Anak Kena Cacar Air, Apakah Saudaranya Pasti Akan Tertular? - Cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, namun banyak juga yang baru terkena penyakit ini saat usia remaja bahkan dewasa. Saya, lho..kena cacarnya pas kuliah.
Umumnya, tiap orang hanya mempunyai kesempatan satu kali saja terkena penyakit ini dalam seumur hidupnya. Kenapa demikian?
Ya, hal tersebut disebabkan karena dalam tubuh manusia yang sudah pernah terkena penyakit cacar air atau virus varisela akan menjadi lebih kebal terhada virus tersebut. Sehingga, sangat kecil kemungkinan mereka akan tertular penyakit cacar air lagi untuk kedua kalinya.
Lalu, bagaimana dengan orang yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya? Wahh, jawabannya adalah sangat mudah tertular, baik itu melalui cipratan air liur, bersentuhan atau kontak fisik dengan penderita cacar air, bahkan "katanya" bisa juga menular lewat hembusan angin, lho.
Hmm, bisa dibayangkan bagaimana jika salah seorang anak kita atau temannya anak kita terkena penyakit cacar air? Pastilah, setiap orang tua khususnya para ibu pasti khawatir alias parno duluan membayangkan jika anaknya tertular.
Bukan omong kosong belaka, banyak saya jumpai kasus yang penyakit cacar air bagaikan estafet di dalam satu rumah. Awalnya adiknya, lalu kakaknya, lalu bapaknya. Pokoknya dalam satu bulan, satu keluarga kena cacar air secara bergantian. Begitulah kira-kira saking mudah menularnya virus ini.
Pengalaman Anak Terkena Cacar Air
Cacar air Maryam memasuki hari kedua. |
Tapi saya berusaha tetap tenang, agar ia tetap tenang. Saya harus meyakinkan dia bahwa itu tidak apa-apa. Syukurnya, saya langsung membawanya berobat ke dokter dan rada aman yaa kalau sudah minum obat.
Hari pertama dan hari kedua berlalu, Alhamdulillah Maryam, anak gadis kami melewatinya dengan sangat baik. Sempat rewel, tapi dia memahami penyakitnya setelah saya beri penjelasan. Dia tidak mau menggaruk. "Kalau gatal diusap-usap aja, kan?", ucapnya mengerti.
Masuk hari ketiga, kekhawatiran saya datang lagi. Tapi bukan khawatir terhadap Maryam, tetapi terhadap Aal, anak lelaki saya, mamasnya Maryam. "Duh, gimana kalau nular ke Aal? Secara kita satu kamar, satu tempat tidur." Bisik bathin saya.
Suami sempat menyarankan untuk memindahkan Aal sementara ke rumah Papa Mamanya (kakek-neneknya), tapi saya kurang setuju. Menurut saya, ya sudah kalau memang takdirnya harus kena cacar juga, ya sudah kena sajalah. InsyaAllah sekali seumur hidup. Saya pasrah, saya mempersiapkan diri kalau-kalau Aal pun terkena cacar.
Mulai saat itu, tiap pagi saya selalu cek badan Aal. Adakah bintik-bintik calon ruam cacar? Oh ya, Aal sempat demam saat itu, dihari keempat adiknya terkena cacar kalau tidak salah. Saya benar-benar semakin bersiap. Tapi Alhamdulillah, demamnya hanya sehari saja dan tidak tampak ada bintik calon ruam cacar.
Info yang saya dapatkan dari dokter dan orang-orang terdekat, biasanya saudaranya akan terkena cacar juga setelah adiknya sembuh dari cacar atau ketika ruam cacarnya sudah mengering. Wahh, saya pasang badan lagi untuk bersiap.
Sampai pada akhirnya Maryam sembuh, cacarnya kering. Saya belum tenang, saya masih tetap waspada terhadap Aal. Lagi-lagi tiap pagi selalu saya cek badannya. Ada bintik calon cacar atau enggak, ya?
Hari demi hari berlalu, Aal baik-baik saja. Seminggu sudah, dan dia tetap baik-baik saja. Akhirnya hati saya yakin bahwa dia tidak tertular. Alhamdulillah. Ternyata belum waktunya Aal terkena cacar, ternyata dia tidak tertular virus cacar air dari adiknya. Saya baru bisa tenang.
Dari pengalaman keluarga saya, ternyata belum tentu anak kita pasti tertular cacar air meskipun anak kita yang satunya sudah positif terkena cacar air. Keberuntungan ini bisa saja terjadi mungkin karena imun tubuh Aal yang sedang kuat.
Ya, saya cukup memperkuat tubuh Aal dengan makanan yang bergizi, madu dan tentunya banyak minum air putih. Hanya itu. Karena membatasi kontak fisik mereka itu sulit, mereka main bersama, kadang mereka berpelukan, minum di gelas yang sama, sulit untuk saya hindari. Makanya saya pasrah.
Tapi Alhamdulillah..kalau memang Allah bilang Aal 'tidak' kena cacar saat ini, ya tidak. Qadarullah. Dan saya bersyukur doa saya tentang ini diijabah Allah. Kalau saja Aal benar tertular dan terkena cacar air, mungkin kami sekeluarga batal pulang ke kampung halaman orang tua saya. Hehhee. Ups, kita nggak boleh berandai-andai dengan takdir, ya.
Intinya, mah, segala yang kita anggap pasti akan terjadi, belum tentu menurut Allah. Bahkan orang yang ahli di bidangnya (dokter) sekalipun yang berkata, kalau kata Allah "tidak", ya tidak ada yang bisa merubah. Kita manusia, ilmu manusia, tidak ada apa-apanya dengan ketentuan Allah, bukan?
Pasrahkan saja sama Allah. :)