Cerita Aal: Tahun Pertama Belajar Di Tahfidz Qur'an - Tulisan ini adalah cerita anak kami yang merupakan homeschooler, kemudian memutuskan untuk belajar di rumah belajar tahfidz Qur'an, hingga pencapaiannya belajar di rumah tahifdz Qur'an selama hampir 1 tahun.
Anak-anak kami, Aal (8th) dan Maryam (5th) itu sama-sama tidak bersekolah umum. Sejak dulu, saat anak-anak seusia mereka sudah masuk sekolah, mereka tidak. Kami menyebutnya homeschooling. (Baca juga: Cerita Kami Memilih Homeschooling)
Lalu, tahun 2021 lalu kami memutuskan untuk memasukkan Aal ke sekolah tahfidz. Sebenarnya wacana akan memasukkan Aal ke sekolah tahfidz ini sudah lama menjadi diskusi antara saya dan suami, hanya saja kami memang memilih waktu yang tepat menurut kami, yaitu saat Aal sudah berusia 7 tahun.
Kalau ada pertanyaan, "Berarti anaknya nggak homeschooling lagi?" Maka saya akan menjawab, "Masih. Masih akan terus homeschooling. Sekolah tahfidz ini menjadi rumah belajar kedua bagi anak kami untuk mendalami agama, Al-Qur'an dan menghafal Al-Qur'an."
Kilas Balik Sejenak Tentang Homeschooling, Homeschooling Itu Bagaimana, sih?
Mengingat kembali makna homeschooling, homeschooling itu adalah pendidikan berbasis keluarga. Tidak terikat oleh sebuah lembaga tertentu, keluarga yang meng-custom pendidikan anak-anak sesuai dengan visi misi keluarga. Homeshooling tidak menyeragamkan pendidikan anak-anak seperti di sekolah pada umumnya, homeschooling membebaskan anak-anak belajar apapun dan dimanapun, menentukan impian dan mengejar impian terbaiknya.
Untuk keluarga kami, kami memilih homeschooling yang lebih menfokuskan agama, tentu diiringi juga dengan pembelajaran lain yang mendukung dan diinginkan oleh anak-anak kami sesuai minat dan bakatnya.
Keputusan untuk memasukkan Aal ke rumah tahfidz bukan semata-mata kemauan kami orang tuanya, tetapi kami juga melibatkan Aal untuk bebas berpendapat. Panjang lebar saya dan suami memberikan gambaran terkait rumah tahfidz, bagaimana menjadi hafidz Qur'an, dan lain sebagainya. Sehingga akhirnyaa...
Kami Sepakat Memasukkan Aal Belajar di Rumah Tahfidz
Usia 7 tahun adalah usia dimana anak siap mendapat pembelajaran dari luar dan siap melebarkan circle sosialisasi yang baru. Kami selalu melibatkan Aal dalam memilih rumah tahfidz yang tepat, baik itu mencari tahu dari situs, media sosial, dan saya juga banyak bertanya-tanya dengan beberapa teman yang tahu tentang rumah tahfidz terbaik di Batam.
Setelah mencari tahu melalui daring, akhirnya kami pergi ke lokasi rumah tahfidz yang tidak jauh dari rumah untuk survey secara langsung. Aal ikut aktif melihat-lihat, bahkan ia pun sampai melihat ke lantai 2 dimana ruangan kelas berada. "Bolehlah, nyaman kayaknya." Katanya.
Setelah survey ke lokasi, akhirny kami....
Memilih Smart Hafidz School, Yayasan BSC
Setelah mencari-cari tahu beberapa rumah tahfidz di Batam, akhirnya kami menemukan rumah tahfidz atau sekolah tahfidz Smart Hafidz School dari Yayasan BSC (Berkah Sukses Cendikia). Atas segala pertimbangan dan Allah pun memberikan keyakinan, akhirnya kami memilih tempat ini sebagai rumah belajar kedua untuk Aal setelah rumah kami yang menjadi tempat belajar utamanya.
Mengapa memilih Smart Hafidz School, Yayasan BSC?
Alasan pertama adalah karena tidak jauh dari rumah, lokasinya di Botania 2. Alasan kedua adalah merasa cocok dengan program pembelajaran yang full mempelajari agama dan fokus menghafal Al -Qur'an tanpa adanya pelajaran-pelajaran umum di dalamnya. Menurut saya, pelajaran umum bisa didapatkan dimana saja, bisa dari buku bahkan internet. Kalau belajar agama, tidak bisa belajar sendiri dari buku atau internet, harus bersama guru yang menguasai ilmu. Karena saya sadar ilmu agama saya juga masih standar, that's why saya butuh rumah kedua untuk anak saya belajar. Bahkan bukan hanya anak saya, saya juga ikut belajar.
Selain belajar menghafal Al Qur'an, anak-anak di Smart Hafidz School juga belajar siroh nabawiyah, fiqih ibadah, hadist akhlak dan nilai-nilai kebaikan yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, di sini anak-anak juga diperkenalkan bahasa Inggris dan bahasa Arab, calistung dan life skill seperti memasak.
Loh, ada calistung? Iya. Bagaimanapun calistung itu penting. Selama Aal belajar di sini, belajar calistung biasanya hanya di hari Jumat yang juga dibarengi dengan life skill. So, calistungnya tidak memberatkan anak sama sekali. Tetap fokus utama adalah menghafal Al-Qur'an dan ilmu agama lainnya.
Foto setelah acara berkisah "Mahkota Untuk Bunda" |
Foto saat para santri tampil menyanyikan lagu "Hafidz Qur'an" di Festival Akbar Al-Qur'an, Januari 2022. |
Foto saat para santri belajar masak telur dan sosis bersama ustadzah. |
Foto bareng para santri. |
Pencapaian Aal di Tahun Pertama
Belum genap 1 tahun Aal belajar di sana (kira-kira masih 10 bulanan), tetapi saya melihat banyak sekali manfaat dan nilai-nilai positif yang didapatkan. Khususnya untuk hafalan, Alhamdulillah dia baru saja menyelesaikan hafalan juz 30-nya pada bulan Maret lalu.
Setiap selesai menghafal 1 juz, anak-anak melakukan tasmi' atau membacakan hafalannya di depan orang-orang seperti asatidz-nya, teman-temannya, keluarganya, bahkan wali santri lainnya. Alhamdulillah, Aal sudah tasmi' pada tanggal 17 Maret 2022 lalu.
Aal saat sedang tasmi', membacakan hafalan juz 30. |
Love! |
Alhamdulillah, baik Aal maupun saya dan kami sekeluarga menikmati proses ini. Kami murojaah (mengulang-ngulang) hafalan bisa dimana saja, di jalan atau di dalam mobil, lagi makan di luar, di rumah sambil bermain atau sebelum tidur. Ini menjadi tugas saya di rumah, mendampinginya mengulang-ngulang hafalannya secara rutin. Minimal, saya memperdengarkan Aal murotal karena Aal sangat mudah menghafal dengan cara diperdengarkan terus menerus.
Satu hal yang menjadi tugas besar saya adalah menjadikan proses ini proses yang menyenangkan. Meskipun berat, setidaknya proses ini tidak membebani anak kami. Saya mau dia menghafal Al-Qur'an dengan suka cita, bahagia, tidak dengan tekanan atau paksaan.
"Umi, Aal mau jadi penghafal Qur'an biar nanti bisa kasih umi mahkota terindah di akhirat.."
"Adek juga mau!" Sahut adiknya yang tidak sabar juga ingin menyusul mamasnya. Hihi.
Semoga Aal atau anak-anak kita semua yang sedang menjalani proses menghafalkan Al-Qur'an selalu diberikan keteguhan hati untuk terus menambah hafalannya, diberikan kegigihan untuk selalu menjaga hafalannya, dan diberi kemudahan untuk senantiasa mengamalkan Al-Qur'an disepanjang hidupnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
“Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari pada manusia…” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu Ahli Qu’ran (orang yang membaca atau Menghafal Qur’an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang Istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).
Sekian dulu cerita kali ini tentang tahun pertama Aal belajar di rumah keduanya selain di rumah utamanya. Oh ya, untuk informasi lebih lanjut tentang SMART HAFIDZ SCHOOL, YAYASAN BSC, silahkan follow instagramnya @smart_hafizhschool. Di sana banyak sekali dokumentasi kegiatan para santri, dan boleh mengirimkan direct message (DM) jika ingin bertanya-tanya mengenai Smart Hafidz School.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir, semoga bermanfaat, yaa... :)