Pengalaman Jalan-Jalan Naik Bus Trans Batam Bersama 2 Balita - Sudah beberapa kali anak-anak minta naik "Tayo", Alhamdulillah hari ini kesampaian sudah. Sebenarnya ini kali kedua kami naik Bus Trans Batam, cuma yang pertama dulu nggak terlalu berkesan karena jaraknya yang dekat (Pelabuhan Sekupang ke Sei Harapan Sekupang).
Nah, hari ini kami jalan-jalan naik Bus Trans Batam dengan jarak yang cukup jauh. Jauh sekali malah, hampir 2 jam kami di perjalanan hingga akhirnya sampai ke tujuan, yaitu rumah papa mama saya, kakek neneknya anak-anak di Sekupang. Sebenarnya perjalanan di bus tidak makan waktu lama, tapi nunggu busnya datang itu lhoo.. Lebih dari 15 menit yang dijanjikan.
MasyaAllah, senangnya yang mau naik bus.. |
Di Halte Dotamana, kami menunggu cukup lama, sekitar 40 menitan. Anak-anak sempat bosan, beberapa kali mereka bertanya "Mana Tayonya?" Di sini saya melatih mereka untuk bisa bersabar, beginilah hidup, nggak bisa seenak dan semudah yang kita inginkan. Eaaa.
Alhamdulillah, girangnya mereka ketika melihat wajah bus dari kejauhan mendekati kami. Busnya berhenti dan pintu pun terbuka. Petugasnya baik dan ramah. Dia membantu saya mengangkat anak-anak masuk ke dalam bus lalu segera mengambil posisi duduk yang bersebelahan. Maryam nggak mau dipangku, maunya duduk sendiri berdua dengan mamasnya. Ok deh.. Syukurnya sepi, jadi mereka bisa duduk dimanapun mereka inginkan dan saya bisa duduk di kursi seberangnya untuk menjaga mereka. Takutnya belokan tajam dan anak-anak pada oleng. Hehehe.
Tiket dibeli di dalam bus. Rp6.000,- saja untuk kami bertiga. |
Dek Maryam awalnya agak tegang, tapi dia senang. |
Sampailah kami di Halte Alun-Alun. Ini pertama kalinya saya masuk ke dalam halte yang sudah seperti terminal kecil. Di sini ada loket tiket, ada toilet, ada mushola kecil, ada ruang tunggu yang berAC. Sejuk, cukup nyaman. Halte ini terdapat 2 pintu, pintu yang sebelah kanan untuk menurunkan penumpang (kedatangan), dan pintu yang kiri untuk menaikkan penumpang (keberangkatan).
Hanya saja, mereka kurang konsisten, beberapa kali saya lihat penumpang naik dari pintu sebelah kanan. Harusnya bisa lebih konsisten, pintu sebelah kanan menjadi pintu kedatangan saja, dan pintu sebelah kiri menjadi pintu keberangkatan saja. Jadi, penumpang tidak bertabrakan, berebut yang satu mau masuk dan yang satu mau keluar.
Di Halte Alun-Alun, mereka ng-prank "Hei..Hei.. Hei Tayo.. Hei Tayoo dia bis kecil ramah.." |
Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, bus kami pun datang. Wahh, senangnyaa! Penumpang cukup ramai saat itu, tapi Alhamdulillah saya dan anak-anak mendapatkan tempat duduk. 5 menit berjalan, Maryam mulai ngantuk dan tertidur. Bus yang kami naiki ini termasuk bus yang terbaru. Sejuk dan nyaman sekali. Sedangkan Aal, dia tetap menikmati perjalanan ini sambil sesekali kami bercerita.
Tidak terasa, akhirnya kami sampai di halte tujuan, Halte Sei Harapan. Papa sudah duduk dan menunggu untuk menjemput kami di sana, Alhamdulillah kami sampai dengan selamat.
Informasi harga tiket:
1. Umum Rp4.000,-
2. Pelajar Rp2.000,-
Untuk anak di bawah 5 tahun, tidak dikenakan tiket. Tapi tadi saya bawa 2 anak balita dikenakan 1 tiket saja. Jadi, sekali naik bus saya mengeluarkan uang sebesar Rp6.000,- saja. Karena saya 2 kali naik busnya, jadi total habis Rp12.000,- ongkos dari Dotamana ke Sekupang. Murah dan hemat lah untuk jarak sejauh itu. Kalau naik taxi online bisa Rp80.000an. Hehehhe.
Cuma ya itu, kita harus lebih sabar untuk menunggu, dan kita mau berbagi sama orang lain. Bukan hanya kita yang memakai bus ini, tetapi orang lain pun memakainya juga. Saling bertoleransi, prioritaskan tempat duduk untuk orang-orang tua, ibu hamil, penyandang disabilitas dan ibu yang menggendong anak.
Ayo, kemana kita ngebuuss...hehe. |
Begitulah cerita perjalanan hari ini. Oh ya, jangan lupa bawa botol air minum sendiri dan cemilan-cemilan untuk anak-anak, yaa. Karena sepanjang perjalanan saya tidak melihat penjual minuman dan cemilan. Apalagi kita bawa anak, anak-anak kan suka tiba-tiba minta minum atau ngemil. Bawa sendiri lebih baik dari pada sibuk mencari-cari warung kecil, untuk menghindari keribetan juga.
Itu saja pesan saya. Semoga di lain kesempatan akan ada lagi cerita-cerita yang bisa saya tuliskan. Terima kasih yang sudah membaca.. ^^
Tonton juga video cerita perjalanan kami naik Bus Trans Batam di bawah ini: