My Home My Playground

by - 4:17 PM

Saking polosnya rumah, isinya cuma lemari tv, meja belajar Aal dan karpet doang, adek Maryam pun bingung nyari tempat pegangan, berdiri dan berjalan. Adanya tembok dan lemari, itu juga rasanya kurang serr.. Umi berniat menyewakan play fence untuk Maryam, tapi Abi memberi solusi lain. Nah, jeng jeng! Jadilah play fence anti mainstream..hehe.

Play fence di rumah kami terbuat dari besi yang di cat warna kuning dan biru menyesuaikan hiasan dinding rumah yang ala - ala TK banget... Memang sengaja Umi menahan nafsu hiasan dinding atau dekorasi rumah yang cantik2 ala shabby, mungkin nanti ya insyaAllah akan ada saatnya. Sekarang lebih menfasilitasi rumah untuk anak-anak biar lebih cerah dan ceria (biar Uminya kecipratan cerah dan ceria moodnya setiap hari, hihi).

Play fance ini dipake untuk Maryam belajar berjalan. Ini juga berguna untuk menjaga privacy mas Aal kalau lagi ada proyek yang tidak bisa disentuh adeknya, dia bisa kerja dengan tenang tanpa khawatir ditabrak baby walker atau dibongkar adeknya. Jadi meminimalisir terjadinya ketidakstabilan emosi seorang balita dan seorang bayi yang mulai beranjak batita. hehe.

Setiap orang yang lihat pasti komentarnya, "Udah kayak TK ya rumahnya..". Umi mah meng-aamiin-kan di dalam hati. Siapa tau Allah beri rezeki lebih bisa membuat sekolah yang pendidikannya berbasis pada fitrah. That's our big dreams. Aamiin.

Terima kasih sudah mau berkunjung kemari membaca Cerita Umi,
Semoga bermanfaat..
^_^

You May Also Like

0 comments