Bosan Selama #dirumah Aja? Wajar, kok. Saya Juga! - Sudah hampir setangah tahun pandemi COVID19 melanda Indonesia. Siapakah yang masih pada bertahan #dirumah aja? Cung! Saya masih bertahan juga, loh. Dan rasa bosan akut kadang melanda, wajar kan? Ini nih, yang mau saya ceritain di blog kali ini.
Rasa bosan melanda karena selama hampir 6 bulan ini di rumah aja, wajar dong ya? Bagi sebagian orang memang sudah menjalani aktifitas di luar rumah dengan peraturan New Normal. Ya, karena faktor kebutuhan juga, kita harus kerja dan kembali mengejar rejeki di luar sana, kan? Yang tadinya work from home, sekarang sudah pada mulai kerja di kantornya masing-masing seperti suami saya, yang tadinya warungnya tutup, sekarang sudah mulai pada buka. Mall dan tempat-tempat wisata pun sudah mulai buka dan orang-orang sudah mulai berpergian dan berlibur kemana-mana. Ya nggak masalah, liburan dan piknik kebutuhan juga kan, gaes? Hehehe. Yang penting tetap jaga protokol new normal yang sudah dihimbau oleh pemerintah.
Ya, itu bagi sebagian orang-orang. Namun, tak sedikit pula orang-orang yang masih memilih untuk bertahan di rumah aja. Seperti saya.
Menurut saya, saya belum perlu lah kemana-mana karena belum ada keperluan yang mendesak. Kecuali, waktu itu saya pernah ke mall sendirian untuk beli sesuatu yang memang adanya di mall. Itu juga hanya sekali dalam 6 bulan ini dan saya sangat menikmati. Hehehe. Iya, dong. Ke mall sendirian tanpa bawa anak-anak, bebas jalan ke sana kemari, berasa gadis euy! Moment ini hanya bisa terjadi karena pandemi, makanya saya cukup menikmati. Hehehe #nyengir.
Saya seorang ibu rumah tangga, nggak bekerja di luar, hanya menjalani beberapa kegiatan online dari rumah aja sejak dulu. Anak-anak juga sekolahnya di rumah (homeschooling), cuma ikut kursus bahasa Inggris via online karena pandemi, dan kursus berenang yang terpaksa dihentikan sementara lagi-lagi karena pandemi. Tentunya nggak ada alasan yang mendesak untuk saya untuk keluar rumah.
Circle hidup saya sempit banget, rumah, anak-anak, suami, tetangga pun jarang sekali. Rutinitas juga monoton, dan saya orangnya kurang nyaman menjalani hari-hari yang rutinitas yang sama setiap harinya. Akan cepat merasakan bosan. Makanya, saya nggak bisa punya jadwal rutin kayak orang-orang. Masak jam segini, beberes rumah jam segini, jadwal saya random banget. Yang penting beres, ya...hehehe.
Bayangin, dong, gimana rasanya saya menjalani hari-hari rumah aja 6 bulan ini? Ya, walaupun sebelum pandemi saya juga lebih banyak di rumah aja. Cuma, dulu masih ada lah jalan keluar rumah seperti antar anak les bahasa Inggris, antar anak berenang, pulangnya kami mampir nongkrong sekedar makan ice cream, makan-makan di luar, atau kami jalan-jalan ke mall, ke tempat wisata, dan sekarang nggak sama sekali.
Akhirnya, saya harus mencari berbagai macam cara untuk mengatasi rasa bosan yang melanda. Salah satunya, saya mulai nonton drama korea lagi. Hehehe. Selain itu, saya juga aktif berolahraga lagi di rumah, membaca buku, dan lagi nyoba-nyoba bikin jajanan untuk dijual. Sebenarnya, saya juga sedang dalam proses menulis buku solo pertama saya, tapi lagi tersendat karena....mungkin karena kurang kena udara segar. Hehehe, alasan!
Oh ya, untuk urusan belanja pun, semuanya sekarang saya kerjakan via online. Belanja bahan dapur dan bahan makanan mentah via online sama tetangga yang jualan di pasar, belanja kebutuhan rumah juga online di Indomaret Klik.
Lah, kenapa nggak belanja langsung aja sekalian nyari udara segar keluar rumah gitu?
Hmm, saya juga nggak nyaman berada di keramaian musim pandemi gini. Online sudah ngebantu banget, memudahkan, dan harganya juga nggak beda. Itulah lucunya saya, saya memilih untuk tetap bertahan dengan rasa bosan ini.
Tapi, di balik rasa bosan yang melanda saya sehari-hari, tentu saya harus lebih banyak mensyukuri. Alhamdulillah, kami masih punya rejeki untuk bisa belanja bahan makanan, masih bisa belanja untuk memenuhi kebutuhan rumah, masih bisa jajan-jajan, masih sehat wal'afiat, keluarga juga sehat semuanya. ALHAMDULILLAH.
Lalu, apa lagi artinya rasa bosan tadi? Setelah kita menyadari bahwa ternyata rasa syukur yang kita miliki harus lebih besar lagi.
Itulah kenapa saya masih bertahan di rumah. Belum tertarik untuk jalan-jalan ke mana-mana, nongkrong dimana-mana. Apalagi, saya harus bawa anak kalau kemana-mana, kan? Kecuali untuk hal-hal yang mendesak, saya bisa meninggalkan anak-anak di rumah bersama Abinya.
So, buat kalian yang juga masih pada bertahan di rumah aja. Nggak apa-apa. Rasa bosan itu wajar, tapi kita juga dianugerahi akal untuk mencari cara mengatasinya, kan? Kita bisa melakukan banyak hal yang kita sukai, seperti nonton, bikin video, masak-masak, coba-coba jualan online di rumah, bercocok tanam, dan lain-lain.
Kesehatan dan keselamatan kita yang terpenting saat ini. Kalau nggak penting dan nggak mendesak, tetaplah stay at home. Keadaan di luar belum aman, bagaikan air yang tampak tenang, tapi riuh di dalamnya siapalah yang tau?
Keep healthy teman-teman! Semoga pandemi ini segera berakhir...