#mamaksetrong: Haruskah Menjadi Mamak Strong?

by - 7:37 PM


Apa itu #mamaksetrong?

#Mamaksetrong adalah sebutan kolaborasi blog saya (ceritaumi.com) dengan blognya Mba Unna dan Kak Desy. Kolaborasi blog ini dibentuk karena kami mempunyai satu tujuan yang sama yaitu ingin konsisten menulis secara rutin.

Baca juga: Mamak Strong bagi Bunda Lubnah

Apa itu kolaborasi blog?

Kolaborasi blog adalah bergabungnya beberapa blogger yang mempunyai satu tujuan yang sama, mereka menulis dengan tema yang sama tetapi dengan gaya penulisan yang berbeda sesuai karakter masing-masing, dan dipost di hari yang sama sesuai kesepakatan. Istilah kolaborasi blog ini saya dengar pertama kali dari Kak Desy yang sudah lebih dulu menjalankan kolaborasi dengan salah seorang sahabat bloggernya.

Menurut saya, ini menarik! Kita jadi ditantang dan 'dipaksa' untuk rutin menulis. Pemaksaan itu penting juga ya ternyata untuk mendukung pepatah "ala bisa karena biasa".

Semoga kolaborasi blog ini menjadi vitamin semangat dan menjaga konsistensi saya untuk menulis dengan rutin. Lumayan mengasah kemampuan menulis saya yang masih alakadarnya.

Kolaborasi blog #Mamaksetrong akan posting setiap hari Selasa dengan tema-tema yang berbeda tentunya.

Teman-teman, apakah berminat membuat sebuah kolaborasi blog juga?


Haruskah Menjadi Mamak Strong?


#Mamaksetrong berasal dari kata Mamak Strong. Strong yang berarti kuat. Kami adalah mamak-mamak yang kuat. Percaya? Saya mah enggak.

Menjadi seorang mamak/ibu/umi/bunda, atau apapun sebutannya memang dituntut untuk harus kuat. Namun, makna "kuat" bagi seorang mamak itu rasanya tidak sesempit kuat mengangkat berember-ember jemuran, kuat menggendong anak berjam-jam, dan lain sejenisnya.

Kuat bukan hanya soal otot, bukan Mak. Kuat bagi seorang mamak adalah menahan diri dari segala macam godaan buruk agar selalu tercipta keadaan yang harmonis dan bahagia.

Intinya, menjadi seorang Mamak Strong itu bagaimana menjaga kewarasan mamak. Jadi, haruskah menjadi Mamak Strong? Wajib, Mak!

Baca juga: Alasan Mamak Harus Setrong Kata si Ibuk.

Beberapa contoh nyata ketika mamak harus tetap strong:

1. Bahagia ketika bersedih.

Pernah merasa galau, Mak? Ketika merasa galau dan sedih, haruskah kita tampakkan perasaan itu di depan anak-anak? Tidak. Kita dituntut untuk selalu tampak bahagia dalam membersamai mereka. Tersenyum meskipun hati bersedih, tertawa meskipun hati menangis.

Anak-anak berhak bahagia, jangan dahulukan perasaan kita untuk mengorbankan kebahagiaan mereka. Sesedih apapun kita, tetaplah bahagia!

2. Sehat ketika sakit.

Saya paling khawatir kalau tiba-tiba ada gejala akan sakit. Perasaan ingin melawan penyakit itu langsung muncul. Apapun akan saya lakukan, minum banyak air putih, banyak makan, minum madu, makan buah, dan lain sebagainya untuk mencegah sakit itu datang.

Paling sedih ketika kita sakit. Anak-anak ingin mendekat, tapi kita harus menjaga jarak, perasaan ingin mencium, tapi harus kita tahan dulu. Aktifitas sehari-hari dalam mengurus mereka akhirnya jadi terhambat. Akibatnya anak-anak terlambat makan, tidak tidur siang, dan lain sebagainya membuat sakit menjadi semakin sakit.

Lagi-lagi, kita tidak boleh terlarut dalam kesakitan. Hebatnya seorang mamak, rasa sakit kadang tidak terasa ketika harus tetap mengurus anak-anaknya. Melihat anaknya terurus dengan baik akan membuatnya semakin cepat pulih.

Luar biasa kekutan seorang mamak ketika harus tetap sehat disaat sedang sakit, itulah kekuatan yang berasal dari sebuah perasaan cinta dan kasih sayang terhadap anak-anaknya. MasyaAllah..

3. Tetap tenang ketika marah.

Tak jarang, anak-anak bersikap kurang menyenangkan dan membuat kita kesal dan marah. Tidak memperlihatkan amarah yang berlebihan, tetap tenang dan memilih untuk diam saat mereka berperilaku negatif adalah sikap terbaik orang tua.

Tapi itu bukan perkara yang mudah. mengelola emosi, menjaga pikiran tetap jernih dan tenang untuk mengambil sikap adalah salah satu kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang mamak. Dengan begitu, kebahagiaan anak tetap terjaga dan masalah tidak berlarut dan melebar.

Jadi, sudahkah kita menjadi Mamak Strong? Yuk lah sama-sama belajar kita, Mak. Saya masih belum lebih baik dari pada Mak-Emak yang membaca tulisan ini.

Semangat belajar untuk tumbuh menjadi #mamaksetrong ya, Mak-Emak...!

You May Also Like

7 comments

  1. Mamak jaman now harus kuat !
    Setrooongg.
    Sekuat tenaga.
    Wkkwkkwkww

    ReplyDelete
  2. Mamak zaman sekarang mrmang banyam yg strong... Kdang kami sebagai laki laki ngak bisa ngikutin streongnya seorang mamak.

    ReplyDelete
  3. Wah seru nih colab, jadi bisa baca pemikiran temen colab yang lainnya. Salut buat para mamak, semoga selalu strong dan berbahagia. Hehehehe

    ReplyDelete
  4. wah emak zaman now, patut jadi inspirasi neh

    ReplyDelete
  5. Emak zaman Now harus multitalenta dan multiguna kayak pohon kelapa. Bisa buat apa saja dimana saja kapan saja. Haha.

    ReplyDelete
  6. Tetap tenang meskipun marah... (jadi pengen gigit sendok) ini susah banget kalau lagi marah sama anak nggak teriak. Pengennya sih tetap tersenyum saat marah, bisa nggak ya. hehehe...

    ReplyDelete
  7. emak setrong ?
    lalu mikir saya setrong ga ya ?
    kadang sudah berusaha jadi wanita dan ibu yang jaim, sabar dan berwibawa dll
    tapi belum bisa sempurna
    hehehe

    ReplyDelete