Menulis Dan Membaca Bersama Adik Maryam

by - 2:04 AM


Cerita soal drama anak dua memang tidak ada habisnya untuk saat ini. Dibutuhkan kecerdasan emosional si mamak untuk mendidik kecerdasan emosional mereka. Intinya, orang tua harus tercerdaskan dulu nih, baru mencerdaskan mereka. Sudah cerdas mak? Hehe.

Aal sangat suka menggambar. Sehari banyak waktu yang ia habiskan untuk menggambar. Gambar apa saja, mobil, hewan-hewan, robot, pandangan sesuai imajinasi, sering kali gambar yang ia buat itu pasti bercerita yang unik. Nah, si adik Maryam yang merupakan real followers si mamas pun juga ingin sekali ikut menulis. Setidaknya ikut memegang pena, dicoret-coret ke kertas bahkan sampai ke lantai dan kakinya sendiri.

Aal anak yang sangat baik dan menyayangi adiknya. Tapi satu hal yang bisa membuat Aal jadi emosi adalah ketika "proyeknya" terusik. Entah itu karyanya saat bermain lego ataupun menggambar. Ya, dia sangat serius dalam menggambar. Kalau bukunya tersenggol sedikit saja, hmm, bisa marah-marah. Kadang dia bisa mengendalikan emosinya sendiri, seperti; "Eh...ga boleh dek, mamas lagi gambar.." (lalu pindah ke lain tempat).  Kadang juga dia marah, "Adek! Mamas ga suka!" (pasang muka manyun). Kadang juga dia nangis, "(nangis) Umi, Aal lagi gambar....Harusnya kan adek ga usah penasaran, huaaaa", jarang sih nangis gini. Ekspresinya tergantung tingkat keseruan gambarannya, ya kalau proyek besar terusik, bisa besar pula emosinya yang keluar. Hehe.

Sounding melalui cerita atau tontonan yang menjurus ke arah "sayang adik" atau "main bersama-sama" selalu saya suntikkan setiap hari. Alhamdulillah, dia bukan tipe anak yang usil atau bertindak buruk pada adiknya, tapi saya selalu meminimalisir konflik yang tejadi. Kalau konflik sudah terjadi, saya langsung berinisiatif menyediakan media khusus untuk si adik agar tidak mengganggu proyek mamasnya. "Ini pena dan buku untuk adek. Yuk kita nulis bersama..", aman Alhamdulillah. Mereka sibuk masing-masing. Si mamas pun tersenyum melihat tingkah adiknya yang belajar memegang pena meniru dia. Begitu pula halnya dengan membaca. Kalau mamasnya tiba-tiba ingin membaca atau dibacakan buku, adiknya ingin nimbrung. Memberikan buku lain padanya adalah solusi. "Yuk kita baca sama-sama..", ajak saya pada anak sholeh sholehah ini.

Selalu ada di samping mereka saat bermain adalah keharusan bagi saya. Mendampingi kebersamaan mereka membuat kegiatan mereka lebih terarah, siaga jika akan terjadi konflik dan sebisa mungkin menghindari konflik. Ahh, cerita tentang kalian berdua sungguh mengalahkan episode drama Korea.



You May Also Like

0 comments