7 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

by - 7:00 AM



7 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak - Tiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Anak yang percaya diri biasanya akan lebih mudah menghadapi persoalan sosial yang beragam di luar sana.

Tanpa disadari, kadang sikap kita sebagai orang tua keliru dan justru memangkas rasa percaya diri anak. Lalu kemudian malah menyalahkan anak karena tumbuh menjadi anak yang minder alih-alih percaya diri.

Apa saja, sih, 7 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak?


1.  Tunjukkan rasa sayang yang tepat pada anak.

Setiap orang tua pastilah sayang dengan anaknya. Namun kadang, nggak semua orang tua menunjukkan rasa sayangnya dengan sungguh-sungguh pada anaknya.

"Mama marah karena sayang sama kamu, tau nggak?!" Pernah dengar kata-kata seperti ini? Kata-kata ini membingungkan, kenapa harus dengan marah-marah untuk mengungkapkan sayang? Padahal, ungkapan kata sayang itu harusnya manis terdengar dan hangat terasa, bukan deretan kata-kata penuh amarah yang menakutkan.

Anak yang menerima kasih sayang yang tepat dari orang tua pasti akan merasa dirinya berharga. Jika anak merasa dirinya disayang dan berharga, maka rasa percaya dirinya pun akan bertumbuh.

2. Beri pemahaman bahwa tiap manusia itu berbeda-beda.

Sejak kecil, anak sudah harus diberi pemahaman bahwa semua manusia itu beda-beda dan perbedaan itu biasa dan nggak masalah jika berbeda. Misalnya, anak berambut keriting menjadi minder karena orang sekitarnya selalu membeda-bedakan jenis rambutnya. "Rambutmu keriting.. Padahal rambut ibu bapaknya lurus, ya.." Seakan-akan rambut keritingnya itu aneh karena berbeda dengan orang tuanya.

Atau, yang paling berat itu membeda-bedakan saudara, nih. "Iya, kakaknya juara 1 terus, adeknya belum dapat juara."

Padahal nggak masalah jika berbeda, tiap manusia itu unik dengan dirinya sendiri, tiap manusia pasti Allah kasih kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka kita harus percaya pada diri sendiri bahwa kita pun pasti punya kelebihan sendiri yang ada pada diri kita.

3. Beri kesempatan anak menyampaikan pendapat.

Tiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, begitu juga dengan anak. Tidak ada salahnya kita menanyakan pendapatnya sebelum memutuskan suatu aturan atau kesepakatan pada anak.

Anak yang diberi kesempatan berpendapat atau lebih baik lagi diikuti pendapatnya tentu akan tumbuh percaya diri, karena ia menganggap suaranya berarti untuk orang sekitarnya.

4. Beri anak tanggung jawab sederhana.

Buat kesepakatan bersama dan minta anak untuk bertanggung jawab dengan kesepakatan yang sudah dibuat dan disetujui bersama. Anak akan tumbuh menjadi percaya diri jika kita pun percaya bahwa dirinya bisa bertanggung jawab terhadap beberapa tugasnya yang sederhana. Misalnya, menyiapkan pakaian dan tas sekolah di malam hari sebelum tidur, mencuci sepatu setiap hari Sabtu, membereskan mainan dan buku-buku, dan lain sebagainya.

Jika ia tidak melakukan itu, maka ia harus siap dengan segala konsekuensinya, pagi yang terlambat karena pakaian dan tas belum disiapkan sejak malam, sepatu yang kotor saat upacara Senin pagi, mainan atau buku yang hilang atau terselip jika tidak segera dibereskan.

Rasa percaya dirinya akan semakin bertumbuh ketika ia berhasil bertanggung jawab dengan tugasnya.

5. Beri kesempatan anak bereksplorasi.

Anak-anak pasti punya banyak ide kreatif dan imajinasi, berikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi idenya. Lalu, beri penghargaan pada karyanya, misalnya dengan menempel hasil karya lukisnya, memajang hasil karya DIY-nya. Rasa percaya diri bisa tumbuh karena seseorang itu dihargai.

6. Hindari membicarakan kekurangan anak di depan orang.

Tak jarang ibu-ibu membicarakan kekurangan anaknya di depan orang lain, "Si Fulan itu susah sekali diajari matematika, sampai capek saya.."

Belum lagi kalau disertai perbandingan, "Beda banget sama abangnya, abangnya nggak perlu diajari dia sudah bisa Matematikanya  "

Padahal, bisa jadi kelebihan anak itu bukan pada bidang akademik yang harus mempelajari matematika dengan benar, tetapi bidang seni dengan kreatifitas yang luar biasa.

Jangan sampai, rasa percaya diri anak perlahan-lahan terkikis dan tak mampu lagi melihat dimana kelebihannya yang sebenarnya.

7. Hindari menegur kesalahan anak di depan orang.

Cara menegur kesalahan orang yaitu dengan diam-diam, hanya kita dan dia saja yang tau. Kalau menegur kesalahan orang di depan orang lain atau banyak orang, itu namanya mempermalukan. Begitu juga dengan anak.

Saya punya kode khusus untuk anak saya jika ia melakukan kesalahan di depan orang banyak, yaitu dengan mencoleknya dan mengedipkan mata saya. Kemudian saya mengajaknya bicara berdua, di saat itulah saya menegur kesalahannya dan membicarakan solusinya.

Itu dia 7 tips menumbuhkan rasa percaya diri anak berdasarkan yang pernah saya baca dan saya dengar, serta dari pengalaman yang pernah saya dapatkan.

Sebagai penulis, inilah cara saya belajar dan mengingat ilmu untuk diri sendiri agar bisa diamalkan sehari-harinya. Saya juga masih jauh dari sempurna dan masih harus banyak belajar sebagai orang tua atau ibu dari dua anak.

Semoga tips-tips di atas bermanfaat, dan terima kasih sudah membaca sampai akhir.. :)

You May Also Like

2 comments

  1. Makasi Umi Aal dan Maryam sudah di ingatkan

    Bagian terberat utk aku saat ini,
    No 6.
    Kadang gk sengaja aj.
    Tapi mulai sadar bahwa anak mendengar dan menilai.

    ReplyDelete
  2. Masya Allah...... baca artikelnya berasa duduk manis sambil dengerin parenting akutuh. iyes banget pokoknya

    ReplyDelete