• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi



7 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak - Tiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Anak yang percaya diri biasanya akan lebih mudah menghadapi persoalan sosial yang beragam di luar sana.

Tanpa disadari, kadang sikap kita sebagai orang tua keliru dan justru memangkas rasa percaya diri anak. Lalu kemudian malah menyalahkan anak karena tumbuh menjadi anak yang minder alih-alih percaya diri.

Apa saja, sih, 7 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak?


1.  Tunjukkan rasa sayang yang tepat pada anak.

Setiap orang tua pastilah sayang dengan anaknya. Namun kadang, nggak semua orang tua menunjukkan rasa sayangnya dengan sungguh-sungguh pada anaknya.

"Mama marah karena sayang sama kamu, tau nggak?!" Pernah dengar kata-kata seperti ini? Kata-kata ini membingungkan, kenapa harus dengan marah-marah untuk mengungkapkan sayang? Padahal, ungkapan kata sayang itu harusnya manis terdengar dan hangat terasa, bukan deretan kata-kata penuh amarah yang menakutkan.

Anak yang menerima kasih sayang yang tepat dari orang tua pasti akan merasa dirinya berharga. Jika anak merasa dirinya disayang dan berharga, maka rasa percaya dirinya pun akan bertumbuh.

2. Beri pemahaman bahwa tiap manusia itu berbeda-beda.

Sejak kecil, anak sudah harus diberi pemahaman bahwa semua manusia itu beda-beda dan perbedaan itu biasa dan nggak masalah jika berbeda. Misalnya, anak berambut keriting menjadi minder karena orang sekitarnya selalu membeda-bedakan jenis rambutnya. "Rambutmu keriting.. Padahal rambut ibu bapaknya lurus, ya.." Seakan-akan rambut keritingnya itu aneh karena berbeda dengan orang tuanya.

Atau, yang paling berat itu membeda-bedakan saudara, nih. "Iya, kakaknya juara 1 terus, adeknya belum dapat juara."

Padahal nggak masalah jika berbeda, tiap manusia itu unik dengan dirinya sendiri, tiap manusia pasti Allah kasih kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka kita harus percaya pada diri sendiri bahwa kita pun pasti punya kelebihan sendiri yang ada pada diri kita.

3. Beri kesempatan anak menyampaikan pendapat.

Tiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, begitu juga dengan anak. Tidak ada salahnya kita menanyakan pendapatnya sebelum memutuskan suatu aturan atau kesepakatan pada anak.

Anak yang diberi kesempatan berpendapat atau lebih baik lagi diikuti pendapatnya tentu akan tumbuh percaya diri, karena ia menganggap suaranya berarti untuk orang sekitarnya.

4. Beri anak tanggung jawab sederhana.

Buat kesepakatan bersama dan minta anak untuk bertanggung jawab dengan kesepakatan yang sudah dibuat dan disetujui bersama. Anak akan tumbuh menjadi percaya diri jika kita pun percaya bahwa dirinya bisa bertanggung jawab terhadap beberapa tugasnya yang sederhana. Misalnya, menyiapkan pakaian dan tas sekolah di malam hari sebelum tidur, mencuci sepatu setiap hari Sabtu, membereskan mainan dan buku-buku, dan lain sebagainya.

Jika ia tidak melakukan itu, maka ia harus siap dengan segala konsekuensinya, pagi yang terlambat karena pakaian dan tas belum disiapkan sejak malam, sepatu yang kotor saat upacara Senin pagi, mainan atau buku yang hilang atau terselip jika tidak segera dibereskan.

Rasa percaya dirinya akan semakin bertumbuh ketika ia berhasil bertanggung jawab dengan tugasnya.

5. Beri kesempatan anak bereksplorasi.

Anak-anak pasti punya banyak ide kreatif dan imajinasi, berikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi idenya. Lalu, beri penghargaan pada karyanya, misalnya dengan menempel hasil karya lukisnya, memajang hasil karya DIY-nya. Rasa percaya diri bisa tumbuh karena seseorang itu dihargai.

6. Hindari membicarakan kekurangan anak di depan orang.

Tak jarang ibu-ibu membicarakan kekurangan anaknya di depan orang lain, "Si Fulan itu susah sekali diajari matematika, sampai capek saya.."

Belum lagi kalau disertai perbandingan, "Beda banget sama abangnya, abangnya nggak perlu diajari dia sudah bisa Matematikanya  "

Padahal, bisa jadi kelebihan anak itu bukan pada bidang akademik yang harus mempelajari matematika dengan benar, tetapi bidang seni dengan kreatifitas yang luar biasa.

Jangan sampai, rasa percaya diri anak perlahan-lahan terkikis dan tak mampu lagi melihat dimana kelebihannya yang sebenarnya.

7. Hindari menegur kesalahan anak di depan orang.

Cara menegur kesalahan orang yaitu dengan diam-diam, hanya kita dan dia saja yang tau. Kalau menegur kesalahan orang di depan orang lain atau banyak orang, itu namanya mempermalukan. Begitu juga dengan anak.

Saya punya kode khusus untuk anak saya jika ia melakukan kesalahan di depan orang banyak, yaitu dengan mencoleknya dan mengedipkan mata saya. Kemudian saya mengajaknya bicara berdua, di saat itulah saya menegur kesalahannya dan membicarakan solusinya.

Itu dia 7 tips menumbuhkan rasa percaya diri anak berdasarkan yang pernah saya baca dan saya dengar, serta dari pengalaman yang pernah saya dapatkan.

Sebagai penulis, inilah cara saya belajar dan mengingat ilmu untuk diri sendiri agar bisa diamalkan sehari-harinya. Saya juga masih jauh dari sempurna dan masih harus banyak belajar sebagai orang tua atau ibu dari dua anak.

Semoga tips-tips di atas bermanfaat, dan terima kasih sudah membaca sampai akhir.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Naik kereta api dari semarang ke jakarta

Pengalaman Naik Kereta Api dari Semarang ke Jakarta - Setelah beberapa hari mengumpulkan kenangan di Jawa Tengah, sekarang saatnya kami pulang menuju tempat asal, Batam. Namun sebelum ke Batam, kami memutuskan untuk singgah dulu ke Jakarta untuk sedikit melanjutkan silaturrahmi kepada saudara yang sudah lama sekali tidak kami kunjungi. Kami memilih naik kereta api dari Semarang menuju Jakarta.

Baca juga: Eksplorasi Semarang dalam Satu Hari

Ini adalah pengalaman pertama saya naik kereta api, hehe. Karena ini adalah pengalaman pertama, saya pun mencari tau banyak hal soal gimana caranya naik kereta api dari Semarang ke Jakarta (Gambir) beberapa hari sebelum kami berangkat menuju Semarang. Mulai dari stasiun Semarang itu dimana, bagaimana cara pemesanan tiketnya, bagaimana nanti sistem check in di stasiunnya, apakah harus ready sekian jam sebelum keberangkatan seperti pesawat terbang, apa saja sih yang harus disiapkan untuk dibawa ke dalam kereta api, dan lain-lain sebagainya.

Stasiun Semarang Tawang

Pertama, tentang stasiun di Semarang. Ketika saya googling "Stasiun di Semarang menuju Gambir Jakarta" muncul lah nama Stasiun Semarang Tawang. Begitu saya terus scroll ke bawah, saya juga menemukan nama stasiun lain seperti Stasiun Pancol dan Stasiun Alastua. Sempat bingung, "Waduh, yang mana satu, ya?" Sambil saya terus googling mencari tahu dan memastikan.

Ternyata stasiun yang tepat untuk tujuan Gambir, Jakarta itu adalah Stasiun Semarang Tawang yang merupakan stasiun utama dan terbesar di Semarang. Letaknya di seberang Kota Lama Semarang.

Next, cara pemesanan tiket kereta api dari Semarang menuju Jakarta. Tiket kereta api bisa dipesan melalui aplikasi Traveloka atau semacamnya, dan sebaiknya pilih kelas eksekutif supaya kita bisa duduk lebih nyaman dan lebih lega selama di perjalanan. 

Dari sekian banyak pilihan kereta api yang ada di Traveloka, akhirnya saya memilih kereta Argo Sindoro 11 Eksekutif H, berangkat pukul 06.00 dan akan tiba di Stasiun Gambir, Jakarta pada pukul 11.40 WIB. Harga tiketnya Rp250.000 per seat, that's mean, anak-anak juga kena harga yang sama.

Begitu sudah mencari tahu stasiun yang tepat dan memesan tiket, saya pun mencari penginapan yang tidak jauh dari Stasiun Semarang Tawang. Dapatlah penginapan Hotel Pelangi Indah yang letaknya tepat di seberang Stasiun Semarang Tawang. Bukan hotel besar, namun cukup pantas dan bersih untuk kita bermalam menunggu jadwal keberangkatan kereta esok harinya. Kalau kalian butuh hotel yang dekat dengan Stasiun Semarang Tawang ini, kalian bisa booking Hotel Pelangi Indah ini melalui aplikasi Traveloka, ya. Harganya juga cukup terjangkau, hanya Rp250.000 untuk 1 kamar Deluxe.

Hotel Pelangi Indah, pas di seberang Stasiun Semarang Tawang.

Setelah sholat Subuh, kami check out dari hotel dan segera menuju stasiun yang tinggal nyeberang aja dari penginapan. Stasiun Semarang Tawang masih tampak sepi di pukul 05.15 waktu itu, para calon penumpang pun mulai tampak berdatangan satu per satu. Saya langsung melakukan self check in pada mesin yang sudah disiapkan untuk mendapatkan boarding pass.

Stasiun Semarang Tawang subuh hari.

Bagaimana cara self check in e-ticket kereta api untuk mendapatkan boarding pass? Caranya mudah sekali, kita cukup scan barcode atau masukkan kode booking yang terdapat di e-ticket ke mesin self check in, periksa ulang identitas, kereta dan jadwal keberangkatan, kemudian boarding pass pun siap untuk dicetak dalam sekali klik.

Setelah berhasil mencetak boarding pass, kita harus melakukan verifikasi data boarding pass dan kartu identitas kita kepada petugas stasiun. Setelah verifikasi beres, kita langsung memasuki ruang tunggu keberangkatan. Saat itu, masih tersisa sekitar 30 menit lagi sebelum jadwal keberangkatan kereta kami. Saya pun melihat-lihat ke sekeliling, mencari apakah ada penjual makanan atau minuman ringan yang bisa kami beli untuk bekal selama di dalam perjalanan.

Ruang tunggu keberangkatan.

Ternyata ada dong, banyak toko-toko kecil berderet di ruang tunggu. Rata-rata produk yang dijual sama saja dan harganya juga relatif sama saja. Ada juga yang menjual oleh-oleh Semarang bagi yang belum sempat mencari oleh-oleh Semarang. Soal harga, memang harga jual aneka produk di stasiun lebih mahal dibandingkan dengan di luar yaa.. Saat itu saya membeli minuman, pop mie dan nasi goreng untuk sarapan di dalam kereta.



Panggilan untuk memasuki kereta api pun terdengar, kami masuk ke kereta gerbong H. Urutan gerbong sesuai abjad, gerbong H letaknya di tengah-tengah kereta. Saya pilih seat paling depan, dekat dengan pintu penghubung antar gerbong dan juga toilet. Oh ya, kita sudah bisa memilih seat pada saat melakukan booking tiket di Traveloka, yaa..

Alhamdulillah keretanya nyaman, tempat duduknya juga berjarak cukup lega dan dilengkapi meja lipat untuk makan. Di bagian atas tempat duduk juga ada cabin untuk menyimpan barang bawaan.

Happy banget naik kereta api!

Kereta api mulai jalan tepat pukul 06.00. Pelan-pelan kereta mulai meninggalkan Semarang dan saya takjub sekali dengan pemandangan alam disepanjang perjalanan. View hijau dari sawah dan pegunungan, serta biru cerahnya langit pagi itu membuat perjalanan kami penuh makna. Sesekali saya melihat burung-burung terbang sambil berbaris rapi mengitari sawah. MasyaAllah Tabarakallah, indah sekali alam-Mu ya Allah...

Satu dari sekian banyaknya pemandangan indah selama di kereta.

Di kereta, ternyata terdapat kantin yang menyediakan aneka makanan atau minuman ringan seperti teh dan kopi. Di sanalah kami membeli air panas untuk menyeduh pop mie. Jadi, buat teman-teman yang buru-buru nggak sempat beli makanan di luar kereta, nggak usah khawatir.

Tidak terasa, perjalanan panjang selesai sudah. Kami tiba di Jakarta tepat waktu, meskipun kereta sempat berhenti sebentar di beberapa stasiun untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.

Sampailah kami di stasiun Gambir, Jakarta. Dan kemudian melanjutkan cerita liburan dan silatirrahmi kami di Jakarta.



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ▼  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates