Camping di Pantai Bale-Bale Batam Bersama Anak-Anak

by - 1:21 PM

Camping di Pantai Bale Bale Nongsa

Camping di Pantai Bale-Bale Batam Bersama Anak-anak - Camping adalah kegiatan favorit saya sejak jaman SMA dan kuliah dulu. Nggak tahu kenapa, camping itu nagih banget... Padahal ya kadang sampai nggak mandi, tidur sempit-sempitan, bahkan tidurnya nggak di tenda, tapi di luar tenda beralaskan bebatuan dan beratapkan bintang-bintang. Seru aja, gitu..

Nah, setelah menikah, kepingin juga nih camping lagi bareng suami.. Ke gunung kek, danau, pantai atau kemana aja.. Tapi, qadarullah, keinginan untuk camping harus tertunda karena saya langsung hamil sebulan setelah menikah. "Mungkin Allah atur waktunya nanti saya dan suami bisa camping bareng anak-anak juga.. Pasti akan lebih seru kalau bareng anak-anak.." Pikir saya dalam hati berbaik sangka.

Sekarang, anak saya sudah pada besar-besar.. Yang sulung sudah 7,5 tahun, yang bungsu sudah 5 tahun. Sudah bisa lah yaa diajak camping. Hehehe.

Suamipun memberi isyarat setuju, hanya saja kita harus cari waktu dan tempat yang tepat mengingat ini masih dalam masa pandemi.

Kesempatan pun tiba, mendadak suami mengajak kami camping di Pantai Bale-Bale barengan dengan kegiatan mahasiswanya. Wah, kesempatan baik, nih!

Sore itu juga saya ajak anak-anak untuk bersiap. Kami membawa beberapa helai pakaian, alas tidur dan selimut, dan juga perbekalan untuk makan malam. Anak-anak pun semangat bersiap-siap, sibuk bertanya-tanya, "Nanti kita tidur di tenda?", "Nanti kita nginap di pinggir pantai?" dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan penasaran mereka.

Kami berangkat sebelum adzan maghrib, dan sampai di Pantai Bale-Bale pas waktu maghrib. Sesampainya di sana, kami langsung menuju masjid yang lokasinya tidak jauh dari pantai dan area camping. Masjid yang masih dalam pembangunan, tetapi cukup bersih untuk dipakai sholat. Selama kami sholat maghrib dan sekalian sholat isya di masjid, tenda kami didirikan oleh beberapa mahasiswanya suami, sayang banget karena anak-anak melewatkan momen proses mendirikan tenda camping. Hehehe. Tapi ngga apa-apa, semoga ada kesempatan lain nanti.

Selesai sholat isya, kami menuju area camping, sudah berdiri beberapa tenda termasuk tenda kami. Area camping tidak jauh dari pantai, di dekat lapangan volly pantai. Area camping beralaskan rerumputan dan pasir, ada beberapa pohon kelapa yang berbaris, dan sorotan lampu yang fokus hanya ke area camping kami. 

Terima kasih pinjaman tendanya, Om Yusli..:)

Suasana di area camping.


Kami makan malam di sebuah gazebo yang cukup luas, ternyata bagi pengunjung yang camping diperbolehkan memakai gazebo di sekitar sini, yang penting dijaga kebersihannya agar besok pagi siap dipakai lagi oleh pengunjung lainnya.

Kami makan malam berempat saja, saya, suami dan kedua anak kami. Para mahasiswa punya agenda dan kegiatan sendiri, jadi kami hanya menontonnya dari jauh saja. Wah, jadi flashback masa-masa kuliah dulu.... Alhamdulillah, cukup melepas rindu.

Karena hari sudah malam, anak-anak nggak bisa banyak main ke sana kemari, kami hanya duduk di depan tenda melihat para adik-adik mahasiswa yang pada main games.

Pukul 9 malam, anak-anak saya ajak ke toilet untuk buang air dan menggosok gigi, persiapan tidur, supaya besok pagi mereka bisa bangun pagi-pagi dengan segar.

Di dalam tenda hangat banget, hampir tidak ada angin laut yang masuk ke dalam. Kebetulan, cuaca cerah banget dan tidak berangin juga. Walaupun agak kepanasan di dalam tenda, tapi syukurnya anak-anak cepat terlelap dan tetap tidur dengan nyenyak. Alhamdulillah, saya bersyukur sekali.

Saya nggak langsung tidur, dong.. Saya menikmati suasana dulu sambil menonton serial Netflix yang sudah didownload dari rumah (persiapannya total yaa, Bund! Hehehe). Saat itu, suami masih berdiskusi dengan mahasiswa-mahasiswanya tidak jauh dari tenda kami. Sungguh me time yang tak biasa, nonton Netflix di dalam tenda dan di tepi pantai.

Ngintipin api unggun dari dalam tenda.

Paginya, anak-anak ikut bangun subuh dengan semangat. "Ini udah pagi? Apa masih malam?" Tanya Maryam, si kecil dan imut. "Subuh, dek. Nampaknya masih gelap, tapi sebentar lagi matahari akan terbit."

Kami pun jalan menuju masjid untuk sholat subuh, gosok gigi dan mencuci muka. Selesai sholat subuh, kami mulai membereskan tenda dan memasukkan peralatan tidur ke dalam mobil, biar nanti tinggal bongkar tenda, nggak ribet. Matahari mulai terbit membelakangi pantai kami. Kami berjalan-jalan di sekitar pantai. Sejuk sekali, aroma pagi, embun, aroma hutan bakau, aroma laut dan suara desiran ombak yang mulai terdengar jelas.

Suasana pagi..

Di Pantai Bale-Bale ada 2 jembatan. Satu jembatan ke arah hutan bakau dan satu jembatan ke arah tengah pantai. Saya nggak berani ajak anak-anak ke jembatan menuju ke dalam hutan bakau, khawatir ada hewan-hewan penghuni hutan bakau. Hehehe. Kami menaiki jembatan yang menuju ke tengah pantai dan duduk di ujung jembatannya. Ternyata memang ada tempat duduk yang di sediakan di sana, kami bisa melihat ke arah laut dan ke arah pantai Bale-Bale. MasyaAllah, indahnya...

Foto keluarga di atas jembatan Pantai Bale-Bale.


Sarapan di ujung jembatan Pantai Bale-Bale. Jangan lupa sampahnya dibawa lagi!



Menikmati suasana pagi.

Pemandangan dari ujung jembatan ke arah pantai Bale-Bale.

Setelah itu, anak-anak bermain di tepi pantai, mereka sudah menyiapkan mainan-mainan yang mereka bawa untuk bermain pasir. Sekitar kurang lebih 1,5 jam mereka bermain di tepi laut dan kemudian saya mandikan. Kamar mandi Pantai Bale-Bale cukup luas, bersih dan airnya cukup banyak. Alhamdulillah..

Pantainya teduh, banyak pepohonan.

Sebelum pulang, kami masih mau mengeksplor pantai, anak-anak ingin bermain panahan (archery). Untuk archery, biayanya Rp10.000 / 7 busur 2x putaran.

Archery di Pantai Bale-Bale.

Sebenarnya, banyak lagi wahana yang ada di Pantai Bale-Bale seperti banana boat, kano, flying fox, paint ball dan lainnya. Hanya saja, banyak yang tidak digunakan lagi selama pandemi. Saat ini, semoga kawasan-kawasan pariwisata bisa berkembang lagi dan Pantai Bale-Bale bisa melengkapi wahana-wahana serunya seperti dulu lagi.

Lokasi Pantai Bale-Bale

Buat kalian yang mau Pantai Bale-Bale, lokasinya tuh di Nongsa, Jl. Hang Lekiu KM4 kawasan Kampung Tua, tidak jauh dari Tering Bay dan Palm Spring Golf. Perjalanan menuju Pantai Bale-Bale ini melewati rumah-rumah penduduk, kemudian masuk ke dalam sampai ke ujung pantai. Tenang aja, akan ada papan petunjuk di setiap simpangnya kok, jadi kita bisa dengan mudah sampai ke Pantai Bale-bale.

Biaya Masuk dan Biaya Camping di Pantai Bale-Bale

Untuk biaya masuk pantai biasa Rp10.000, parkir motor Rp3.000, parkir mobil Rp5.000.
Dan untuk biaya camping Rp25.000/orang sudah termasuk biaya masuk dan parkir. Camping di Pantai Bale-Bale setahu saya tidak termasuk tenda campingnya, yaa... Jadi, kita harus siapkan tendanya sendiri.

Makan dan Jajan di Pantai Bale-Bale

Di Pantai Bale-Bale terdapat warung yang menjual aneka cemilan, mie instan, air kelapa dan aneka minuman. Untuk menu makanan berat, saya beli di luar kawasan pantai, sekitar 800m-1000m dari lokasi pantai itu ada Alfamart, Indomaret dan deretan warung makan seperti ayam/lele penyet, ayam crispy, nasi goreng, mie goreng, mie aceh dan banyak lagi.

Sekian dulu review saya tentang Camping di Pantai Bale-Bale semoga bermanfaat yaa...

Terima kasih sudah membaca tulisan ini sampai akhir... :)




You May Also Like

0 comments