• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan untuk melatih koordinasi mata dan tangan. Menggambar adalah aktifitas favorit Aal sampai sekarang. Banyak pembelajaran yang bisa kita selipkan ketika menggambar. Mengenal angka, huruf, bercerita kisah inspiratif, mengenal warna, bentuk, mengenal ekspresi, mengenal alat transportasi, dan banyak hal lainnya.

Keakraban Aal dengan pena dan buku sejak usia 1 tahun, membuatnya sangat menyukai aktifitas ini. Entah sudah berapa banyak buku yang penuh dan pena yang habis tinta karenanya...(ga apa2 kok, nak..😘)

Jadi orang tua memang harus lebih kreatif menyediakan materi pembelajaran lewat kegiatan yang dia sukai. Bahkan, anak itu jauh jauh lebih kreatif loh.. Mereka bisa melakukan sesuatu yang jauh dari yang kita kira. Yes, belajar adalah fitrah setiap anak. Tugas kita untuk membangkitkan fitrah itu dengan suka cita kanak-kanak..

Selamat mendampingi proses belajar anak-anak yaa bu-ibuu... 😍😊

#Aal2Tahun


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Mainan adalah benda yang sangat akrab dengan anak-anak. Tak jarang bagi beberapa orang tua kewalahan menghadapi tingkah anaknya yang sering sekali merengek meminta mainan yang mereka inginkan. Tidak beda juga dengan Aal. Anak sholeh ini juga sering meminta mainan yang dia inginkan. Apalagi kalau habis nonton film kartun dan melihat ada mobil, robot, gitar, piano, dll apapun itu yang menarik perhatiannya. Kami punya cara sendiri untuk mensiasati keinginan Aal yang tidak memaksa, tapi penuh dengan kode mendalam. hahaha. 😂

Berikut cara kami mengatasi keinginan-keinginan Aal:

1. Jelaskan bahwa kita harus menjauhi perilaku konsumtif.

Perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang/jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan. Tentunya kita jelaskan kepada anak-anak dengan bahasa yang mudah mereka pahami ya..

2. Ajarkan menabung.

Untuk memenuhi keinginannya, Aal kami ajarkan untuk menabung. Dia boleh membeli dan memilih sendiri apa yang paling dia inginkan, misalnya saat itu lego. Dan dia niatkan menabung untuk membeli lego. Uangnya ya dari kita umi abinya, kadang dari nenek kakeknya juga, siapapun yang ingin memberi. TAPI, saya tidak mengajarkan dia untuk meminta. Kalau dikasih sama umi, abi, mbah putri, atau mama....Alhamdulillah, itu namanya rejekinya Aal. Tapi tidak boleh meminta-minta. Saya biasanya tiap dua hari sekali kasih sih, bisa dari kembalian beli sarapan atau lainnya.. Dan ketika dia mendapatkan lego dari hasil tabungannya sendiri, masyaAllah bahagiaaanyaa dia. 😘

3. Ajarkan berbagi dengan sesama.

Menabung selain untuk membeli apa yang dia inginkan, ajarkan juga untuk bersedekah atau berbagi dengan orang yang membutuhkan. Misalnya, untuk saudara yang sedang sakit dan susah, infaq ke Masjid, dsb. "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah..", "Bersedekah tidak akan mengurangi harta kita..", dll.. jelaskan dengan bahasa yang ringan dan mudah  ia pahami sambil bercerita santai.

4. Bersyukur.

Dengan banyaknya permintaan/keinginan anak, kita harus mengajarkannya tentang bersyukur. Bahwa segala yang kita punya adalah datang dari Allah melalui umi/abi/lainnya. Bersyukur, karena banyak anak-anak lain yang mungkin tidak seberuntung Aal. Mereka bahkan tidak punya satupun mainan, bahkan unuk makan saja susah. Bersyukur, maka kita akan senang dengan apa yang sudah kita punya. Berbagi dan memberi juga bagian dari rasa syukur kita. Tentunya buanyaak sekali pertanyaan yang muncul setiap yang kita ajarkan/kenalkan. Menjawab dengan sebenar-benarnya, sabar, dan menggunakan bahasa ringan untuk anak-anak adalah tugas kita. 

5. Be more creative.

Saya lebih support Aal untuk membeli lego. Karena lego bisa membuatnya lebih kreatif. You can make your own toys, dear! "Aal bisa bikin banyak mainan loh dari lego. Aal bisa bikin mobil, bisa bikin robot, ayo coba deh.", dia sangat antusias ketika saya berkata begitu. Dan benar, he can be creative more than i think.

Yaa begitulah cara umi abinya Aal. Cara tiap orang tua mendidik anaknya tidak sama dan tidak harus sama, karena tiap anak itu unik dan tidak bisa disamakan. Pada intinya, kita harus mendukung dan  menghargai sekecil apapun karyanya, sehingga dengan sendirinya dia bisa mengatasi sendiri segala kemauannya. "Aku pengen mainan mobil dump truck, bikin dari lego ah..", begitu kira-kira ketika dia percaya diri dengan hasil karyanya sendiri, tidak harus membeli.

Semogaa cerita umi bisa menginspirasi dan bermanfaat yaa... 😍😊

#Aal2Tahun

Helikopter karya Aal






Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Alhamdulillah, cindera mata dari Tim Pusat Narasumber Program 30' Lebih Dekat di Matrikulasi IIP Batch#4..

Program ini adalah salah satu bagian dari matrikulasi, dimana kita bisa ngobrol (via WAG) dan bertanya apapun kepada Narasumber selama 30 menit. Seru! Kita pada nunggu, nyiapin pertanyaan. Ketika narasumber datang, kita langsung rame nyerbu dengan pertanyaan. Dan rasanya 30 menit itu sangat cepat sekali.

Terima kasih sudah memberikan kami Quote Penutup Penyemangat.

(masih menunggu pengumuman kelulusan kelas matrikulasi)

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Aliran Rasa Kelas Matrikulasi IIP Kepri

Aliran Rasa Kelas Matrikulasi Koordinator
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Yihaaaa Alhamdulillah udah 2 tahun aja cerita anak lanang umi.. Pertama kali yang mau saya ceritain adalah tentang Toilet Training. Berawal dari niat untuk berhemat, sekalian mengajarkan anak untuk buang air di kamar mandi, jadi kan hasilnya plus² yaaa... Toilet training Aal dimulai ketika usianya sekitar 10-11 bulan, ketika dia bisa berdiri tegak dengan berpegangan. Awalnya, saya mencoba untuk tidak memakaikan popok sekali pakai (pospak)/diapers pada Aal. Mau lihat apa yang terjadi jika anak ini tidak pakai diaper. Hasilnya? Tidak sampai setengah jam, doi pipis dan dia pun menangis. hahhaha..

Entah apa yang ada di pikirannya, mungkin bingung, kok beda dari biasanya. Saya pun memberi pengertian/sounding tentang ini sebelumnya. Inti yang paling utama  adalah, KOMUNIKASI. Ok, saya coba pelajari dulu siklus pipisnya. Hasilnya? Tidak sampai satu jam kemudian, doi pipis lagi... Aish, ngelap-ngelap-gotong anak ke kamar mandi-ngelap-ngelap. Rempong. Tapi coba dijalani dulu deh.. (proses ini hanya saya lakukan pada saat waktu bermain di siang hari, waktu tidur siang dan tidur malam masih tetap saya pakaikan diaper, tapi tetep KOMUNIKASI tentang pelajaran toilet training tersebut kepada si tersayang setiap hari sesering mungkin)

Beberapa hari seperti itu, saya benar² kelelahan. Akhirnya saya pakaikan cloth diapers (clodi) alias popok kain. Berharap sebagai underwear sementara supaya kalau bocor (ngompol), tidak langsung membanjiri lantai rumah. Beberapa hari pakai, aman.. Tapi, tiba² suatu hari pa*tatnya malah ruam, padahal sering ganti loh.. Ok, pemakaian clodi pun tidak lama..(padahal belinya lumayaaann 😭, nggak apa² deh namanya juga usaha toilet training anak).

Setelah mikir lumayan keras, akhirnya saya pakai diapernya yang model pants sebagai underwear. Tapi tantangannya saya harus lebih telaten dan rajin mengingat waktu buang airnya. Awalnya satu jam sekali saya bawa ke kamar mandi untuk pipis atau kalau terlihat wajah ngedennya langsung saya larikan ke kamar mandi. Huhu, ini benar² menguji kesabaran. Karena tidak jarang dia tidak tahan dengan pupnya... 😭

Lagi²....semua itu saya jalani dengan intens berKOMUNIKASI bahwa: Aal lagi belajar pipis dan pup di kamar mandi, belajar untuk tidak pipis dan pup di diaper lagi.. Belajar yaaa, kalau mau pipis atau pup, bilang sama umi dan kita ke kamar mandi... Keluarkan pipis dan pupnya harus di kamar mandi ya.. 😘

Sampailah usianya 1 tahun lebih, proses belajar ini hanya dilakukan saat di rumah ya. Ketika kami sedang keluar rumah, dia masih ber-diapers untuk mengurangi resiko kerempongan di luar rumah.

Pelan² dengan komunikasi dan SABAR (nah, ini satu lagi resep pentingnya), proses belajar kian baik. Target saya, usia 2 tahun dia benar² lepas dari diapers. Alhamdulillah, sebelum 2 tahun dia sudah bebas dari diapers siang dan malam.

Oh ya, sejak memulai toilet training, kami membiasakan Aal untuk pipis di kamar mandi sebelum tidur siang/malam. Dan mengurangi konsumsi air ketika sudah lewat waktu sholat maghrib. Sambil komunikasi intens lagi tentunya, kalau dia tidak boleh pipis di kasur, panggil umi/abi kalau Aal mau pipis, pipisnya harus di toilet. Tapi saat tidur  masih pakai diapers loh ya, sambil saya observasi siklus pipisnya saat tidur. Di siang hari, wktu tidur sekitar 1,5-2 jam diapernya kering. Waktu tidur di malam hari, saya cek tiap jam 12 malam, masih kering. Saya cek lagi jam 4 pagi, basah.. Ok, besoknya saya cek jam 2an pagi, masih kering. Saat itu juga saya buka celana dan diapernya lalu diangkat ke kamar mandi untuk pipis. Dia bingung, "Kenapa mi?", saya pun memberi pengertian, "pipis dulu sayang..keluarkan  di kamar mandi, tidak di kasur..". Beberapa lama seperti itu dan saya selalu bergantung pada alarm pipis Aal jam 2-3 pagi..

Akhirnya ketika Aal berumur 1 tahun 7 bulanan, dia mulai tidak memakai diapers lagi saat bermain dan tidur siang/malam, dia pakai underwear..yeee! Pakai diaper hanya saat pergi keluar rumah, itupun hanya untuk safety. Tiap 1,5-2 jam sekali saya bawa ke toilet untuk pipis. (Baca: toilet ya, bukan di sembarang tempat). Saat itu dia sudah bisa bilang kalau dia mau pup, "Umi...ook", hahaha. Untuk pipisnya, dia bilang ketika pipisnya sudah mengalir, "Umi, Aal pipis..", hahhahaa.

Sampailah pada usia 2 tahunnya, Alhamdulillah dia sangat jauhh lebih baik. Sudah bisa mengatakan kalau dia mau pipis walaupun underwearnya sedikit basah, tapi dia bisa menahan sisanya untuk dibuang di kamar mandi. Dan dia benar-benar sudah lepaass dari diapers....  Thank you kerja samanya ya anak sholehhh 😘😘

Yaa begitulah perjalanan kami yang cukup panjang.. Maafin kalau tulisan uminya Aal agak berantakan ya. Semoga bermanfaat untuk kita semua belajar bersama. 😊

Selamat ber-TOILET TRAINING.... 😄😄😄

#Aal2Tahun
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Makan sendiri usia 1 tahun 3 bulan.

Anak² itu belajar dengan melihat lalu menirunya. Termasuk dalam hal makan. Dudukkan anak di depan kita saat kita makan, walaupun dia mangap bahkan ngences. Ketika dia akan mulai MPASI, insyaAllah dia akan excited. Alhamdulillah, pengalaman kedua  anakku sih begitu. Sesekali boleh pinjamkan sendok dan mangkok untuk dia mengenal alat makan lebih dulu.

Banyak yang sudah mengenal metode BLW (Baby Led Learning), yaitu bayi ketika mulai MPASI sudah memegang dan makan sendiri. Menurut saya sih metode ini cocok-cocokan ya.. Nah, buat kedua anak saya tidak pas untuk BLW ketika MPASI awal. Untuk materi seputar BLW bisa klik disini.

Alhamdulillah, perjalanan MPASI Aal mulai dari 6 bulan sampai 12 bulan berjalan lancar. Usia 1 tahun sudah bisa makan makanan keluarga yang tanpa blender lagi, sudah seperti makanan dewasa. Sebelum 1 tahun pun sudah mulai belajar makan sendiri.. Kadang dia menolak untuk disuapin, "Aay akan syendili.. (Aal makan sendiri..)", katanya.

Belajar pakai sumpit usia 1 tahun 7 bulan.

Menikmati spagetti.

Menikmati roti.

Tiap anak berbeda-beda.. Just enjoy every moment with our baby.. Cari tau dan coba, anak kita ini maunya gimana. Mau makan sendiri kah? Yuk BLW. Atau dicobain BLW tapi malah gagal fokus, ok disuapin dulu.. Yang penting kita sama² belajar untuk makan, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dam hidup kita. Tapi ingat! Harus dengan suasana yang menyenangkan, nyaman, dan hindari pemaksaan.. 😘😘

#Aal1Tahun
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Haaai, excited sekali ketika Aal akan potong rambut. Yaa, setelah dicukur abis waktu bayi 40 harian dan tumbuh panjang sampai usia 1 tahun 8 bulanan, finally Aal potong rambut untuk yang pertama kali. Bujukinnya susah, perlu negosisasi beberapa lama, dan dia milih mau sama oom yang mana. Tempat pangkas rambut  langganan abinya ada tepat di depan warung makan Mbahnya Aal, jadi sudah ada beberapa anggotanya yang sudah kenal dengan Aal. Daaan, yang di pilih Aal adalah Om Fauzan. (dia masih ingat nih sampai sekarang sama oom ini, haha)
Reaksinya gimana? Tegang. Tegang banget Aalnya, ga bergerak dia ketika rambutnya lagi di kerjain. Lucu banget. Padahal abinya udah sediain laptop yang diputer video² kesukaannya, tapi masih aja tegang. Harus sambil diajakin ngomong dan bercada, baru deh dia agak santai..

Sebelum

Proses dan sesudahnya...

Beberapa bulan kemudian, rambutnya kembali panjang. Dan Om Fauzan sudah tidak berkerja disana lagi. Dramanya, dia ga mau potong rambut sama oom lainnya. Akhirnya,, dia potong rambut di rumah aja di Umi salon dadakan, itu juga cuma potong poni, samping, dan belakang ala kadarnya. Hahaha. Tapi begitulah khasnya Aal, kata orang: potongan rambut ala cetakan mangkok..hehe

#Aal1Tahun
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Masih terbayang raut wajah bayi yang beranjak besar saat itu, 1 tahun usianya. Dengan rambut yang pirang dan halus pun mulai memanjang alias gondrong, hehe.

Aal 1 tahun.

Dia anak yang kreatif sejak bayi, apapun bisa ia jadikan mainan dan membuatnya senang..

Kaca mata, tongkat ajaib (sumpit + bebek mainan).


Dia anak yang serba ingin tahu, ingin mengikuti apa yang kita lakukan dan meniru apa yang kita katakan. Umi dan Abinya sadar betul, apa yang kita lakukan/ucapkan sangat mudah untuk dia tiru. Di masa ini, kami yang sangat² menjaga sikap dan perkataan.

Aal di usia 1 tahun lebih (lupa lebih berapa bulan) sudah mulai berkenalan dengan pena. Apa yang pertama kali dia coret? Lantai, lalu sprei, kaki/tangannya sendiri, lalu tembok. Akhirnya kami kenalkan bahwa temennya pena adalah kertas, yaitu buku yang berisi banyak kertas. Excited sekali dia.. Entah sudah berapa buku yang habis berisi coretan imajinasinya dan masih saya simpan untuk kenang-kenangan..hehe.

Keisengan anak 1 tahun.

Mulai memegang pena dengan benar.

Pena dan buku di manapun & kapanpun.

Setelah bisa memegang pena dengan baik, dia bisa menulis garis bengkok², lingkaran/bulat², gambaran abstrak yang hanya dia dan Allah yang tau..hehe. Di bawah 2 tahun usianya, hobby nya adalah dengan pena dan buku. Kemanapun kami pergi, pena dan buku adalah barang wajib! Lama kelamaan gambarnya mulai berbentuk, mobil adalah objek pertama yang tergambar dengan cukup jelas untuk anak seusianya.

Pena dan buku adalah tempat kita tumpahkan segala karya, apapun. Karyamu luar biasa, nak.. Pelukis hebat dalam kategori bayi.. Ayo coba hal baru lainnya sayang, cari dimana "tempatmu". 

#Aal1Tahun
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Huaaa semoga tidak ada kata terlambat untuk mengabadikan moment, perkembangan, dan cerita anak²ku di blog yah...

Muhammad Al Fatih (Aal) 0-12 bulan, anaknya sudah umur 3 tahun 4 bulan sekarang...hehe.

Ketika dia lahir, semua hidup saya berubah. Yang tadinya saya seorang pekerja, sekarang saya jadi ibu rumah tangga. Hari² sibuk dengan mengurusnya, bermain, cerita, dan lain sebagainya.. 

Aal 2 bulan

Amazing momet ketika dia umur 3  bulan efleks manggil "Umi" berkali-kali. Masya Allah Tabarakallah..



Tantangan ketika Aal 6 bulan, yeee mulai makan (MPASI). Berbagai artikel di internet dan buku di Gramedia pun saya baca.. 

Moment pertama MPASI (1/10/204)

Alhamdulillah terlewati dengan baik.. Sampai sekarang dia doyan makan, tidak susah makan seperti anak² pada umumnya. Walaupun pernah juga dia tidak mau makan, Alhamdulillah terlewati dengan baik juga... 😊

Aal bayi adalah bayi yang ceria, suka ketawa sampai cekikikan khas bayi. Tiap berjumpa dengan orang dia juga asik, ramah, tapi ga mau digendong sembarang orang ketika berusia 7-12 bulanan. Udah tau mana keluarganyang sehari² bersamanya, jadi orang asing tidak bisa agresif begitu saja.

Sejak umur 7-8 bulanan, Aal tergolong mudah diajak komunikasi 2 arah alias cepet nyambung. Satu² kata per kata pun mulai bisa dia ucapkan ketika usia 10 bulanan. Alhamdulillah, sehat dan cerdas terus nak.. 
Aal 0-12 Bulan


(berusaha banget mengingat cerita Aal bayi, nyesel karena ga dari dulu mengabadikan momennya di blog. Syukurnya banyak ke-post di facebook dan instagram sih. Mudah²an diberi kemudahan untuk dipindahkan dimari...hehe.)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kepadamu anak-anak umi,
Terima kasih telah hadir,
Terima kasih telah mengajarkan umi banyak hal penting,
tujuan hidup,
manfaat kehidupan umi di muka bumi..
Kalian, pereda lelah raga..
Kalian, penyejuk gerahnya dunia..
Kalian, tumbuh lah mengikuti fitrah.
BAHAGIA 
Manusia yang mengabdi pada Allah semata,
Menjadi pribadi indah di balik indahnya nama..

 Muhammad Al Fatih & Siti Maryam

MASYA ALLAH, TABARAKALLAH.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ▼  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates