• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Untukmu ukhti yang akan segera menikah..
Menikah adalah menyatukan dua insan yang berbeda.
Menikah bukanlah happy ending seperti yang banyak diceritakan dalam dongeng.
Menikah adalah awal dari sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan.
Menikah adalah mengikhlaskan diri kita (wanita) seutuhnya untuk dia (suami).
Dia adalah seseorang yang tidak ada hubungan darah dengan kita,
Dia yang asing dan bukan siapa-siapa sebelumnya dalam hidup kita.
Dengan menikah, dia mendadak menjadi sumber ke-ridho-an Allah terhadap kita.
Dengan menikah, beda itu menjadi SATU.
Menikah adalah ikhlas menerima, memahami, memberi..
Menikah adalah menyatukan satu tujuan yaitu menuju Jannah,
Merancang kualitas keturunan, membangun sebuah rumah tangga Sakinah Mawaddah Warahmah.
Menikah adalah pertanggungjawaban di hadapan Sang Khalik.
Indahkanlah pernikahanmu dengan keikhlasan dan kesabaran.

Ukhtiku, berbahagialah, menikahlah..lindungi dirimu dari segala mudharat.
Ukhtiku, sungguh dirimu mulia,
Muliakanlah dia, suamimu kelak..

Untuk ukhtiku yang akan segera menikah.. ♥

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka."

Sejak berada di dalam rahim sang ibu, setiap manusia sudah ditetapkan takdirnya oleh Allah SWT. Hidup, rejeki, jodoh, mati, semua sudah terancang dan tertulis rapi oleh Sang Sempurna. Sebagai manusia yang sudah memiliki jalan takdirnya masing-masing, kita tidak pernah tahu tentang takdir itu. Al-Qur'an surat Ar Ra'd ayat 11; "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka."

Tugas setiap manusia adalah berusaha/ikhtiar serta diiringi oleh doa untuk kehidupannya yang lebih baik, mengejar takdir yang terbaik, sesuai janji Allah pada kita. Meskipun sesekali Allah menurunkan takdir yang kurang membahagiakan pada kita, takdir yang diluar dari keinginan dan mimpi kita.. Janganlah sekali-kali kita menyalahkan Allah, janganlah menganggap Allah tidak melihat dan mendengar ikhtiar dan doa kita. Sesungguhnya Allah lebih tau mana yang kita butuhkan. Segala sesuatu yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah, dan segala sesuatu yang kita anggap buruk, belum tentu buruk di mata Allah.

Hendaknya kita senantiasa memaksimalkan ikhtiar, usaha, doa dan berprasangka baik terhadap ketetapan Allah. Sungguh Allah sangat mencintai kita, tidak mungkin Ia menjatuhkan kita ke lubang yang sangat dalam dan menenggelamkan.

Manusia, bermimpilah setinggi langit. Kejarlah dengan menyebut Asma-Nya. Pasrahkan takdir padaNya. Syukuri jika mimpi itu terwujud berada di dalam genggaman kita. Jangan lupakan Dia yang berkuasa atas segala takdir yang sudah tercapai.

Selamat bermimpi dan segeralah mengejarnya! ^^

Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Assalamu'alaikum. Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Saya seorang ibu dari #duanakmanis Muhammad Al Fatih (AAL) dan Siti Maryam. Profesi saya sebagai Ibu Rumah Tangga, kegiatan saya lainnya sebagai blogger, content creator instagram di bidang kuliner dan saya juga suka berjualan online.

Saya kelahiran tahun 1991 asli Batam dan berdarah Minang (Payakumbuh, Sumbar).  Kegiatan sehari-hari saya adalah sebagai fasilitator anak-anak di rumah, mengurus rumah tangga, aktif ngblog (bergabung di komunitas Blogger Kepri), dan menulis buku. 

Buku pertama saya berjudul "Mencintai Tanpa Syarat" yang menceritakan tentang saya dan anak-anak. Buku pertama ini memang saya dedikasikan untuk kedua anak saya, rekaman cerita saat saya baru belajar menjadi seorang ibu. 

Motivasi saya menulis adalah karena saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah.

Mohon maaf jika banyak kekurangan di dalam blog atau kepenulisan, karena saya juga masih harus banyak belajar. Saya sangat terbuka jika teman-teman mau berbagi ilmu atau memberikan kritik dan saran kepada saya. 

Sekian sekilas tentang saya, semoga tiap baris tulisan yang ada di blog ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan. Untuk menghubungi saya silahkan email: ceritaumi2017@gmail.com. 

Terima Kasih. :) 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Share
Tweet
Pin
Share
No comments



Email                 : ceritaumi2017@gmail.com
No whatapps : 083184213939
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
"Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri." -Ibu Hasri Ainun Habibie-

Saya adalah (ex) karyawan kontrak BP Batam, tempat dimana ribuan orang menginginkan bekerja disana, termasuk saya. Kesempatan bekerja disana amat sangat mahal, dan Alhamdulillah Allah mempercayai saya untuk berada disana meskipun hanya untuk sementara.

Segala Puji Bagi Allah, rejeki saya ternyata tidak hanya berkerja disana, tetapi juga seorang anak, saya hamil setelah dua minggu bekerja. Sebenarnya status saya di tempat kerja belum diperbolehkan untuk hamil/melahirkan. Namun berlaku kebijakan, bagi karyawan kontrak yang hamil/melahirkan, maka cuti hanya berlaku 30 hari kerja saja. Bimbang. Tetapi apapun yang terjadi, anak tetaplah nomor satu.

Selama menjalani masa kehamilan, saya bekerja dan menikmati menjadi wanita (bumil/makbun) karier.  Sampai pada akhirnya pangeran pertama saya lahir, dan saya memutuskan untuk berhenti.

Kenapa? Apakah tidak disayangkan? Apakah saya rugi karena kesempatan untuk bekerja disana itu mahal?  Ya, saya akui sangat sayang. Tapi saya lebih menyayangi pangeran saya.

Mayoritas wanita karier mempercayakan buah hatinya kepada para orang tua. Tidak salah, itu adalah solusi terbaik bagi mereka yang memilih bekerja. Ada juga wanita karier yang mempercayakan kepada suster, pengasuh anak, atau mungkin penitipan anak. Itu juga termasuk solusi bagi wanita bekerja dan berpenghasilan memadai. Semua adalah pilihan, dan pilihan setiap orang pun tak sama.

Saya mempunyai orang tua yang sudah berusia kepala 5, karena berbagai faktor kesehatan mereka, saya tidak tega melihat mereka mengasuh bayi saya di rumah ketika saya dan suami bekerja. Saya juga belum memiliki finansial yang memadai untuk menyewa pengasuh ataupun penitipan anak. 

Sebenarnya masalah finansial itu bukanlah alasan yang mutlak. Intinya adalah saya hanya ingin merawat dan mengasuh anak saya sendiri dengan tangan dan kasih sayang saya secara utuh.

Hal ini mengingatkan saya dengan kata-kata almarhumah Ibu Ainun yang tertulis dalam buku Ainun-Habibie, berikut kutipannya :
“Mengapa saya tdk bekerja? 
Bukankah saya dokter? 
Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. 
Namun saya pikir: buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?

Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri ?

Anak saya akan tidak memiliki ibu.

Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? 

Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan." -Ibu Hasri Ainun Habibie-

Sangat memungkinkan dan sangat amat bisa saya untuk tetap melanjutkan bekerja, tetapi anak saya akan kehilangan kasih sayang dari sosok ibunya beberapa jam di setiap hari-hari emas perkembangannya. Waktu tidak pernah bisa terulang, saya tidak ingin kehilangan masa-masa itu.

Finansial adalah salah satu alasan mengapa wanita memilih untuk bekerja. Tidak lain bermaksud demi kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anaknya di masa depan. Benar sekali, saya setuju mengingat jaman sekarang yang serba mahal.. Tapi lagi-lagi itu adalah pilihan. Saya memilih mempercayakan kepada Allah tentang rezeki anak-anak saya. Bukankah Allah Maha Kaya? 

Saya hanya memilih untuk sepenuhnya menjalankan tugas saya sebagai seorang ibu dan seorang istri secara penuh, belajar dan berusaha menjadi pendamping terbaik untuk suami saya yang setiap harinya melangkah mencari nafkah, dan berusaha menjadi madrasah terbaik untuk buah hati saya.

Kembali lagi pada pribadi masing-masing, bahwa semuanya adalah pilihan. Seperti itulah pilihan saya, semoga Allah meridhoi..aamiin.
Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan saya.. :-)

-yst-
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Assalamu'alaykum...
Setelah bercerita tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD), kali ini saya ingin bercerita tentang Keluarga Berencana (KB) yang juga berkaitan dengan menyusui.
Sudah pernah saya ceritakan sebelumnya, anak saya lahir melalui jalan caesar. Untuk itu, sangat disarankan untuk menjarakkan minimal 2 tahun dengan kehamilan saya yang berikutnya demi kesehatan atau kepulihan bekas operasi caesar anak pertama saya. Selain itu juga menurut saya, kasihan bayinya nanti kalau kita terlalu cepat memberikan dia adik, dia masih butuh kasih sayang penuh dari kita, dan juga Air Susu Ibu (ASI) yang cukup kalau bisa sampai 2 tahun tanpa bantuan susu formula.
Untuk itu, saya dan suami mencari-cari informasi tentang alat kontrasepsi apa sih yang aman untuk ibu menyusui ASI Ekslusif seperti saya dan alat kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI. Singkat cerita, belum ada KB yang kira-kira pas di hati. Dan akhirnya kami menunda penggunaan KB tersebut. Tetapi tahukah Ibu, bahwa ternyata ASI Eksklusif itu merupakan KB alami bagi kita, loh. Awalnya saya berkonsultasi dengan kakak sepupu saya yang juga seorang bidan tentang saya yang sampai sekarang belum pernah lagi mengalami menstruasi. Bukannya setelah melahirkan dan nifas seharusnya saya kembali menstruasi? Dibalik kekhawatiran saya, beliau menjelaskan tentang Laktasi Amenorea yaitu terhambatnya kesuburan karena ASI Eksklusif sehingga dapat menjadi KB alami untuk kita. Yah, pastinya pas untuk Ummi yang belum merasa cocok dengan pilihan alat kontrasepsi lainnya.
Disini saya bantu mencarikan bacaan yang lebih detail tentang KB dengan Metode Laktasi Amenorea. Semoga bermanfaat untuk para Ibu dan calon Ibu.. ^^
---
Banyak pasangan suami istri yang takut untuk langsung kembali mengandung sesaat setelah melahirkan. Usia anak yang masih sangat kecil biasanya menjadi alasan pasangan suami istri untuk mengatur kehamilannya, dan hal tersebut
adalah benar, anak yang masih sangat kecil membutuhkan perhatian yang sangat besar dari kedua orang tuanya bahkan hingga mereka melewati fase balita. Karena kekhawatiran tersebut, banyak ibu setelah masa nifas langsung menggunakan berbagai metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Biasanya pilihan ibu adalah kontrasepsi suntik, pil KB, implan, atau IUD/AKDR. Walaupun masih menjadi perdebatan tentang pemberiannya, namun pemberian kontrasepsi hormonal, terutama pil KB kombinasi estrogen-progesteron (estrogen paling memiliki pengaruh), dikhawatirkan dapat menekan produksi ASI walaupun tidak mengurangi kualitas ASI itu sendiri, akibatnya ini akan sangat merugikan bagi bayi. Kontrasepsi paling aman untuk ibu menyusui ialah IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), karena tidak mengandung hormon yang mampu mempengaruhi produksi ASI ibu.
Tapi tahukah ibu, dalam masa 6 bulan pertama setelah melahirkan ibu dapat tidak hamil tanpa menggunakan berbagai kontrasepsi tersebut?
Jawabannya adalah ‘dapat’. Kini telah dikenalkan Metode Laktasi Amenore (MLA), yang telah diteliti dapat menghambat kehamilan hingga 98%.
Apa itu MLA (Metode Laktasi
Amenore)?
Anda pernah mendengar mengenai Metoda Laktasi Amenore (MLA)? Jika belum, MLA adalah metode kontrasepsi alamiah di mana ibu-ibu pasca melahirkan dapat tidak hamil tanpa menggunakan KB hormonal, namun cukup hanya dengan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama pasca persalinan, dengan kata lain ibu hanya memberikan ASI sebagai makanan utama bayi tanpa makanan pendamping lain termasuk air putih. Rangsangan puting susu ibu saat menyusui dapat merangsang otak untuk menghambat proses kesuburan ibu, sehingga kehamilan dapat dicegah.
Syarat dan Kriteria MLA Penggunaan metode ini harus memenuhi tiga kriteria, adapun kriteria tersebut ialah:
1. Memberikan ASI secara eksklusif sesering mungkin sesuai keinginan bayi (feeding on demand ), baik siang maupun malam. Frekuesi pemberian ASI paling sedikit 10-12 kali sehari dalam satu bulan pertama sesudah melahirkan, dan 8-10 kali sehari (termasuk 1 kali pada malam hari) untuk usia bayi di atas satu bulan. Menyusukan bayi sebaiknya tidak melibihi 4 jam antara satu waktu pemberian ke pemberian berikutnya di siang hari, dan pada malam hari waktu pemberian ASI tidak boleh lebih dari 6 jam.
2. Usia bayi kurang dari 6 bulan.
3. Ibu belum mendapat menstruasi. Jika ibu telah menstruasi dalam 6 bulan pertama pasca persalinan, maka sudah pasti metode ini tidak dapat digunakan.
Jika salah satu kriteria tersebut tidak dapat dipenuhi maka penggunaan MLA tidak dianjurkan, dan ibu dapat berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya mengenai metode kontrasepsi lain yang sesuai dan aman bagi ibu.
Bagaimana Pelaksanaan MLA pada
Ibu yang Bekerja di Luar Rumah?
Selama tiga kriteria pemberian MLA masih dapat diterapkan oleh ibu yang bekerja di luar rumah maka cara ini masih dapat digunakan, terutama jika bayi dapat dibawa ke tempat kerja. Pada zaman sekarang telah banyak ditemukan tempat lingkungan kerja yang dilengkapi dengan ruangan khusus untuk ibu menyusui, bahkan membawa bayi ke tempat kerja telah menjadi tren di lingkungan wanita karir yang memiliki
bayi, tentunya dengan bantuan pengasuh bayi. Pada intinya tetap sesuai dengan ketentuan di mana jika ibu tetap ingin menerapkan MLA bayi tidak boleh terpisah lebih dari 4 jam dari ibunya.
ASI perah dalam fungsinya sebagai kontrasepsi agak kurang menguntungkan dan memiliki angka kegagalan kontrasepsi yang lebih tinggi yaitu berkisar 5 dari 100 ibu pekerja yang menggunakan MLA, hal ini dikarenakan hisapan pompa tidak sekuat hisapan bayi, sehingga mengurangi respon neuroendokrin di otak untuk mencegah kesuburan ibu.
Cara Kerja
Cara kerja dari MLA adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat laktasi/menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen , sehingga tidak terjadi ovulasi .
Efektifitas
Efektifitas MLA sangat tinggi sekitar 98 persen apabila digunakan secara benar dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut: Digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid pasca melahirkan dan menyusui secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan). Efektifitas dari metode ini juga sangat tergantung pada frekuensi dan intensitas menyusui.
Manfaat
MLA memberikan manfaat kontrasepsi maupun non kontrasepsi .
>Manfaat Kontrasepsi
Manfaat kontrasepsi dari MLA antara lain:
1. Efektifitas tinggi (98 persen) apabila digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan , belum mendapat haid dan menyusui eksklusif.
2. Dapat segera dimulai setelah melahirkan.
3. Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat.
4. Tidak memerlukan pengawasan medis .
5. Tidak mengganggu senggama .
6. Mudah digunakan.
7. Tidak perlu biaya.
8. Tidak menimbulkan efek samping sistemik.
9. Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama.
> Manfaat Non Kontrasepsi
Manfaat non kontrasepsi dari MLA antara lain:
*Untuk bayi
1. Mendapatkan kekebalan pasif.
2. Peningkatan gizi .
3. Mengurangi resiko penyakit menular .
4. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula atau alat minum yang dipakai.
*Untuk ibu
1. Mengurangi perdarahan post partum /setelah melahirkan.
2. Membantu proses involusi uteri ( uterus kembali normal ).
3. Mengurangi resiko anemia .
4. Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi.
Keterbatasan
Metode Laktasi Amenore (MLA) mempunyai keterbatasan antara lain:
1. Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan .
2. Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
3. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk Hepatitis B ataupun HIV/AIDS .
4. Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
5. Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.
Yang Dapat Menggunakan MLA
MLA dapat digunakan oleh wanita yang ingin menghindari kehamilan dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Wanita yang menyusui secara eksklusif.
2. Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari 6 bulan.
3. Wanita yang belum mendapatkan haid pasca melahirkan.
Wanita yang menggunakan Metode Laktasi Amenore (MLA), harus menyusui dan memperhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Dilakukan segera setelah melahirkan.
2. Frekuensi menyusui sering dan tanpa jadwal.
3. Pemberian ASI tanpa botol atau dot.
4. Tidak mengkonsumsi suplemen.
5. Pemberian ASI tetap dilakukan baik ketika ibu dan atau bayi sedang sakit.
Metode Laktasi Amenore (MLA) tidak dapat digunakan oleh:
1. Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.
2. Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.
3. Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
4. Wanita yang harus menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
5. Wanita yang menggunakan obat yang mengubah suasana hati.
6. Wanita yang menggunakan obat-obatan jenis ergotamine, anti metabolisme , cyclosporine, bromocriptine, obat radioaktif, lithium atau anti koagulan.
7. Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.
8. Bayi yang mempunyai gangguan metabolisme.
Metode Laktasi Amenore (MLA) tidak direkomendasikan pada kondisi ibu yang mempunyai HIV/AIDS positif dan TBC aktif . Namun demikian, MAL boleh digunakan dengan pertimbangan penilaian klinis medis, tingkat keparahan kondisi ibu, ketersediaan dan penerimaan metode kontrasepsi lain.
Sumber 1
Sumber 2
Semoga bermanfaat.. ^^/
Wassalamu'alaykum...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Assalamu'alaykum.. Saya mau menceritakan pengalaman pribadi tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Banyak para Ibu dan Ayah yang belum mengetahui tentang IMD, termasuk saya dan suami ketika saya sedang hamil anak pertama kami. Awalnya, saya mengetahui IMD dari kakak ipar saya yang berhasil IMD dengan bayinya. Karena merasa kurang dengan pengetahuan tentang itu, saya coba googling tentang IMD.
Ternyata, banyak sekali manfaat dari IMD. Sayangnya, kita harus jeli memilih rumah sakit/tempat bersalin yang pro-ASI dan menerapkan IMD baik si ibu melahirkan secara normal maupun caesar.
Jujur, saya sedikit kecewa karena kami belum berhasil IMD dengan pangeran kami dikarenakan rumah sakit tersebut belum menerapkan IMD dengan proses melahirkan caesar. Tapi alhamdulillah, berkat semangat dan perhatian suami saya dalam pentingnya pemberian ASI Ekslusif, pangeran kami Muhammad Al Fatih insyaAllah masih dalam program ASI Eksklusif sampai detik ini. Ya, peran suami sangat berpengaruh!
Disini saya akan berbagi tentang pengetahuan IMD yang saya dapatkan sebagai bahan bacaan bagi para calon orang tua agar dapat mempersembahkan yang terbaik bagi sang buah hati. Inilah hak mereka para bayi, mendapatkan ASI Eksklusif demi kecukupan gizi, kekebalan tubuh, dan manfaat lainnya untuk kelangsungan hidup mereka.
---
INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi
kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’, karena inisiasi menyusu
dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. “Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan melaksanakan
mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas,“ ujar Ibu Negara pada suatu kesempatan.

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
2. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses
melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada  dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya. Itulah kuasa Tuhan.
6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh
dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan
demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
>Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
>Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul
rasa sukacita/bahagia.
>Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Partus Spontan/Normal.
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.(ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM ; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Kausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
10. RAWAT GABUNG BAYI : Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau dikamar pemulihan.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI , dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa
menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang
menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
6. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALINGTIDAK selama SATU JAM , bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, Klaus and Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan
puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu. Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya.
9. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
10. RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003). Berikan ASI saja
tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemelli/Kembar
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.(ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006) .
2. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi
melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix.
Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
7. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu . Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua
bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
8. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan
sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised,2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001;
American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
9. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit melekat pada kulit
10. RAWAT GABUNG BAYI :Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003). Berikan ASI saja
tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
Sumber: 
www.dinkes.kulonprogokab.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12
Semoga bermanfaat untuk para pembaca. Ayo para Ayah dan Bunda, sukseskan IMD demi anak-anak kita, generasi bagi agama dan negara.

Wassalamu'alaykum..

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Hal tersulit adalah ketika kita terpaksa berbicara tanpa bersuara.
Dimana hati berteriak tetapi tiada satu pun orang yang mendengar.
Ketakutan dan ketakutan pun tumpah berupa titikan air yang tertahan.
Aku takut gelap, tanpa cahayaNya.
Aku takut sendiri, tanpa mereka.
Bagaimana dengan mereka?
Semoga semua ini tercatat indah,
Walaupun terlalu naif aku mengharap.
Ya Allah, aku tahu Engkau Maha Melihat dan Maha Mengetahui.

-xxxxx-

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamu'alaikum... Apa kabar embun? Sudahkah ia hiasi dedaunan pagi? Rasanya seperti hanya aku yang masih terjaga di malam sepi (sepi selama anakku masih tidur nyenyak :-D).
Asyiknya punya bayi, kebiasaan begadangku kumat lagi.. Terakhir waktu dulu musim Tugas Akhir alias diary akhir kuliah. Setelah berkeluarga, begadangku mulai kumat saat aku hamil trimester 3, berlanjut naik level saat bayiku lahir. And that's fun! Syukuri. ^^
Malam ini disaat suami dan bayiku tertidur lelap, timbul beberapa sketsa masa yang lalu. Awalnya karena beberapa obrolan ringan bersama suamiku, berlanjutlah memory itu menari-nari di pikiranku.
Who am i..? Siapa aku..? Jangan salah paham, aku tidak amnesia, aku hanya ingin cerita tentangku di masa lalu.
Aku seorang anak perempuan yang seperti pada umumnya. Yah sempat mengalami fase "alay" di antara fase remaja dan dewasa.. Sebagai orang yang beragama Islam, sejak SMP orang tuaku sudah menyarankan agar aku menutup aurat. Lucunya, seusiaku saat itu aku menganggap cewek berjilbab itu kuno, ga gahol, kurang fashionable gituh (mendadak mual). Orang tuaku tidak pernah memaksakanku tentang hal itu, tetapi sangat sering menyarankanku untuk berjilbab jika keluar rumah, dan aku hanya berkata "nanti ada waktunya..".
Juli 2009, aku memutuskan untuk belajar menutup auratku. Saat itu kami sekeluarga berencana untuk jalan-jalan ke Mall. Terlihat wajah kaget mamaku, aku keluar kamar dengan menggunakan jilbab, baju kaos lengan panjang dan celana jeans panjang. Yuhuu!!
Setelah pemikiran dan perenungan panjang, sejak saat itu komitmen sudah aku bangun, Alhamdulillah hingga detik ini.
Agustus 2009, aku mulai masuk kuliah yang di awali dengan masa orientasi mahasiswa. Saat itu, jilbabku menjadi perantara Allah sebagai pelindung dari tradisi-tradisi orientasi yang menurutku cukup memprihatinkan. Di saat yang lainnya digembleng yang "aneh-aneh", aku beserta mahasiswi baru yang berjilbab lainnya dipisahkan, kami dikumpulkan dan disuruh membaca beberapa ayat-ayat pendek Al-Qur'an. Luwar biasa, Subhanallah.. Jilbabku membawaku ke arah yang jauh lebih bermanfaat saat itu.
Waktu terus berjalan, mengantarkan aku mengenal lingkungan kampus lebih dalam, mengenal teman-teman baru, banyak juga teman-teman lama yang berasal dari sekolah sebelumnya..
Memasuki bangku perkuliahan, ada satu pesan abangku yang ku ingat, "kuliah itu jangan hanya terfokus pada kuliahnya saja, ikuti organisasi, belajar di organisasinya juga..".
Yaaaa ...... aku mencoba mengenal satu persatu organisasi yang ada di kampus dan akhirnya siap mengincar beberapa organisasi mahasiswa. Sejak SMA, aku aktif di salah satu organisasi Palang Merah Remaja (PMR), dan paling semangat untuk mengikuti pelatihan di alam bebas, biasanya kami camping/berkemah. Dengan bermodalkan karpet saja, kami bisa tidur di alam, berlantai bebatuan dan beratap bintang-bintang. Dan ketika memasuki fase mahasiswa, keinginan untuk semakin dekat dengan alam pun terbesit, asik nih!! Di kampus tercinta, Politeknik Negeri Batam, organisasi yang meng-alam adalah K-PAL (Komunitas Pecinta Alam), aku mencari tau review tentang organisasi mahasiswa yang dominan anggotanya laki-laki itu. Seru sekali kegiatannya, tapi hatiku berbisik lain. Keinginan untuk bergabung pun sirna, karena apa? Karena jilbabku. Lah...apakah jilbabku itu malah menjadi penghalang? BUKAN ITU. Tidak ada larangan, banyak mahasiswa berjilbab yang tergabung dalam pecinta alam. Tapi saat itu hatiku berkata, "tidak usah ya, say..". Ntah kenapa....dan aku turuti hatiku dan mencari organisasi lainnya..semangat!! ^^
Keinginanku kuat untuk mengikuti organisasi yang lebih religius, Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Batam (IMMPB), yah awalnya untuk penunjang jilbabku, agar bisa memantaskan diri yang kata orang "menjilbabkan hati".
Selain IMMPB, organisasi mahasiswa oncaranku berikutnya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ini dia, kata 'eksekutif' seakan menambah daya tarik sendiri, hehe. Oke, cukup 2 saja... ^^
Selama berjalan di bangku perkuliahan beserta pengalaman organisasinya, aku tidak pernah sendirian. Bisa dikatakan, di tengah perjalanan inilah aku temukan sahabat yang menuntunku menjadi THE BEST OF ME. Persahabatan yang alhamdulillah terjalin hingga detik ini. ^^

Sahabat Pada Pandangan Pertama
Bukan cuma cinta yang bisa, sahabat juga bisa. Di dalam lingkup persahabatan pun ada cinta, ada kasih sayang, namun ya jelas beda dengan pasangan dong.. Saya..eh..kami pun merasakan itu, "sahabat pada pandangan pertama".
Tia Maria Sembiring namanya, panggil saja Tia. Pertama kali berjumpa saat Masa Orientasi Mahasiswa di kegiatan indoor yang cukup mengantukkan karena memang kami pada kurang tidur dan kecapaian.
Saat itu, Allah menempatkan ia duduk tepat di sebelah kananku. Penampilannya tidak karuan, mukanya muka bosan dan ngantuk berat tetapi mencoba untuk menahannya, memasang wajah oke termaksimal  saat ada kamera dokumentasi panitia tepat di depannya.. hahaha. (Maaf yank, semua yang aku gambarkan sama seperti keadaan aku saat itu juga, hehe)
Ntah siapa duluan yang menyapa, tetapi saat itulah hubungan kami bermula. (Pasti dia geli bacanya..)
Wajah kami berdua sama, sama-sama pasaran. Kami berdua sama-sama punya perasaan "kok kayaknya pernah kenal sebelumnya yaa...". Setelah saling mengkonfirmasi, kami tidak pernah satu sekolah, satu organisasi, satu satu lainnya, kami belum pernah mengenal sebelumnya. Tapi ntah kenapa perasaan "sepertinya pernah kenal.." itu sama-sama kami rasakan. Sejak itulah, kami merasa cocok. Saat itu juga, persahabatan mulai terasa. Kami saling menjaga, menjaga apa? Menjaga kesempatan tidur sambil duduk. Ya.. karena sama-sama tidak karuan efek ngantuk berat, kami tidur duduk bergantian. Ketika dia tidur sambil berpangku tangan sambil duduk, aku menjaganya dari serangan para senior, dan menjaga 'pose' saat ada kamera dokumentasi panitia yang mau menjepret, kan ga oke kalau posenya pose tidur ayam.. Dann begitu juga sebaliknya ketika aku yang tidur.. Pengalaman lucu kalau dibayangkan ekspresi kami saat itu, ngga ada cantiknya..haha.
Singkat cerita, Allah pun menyatukan kami di satu kelas, duduk pun selalu bersebelah, bercerita, dan terus saling mengenal.
Di tengah hubungan kami berdua semakin terjalin erat, muncullah seorang gadis berjilbab lebar yang ku kenal sejak SMP dan SMA yang berjumpa lagi di kuliah..
Nadra Anasis namanya, panggil saja Nadra. Dia berjilbab sejak kecil, oh iya, si Tia pun juga wanita berjilbab, kami bertiga berjilbab.
Nadra orangnya pendiam, sampai-sampai pernah dalam sehari aku tidak mendengar suaranya saking pendiamnya.. (yang kenal pasti ga percaya..)
Meskipun kami berasal dari sekolah yang sama sebelumnya, aku belum mengenalnya, hanya "tau" saja..
Karena berasal dari organisasi yang sama denganku, hubungan kami dimula..
Tia sedikit berbeda, dia tidak seaktif aku dan Nadra di organisasi. Tapi itulah kami. Sahabat tidak mesti harus wajib selalu sama, karena perbedaan bukan penghalang hati yang melekat dalam naungan persahabatan.
Tidak jarang, intensitas kebersamaan cenderung ada padaku dan Nadra karena banyak kegiatan organisasi yang kami ikuti bersama tanpa Tia. Tapi sekali lagi, it's ok tanpa mempengaruhi hubungan kami. Itulah kami.. :-)
Singkat cerita, kami belajar bertiga, saling menuntun, membimbing..
Nadra adalah seorang Akhwat. Pakaiannya cantik. Jilbabnya lebar, berbaju panjang dan selalu memakai rok kemanapun ia pergi. Berbeda denganku yang cuma punya 3 rok, rok sekolah, rok pink dan rok hitam pemberian mama yang tidak pernah ku pakai..ngenes. Saat itu, celana jeans yang paling nyaman. Akibat tuntutan kuliah jurusan Akuntansi yang wajib pakai rok, aku mulai punya beberapa rok dan memakai rok hanya saat kuliah saja. Jeans tetap favorit saat itu dan akhirnya berubah seiring waktu.
Lambat laun, jeans tidak lagi pakaian yang nyaman di badanku, rok lebih baik dan lebih menyamankan aku dari segi pemakaian dan syar'i-nya pakaianku.
Persahabatan kami adalah salah satu perantara Allah mengubah gaya berpakaianku. Koleksi rok pun mendominasi lemariku.
Di satu hari aku hanya termenung melihat tumpukan celana jeans yang mayoritas ketat di lemari, mencoba menginat lagi kenapa aku menyukai pakaian ini dulu... Akhirnya celana-celana itu ku keluarkan dari lemari dan kulipat satu persatu. Celana-celana itu aku hibahkan, tak mau memakai celana lagi.
Saat itu, aku selalu memakai rok kemanapu  aku pergi. Seperti Nadra, she is my inspiration.. Begitu juga Tia..sama sepertiku yang perlahan meninggalkan celana dan setia pada rok. Tia is my inspiration too, tidak pernah bosan belajar dan memantaskan diri sebagai wanita Islam.
Alhamdulillah, semua berjalan dan terjalin hingga detik ini. Hubungan kami, juga pakaian kami.. ^^
Sungguh sangat luar biasa Alhamdulillah..melalui mereka aku menemukan aku dan semakin mengenal aku..
Semoga persahabatan ini terus mengantarkan kita menjadi Muslimah yang selalu saling mengingatkan, istiqomah, semoga persahabatan ini kekal hingga akhir nanti dan dipertemukan kembali di akhirat nanti. Aamiin.

Personil Lain..
Satu lagi sahabat kami, seorang lelaki bermata minimalis. Deni Setiawan namanya, panggil saja Deni. Akan diceritakan di lembaran lain ya, sob.. Ini edisi wanita..ok. ^^

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Assalamu'alaikum anakku, Muhammad Al Fatih..
Ketika umi rangkai surat ini, kamu sedang tertidur di pelukan umi, Nak..
Kamu habis menangis kencang karena terkejut dan terbangun dari tidurmu..
Umi datang dan langsung memelukmu..
Masih terasa rintihan tangisan ketakutanmu di dadamu yang menempel di dada umi..
Cup..cup..cup..tenang sayang..ada umi disini.. Sambil umi usap punggungmu dan mencium keningmu..
Perlahan kamu pun diam dan tenang, umi susui kamu sampai kamu tertidur..
Tapi kamu menangis lagi ketika umi letakkan di tempat tidurmu, mungkin kamu masih takut terkejut lagi yaa..?
Umi peluk sambil berbaring dan kamu tertidur pulas, sesekali ada senyuman di bibir kecilmu..kamu lucu..
Umi malah tidak bisa tidur, wajahmu lebih indah untuk dinikmati saat ini..
Umi ambil hp dan mengambil beberapa gambarmu untuk umi kirimkan ke abi yang pasti merindukanmu di setiap waktu..
Kamu itu adalah anugerah terindah dalam hidup umi dan abi, sayang..
Kehadiranmu adalah hadiah dan amanah terbesar bagi kami, Maha Besar Allah yang telah menghadirkanmu di pelukan kami..Muhammad Al Fatih. ({})

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
01-04-2014, 01:14 WIB - Welcome Our Muhammad Al Fatih !!!
Tepat di waktu itu, aku mendengar suara tangisan seorang malaikat kecil.. 9 bulan 14 hari dia hidup di rahimku, detak jantung dan gerakan tubuh mungilnya menjadi sebuah semangat dan menambah arti hidupku.
Aku jatuh cinta padanya sejak dia masih segumpal darah..
Cinta itu semakin besar ketika aku bisa merasakan detak jantungnya, tendangan dan gerakannya..
Ahh cinta yang tidak ada kata-kata yang sanggup lagi ku utarakan betapa dalamnya..
Segala puji bagi Allah, lahirlah dia, seorang bayi laki-laki dengan selamat dan sempurna melalui jalan caesar. Impianku untuk bisa melahirkan normal harus dikubur demi menyelamatkan dia.. Apapun lah itu asalkan dia selamat, akan aku lakukan, sekalipun itu nyawa. Aku rasa semua ibu memiliki perasaan yang sama.. :-)
Di ruangan kecil yang super dingin itu, perutku dibelah. Awalnya menakutkan, tapi luluh ketika suara murrotal menyelimuti ruangan itu. Syukurnya dokter spesialis kandunganku adalah seorang muslimah..
15 menit saja prosesi belah membelah itu berlalu, lahirlah dia sang penakhluk, Muhammad Al Fatih. Dengan bercucuran air mata aku mendengar tangisannya, bersyukur dan berdzikir pada Allah SWT..
Dia terus menangis, mungkin saat itu dia ketakutan atau kedinginan.. Aku cium keningnya, rasanya aku ingin berdiri dan memeluknya eraaat sekali.. Tapi bius di pinggang ke kakiku bikin setengah tubuhku mati rasa.
Ya Allah, ini dia makhluk mungil yang tendangannya membangunkan tidurku? Yang gerakannya membuatku dan suamiku selalu ingin menyentuhnya.. Betapa besarnya kuasa Allah, Maha Sempurnanya Allah.
Sekarang dia ada di tengah keluarga kecil kami, dia harapan masa depan dan dia anugerah terindah dalam hidup kami.
Semoga aku bisa menjadi ibu yang baik untuk dia, untuk anakku Muhammad Al Fatih. ({})
I'm a Young Mother
Aku seorang ibu berumur 23 tahun, ya, usia yang sangat muda untuk menjadi seorang ibu. Di luar sana teman-teman sepermainan masih dengan bebasnya main, nongkrong, kumpul, jalan sana sini..dan aku disini menyusui, mengganti popok bayi, menimang-nimang bayi.. hihi Alhamdulillah semua sesuai mimpi..
Percaya tidak percaya, itulah harapan dan mimpiku.. Aku bisa menikah di usia muda dan memiliki keturunan segera, dan aku bangga.
Tiap orang punya masa muda dan pasti ingin menikmati masa muda, tapi tiap orang punya pilihan, mau digunakan untuk apa masa muda itu.. Aku pernah main, aku pernah jalan sana sini, nongkrong dan ngumpul sana sini, dan aku tidak ingin berlama-lama seperti itu. Pilihanku selanjutnya adalah menikah, membangun kehidupan yang lebih berarah.
Dan sekarang aku sudah menjadi ibu muda. Alhamdulillah. :-)
Salam untuk yang tercinta, suamiku Fendi Hidayat. :-*

Foto:
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.
Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun.
Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa,
dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.
Karakter Pemimpin Yang Ditanamkan Sejak Kecil Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30
Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah.
Sultan Murad II memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anaknya. Ia menempa buah hatinya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh.
Perhatian tersebut terlihat dari Muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak,
dan strategi perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab, Persia,
Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani, luar biasa!
Walaupun usianya baru seumur jagung, sang ayah, Sultan Murad II, mengamanati Sultan Muhammad memimpin suatu daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang ayah agar anaknya cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar di kemudian hari.
Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan pemikiran anaknya agar sejalan dengan
pemahaman Islam yang benar.
Menjadi Penguasa Utsmani Sultan Muhammad II diangkat menjadi Khalifah
Utsmaniyah pada tanggal 5 Muharam 855 H bersamaan dengan 7 Febuari 1451 M. Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai khalifah adalah menaklukkan Konstantinopel.
Langkah pertama yang Sultan Muhammad lakukan untuk mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan
militer dan politik luar negeri yang strategis. Ia memperbarui perjanjian dan kesepakatan yang telah terjalin dengan negara-negara tetangga dan sekutu-
sekutu militernya. Pengaturan ulang perjanjian tersebut bertujuan menghilangkan pengaruh Kerajaan Bizantium Romawi di wilayah-wilayah tetangga Utsmaniah baik secara
politis maupun militer.
Menaklukkan Bizantium Sultan Muhammad II juga menyiapkan lebih dari 4 juta prajurit yang akan mengepung Konstantinopel dari darat.
Pada saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukan Utsmani yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng
tersebut. Pengepungan yang berlangsung tidak kurang dari 50 hari itu, benar-benar menguji kesabaran pasukan Utsmani, menguras tenaga, pikiran, dan perbekalan mereka.
Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak mula. Sebelum musuh mencapai benteng
mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai yang membentang di semenanjung Tanduk Emas.
Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.
Akhirnya Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupakan satu-satunya cara agar bisa melewati pagar
tersebut. Ide ini mirip dengan yang dilakukan oleh para pangeran Kiev yang menyerang Bizantium di abad ke-10,
para pangeran Kiev menarik kapalnya keluar Selat Bosporus, mengelilingi Galata, dan meluncurkannya kembali
di Tanduk Emas, akan tetapi pasukan mereka tetap dikalahkan oleh orang-orang Bizantium Romawi. Sultan Muhammad melakukannya dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.
Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malamadalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapiitulah yang terjadi.
Tanduk Emas atau Golden Horn, di Istanbul, Turki.
Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng yang tak tersentuh sebagai simbol kekuatan Bizantium itu akhirnya diserang oleh orang-orang yang tidak takut akan
kematian. Akhirnya kerajaan besar yang berumur 11 abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar itu
mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei
1453 M, Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama
Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.
Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada
Allah. Setelah itu, ia menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid.
Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota, pusat pemerintah Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul yang berarti negeri Islam, lau akhirnya mengalami perubahan menjadi Istanbul.
Setelah itu rentetat penaklukkan strategis dilakukan oleh Sultan Muhammad al-Fatih; ia membawa pasukannya menkalukkan Balkan, Yunani, Rumania, Albania, Asia Kecil, dll. bahkan ia telah mempersiapkan pasukan dan mengatur strategi untuk menaklukkan kerajaan Romawi di Italia, akan tetapi kematian telah menghalanginya untuk mewujudkan hal itu.
Peradaban Yang Dibangun Pada Masanya
Selain terkenal sebagai jenderal perang dan berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad al-Fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair yang ia buat
sendiri. Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300 masjid,
57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani. Peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu Ayyub al-Anshari
Wafatnya Sang Penakluk Pada bulan Rabiul Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan
Muhammad al-Fatih pergi dari Istanbul untuk berjihad, padahal ia sedang dalam kondisi tidak sehat. Di tengah perjalanan sakit yang ia derita kian parah dan semakin berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan untuk mengobatinya, namun dokter dan obat tidak lagi bermanfaat bagi sang Sultan, ia pun wafat di tengah
pasukannya pada hari Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886 H/3 Mei 1481 M. Saat itu Sultan Muhammad berusia 52 tahun dan memerintah selama 31 tahun. Ada yang
mengatakan wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter pribadinya Ya’qub Basya, Allahu a’lam .
Tidak ada keterangan yang bisa dijadikan sandaran kemana Sultan Muhammad II hendak membawa pasukannya.
Ada yang mengatakan beliau hendak menuju Itali untuk
menaklukkan Roma ada juga yang mengatakan menuju Prancis atau Spanyol.
Sebelum wafat, Muhammad al-Fatih mewasiatkan kepada putra dan penerus tahtanya, Sultan Bayazid II agar senantiasa dekat dengan para ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, dan benar-benar menjaga agama
baik untuk pribadi, masyarakat, dan kerajaan.
Semoga Allah membalas jasa-jasamu wahai Sultan Muhammad al-Fatih…
Sumber: islamstory.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ▼  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates