Workshop Family Strategic Planning, Rahasia Sukses Membangun Keluarga Impian

by - 1:36 AM

Foto bersama narausmber dan peserta workshop (sebagian). Foto: tim dokumentasi.

Di dalam setiap pernikahan, pasti selalu ada impian di dalamnya. Tambah lagi dengan kehadirannya buah hati, menambah mimpi kita agar kelak mereka tumbuh sesuai dengan peran peradaban masing-masingnya. Family Strategic Planning adalah salah satu cara untuk kita membangun sebuah keluarga yang kita impikan tersebut.

Pada tanggal 8 Juli 2018 lalu, komunitas Ibu Profesional Batam mengadakan acara Wisuda dan Workshop bertema “Family Strategic Planning” bersama narasumber yang memang berkompeten dan berpengalan di bidangnya, Ibu Septi Peni Wulandani beserta suami, Pak Dodik Mariyanto (founder Institut Ibu Profesional).

Acara ini bertempat di lantai 4 Aula Kantor Pemko Batam dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Luar biasa lamanya, materinya yang keren dan bermanfaat membuat waktu jadi tidak terasa. Setiap materi dan cerita yang disampaikan oleh mereka sungguh membuat hati ini cerah dan terinspirasi untuk menciptakan Family Strategic Planning untuk keluarga kami.

Family Strategic Planning yang digagas oleh Ibu Septi dan pak Dodik ini sudah tidak diragukan lagi, karena memang sudah jelas berdasarkan pengalaman dan terbukti sukses mencetak keluarga impian mereka.

Kenapa Harus Family Strategic Planning?

Jika suatu perusahaan saja mempunyai strategic planning yang jelas, apalagi sebuah keluarga. Perusahaan harus mempunyai strategic planning agar perusahaan tersebut bisa terus tumbuh dan berhasil mencapai visi misi perusahaannya. Begitu pula dengan sebuah keluarga, keluarga adalah “project” besar yang tidak hanya berlaku di dunia, bahkan sampai akhirat, dan akan dipertanggungjawabkan langsung di hadapan Sang Pencipta.

Bagaimana Family Strategic Planning ala keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik?

Ibu Septi saat bercerita dan menyampaikan materi workshop. Foto: tim dokumentasi.

Bagi keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik, Family Strategic Planning ini adalah moment sakral. Mereka sepakat menentukan setiap tanggal 1 Muharram (tahun baru Islam) adalah moment Family Strategic Planning ini dirumuskan untuk satu tahun kedepan. 

Biasanya butuh waktu selama 2-3 hari untuk menepi dan keluar dari zona keseharian mereka, cuti dari pekerjaan, menjauhkan diri dari gadget atau aktifitas lainnya. Semua anggota keluarga berkumpul, berkomunikasi, diskusi mengenai rencana dan project kedepannya, dan juga mengevaluasi pencapaian dari planning tahun sebelumnya.

Ibu Septi berpesan, jangan pernah membandingkan keluargamu dengan keluarga yang lain. Bandingkan keluargamu saat ini dengan keluargamu satu tahun yang lalu. Adakah perubahan yang lebih baik? Ini bisa menjadi bahan evaluasi agar masing-masing anggota keluarga bisa mengambil pelajaran dan tumbuh bersama menjadi lebih baik dari waktu ke waktunya.

Dalam membuat Family Strategic Planning ini, setiap keluarga pasti punya cara masing-masing karena setiap keluarga itu unik dan tidak ada yang sama persis. Jadi, cukup kita sesuaikan dengan anggota keluarga kita. Yang penting, semua anggota keluarga sepakat untuk menjalankannya.

Bagaimana cara merumuskan Family Strategic Planning?

Ini adalah materi penting tentang perumusan Family Strategic Planning. Tiap peserta workshop duduk di lantai bersama suami untuk belajar membuat sebuah peta Family Strategic Planningnya. Bagi yang suaminya tidak hadir, bisa via chatting atau telepon, atau bisa juga dirumuskan sendiri dulu dan bisa dirumuskan bersama suami saat di rumah. 

Berikut saya jelaskan langkah-langkah merumuskan Family Strategic Planning di dalam sebuah peta, bisa kita tuliskan di selembar kertas besar atau kertas karton.

1. Tentukan dan tuliskan nama keluarga kita di bagian atas tengah sebuah kertas besar. Kita menjadikan keluarga kita sebagai sebuah tim untuk mencapai satu tujuan bersama.
2. Menuliskan peran hidup yang sudah Allah anugerahkan kepada kita, tulis di bawah nama keluarga.
3. Menentukan core value atau nilai keluarga, tulis di bawah nama keluarga. Core value ini nilai yang dipegang oleh sebuah keluarga, seperti contohnya Keluarga Bu Septi dan Pak Dodik menentukan iman dan kehormatan sebagai core value-nya. Jadi, apapun yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan iman dan tetap harus menjunjung tinggi kehormatan keluarga.
4. Tentukan tujuan dari keluarga kita di sebelah kanan atas kertas. Tujuan ini boleh lebih dari satu, nanti bisa diceklist tujuan mana saja yang sudah tercapai atau yang belum tercapai.
5. Buat strating point atau titik awal di bagian kiri bawah kertas. Starting point ini berisi list kekuatan masing-masing anggota keluarga yang akan disatukan menjadi Home Team (kekuatan ayah, kekuatan ibu, dan anak-anak). Dengan mengetahui kekuatan masing-masing anggota keluarga, ini akan memudahkan kita untuk menggapai tujuan bersama. Tarik sebuah garis panah dari starting point ke arah tujuan yang sudah kita tuliskan.
6. Tetapkan Golden Rules, tulis di sebelah kiri atas kertas. Golden rules ini berisi tentang aturan-aturan yang harus dipatuhi selama pelaksanaan jika terjadi badai yang menggoncang. Seperti keluarga Bu Septi dan Pak Dodik, mereka hanya mempunyai 3 golden rules:

  • Tetap berkomunikasi meskipun dalam keadaan emosi
  • Segala keputusan yang diambil ketika marah adalah tidak sah atau batal
  • Bila perselisihan terjadi, kembali pada Al-Qur’an dan hadist.
7. Tuliskan bekal-bekal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, tulis di bawah kertas. Bekal ini bisa berupa ilmu, materi, dan lain sebagainya.
8. Tentukan support systems, tulis di sebelah bekal. Untuk mencapai suatu tujuan, kadang kita membutuhkan pihak eksternal keluarga untuk terlibat. Support systems bisa berupa orang, instansi, komunitas, dan lain sebagainya.
9. Tentukan tema untuk peta Family Strategic Planning yang sudah dirumuskan. Misalnya, Bu Septi dan Pak Dodik pernah mengusung tema “It’s ok if u make a mistake, as long as you learn from it..” Tidak masalah jika anggota keluarga melakukan kesalahan, selama bisa diambil pelajaran dari kesalahan tersebut.
10. Tulis project-project individu masing-masing anggota keluarga yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 tahun, atau 6 bulan, atau satu minggu. Tergantung tingkat kesulitan project tersebut.
11. Berdoa. Ini adalah akhir dari segala yang sudah kita rumuskan. Meminta petunjuk, kemudahan dalam mencapai jalan yang terbaik, dan menggantungkan segalanya kepada Sang Pencipta.

Gambaran peta Family Strategic Planning. Sumber: materi slide presentasi narasumber.

Itu dia langkah-langkah dalam merumuskan Family Strategic Planning ala keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik. Sangat terstruktur dan lengkap, ya? Tapi kembali lagi, kita tidak bisa membandingkan keluarga kita dengan keluarga mereka. Bisa jadi, keluarga kita cocok menggunakan cara ini, atau bisa jadi keluarga kita perlu memodifikasi lagi cara ini agar bisa diterima dan disepakati oleh anggota keluarga.

Pada intinya, planning apapun yang kita rumuskan mesti disetujui oleh seluruh anggota keluarga agar mencapai satu tujuan bersama. Bukan hanya memaksakan keinginan salah satu anggota keluarga saja.

Itulah di atas yang bisa saya ceritakan dan rangkum dalam workshop Family Strategic Planning beberapa hari yang lalu. Maafkan jika ada kekurangan. Maklum, belajar sambil ngasuh anak itu sedikit membuat telinga dan otak bekerja lebih keras. Hehe.

Syukurnya, tersedia kids corner di ruangan lain tidak jauh dari aula untuk anak berusia 3 tahun ke atas. Aal main dan berkegiatan di sana. Alhamdulillah memudahkan saya dalam mengikuti workshop meskipun tidak sempurna.

Anak-anak berkegiatan di Kids Corner, bernyanyi bersama kakak-kakak pendamping selama para orang tua belajar di aula. Foto: tim dokumentasi.

Banyak permainan di Kids Corner membuat anak-anak betah. Foto: tim dokumentasi.

Saya akhiri tulisan ini dengan beberapa foto kegiatan, ya.. Semoga bermanfaat dan selamat menyusun Family Strategic Planning untuk keluarga tercinta..

Serunya lesehan berdua, merancang sebuah peta Family Strategic Planning berdua. Foto: Utami.

Keseruan saat workshop berlangsung. Foto: tim dokumentasi.

Belajar bersama pasangan lebih menyenangkan. Foto: tim dokumentasi.

Terima kasih kakak-kakak yang sudah mendampingi anak-anak kami di Kids Corner. Foto: tim dokumentasi.

Selamat kepada teman-teman wisudawati. Selamat melanjutkan kuliah ke tingkat yang lebih menantang lagi. :D Foto: tim dokumentasi.

Terima kasih kepada panita pelaksana acara, karena sudah membuat satu acara yang sukses dan bermanfaat! Foto: tim dokumentasi.

You May Also Like

15 comments

  1. Kereeeen.
    Kami men-skip nama keluarga.
    Karena gk mufakat. Wkwkwkkwkwk
    Nyarinya lama pulak. Jd skip aja.
    Panggil aja Kluarga T.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Atau sebut saja keluarga X gitu ya kk...hehehe

      Delete
  2. Terimakasih mba Juli penjelasannya mantabbb����

    ReplyDelete
  3. Rencananya lebih bagus dituliskan gitu ya. Aku pernah baca memang lebih baik ditulis supaya nyata terihat dan mengingatkan kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, ditulis biar lengket dan ga lupa. Kebanyakan kita mah lupa ini yang suka jadi penyakit.

      Delete
  4. Sangat bermanfaat sekali infonya mbk, banyak dapat ilmu dari sini, makasih untuk tulisnya yang sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  5. Wah seru sekali event ya Dan pastinya pulang membawa kebahagiaan yang bisa di praktikan

    ReplyDelete
  6. Keren, sekarang udah banyak seminar-seminar yang mengedukasi gimana cara membangun keluarga. Banyak manfaatnya nih!

    ReplyDelete
  7. luar biasa event nya ... pasti akan membawa manfaat dari tema nya strategic family planning dalam kehidupan berkeluarga jangka panjamg

    ReplyDelete
  8. Ini ilmu yang mahal nih mbak. Tks ya sudah mau berbagi

    ReplyDelete
  9. Semoga ilmu yg ditulis dsni bsa kuterapkan utk keluargaku kelak. #Eaaakk 😂😂

    ReplyDelete
  10. ini kece acaranya melibatkan seluruh anggota keluarga

    ReplyDelete
  11. keren banget ini
    pengin ikutan seperti ini
    tapi my hubhy orangnya ga suka acara beginian
    ngumpul dgn keluarga besar aja susah
    duh kok jd curcol hehehe

    ReplyDelete