• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Pengalaman Menyaksikan Aksi Pesawat Tempur di Langit Hang Nadim Batam - Hari ini, Kamis (21 Maret 2019) adalah hari pertama anak-anak melihat langsung pesawat tempur di acara Open Base & Static Show Pesawat Tempur. Kegiatan ini diadakan oleh TNI Angkatan Udara (AU) dalam rangka memperingati Bulan Dirgantara di Apron Bandara Hang Nadim Batam.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap tanah air dan jiwa nasionalisme, khususnya bagi para generasi muda dan anak-anak. Kegiatan ini juga berlangsung dengan aman tanpa menggangu lalu lintas penerbangan dari atau menuju Batam. Jadi kita bisa melihat dengan bebas saat pesawat take off dan landing secara bergantian. 

Kegiatan ini dimulai pukul 14.30 dan berakhir pada pukul 18.00. Tapi kami sepakat berangkat dari rumah setelah Sholat Ashar, sekitar pukul 15.30. Ssampainya di Bandara Hang Nadim Batam, sudah kelihatan ramainya kendaraan-kendaraan yang menuju ke arah apron. Alhamdulillah, kami tidak terlalu sulit untuk mendapatkan tempat parkir, tidak jauh juga dari gerbang masuk menuju apron.

Cukup ramai masyarakat yang datang karena kegiatan ini memang sengaja dibuka untuk umum. Pesawat tempur yang dipamerkan di acara ini antara lain 4 pesawat tempur jenis Hawk 100/200 dan 1 Helicopter SAR Super Puma. Kita juga bisa bebas berfoto dengan pesawat tempur dan pilotnya.

Para pengunjung beramai-ramai mengerubungi pesawat tempur untuk berfoto.

Aal dan Arkan senang sekali melihat pesawat tempur secara langsung.

Berfoto bersama pilot pesawat tempur.
Foto di depan helicopter SAR Super Puma


Katanya, sih, semua pesawat tempur dan helikopter ini beraksi di atas langit Bandara Hang Nadim Batam dengan melakukan pertunjukan fly pass. Sayang sekali, sepertinya kami melewatkan moment ini karena datang terlambat.

Alhamdulillah, ternyata kami tidak terlalu merugi, karena 3 pesawat tempurnya melakukan aksi fly pass kembali. Meskipun hanya 2 putaran, tapi cukup berkesan bagi kami bisa melihat pertunjukan keren itu secara langsung di atas kepala kami.

3 pesawat tempur yang bersiap untuk fly pass.

Persiapan take off dan fly pass.
Waktu sudah hampir menunjuk ke pukul 18.00, kegiatan ini berakhir dan para pengunjung satu per satu mulai pergi. Sayang sekali kegiatan ini hanya berlangsung satu hari, pasti banyak masyarakat yang belum datang dan ingin menyaksikannya juga.

Piknik sore ini lihatin pesawat tempur beraksi di atas langit Hang Nadim Batam.

Begitulah pengalaman hari ini. Mungkin biasa saja bagi kita, tapi luar biasa bagi anak-anak. Semoga bermanfaat dan semoga kedepannya kegiatan seperti ini akan ada lagi. Sebaiknya bisa lebih dari satu hari. Setuju?


Nonton juga videonya di sini:


Share
Tweet
Pin
Share
8 comments

Manfaat Anak Belajar Bela Diri Sejak Dini - Bela diri adalah ilmu yang sebaiknya ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Banyak sekali manfaat yang didapatkan anak jika mengikuti bela diri sejak dini, selain untuk olahraga, bela diri juga bisa menjadi sarana menyalurkan gerak aktif anak yang sedang membara di usia balita.

Seperti anak saya yang sebentar lagi menginjak usia 5 tahun, dia lagi aktif-aktifnya bergerak sana sini. Dia sudah kami ikutkan bela diri Tarung Drajat kurang lebih 2 bulan ini. Beuh, agak-agak gimana gitu ya langsung ke tarung drajat. Hehehe.

Kenapa Tarung Drajat?

Aal ketika latihan dengan pelatih dan teman-temannya. Dia yang duduk sendiri sambil memperhatikan pelatih yang sedang menyampaikan pengarahan.
Sebenarnya sih bebas ya, semua jenis bela diri bagus, kok. Hanya saja, saat itu di komplek kami yang terlihat aktif olahraga bela dirinya adalah Tarung Drajat. Beberapa kali kami lewat, melihat dan mengamati anak-anak yang sedang berlatih, lalu kami mulai menawarkannya kepada Aal. Dia mau dan excited untuk mengikutinya. Sampai hari ini, Aal masih semangat dan malah semakin bagus dalam mengikuti pelatihan. By the way, dia anak paling bontot alias paling kecil di sana. Hehehe.

Tarung Drajat

Tarung Drajat adalah seni bela diri asal Indonesia yang diciptakan oleh Ahcmad Drajat. Beliau mengembangkan teknik bela diri yang beliau pelajari sendiri berdasarkan pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung.

Tarung Drajat diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brimob Polri. Tarung Drajat menekankan pada agresivitas tangan dan kaki untuk memukul dan menendang. Selain itu, Tarung Drajat juga belajar teknik membanting, mengunci dan teknik sapuan kaki. Oleh karena itu, praktisi Tarung Drajat biasa disebut sebagai "petarung". (Sumber: Wikipedia)

Lalu Apa Manfaatnya Anak Belajar Bela Diri Sejak Dini?

Aal yang sedang berlatih teknik tendangan.
Yap, di atas saya sedikit bercerita tentang bela diri yang anak saya ikuti sampai saat ini. Pada dasarnya, semua bela diri itu bagus dan mendatangkan manfaat yang sama bagi para praktisinya.

Beberapa manfaat anak belajar bela diri sejak dini antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan motorik

Dengan bela diri, anak dilatih untuk banyak bergerak seperti berlari, melompat, menendang, memukul, gerakan menghindar, dan banyak lagi yang menggunakan gerak dan fisiknya. Ini sangat bagus untuk menyalurkan gerak fisiknya daripada mereka bergerak kesana kemari tanpa arah dan manfaat.

2. Meningkatkan rasa percaya diri dan keberaniannya

Dengan ikut bela diri, anak bertemu dengan banyak orang baru, berinteraksi dengan orang-orang yang tidak hanya seusia dengannya. Tentu saja ini membuat pergaulannya semakin luas, tidak takut dengan orang banyak dan lebih percaya diri.

3. Meningkatkan mental pemberani

Saya selalu tekankan pada anak saya bahwa belajar bela diri bukan berarti kita kasar dan boleh melakukan adu fisik kepada orang lain (memukul / menendang) tanpa alasan. Ilmu bela diri dipergunakan untuk mempertahankan diri, membela diri, dan menjaga diri dari serangan orang yang tidak baik terhadap kita. Ilmu bela diri boleh dipergunakan ketika kita berada dalam situasi yang mengancam keselamatan diri kita atau orang-orang di sekitar kita.

4. Meningkatkan kedisiplinan

Dengan mengikuti bela diri, anak belajar untuk patuh terhadap aturan dan waktu yang ditetapkan oleh pelatih bela diri. Jam mulai, jam istirahat, jam latihan berakhir, jadwal pemanasan, jadwal praktek teknik memukul dan menendang, dan lain sebagainya. Semua sudah ditetapkan dan anak bisa belajar agar dapat mengikuti dan menjalankan aturan dengan sebaik-baiknya.

Pengalaman Setelah 2 Bulan Mengikuti Pelatihan Bela Diri

Aal masih berusia 5 tahun (beberapa hari lagi pas 5 tahun usianya), tentu dia belum bisa mengikuti latihan dengam tertib dari awal sampai akhir. Bisa dibilang, tertib di menit-menit pertama saja, atau baru bisa tertib di tengah atau akhir waktu latihan. Selebihnya ya dia sambil bermain, kadang hanya lari-larian sama adiknya. Ia belum bisa mengikuti semua instruksi dengan baik dan benar. Nggak masalah sih buat saya. Syukurnya, pelatih yang akrab dipanggil dengan panggilan "Akang" tersebut mengerti dan sangat sabar menghadapi Aal.

"Masih usia segini ikut-ikut saja dulu, Bu. Tidak apa-apa." Ucap Akang itu kepada saya. Meskipun begitu, banyak sekali perubahan yang terjadi pada Aal. Dia lebih percaya diri dan lebih berani, dia bisa menendang ke arah yang tinggi, dia bisa memukul dengan posisi kepalan tangan yang benar (bukan asal pukul).

Jadi, pernah suatu ketika di salah satu tempat  makan favorit kami, ada seorang anak yang kira-kira seumur Aal yang suka banget mukul dan nendang Aal. Entah kenapa, padahal Aal tidak berbuat yang aneh-aneh, dia duduk doang. Anak itu seperti sedang berimajinasi menjadi aktor film action, jadi dia menyerang Aal dengan pukulan dan juga tendangan. Aal yang tengah asyik minum es campur akhirnya terusik juga.

"Mmm, Umi. Aal ngga suka!" Keluhnya pada saya menahan rasa kesalnya. Beberapa kali terlihat dia ingin sekali membalas aksi si anak tersebut. Tapi saya masih menahannya dan memintanya untuk sabar dan sampaikan kalau Aal tidak suka diperlakukan seperti itu. Coba diatasi dengan omongan dulu.

Suasana semakin panas, Aal nampak tertindas. Pukulannya semakin mengenai tubuh Aal. Ibu-ibu yang sedang nongkrong dan melihat mereka terlihat bingung, kenapa saya dan suami diam saja. "Marahi lah, Bu!" Ibu itu menyuruh saya memarahi anak itu, dia geram. Saya geram juga, tapi saya berusaha tenang dan menyerahkan masalah itu kepada Aal untuk diselesaikannya.

Aal memandang saya, sesak hatinya ingin membalas. Seolah kami berbicara lewat mata, saya mengangguk tanda setuju jika dia ingin membalasnya. Sudah keterlaluan sih memang, sampai baring-baring di lantai anak saya "dihajar".

Aal berdiri dan akhirnya ia memukul anak tersebut dengan teknik pukulan yang sudah diajarkan oleh Akangnya. Syukur tidak mengenai wajah si anak, hampir, berjarak beberapa centi saja kepalan tangan Aal kena ke arah pipinya. Aal tidak puas. Dia pun menendang anak itu, kakinya hampir mengenai wajah si anak itu. Sontak itu membuat si anak jadi kaget dan memilih pergi nggak kembali lagi.

Segitu saja, anak itu benar-benar tidak kembali lagi. Pikir saya mereka akan bertarung, ternyata tidak. Hehehe. Saya memujinya, dia keren sekali. Dia  menang, menang menahan dan mengendalikan emosinya, menang telak karena membuat "musuh" pergi hanya dengan 2 kali gerakan. Hahaha.

"Bela diri itu bukan mengajarkan kita berbuat kasar. Tapi bela diri itu adalah ilmu agar kita bisa melindungi diri sendiri, keluarga, teman-teman yang mengalami kekerasan dari orang lain yang berniat jahat. Bela diri itu bisa untuk menolong orang lain. Menolong orang adalah perbuatan yang baik." Begitu pesan yang saya sampaikan kepada Aal tentang bela diri.

Jadi, jangan ragu untuk ajak anak berlatih bela diri sejak dini.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments

Seperti Inilah Ciri-ciri Psikopat Pada Seseorang Yang Harus kalian Ketahui - Sebagian besar dari masyarakat kita memang belum terlalu familiar dengan isitilah psikopat. Perlu kalian ketahui, bahwa psikopat ini adalah sebuah gangguan kepribadian. Lantas, seperti apakah ciri-ciri psikopat?

Menurut kabar yang beredar, seseorang yang mengalami piskopat ini bisa dilihat dari beberapa ciri-ciri seperti tempramen yang tidak bisa diprediksi, tidak memiliki empati, dan perilaku anti sosial. Benarkah seperti itu?

Kenali Penyebab Psikopat!

Sejatinya, penyebab psikopat itu tidak bisa di identifikasi dengan pasti. Gangguan kepribadian ini diprediksi akan muncul karena adanya pengaruh genetik dan pengalaman traumatis semasa kecilnya. Dengan kata lain, penyebab kuat dari munculnya psikopat ini dikarenakan latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Ya, ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya penelantaran anak, kebiasanaan orangtua yang meminum minuman alcohol, pelecehan, hingga pertengkaran orangtua. Menurut informasi yang didapat, kebanyakan yang mengalami psikopat itu adalah kaum pria lho. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi tentang ciri-ciri psikopat pada seseorang, mari sama-sama kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini :

1. Yang membedakan psikopat dari manusia normal merupakan dasar moral, atau hati nurani. Psikopat lebih dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani dan empati, sehingga tindakan serta perilakunya kerap merugikan orang lain.

2. Tidak akan merasa bersalah, meski telah melakukan kesalahan.

3. Tidak pernah menunjukan sikap emosional, terutama emosi social seperti rasa malu atau bersalah.

4. Tidak akan mau bertanggung jawab, dan justru akan menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri.

5. Percaya diri yang berlebihan.

6. Kata-kata yang diucapkannya seperti tidak tulus.

7. Tidak mengerti pada ucapan yang abstrak atau ber-metafora.

8. Tidak memiliki rencana pada masa depan.

9. Tidak mawas diri.

10. Selalu berbohong.

11. Memiliki sifat ego yang begitu tinggi.

12. Mereka memiliki kemampuan untuk meng-eksploitasi orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten.

13. Saat memanipulasi oranglain, biasanya para psikopat akan menggunakan pesona atau kecerdasan yang dimilikinya.

14. Psikopat juga kerap berurusan dengan hukum karena tindakan manipulatifnya.

15. Mereka juga kerap berulang kali melanggar hak orang lain seperti mengintimidasi, tidak jujur, dan sering salah dalam mengartikan kejadian disekitarnya.

16. Para psikopat akan bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan orang lain, serta memiliki rasa bahwa dirinyalah yang paling unggul.

17. Gejala gangguan kepribadian antisocial ini bisa timbul sejak masih anak-anak, dan akan semakin telihat jelas ketika mereka sudah menginjak usia 20 – 30 tahunan. Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku yang kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, serta sering melakukan tindakan bullying terhadap teman-temannya.

Seorang psikopat cenderung mempunyai pemahaman diri yang rendah dalam menggambarkan keluhan yang dirasakannya. Orang dengan gangguan kepribadian antisocial seperti psikopat ini hampir tidak pernah merasa perlu untuk berkonsultasi ke dokter. Mereka baru akan berkonsultasi ke dokter setelah melakukan pelanggaran hukum, ataupun perilaku apa saja yang telah merugikan dirinya dan orang lain. Dibutuhkan serangkaian pemeriksaan dalam menentukan pada seseorang yang benar-benar memiliki psikopat.

Pemeriksaan pada seorang psikopat itu diantaranya akan meliputi beberapa tahap berikut => penelusuran riwayat hidupnya serta tipe kepribadian, evaluasi psikolog, dan pemeriksaan yang terkait dengan gangguan kesehatan mental.

Demikianlah ulasan singkat mengenai ciri-ciri dan pengertian tentang psikopat. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang psikopat.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tips Mengajarkan Anak Berjilbab Sejak Dini - Anak-anak memang belum dianjurkan untuk menggunakan hijab atau jilbab. Tapi tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua mulai membiasakannya berjilbab sejak dini. Seperti itu pula yang saya lakukan kepada anak kedua saya, Maryam. Untuk itu, saya mau share sedikit tentang pengalaman saya mengajarkan anak berjilbab sejak dini. Semoga bisa bermanfaat yaa... :)

Sebelumnya saya mau cerita sedikit. Alhamdulillah, Maryam yang berusia 2 tahun 2 bulan ini sudah merasa nyaman dengan jilbabnya. Bahkan ketika dia keluar rumah tanpa memakai jilbab, dia sadar sendiri, "eh, adek belum pake jilbab, lho..". Kemudian dia masuk lagi ke dalam rumah dan memakai sendiri jilbabnya. Kadang jilbabnya miring, kadang juga terbalik. Lucu...saat itulah saya memujinya yang sudah punya inisiatif untuk berjilbab sambil memperbaiki jilbabnya yang belum rapi. MasyaAllah Tabarakallah, Maryam.

MasyaAllah Tabarakalah, Maryam. Jilbabnya ada di @hijabmaryamku.

Nah, di bawah ini saya akan share beberapa tips mengajarkan anak berjilbab sejak dini. Cara-cara ini adalah cara yang saya terapkan kepada Maryam dan Alhamdulillah terbukti berhasil membuatnya nyaman dengan jilbab. Disimak, yah.. :)

1. Jadikan jilbab sebagai bagian dari pakaiannya si anak

Layaknya baju atau celana, saya menjadikan jilbab mempunyai peran yang sama sebagai bagian dari pakaiannya. Bedanya, untuk saat ini jilbab dipakai hanya ketika dia keluar rumah, belum untuk menutup aurat sepenuhnya meskipun di dalam rumah ada laki-laki yang bukan mahromnya. Pelan-pelan belajarnya, ya Nak.. Hehehe.

Jadi intinya, sebisa mungkin kita membuat anak itu merasa nyaman lebih dulu ketika menggunakan jilbab. Ya sama seperti ketika dia memakai baju atau celananya. Nyaman, dan enggan untuk membukanya di luar rumah.

2. Panas bukan alasan untuk boleh membuka jilbab

Ini nggak kejam, kok. Percayalah.. Maryam mulai saya pakaikan jilbab ketika ia berusia lebih dari 1 tahun. Sebelumnya saya pakaikan juga, tapi jarang, karena kulitnya yang masih sensitif dengan keringat (biang keringat di bagian kening).

Di usia 1 tahun, saya mulai memakaikannya jilbab ketika keluar rumah. Kemana-mana saya selalu sedia kipas kecil portable di dalam tas yang selalu ready ketika dia kepanasan. Ini cukup membantu. Jadi, saya tidak langsung membuka jilbabnya ketika dia kepanasan. Selain saya kipas-kipas, dan rajin juga mengelap keringat yang menetes dia keningnya.

Baca juga : Melarang anak dengan cara selow begini caranya

"Duh, dia kepanasan. Bukalah jilbabnya." Kalimat seperti itu sering saya dengar dari keluarga di sekitar, tapi saya hanya tersenyum dan menjawabnya dengan yakin bahwa itu tidak apa-apa. Selama dia masih anteng ya tidak apa-apa, ya. Berbeda kasusnya kalau dia kepanasan sampai rewel, menggaruk-garuk kepalanya karena gatal dan tersiksa. Ya pasti emaknya peka soal ini, insyaAllah tahu kapan situasi masih OK dan kapan situasi sudah butuh penanganan segera.

3. Ibu menjadi role model

Orang tua adalah role model terkuat dan yang paling dekat dengan anak, soal berjilbab pastilah sang ibu yang akan menjadi contoh. Kalau ibunya sudah berjilbab, insyaAllah tidak sulit untuk mengajarkan atau mengajak anak untuk berjilbab sedini mungkin.

Anak melihat, lalu otaknya mencerna, kemudian ia menirukannya. Melihat saja belum cukup, perlu komunikasi atau aksi-aksi yang bersifat mengajak agar anak cepat menirukan sesuatu. Biasanya, ketika kami sedang bersiap untuk pergi, Maryam selalu melihat dan memperhatikan saya. Mulai dari ketika saya berpakaian, saya berdandan, termasuk ketika saya sedang memakai jilbab.

Ingat sekali percakapan kami pertama kali tentang jilbab, saat itu Maryam sudah mulai bisa bicara. Dengan lucunya dia bertanya, "Umi pake apa, Mi?" Sambil melihat saya yang sedang memakai jilbab.

"Umi lagi pakai jilbab, Nak. Mana jilbab adek? Ayo, pakai jilbab bersama-sama." Sontak dia langsung bergegas mencari jilbabnya. Ketika jilbab itu sudah terpasang cantik di kepalanya, dia senang sekali dan berkata sambil menunjuk ke arah yang ia maksud, "ini jilbab Umi, ini jilbab adek."

Begitu selalu ketika kami akan keluar rumah, kami selalu sibuk mencari jilbab dan bergegas untuk dipakai. Lucunya, ketika ada Pak De yang mengantar katering memanggil di depan rumah. Saya yang sibuk mencari jilbab instan kemudian buru-buru memasangnya dan segera membuka pintu untuk Pak De yang merupakan tetangga kami. Ternyata itu diikuti pula oleh Maryam. Dia juga sibuk mencari jilbabnya dan memakainya dengan tergesa-gesa. Kebayang bagaimana jilbabnya? Rapih atau mencong sana sini? Silahkan bayangkan sendiri, betapa lucu wajahnya saat itu. Hehehe.

4. Jilbab yang nyaman untuk anak

Memilih jilbab anak harus selektif dan utamakan jilbab yang nyaman untuk anak. Saya kurang suka jilbab anak yang terlalu ramai, seperti ada motif bunga yang subur di kepala, atau ada telinga kelinci di atasnya. Duh, kelihatannya ribet banget, ya. Tapi kembali lagi ini soal selera. Selera si emak lebih tepatnya, hehehe.

Selain model yang tidak terlalu ramai, pemilihan bahan juga harus diperhatikan. Hindari jilbab yang berbahan panas yang cenderung bisa membuat anak menjadi semakin gerah ketika memakainya. Saya pribadi suka sekali dengan jilbab anak yang dijual di @hijabmaryamku, modelnya simple tapi cantik, bahannya adem dan nyaman. Rata-rata jilbabnya Maryam ada di @hijabmaryamku.


5. Konsisten

Mempertahankan konsistensi adalah yang paling penting. Konsisten untuk tidak membuka jilbab anak di depan umum tanpa permisi dengannya, membuka jilbab anak karena panas (panas, buka aja deh..), tidak lupa memakaikan anak jilbab saat keluar rumah. Karena membangun sebuah kebiasaan baik itu dimulai dari sebuah konsistensi untuk melakukannya terus menerus.

Koleksi jilbab Maryam yang masih panjang (sepinggangnya). Jilbabnya ada di @hijabmaryamku.

Ketika Jilbabnya Terpaksa Harus Dibuka Di Tempat Umum

Pernah beberapa kali terjadi, jilbab Maryam berantakan sekali karena ia yang aktif bermain. Rambutnya pada keluar, wajahnya tidak simetris lagi karena bentuk jilbabnya yang sudah aut-autan*. (*maaf, bahasa apa ini?)

Di situ saya harus membuka jilbabnya sebentar untuk menyisir dan memperbaiki ikatan rambutnya. Saya ajak dia sedikit menepi ke pojokan (nggak lebay juga ya, sampai ke tempat sepi tanpa ada satu orangpun, nggak gitu juga, hehehe.), lalu saya permisi, "Dek, maaf ya, Umi buka sebentar jilbabnya. Ini berantakan banget rambut adek. Umi ikatin lagi ya rambutnya?" Dia mengangguk. Selama memperbaiki rambut dan jilbabnya pun saya terus mengajaknya bicara, "Maaf ya auratnya jadi terbuka. Malu ya kalau auratnya nampak. Nanti pakai lagi jilbabnya ya.. Umi juga pakai jilbab kan ini." Kurang lebih seperti itu kata-kata sounding saya agar dia mau memakai jilbabnya kembali.

Berenang juga pakai jilbab. Jilbabnya ada di @hijabmaryamku.
Namanya anak-anak, tentu hal wajar ketika kita harus membuka jilbabnya entah karena rambutnya atau karena mengganti jilbabnya yang kotor. Tapi dengan catatan, permisi dan katakan padanya alasan mengapa kita harus membuka jilbabnya. Itu sih menurut saya, ya. Biarpun dia masih kecil, tapi kita tetap harus menjaga dan menghargai auratnya agar ia juga belajar menjaga dan menghargai auratnya sejak kecil.

Dengan membiasakannya berjilbab dengan baik, memberikan kalimat-kalimat (sounding) yang baik tentang jilbab, insyaAllah dia akan merasa nyaman sendiri dengan jilbabnya. Biarpun masih kecil, dia bisa menolak ketika orang lain memintanya membuka jilbab jika belum berada di dalam rumah, bahkan di rumah orang sekalipun (kecuali rumah saudara atau keluarganya).

MasyaAllah adek, ngelamunin apa? Jilbabnya ada di @hijabmaryamku.
Begitulah jika anak sudah menganggap jilbab adalah bagian dari pakaiannya. Itu yang sudah saya lakukan terhadap Maryam, itulah ikhtiar saya yang ingin membuatnya nyaman untuk berjilbab. Jika yang saya lakukan ini berhasil pada Maryam, semoga berhasil pula pada anak-anak teman-teman semua yang membaca tulisan ini. Semoga Allah mudahkan. Aamiin!


Tugas kita masih panjang dan mendidik anak perempuan dari masa ke masa itu tidaklah mudah. Kita tetap harus membimbingnya agar tetap istiqomah dengan jilbabnya sampai akhir hayatnya kelak. Inilah sedikit sharing tips mengajarkan anak berjilbab sejak dini, semoga bermanfaat bagi semua yang membaca, yaa!


HIJABMARYAMKU
Instaram: @hijabmaryamku
Order via WA 083184213939

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

5 Hal sepele ini ternyata mempengaruhi kesuburan - Bagi pasangan yang menikah, memiliki momongan adalah impian terbesar dan tak bisa digantikan dengan keinginan apapun.  Namun tidak semua pasangan bisa langsung segera memiliki keturunan karena beberapa faktor. Tentu banyak yang bertanya bagaimana cara agar cepat hamil meski masing-masing merasa tidak ada masalah dalam hubungan seksual maupun kehidupan rumah tangga. Tapi ternyata jika ditelusuri lebih jauh, ada faktor yang berpengaruh besar sebelum proses kehamilan itu terjadi,  yaitu masa subur. Ada beberapa hal sepele yang mempengaruhi kesuburan setiap orang. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan hal ini, karena merasa tidak akan berpengaruh terhadap sulitnya memiliki keturunan. Buat kamu yang sedang  mengalami hal ini, tentu beberapa hal sepele ini mungkin jadi kebiasaanmu dan membuat kamu jadi sulit memiliki keturunan. Silahkan disimak, yaa..

1. Merokok

Banyak yang belum menyadari bahwa rokok bisa mempengaruhi kesuburan pria maupun wanita. Terkadang seseorang merasa merokok tidak mempengaruhi kesuburan karena melihat yang lain  juga merokok namun tetap bisa punya anak dengan mudah. Tapi tentu saja perlu dipahami jika efek merokok pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang mempengaruhi jantung, namun ada juga yang mempengaruhi alat reproduksi dan kesuburan. Merokok dapat menyebabkan saluran falopi tersumbat dan perjalanan sperma ke sel telur bisa terhambat. Ditambah lagi efek rokok mampu menurunkan kualitas sperma sehingga sperma tak mampu mencapai sel telur saat proses pembuahan. Maka dari itu jika kamu saat ini adalah seorang perokok, mulailah hentikan kebiasaan ini untuk membuat alat reproduksi bekerja dengan baik dan memudahkan usahamu  dalam mendapatkan keturunan.

2. Kelebihan berat badan

Tak banyak yang tahu jika kelebihan berat badan ternyata mampu mempengaruhi kesuburan terutama pada wanita. Riset telah membuktikan jika kegemukan mampu menurunkan kesuburan hingga 4 persen. Hal ini diakibatkan dari timbunan lemak yang mempengaruhi produksi hormone Estrogren sehingga ovulasi jadi tidak teratur. Rutin berolah raga and menjaga berat badan agar tetap ideal adalah salah satu cara agar cepat hamil yang bisa kamu lakukan dengan langkah sederhana namun memberikan efek yang cukup besar

3. Perhatikan masa subur

Berhubungan seks rutin bersama pasangan tentu tidak serta merta menjamin bahwa kehamilan akan segera tiba. Kamu perlu menghitung masa subur agar hubungan seksual yang dilakukan benar-benar membuat sperma dapat membuahi sel telur. Perhatikan masa subur dan siklus haid sehingga hubungan seksual tidak harus sesering mungkin namun tetap pada porsinya namun pembuahan dan terjadi di waktu yang tepat.

4. Harmonis setiap saat

Jika kamu merasa keintiman bersama pasangan hanya berada di atas ranjang, tentu esensi dari pernikahan dan kehamilan terlalu sempit. Bisa jadi sulitnya hamil dikarenakan pasangan tidak merasa romantis di kehidupan sehari-hari. Riset membuktikan jika hubungan harmonis pasangan dijaga tentu akan menaikkan hormone seks dan memberi dampak positif bagi kesuburan. Kamu tak perlu mencari cara agar cepat hamil lagi karena sebenarnya caranya adalah dengan membuat hubungan dengan pasangan lebih harmonis lagi. Hamil bukan hanya soal bagaimana berhubungan seksual tapi juga bagaimana membangun hubungan harmonis bersama pasangan.

5. Konsultasi medis

Masalah kesuburan terkadang tak bisa diidentifikasi dari luar saja. Sehingga jika ini terjadi, kamu harus berkonsultasi dengan dokter tentang cara agar cepat hamil yang tepat meski kamu dan pasangan sudah melakukan berbagai usaha. Periksakan kesuburan alat reproduksi karena hal ini hanya bisa diketahui lewat tindakan medis. Tentunya setiap orang atau pasangan pasti mempunyai masalah masing-masing. Lebih baik cepat diketahui dan ditangani dengan tepat agar alat reproduksi bisa kembali normal.

Itulah 5 hal sepele yang ternyata bisa mempengaruhi kesuburan. Dari 5 hal di atas, adakah yang sedang kamu alami? Bagaimanapun, tetaplah berusaha semaksimal mungkin. Semoga Allah segera memberikan keturunan kepada pasangan yang sedang menanti kehamilan, ya.. Aamiin :)
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Rainusa, Training Centre, Testing Centre dan IT Centre Terbaik di Batam - Mencari pekerjaan sekarang terasa sangat sulit dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Pendidikan yang tinggi belum menjamin bahwa kita bisa segera mendapat pekerjaan. Untuk itu, setinggi-tingginya pendidikan, alangkah lebih baik jika kita punya keahlian tertentu yang diakui, biasanya berupa sertifikat.

Kalau di zaman kuliah saya dulu, kami dimotivasi agar lulus tidak hanya membawa pulang ijazah, tapi juga sertifikat keahlian. Namun jangan khawatir jika kita belum mempunyai sertifikat keahlian, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berusaha mendapatkan sertifikat keahlian karena sekarang sudah ada Training Centre Terbaik di Batam yaitu RAINUSA (Training Centre, Testing Centre and IT Solution).

Mengapa saya katakan Rainusa adalah traning centre terbaik di Batam? Ya, karena Rainusa fokus kepada pengembangan keterampilan, keahlian pelatihan, dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan, pemerintah, lembaga pendidikan, maupun perorangan. Tentunya, ini akan menjadi salah satu bekal untuk perjalanan karier kita ke depannya.

Selain itu, Rainusa juga bisa menjadi partner dalam pengembangan web dan pengembangan aplikasi seluler, infrastruktur TI, Jaringan, CCTV, Instalasi Finger Print dan Akses Pintu dan Solusi Cloud. Tidak main-main, tim Rainusa didukung oleh profesional dan sudah bersertifikasi internasional pada bidangnya masing-masing.

Pelatihan dan sertifikasi di Rainusa biasanya diadakan di hari Sabtu dan Minggu atau tergantung pada pelatihannya, ruangan yang nyaman dan full AC disertai lunch and coffee break, souvenir, dan lain sebagainya.

Open Training & Sertifikasi Mikrotik Maret 2019. Sumber: Instagram @rainusatraining.

Di bawah ini adalah program-program pelatihan, sertifikasi dan IT centre yang ada di Rainusa, antara lain:

Training / Pelatihan

1. Programming
    • VB Net Programming
    • C# Net Programming
    • ASP Net Programming
    • Android Mobile Programming
    • Java Programming
    • PHP Programming

2. Operating System

3. Office Application
     • Microsoft Office
     • Microsoft Excel Fundamental
     • Microsoft Excel Advance
     • Microsoft Powerpoint

4. Database

5. Grafic Design
    • Web Design
    • Grafic Design

6. Infrastructure
    • Mikrotik MTCN
    • Mikrotik MTCRE
    • Mikrotik MTCINE
    • Cisco CCNA Routing & Switching

7. IT Managemen
    • IT Management Essential
    • IT Supervisory Skill
    • IT Project Management
    • IT Service Management
    • IT Policy

8. IT Security

9. Engineering
    • AutoCAD 2D
    • AutoCAD 3D
    • Microsoft Project

10. English For Worker

11. Teknisi Printer

12. Video Editing (lagi hits, nih..)

Testing Centre / Sertifikasi

1. MOS (Microsoft Office Specialist)
    • Microsoft Word 2010
    • Microsoft Excel 2010
    • Microsoft Access 2010
    • Microsoft Powerpoint

2. ACA (Adobe Certified Associate)
    • Adobe Photoshop
    • Adobe Dreamweaver
    • Adobe Flash
    • Adobe Premiere

3. Networking

4. Programming

IT Centre

1. Networking
2. Data Centre
3. Web Development
4. Mobile Apps Development
5. Cloud Solutions

Baca Juga: Pengalaman Mengikuti Training Certified Secure Computer User (CSCU) v2 Di Rainusa

Jadi, jangan ragu lagi untuk memilih training centre terbaik yang ada di Batam. Rainusa terbukti sudah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di Batam, pemerintahan dan beberapa lembaga pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia dan sistem IT-nya.


Jika kamu tertarik, silahkan hubungi Rainusa di sini:


RAINUSA TRAINING CENTRE, TESTING CENTRE & IT CENTRE
www.rainusa.co.id
Instagram: @rainusatraining
Alamat: Ruko Mediterania Mega Junction
Blok B No. 3 Batam Centre - Batam, Kepulauan Riau.
Telp: 0778 7495658
Whatsapp: 0812 7040 689
Email: info@rainusa.co.id


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ketika Tangisan Anak Menjadi "Senjata" - Mengatasi Anak Tantrum - Drama everyday. Ya, setiap hari penuh drama. Mungkin itu yang dirasakan kebanyakan mamak-mamak di seluruh penjuru dunia. Ketika tangisannya menjadi sebuah "senjata" untuk mendapatkan sesuatu, tak jarang hati kita luluh dan akhirnya angkat tangan tanda menyerah dengan memenuhi keinginannya.

Orang tua harus peka dan pintar-pintar membedakan mana tangisan murni kesedihan dalam hatinya dan mana tangisan drama karena ada maunya. Anak-anak itu cerdas, ketika kemauannya tidak dipenuhi, dia akan cari cara bagaimana agar ia mendapatkan apa yang menjadi kemauannya tersebut.

Begini, nih, contoh kasus ketika tangisan anak menjadi "senjata":

Anak: Ma, mau itu.. (nunjuk permen)
Mamak: Nggak boleh, nanti giginya rusak.
Anak: Haa...mauuu.. (mulai merengek)
Mamak: Nggak boleh, Nak. Mau gigimu rusak?
Anak: Huaaaa!!! Haaaa....! (jerit macam kena siksa)
Mamak: Udah udah diam, ambil lah! Satu aja ya..
Anak: (nyengir)

Pernah nggak sih menyaksikan drama di atas? Saya pernah, lho. Nah, sekali kita memenuhi keinginannya dengan cara seperti itu, berikutnya si anak akan pakai cara itu lagi untuk memenuhi keinginannya. Percaya, nggak?

Drama semacam ini biasanya terjadi pada anak usia balita. Biasanya masa-masa ini disebut sebagai masa tantrum. Meskipun normal terjadi, tapi kita bisa mencegah atau memininalisirnya, kok. Cara pengasuhan kita sangat mempengaruhi besar atau kecilnya tantrum si anak. Lalu, bagaimana cara mengetahui antara tangisan murni dengan tangisan "senjata"?

Baca juga: Cara Menghadapi Anak Tantrum

Saat anak menangis, lihat matanya. Tangisan "senjata" biasanya tidak mengeluarkan air mata. Perhatikan suaranya, biasanya akan terdengar suara tangisan yang dibuat-buat. Selebihnya cukup gunakan perasaan keibuan atau kebapakan kita untuk menilainya.

Coba bandingkan dengan tangisan murni karena sedih, misalnya ketika dia jatuh dan sakit. Otomatis tangisan pecah dan air matanya pun keluar. Coba lihat tangisannya ketika kita pergi meninggalkannya bekerja, misalnya, pasti terasa emosi kesedihan yang sesungguhnya. Jadi, main feeling saja. Dan yang terpenting adalah di situasi dan kondisinya. Biasanya, tangisan "senjata" itu keluar saat anak menginginkan sesuatu tetapi tidak ia dapatkan atau karena menginginkan sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana caranya meminta.

Apa yang harus kita lalukan ketika menghadapi anak yang menggunakan tangisan sebagai "senjata" untuk mendapatkan sesuatu?

1. Tenang
Santai saja, tidak perlu merespon berlebihan. Tenang sambil menyimak apa maksud dari tangisannya. Kalau itu benar-benar tangisan "senjata", ambil nafas, jangan terpancing dan jangan langsung menyerah dengan memenuhi keinginannya. Biarkan saja dulu dia menangis sambil kita berfikir mencari cara menenangkannya. Kadang yang nggak tenang malah orang sekitar, ya. Hehehe.

2. Ajarkan anak bicara dan meminta dengan bahasa yang baik dan benar
Mungkin dia belum tahu bagaimana caranya meminta, jangan penuhi permintaannya jika cara yang ia lakukan belum benar. Ajarkan dulu ia bagaimana caranya meminta dengan bahasa yang baik dan benar. "Coba adek ambil nafas, tenang dan tidak pakai teriak-teriak. Terus bilang sama Umi, 'Umi, tolong ambilkan itu..', begitu. Gimana, Dek?" Kalau dia sudah menirukan cara tersebut, segera berikan apa yang ia minta (jika memang boleh diberikan).

Ini akan membentuk kebiasaannya dalam meminta sesuatu. Kalau kita memberikan kemauannya dengan cara meminta yang salah (nangis, teriak-teriak, berguling-guling, dsb), begitulah kebiasan yang dia anggap benar dan next akan dilakukannya kambali.

3. Berikan waktu untuknya menangis
Bagaimana jika keinginannya itu tidak boleh kira penuhi? KONSISTEN. Jangan sampai yang tadinya kita bilang TIDAK, tiba-tiba berubah menjadi YA karena tangisannya yang cetar membahana. Ini gawat jangka panjang, ini sama saja senjata tepat sasaran. Jika memang tidak, ya tidak. Jika dia menangis, peluklah, berikan waktu untuknya melepas segala sesak di dada. Bicaralah padanya ketika dia mulai tenang, katakan alasannya mengapa kita berkata tidak. Beri opsi lain yang kira-kira bisa menghiburnya dan mengalihkannya dari kemauannya yang sebelumnya.

---

Ahh, susah-susah gampang, ya. Butuh kewarasan hati dan pikiran ketika kita dihadapkan langsung oleh situasi di atas. Jangan ikutan tantrum yaa, Mak-Emak.. Shantayy, banyak-banyakin doa, banyakin nonton komedi biar bisa ketawa lepas dan urat-urat di kepala agak lemes. Hehehee.

Sabar. Sabar itu tidak ada batasnya. Percayalah bahwa kesabaran akan berbuah manis.

Semangat buat para Emak-Emak, para pendidik generasi cemerlang di masa depan!
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ▼  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates