula dengan kita yang datang hanya untuk memilih.

Ikuti peraturan, hindari kerumunan, jaga jarak, pakai masker, bawa hand sanitizer, dan rajin mencuci tangan selama berada di luar rumah.

Jangan sampai golput, temen-temen. Nggak sampai 5 menit beres, kok. Tanpa kontak, tanpa harus berjarak dekat dengan orang-orang. Oh, ya! Kalau bisa nggak usah bawa anak-anak, ya...

Semoga pilihan kita hari ini berhasil memenangkan suara terbanyak dan bisa merealisikan harapan kita, ya!
Terima kasih sudah membaca sampai akhir.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Cobain Jadi Pilot! Family Gathering HUT Blogger Kepri ke-8 Tahun di FlyBest Flight Academy
  • Sudah Lama Ditunggu, HokBen Akhirnya Buka Gerai Pertama di Batam
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!
  • Inilah Manfaat Minum Teh Susu bagi Tubuh

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Batam
  • Homeschooling
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ▼  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (10)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)
    • Jun 2023 (1)
    • Jul 2023 (2)
    • Oct 2023 (1)
  • ►  2024 (1)
    • Feb 2024 (1)
  • ►  2025 (2)
    • Jan 2025 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates