• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi

Kelok Sembilan

Perjalanan Panjang Lintas Sumatera Menuju Kampung Halaman - Bulan lalu, kami sekeluarga besar melakukan perjalanan yang sangat panjang, menyenangkan dan tidak akan terlupakan bagi dan keluarga. Pertama kalinya pergi jauh keluar Batam membawa mobil pribadi (Mobilnya Papa, lebih tepatnya). Diawali dengan menyebrangi lautan antara Pulau Batam menuju Pelabuhan Mengkapan/Buton, Kabupaten Siak, Riau selama 18 jam lamanya. Dilanjutkan pula dengan perjalanan darat lintas Sumatera yang bermodal do'a dan Google Map.

Nonton Vlog Perjalanan Batam - Riau di sini:


Destinasi utama adalah kampung halaman kami di sebuah Nagari atau desa yang bernama Baruah Gunuang, Kabupaten Lima Puluh kota, Sumatera Barat. Ya, kalau dari pelabuhan Siak (Mengkapan/Buton) menuju destinasi utama itu jaraknya sekitar 367km, alias butuh 8 jam 48 menit agar sampai ke tujuan (sumber info: Google Map).

Kebayang nggak, gimana kalau kita di jalan selama itu?

Makanya, kami sudah berencana untuk melakukan perjalanan sesantai mungkin. Bisa singgah-singgah ke rumah saudara untuk bersilaturrahmi dan juga sekalian mampir-mampir ke destinasi wisata yang sejalan dan searah dengan tujuan utama kami.

Yaa, beginilah cerita perjalanan kami menyusuri lintas Sumatera dari Riau menuju Sumatera Barat

Singgahan Pertama: Sebuah Rumah di Pinggir Sungai Siak


Sesaat sebelum kapal roro bersandar di Pelabuhan Mengkapan (Buton), Riau
Hari Minggu, Tanggal 4 Agustus 2019 Pukul 8.30 WIB,

Saat itu kapal kami bersandar di Pelabuhan Mengkapan/Buton, Kabupaten Siak, Riau. Google Map aktif dan sudah menunjukkan jalan menuju ke lokasi singgahan pertama, yaitu rumah salah satu kerabat orang tua saya di pinggir Sungai Siak.

Perjalanan selama kurang lebih 1 jam 15 menit dan kami melewati jembatan yang berdiri kokoh di atas Sungai Siak. Kanan kiri jalan terdapat bangunan-bangunan yang bernuansa Melayu, kami juga melewati Istana Siak dan sempat berfoto di depannya.

Berjalan di atas Jembatan Siak.

Aku, rerumputan, sungai dan jembatan.

Di depan Istana Siak

Tiba di rumah seorang kerabat, saya takjub. Rumahnya pas sekali di pinggir sungai Siak. Kami melihat ada sebuah perahu yang parkir di pinggir sungai samping rumahnya. Ternyata kendaraan ini adalah alat transportasi yang digunakan masyarakat setempat untuk menyebrangi Sungai Siak, sebelum adanya Jembatan Siak. Namun, sekarang sudah tidak lagi, karena masyarakat sudah bisa menyebrangi sungai lewat jembatan menggunakan transportasi darat.

Singgahan Kedua: Perawang, Siak

Setelah bercengkerama dan makan pagi menjelang siang bersama di rumah kerabat, seusai sholat Dzhuhur kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Perawang, Siak. Masih di wilayah Siak, tapi butuh waktu sekitar 1 jam 15 menit juga untuk sampai ke tujuan.

Perjalanan kami benar-benar hanya mengikuti arah Google Map, syukurnya jaman sekarang sudah serba mudah, ya... Hehehe. Senangnya menikmati perjalanan, kanan kirinya hijau dan asri. Jalanan lurus, berkelok, menanjak dan menurun. Seru sekali.

Setibanya di Perawang, oh ya, ini adalah rumah sepupu saya yang sudah lamaaaa sekali tidak berjumpa. Uda Anda namanya. Senangnya, ketika kita bisa bertemu lagi dengan saudara, melepas rindu atau sekedar bernostalgia.

Lagi-lagi di sana disajikan makanan. Padahal baru se-jam yang lalu kami makan. Hehhee. Tapi nggak bisa menolak, dong, apalagi godaan menunya yang menggugah selera. Justru ini yang ditunggu-tunggu, jadi walaupun perut masih sedikit kenyang, tetap disikaaatt, cuy!

Jadi laper, tapi pengennya makan ini lagi. :(

Setelah makan, kami bersiap untuk melakukan perjalanan lagi menuju daerah Palalawan (masih di Riau juga). SMP banget ya, Siap Makan Pulang. Hehhe. Hari sudah mulai sore, kami berharap bisa sampai di tujuan sebelum matahari tenggelam. Maklum, kita di perjalanan yang bukan wilayah kita, kanan kiri hutan, penerangan kurang, nggak hafal jalan, jadi sangat menghindari perjalanan malam untuk keselamatan.

Singgahan Ketiga, Singgahan Terakhir di Provinsi Riau: Kerinci, Pelalawan

Di Pelalawan terdapat rumah dinas sepupu saya juga, yang juga sudah lama sekali tidak berjumpa. Namanya Uda Fadli. Tempat kerjanya tidak jauh dari rumah dinas yang ditempati. Jalanan menuju rumah dinas sepupu saya menanjak dan menurun tajam, kanan kirinya hutan sawit yang asri dan berbaris rapi.

Hari sudah mulai memasuki senja, cahaya matahari mulai menghilang dan kami masih di perjalanan menuju rumah dinas sepupu saya. Duh, gelap, jalanannya mendadak jadi menyeramkan. Tanjakan dan turunan terjal, ditambah lagi kami beriringan dengan truck-truck besar yang membawa kayu bemuatan penuh, bahkan meninggi melebihi batas dump trucknya. Deg-degan, dong. Hehhee.

Sekitar 1 jam 40 menit di perjalanan dari Perawang ke Kerinci, akhirnya sampai juga di komplek rumah dinas sepupu saya. Di sini jalanan sudah stabil, layaknya komplek-komplek elit, tapi tetap asri. Kami sampai di rumah ketika sudah masuk waktu Sholat Isya. Di sini kami beristirahat dan bermalam, sebelum besok paginya kami akan melanjutkan perjalanan lagi menuju kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

---

Abi, Uda Fadli, Mama, Eike, Aal, Papa dan Maryam.

Langsung akrab, Aal & Maryam dipangku Ayah Fadli.

Hari Senin, 5 Agustus 2019 pagi,

Pagi hari di Pelalawan, Riau, saat itu belum banyak asap kerhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang menyelimuti. Tapi sudah ada. Harusnya kami bisa keluar berjalan-jalan di sekitar komplek, tapi saya urungkan karena mempertimbangkan kesehatan anak-anak akibat asap. Perjalanan masih panjang, euy, kesehatan harus sangat dijaga.

Pagi itu kami sarapan di rumah, minum teh hangat, merenggangkan pinggang sejenak sebelum kita lanjutkan perjalan panjang berikutnya. Kita menyusuri jalanan lintas Sumatera, Riau menuju Sumatera Barat, tepatnya di Kota Payakumpuh. Kita akan melewati jalanan fenomenal, yaitu jalanan kelok sembilan atau yang sekarang dikenal sebagai jembatan kelok sembilan.

Sebelum jalan, foto dulu. Ehm, saya sempat jadi driver. Hihi.
Kurang lebih pukul 10.00 WIB, kami memulai perjalanan dengan Bismillah dan Google Map yang aktif pastinya. Dari Palalawan menuju Kota Payakumbuh kurang lebih berjarak 272 km dan membutuhkan waktu di perjalanan selama 6 jam 23 menit (menurut Google Map). Namun, kami tetap berjalan santai, mampir ke masjid atau mushola ketika waktu sholat tiba, mampir makan, mampir beli cemilan, dan mampir ke pom bensin untuk isi bensin sekaligus merenggangkan pinggang. Hehehe.

Jembatan Kelok Sembilan

Dari jaman kecil, jalanan dari Riau menuju Sumatera Barat selalu bikin saya deg-degan. Jalanannya kecil, hanya satu arah, berkelok-kelok, kanan kiri hutan dan jurang. Sekitar 30 km sebelum tiba di Kota Payakumbuh, kita melewati Jembatan Kelok Sembilan. Ini dia jalanan yang fenomenal.

Indahnya Kelok Sembilan (saat ini) terlihat dari udara.
Kelok Sembilan jaman dulu.
Kelok Sembilan yang sekarang, tidak seperti yang dulu Kelok Sembilan yang dulu. Yang dulu lebih terjal dan lebih ekstrim, kalau yang sekarang tidak lagi. Justru, Kelok Sembilan yang sekarang dijadikan salah satu objek wisata. Ya, di pinggir jalan banyak kedai-kedai makanan, view-nya menghadap ke arah jembatan yang menghubungkan beberapa bukit dan lembah. Banyak orang berfoto dan mengabadikan moment di sini karena memang pemandangannya yang indah.

Indahnya pemandangan di atas jembatan Kelok Sembilan.
Nonton Vlog perjalanan Riau - Sumbar, melewati Kelok Sembilan di sini:



Kota Payakumbuh

Setelah kurang lebih 6-7 jam perjalanan, akhirnya kita sampai di Kota Payakumbuh. Di kota ini, mama saya sekolah dan menghabiskan masa muda bersama kakak tertuanya. Sedikit saya masih ingat dengan suasana Kota Payakumbuh, hmm, padahal kurang lebih 10 tahun lalu terakhir kali saya mengunjungi kota ini.

Udara sejuk, pemandangan gunung dan bukit-bukit terlihat diselimuti oleh kabut-kabut. Rindu sekali dengan suasana ini, rasanya lelah di perjalanan pun terlunaskan sudah.

Pagi hari, di samping rumah, di Kota Payakumbuh.

Anak-Anak Selama di Perjalanan

Saya mau cerita sedikit tentang anak-anak selama di perjalanan. Alhamdulillah, tidak seperti yang saya khawatirkan. Anak-anak sangat menikmati perjalanan. Sepanjang jalan itu, Aal jarang tidur, paling hanya 20-30 menit saja tidurnya. Selebihnya, dia lihat kesana kemari, ngemil, baca buku, sampai menggambar di atas mobil.

Cuma, dia agak terganggu dengan jalanan yang berkelok-kelok, karena gambarnya jadi nggak karuan. Apalagi dia duduk paling belakang, hehee. Syukurnya juga, dia tidak mabok di perjalanan. Begitu pula dengan adiknya, Maryam. Kalau Maryam, justru dia jarang sekali melek selama di perjalanan. Seringnya dia tidur pulas. Hehehe.

Alhamdulillah perjalanan lancar, kita istirahat sekitar 2 hari di Payakumbuh sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung, Nagari Baruah Gunuang tercinta. Oh ya, di Payakumbuh kita juga sempat mampir ke objek wisata yang sedang jadi favorit di Payakumbuh, yaitu Lembah Harau.

Nantikan cerita saya selanjutnya tentang Lembah Harau di artikel selanjutnya, yaa...

Bersambung.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Finger painting

Membuat Finger Painting Dengan Mudah Di Rumah - Finger painting atau melukis dengan jari merupakan salah satu ide bermain yang menyenangkan bersama anak. Selama ini, pasti sudah biasa mewarnai dengan pensil warna atau kuas, sesekali bolehlah coba melukis menggunakan jari. Finger painting dapat dibuat dengan mudah di rumah bersama anak-anak.

Namun, dalam membuat finger paint ini tidak bisa sembarangan. Karena, jika salah dalam membuatnya justru membuat masalah. Seperti pewarna ditelan, atau bahkan justru lengket tidak bisa lepas. Jadi, anda harus tahu terlebih dahulu bagaimana dalam membuat finger paint. Yuk, cari tahu cara membuat finger painting dengan mudah dirumah.

Membuat finger painting Tepung Maizena

Untuk membuat finger painting bisa memanfaatkan tepung maizena agar aman digunakan. Selain aman untuk digunakan, harga dari tepung ini juga murah. Jadi, tidak menyesal jika digunakan untuk bermain bersama dengan anak. Ini dia cara pembuatannya:

Alat dan bahan

·         Tepung maizena secukupnya

·         4 sdm gula

·         Panci untuk memasak

·         Pewarna makanan lengkap

·         ½ sdt garam

·         3 cup air dingin

·         Spatula

·         Cup es krim dengan tutupnya

Cara Pembuatan

·         Pertama, campurkan tepung maizena, garam, gula dalam wajan dan masak sekitar 15 menit.

·         Pastikan anda juga mengaduk adonan dan tunggu sampai dengan lembut dan mengental.

·         Jika sudah, masukan campuran tersebut di dalam cup es krim yang telah anda siapkan

·         Kemudian, anda hanya perlu memasukan pewarna makanan saja di setiap cup

·         Jadi, bisa menyesuaikan pembuatan dari cup tersebut

·         Terakhir, cat sudah siap untuk digunakan

Membuat Finger painting Tepung Kanji

Membuat finger painting juga bisa dengan memanfaatkan tepung kanji. Tentunya, sangat mudah untuk anda buat. Terlebih, untuk bahannya juga tidak perlu banyak. Berikut ini cara pembuatannya:

Alat Dan Bahan

·         Pewarna makanan

·         Air secukupnya

·         Tepung kanji secukupnya

·         2 sdm sunlight

·         Spatula

·         Tempat cat

·         2 sdm minyak goreng

Cara Pembuatan

·         Langkah awal, anda bisa mencampurkan semua bahan terlebih dahulu dalam satu panci

·         Kemudian, masak dan aduk dengan menggunakan spatula sampai lembut dan mencampur

·         Jika sudah, maka anda bisa dituangkan pada tempat cat

·         Setelah itu, tambahkan pewarna makanan di setiap tempat cat

·         Jadi anda bisa membuat banyak warna untuk bermain

·         Terakhir, tunggu pewarna sudah bercampur dan siap untuk dimainkan

Membuat Finger painting Menggunakan Handbody

Handbody juga bisa dimanfaatkan untuk membuat finger painting. Tentunya, hal ini memang lebih baik karena aman untuk penggunaan kulit anak. Untuk hasil yang diberikan juga cukup baik dan sesuai pada kebutuhannya. Bagaimana cara untuk membuatnya? Ikuti langkah dibawah ini:

Alat Dan Bahan

·         Handbody warna putih secukupnya

·         Pewarna makanan

·         Kertas gambar licin

·         Koran

·         Piring plastik secukupnya

Cara Pembuatan

·         Pertama, tuangkan handbody pada piring plastik secukupnya

·         Kemudian, berikan pewarna makanan tidak terlalu banyak

·         Aduk sampai dengan warna merata dan mencampur sepenuhnya

·         Buat beragam warna agar bisa digunakan untuk melukis

·         Cobalah untuk melukis pada koran terlebih dahulu

·         Jika hasil warnanya masih belum cocok, maka anda bisa menambahkan pewarna

·         Terakhir, sudah siap diimplementasikan pada kertas gambar licin.

Ternyata, sangat mudah untuk membuat finger painting. Bahkan, anda bisa membuatnya secara langsung dirumah. Hanya dengan beberapa bahan murah tersebut, bisa bermain dan menyenangkan anak. Pastikan untuk menggunakan bahan yang aman untuk membuatnya. Semoga bermanfaat!


 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Memanah di Mall

Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga! - Akhir-akhir ini Batam berasap, terkena imbas dari kebakaran lahan gambut di Riau. Jadi, kami memilih untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan. Padahal kami sudah ada agenda playdate bertema memanah di suatu area terbuka. Mau nggak mau, agenda tersebut ditunda. Jangan tanyakan bagaimana reaksi anak-anak. Sedih, pastinya.

Otak saya berputar, mengingat-ingat lagi bahwa sepertinya saya pernah melihat area memanah di dalam mall. Benar saja, Alhamdulillah ada di Mall Botania 2 (MB2) yang letaknya di Batam Centre, pas di sebelah kampus Universitas Batam (Uniba), nggak jauh dari rumah kami. Betapa senangnya anak-anak, rencana memanah yang awalnya ditunda akhirnya bisa terlaksana juga. Hanya saja di tempat yang berbeda dan bersama orang-orang yang berbeda pula.

Bang Jep Archery - Mall Botania 2

Bang Jep Archery - Mall Botania 2
Namanya Bang Jep Archery, sebuah tempat main dan belajar memanah di dalam Mall Botania 2. Lokasinya di lantai 2, pojok sekali, di sebelah kanan pintu masuk dari arah parkiran mobil lantai 2. Alat-alat memanahnya cukup lengkap, tersedia untuk dewasa dan juga untuk anak-anak.

Bagi yang ingin coba main dan belajar memanah, kita bisa memilih paket-paket yang sudah mereka tawarkan berikut ini:

1. Paket Rp25.000 (12 arrows)
2. Paket Rp60.000 (30 arrows + free 6 arrows)
3. Paket Rp100.000 (50 arrows + free 10 arrows + coffee/juice 1 cup)
4. Paket Rp150.000 (100 arrows + free 20 arrows + coffee/juice 2 cup)

Ada juga paket Super Promonya, antara lain:

1. Only Rp1.000/arrow, setiap hari Senin - Jumat jam 10.00 sampai 12.00 WIB.
2. Srikandi Wanita, setiap hari Sabtu & Minggu free 2 arrows.
3. Pelajar & Mahasiswa, menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa free 2 arrows.
4. Promo Sosmed, follow instagram @bangjeparchery, post foto saat di arena Bang Jep Archery dan kita dapatkan free 4 arrows.

Bang Jep Archery juga menyediakan paket training archery atau memanah untuk kita yang ingin rutin dan serius berlatih memanah. Tentunya dengan paket harga yang ramah di kantong pula.

Crew Bang Jep Archery mengajarkan Aal memanah.
Oh, ya, jangan khawatir kalau kita belum bisa memanah, apalagi kalau ini adalah pengalaman pertama kita memanah. Di sini juga akan ada yang bisa mengajarkan kita cara memanah yang baik dan benar. Seru, kan?

Alhamdulillah, anak-anak senang sekali karena akhirnya bisa belajar memanah hari ini. "Memanah itu asyik!" begitu ungkapan Aal, anak lelaki saya. Sepertinya dia ketagihan. Hehehe. InsyaAllah, kami akan datang lagi ke sana di lain kesempatan, apalagi tempat ini tidak jauh dari rumah.

Buat yang ingin belajar memanah, bisa kunjungi Bang Jep Archery di Mall Botania 2. Nggak kalah asyik dengan memanah di luar ruangan/outdoor, kok. Malah nggak kepanasan dan bisa dilakukan kapan saja.

Gimana? Mau coba..?

Bang Jep Archery
Instagram: @bangjeparchery

Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Kapal Roro Batam ke Mengkapan (Buton) Riau

Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam - Beberapa waktu yang lalu, kami sekeluarga baru saja pulang dari perjalanan yang sangat berkesan. Diawali dengan menaiki kapal roro selama 18 jam dari Pelabuhan ASDP Telaga Punggur - Batam menuju Pelabuhan Mengkapan (Buton) - Siak, Riau. Tujuan utama kami sebenarnya adalah kampung halaman kedua orang tua saya di daerah Baruh Gunuang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Perjalanan menuju kampung halaman bisa lebih ringkas jika kita berangkat menggunakan pesawat udara ke kota Padang atau Pekanbaru. Tapi, pulang kampung kali ini berbeda, memang niat ingin mengunjungi beberapa saudara yang tinggal di daerah Riau juga, yang selama ini belum pernah dikunjungi. Makanya, pulang kampung membawa kendaraan sendiri menjadi pilihan.

Kapal Roro Dari Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam - Pelabuhan Mengkapan (Buton), Siak, Riau

Jadwal keberangkatan kapal Roro dari Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam menuju Pelabuhan Mengkapan (Buton), Siak, Riau selalu ada setiap hari kecuali hari Rabu dan Kamis. Disarankan datang ke Pelabuhan ASDP Telaga Punggur untuk booking hari semiggu sebelum keberangkatan. Cukup tinggalkan nama lengkap dan nomor polisi mobil yang akan kita bawa naik ke atas kapal.

Kenapa sebaiknya kita booking hari seminggu sebelum keberangkatan? Ya, untuk mamastikan tanggal keberangkatan kita. Sayang, kan, kalau tiba-tiba kita datang di hari H dan ternyata sudah full dan batal berangkat di hari yang sudah direncanakan? Tentunya peraturan tiap pelabuhan berbeda, ya. Cara ini tidak berlaku pada Pelabuhan Mengkapan (Buton) jika kita hendak pulang kembali ke Batam nantinya. Di sana tidak ada yang namanya booking hari, tapi datang langsung dan antri fisik.

Untuk ongkos kapal roro, itu tergantung kendaraan yang kita ikut sertakan, ya. Tarif kendaraannya dibeda-bedakan tiap golongannya. Mungkin teman-teman bisa Googling mengenai tarif kapal roro Batam - Siak untuk lebih lengkapnya. Namun, untuk mobil yang kami ikut sertakan ini (Suzuki Ertiga) termasuk ke dalam Golongan IVa yaitu tarifnya sebesar Rp1.540.000. Harga tersebut sudah termasuk kendaraan dengan supir dan  penumpangnya 4 orang dewasa, pas untuk kedua orang tua saya, saya dan suami. Tambahan, nih, karena kami bawa 2 anak juga, jadi harus nambah ongkos anak sebesar Rp61.000 saja per anak (anak di bawah 3 tahun belum dikenai tarif, Maryam aman, hihihi). Yaa...ditotal-total ongkos kami naik kapal roro ini habis Rp1.601.000 untuk mobil dan kami sekelurga besar. Lumayan banget, kan, yaa... Mengingat ongkos transportasi udara sekarang aduhai mahalnya, menggunakan kapal sekarang menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan.

Oh ya, meskipun tadi kita sudah booking hari keberangkatan, kita tetap harus datang lebih awal ke pelabuhan. Sekitar jam 10 pagi boleh, lah, dan tiket kapal dibeli di hari keberangkatan. Sebelum jam 2 siang kita sudah bisa memasuki kapal, lalu memarkirkan kendaraan kita di tempat parkir kapal yang sudah disediakan. Jadwal kapal roronya berangkat itu sekitar jam 2.30, ya cukuplah waktu kurang lebih satu jam untuk merapihkan parkiran kendaraan.

Persiapan Untuk Berlayar

Menggambar sambil menunggu kapal datang.
Ini pengalaman pertama saya menyeberang pulau naik kapal dalam waktu yang cukup lama bersama keluarga dan juga anak-anak, sekitar 18 jam. Artinya, kita menghabiskan satu semalam penuh di atas kapal. Awalnya deg-degan, khawatir anak bosan, rewel, sehingga perjalanan kami jadi kurang bisa dinikmati. Tapi syukurnya, Alhamdulillah semua kekhawatiran saya tidak terbukti. Justru mereka sangat menikmati perjalanan ini.

Sebelum berangkat, saya sudah mencari tahu seperti apa kapal roro Batam - Siak lewat video-video para travel vlogger di Youtube. Ini penting dilakukan supaya kita jangan sampai buta benar-benar buta, setidaknya kita harus cari tahu agar kita punya bayangan dan bisa mengantisipasi barang-barang atau keperluan-keperluan yang kita butuhkan selama bermalam di atas kapal.

Barang-barang dan berbagai keperluan saya siapkan, keperluan untuk istirahat, tidur malam (khususnya untuk anak-anak), bekal makanan berat yang tidak mudah basi, minuman, cemilan dan beberapa buku dan mainan anak-anak supaya mereka tidak cepat bosan. Ada, sih, yang jual makanan di kapal. Tapi kalau bisa dibawa sendiri sesuai selera, kenapa enggak?

Saya sudah mempersiapkan diri untuk tidur di sudut ruangan kapal. Ruangan untuk penumpang ada 2, ruangan terbuka dan yang tertutup. Ada AC di ruangan tertutup, tapi cenderung pengap dan berasap karena masih banyak orang yang tetap merokok di dalam ruangan ini. Padahal seharusnya, merokok itu dilakukan di ruangan terbuka. Pliss, deh, kzl sama orang-orang yang begini.

Nah, sebagai tambahan, beberapa hal di bawah ini yang saya lakukan agar bisa tetap menyenangkan di atas kapal selama 18 jam bersama anak-anak:

Persiapkan Kebutuhan di Atas Kapal

1. Siapkan karpet berukuran sedang yang nyaman.  Karpet ini salah satu kebutuhan yang penting sebagai alas duduk atau alas tidur kita selama di kapal.

2. Kalau bisa, bawa bekal makanan berat yang tidak mudah basi. 18 jam di perjalanan setidaknya kita butuh makan berat 2 kali (ini mah eike..). Hmm, ada juga yang butuhnya sekali saja, sesuai kebutuhan pemirsa. Siapkan juga sarapan cepat saji untuk keesokan paginya. Misalnya, Pop Mie, kalau anak-anak bisa Koko Crunch yang sudah di mangkok dan ada susunya sekaligus itu. Luamayan buat ganjel perut sebelum kapal bersandar.

3. Siapkan keperluan anak-anak yang cukup, misalnya diapers, susu, cemilan, tisu basah dan lain sebagainya.

4. Membawa keperluan tidur seperti bantal dan selimut boleh juga, apalagi untuk anak-anak dan orang tua. Sebisa mungkin, pastikan tidur mereka tetap nyaman dan nyenyak.

5. Siapkan pakaian ganti anak-anak kalau memungkinkan untuk mandi, atau hanya sekedar mengelap mereka dengan tisu basah. Kalau pakaian ganti kita, ya boleh bawa ke kapal, boleh juga enggak. Saya sih enggak, hehe, hampir 20an jam nggak mandi, dong.. Hahhaa.

6. Bawa buku atau mainan supaya anak-anak tidak merasa bosan. Siapkan atau download video-video menarik yang biasa jadi tontonan anak-anak, supaya mereka bisa mengisi waktu selama di atas kapal sambil menonton. Di kapal sinyal hilang-hilang, lho. Jadi pastikan video bisa ditonton meskipun dalam keadaan offline. Tetap perhatikan jadwal menonton anak-anak, jangan sampai bablas, anak jadi ketagihan dan ia melupakan buku dan mainannya, ya.

Kurang lebih itu saja keperluan kita selama 18 jam di kapal. Keperluan lainnya silahkan menyesuaikan sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Nah, sekedar tambahan tips dari saya, ada beberapa hal yang harus dilakukan kalau kita mau berlayar dalam jangka waktu yang lama bersama anak-anak.

Lakukan beberapa tips di bawah ini sebelum mengajak anak-anak naik kapal dalam jangka waktu yang cukup lama!

1. Sounding sejak jauh-jauh hari. Ceritakan pada anak-anak tentang kapal besar yang menyenangkan. Ajak mereka nonton video tentang kapal tersebut, beri pemahaman kepada mereka kalau naik kapal itu asyik, menyenangkan, kita bisa lihat laut, melihat matahari tenggelam, matahari terbit, pulau-pulau, dan lain sebagainya.

2. Ajak anak-anak mempersiapkan keperluannya sendiri. Misalnya, ke supermarket untuk membeli bekal selama di kapal, menyiapkan baju, tisu basah, mainan dan lain sebagainya yang akan di bawa ke dalam kapal.

Begitulah kira-kira persiapan kita membawa anak-anak berayar dalam jangka waktu yang lama. Setidaknya kita menanamkam mindset kalau naik kapal itu seru, asyik, menyenangkan. Sehingga anak-anak tidak merasa bosan atau rewel di perjalanan, justru sangat menikmati perjalanan.

Berlayar Selama 18 Jam dari Batam Menuju Mengkapan (Buton), Riau


Ini yang saya suka kalau naik kapal, menikmati waktu dengan melihat pemandangan laut yang sangat luas. Seakan tidak ingin kehilangan moment, kami selalu mengejar waktu  sore hari dan pagi hari untuk melihat sunset dan sunrise.

Perjalanan kapal dari Batam menuju Riau ini melewati Selat Singapura, kita benar-benar berada di antara Batam dan Singapura. Terlihat lebih jelas gedung-gedung di Singapura, yang tampak samar kalau dilihat dari Batam.

Melewati Selat Singapura, kapal kita berada jauh dari daratan. Daratan nyaris tak terlihat, kadang terlihat juga tapi jauh dan tampak hutan saja. Sinyal menghilang, hari sudah mulai gelap. Kami menghabiskan waktu di dalam kapal untuk makan, anak-anak sibuk dengan mainannya, nonton video, dan akhirnya tidur malam.

Oh ya, di kapal roro juga ada mushola. Jadi kita bisa tetap melakukan kewajiban sholat 5 waktu di mushola kapal roro. Musholanya agak sempit, kalau kita datang di pas waktu sholat, ya kita harus menunggu untuk bergantian dengan orang-orang yang lainnya.

Sesampainya waktu subuh tiba, kami bangun dan mempersiapkan barang yang akan dibawa. Sebagian barang yang berat, satu per satu dibawa kembali ke dalam mobil yang diparkir. Parkirannya sempit, kendaraan tersusun rapi dan rapat sekali. Tapi cukuplah dilewati satu orang dan kebetulan posisi mobil kami parkir di paling ujung, masih bisa membuka pintu samping dan memasukkan barang kedalamnya. Lumayan, kan, nanti pas turun kapal sudah nggak bawa barang banyak lagi.

Kami menikmati waktu pagi sambil menyeduh Pop Mie Panas dan anak-anak makan Koko Crunch, roti, dan minum susu. Di atas kapal ada yang jual minuman hangat juga, seperti teh dan kopi. Udara sejuk meskipun agak berkabut. Ya, pagi itu kami sudah memasuki Riau, tepatnya muara Sungai Siak.

Menikmati pemandangan di atas kapal.

Kabut asap nampak dari atas kapal.
Riau sedang berasap (lagi) saat itu, syukurnya masih dalam kategori ringan. Tapi tetap saja, pemandangan jadi kurang jelas dan kurang indah. Tak lama kemudian, sampailah di Pelabuhan Mengkapan (Buton). Kapal bersandar, dan kami siap untuk turun dan naik kembali ke atas mobil lalu melanjutkan perjalanan darat.

Sidak ke ruangan nahkoda sebelum turun kapal. Hehhee.
18 jam berlalu. Alhamdulillah semua aman, selamat, dan menyenangkan. Khususnya anak-anak, ya. Mereka sangat menikmati waktu-waktu selama di kapal dengan riang.

Dari atas kapal kami melihat satu per satu kendaraan mulai keluar dari kapal, sebagian lagi masih pada pemanaskan mesin mobilnya. Kami turun ke arah parkiran mobil untuk mencari mobil kami, ketemu, dan kami buru-buru naik dan masuk ke dalamnya sambil menggendong anak-anak. Di parkiran penuh asap kendaraan, pengap dan sesak banget. Alhamdulillah aman setelah kami sudah masuk ke dalam mobil.

Pelan-pelan mobil mulai berjalan keluar kapal, Alhamdulillah kami sampai di Riau dengan selamat dan semangat mengeksplor Riau!

Begitulah cerita pengalaman saya dan keluarga di perjalanan, berlayar selama 18 jam dari Batam menuju Mengkapan (Buton), Riau. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membaca, khususnya yang berencana berlayar dari Batam menuju Riau juga, ya... Hehehe.

Enjoy your trip and write!

Tonton juga video perjalanan kami dari Batam menuju Mengkapan (Buton), Riau di sini:


Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Teh Susu

Inilah Manfaat Minum Teh Susu bagi Tubuh - Setiap orang sudah tentu sangat mengenal minuman teh. Teh adalah salah satu minuman herbal yang sudah popular sejak ribuan tahun lalu. Teh nyatanya juga merupakan minuman antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Ada banyak cara bagi penggemarnya dalam menyajikan dan meminum teh. Ada yang menyajikannya dengan hanya menyeduh teh, yang disebut juga teh pahit. Ada yang mencampurkannya dengan gula, namanya teh manis, ada pula yang disajikan dalam bentuk teh goyang, biasanya ada di rumah makan. Istimewanya ada yang menyajikan teh dengan dicampur susu, ini dikenal dengan sebutan teh susu.

Sudah banyak peneliti yang membuktikan khasiat dari teh. Sehingga, akhirnya minuman kaya manfaat yang pertama kali dikembangkan oleh masyarakat tionghoa ini menjadi sangat disukai sampai saat ini. Bahkan, teh dikonsumsi sebagai minuman kesehatan yang rata-rata diminum setiap hari.

Dari banyaknya peneliti yang telah membuktikan bahwa teh memiliki khasiat yang baik bagi tubuh, namun ada beberapa peneliti juga yang menyatakan bahwa teh yang dicampurkan  bahan lain tidak baik untuk kesehatan tubuh. Lalu bagaimana dengan teh susu? Sejatinya, perlu anda ketahui beberapa manfaat yang dapat anda peroleh ketika mengonsumsi teh dicampur susu.

  • Dapat Mengurangi Stres
Teh yang dicampurkan dengan susu tidak hanya nikmat saat diminum. Minuman tersebut juga memberikan manfaat luar biasa yang pastinya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Manfaatnya yang pertama yaitu dapat mengurangi stres. Gangguan ini dapat diderita oleh siapa saja. Namun, hal ini dapat diatasi dengan meminum teh, boleh juga dicampur susu. Hal ini dikarenakan teh dapat melepaskan endorfin serta dapat menormalkan kembali kadar hormon stres.

  • Dapat Mengobati Penyakit Kronis
Sebagaimana di sebutkan di atas, teh merupakan minuman yang kaya akan antioksidan. Antioksidan ini pun mempunyai peran untuk membantu pencegahan penyakit kronis dan efek negatif pencegah stres. Hanya saja, ada beberapa antioksidan yang jumlahnya dapat menurun jika teh dicampurkan dengan susu. Akan tetapi, ia tidak hilang. Antioksidan pada teh susu tersebut tetap dapat diserap oleh tubuh, namun dalam jumlah yang kurang maksimal.

  • Dapat Menurunkan Berat Badan
Manfaat yang ketiga sangat cocok bagi anda yang sedang menjalani program diet atau berusaha menurunkan berat badan. Teh bisa meningkatkan sistem metabolisme di dalam tubuh. Dengan demikian, ia dapat membantu mengurangi jumlah kalori yang tentunya berpengaruh terhadap berat tubuh. Jadi, berat badan pun  akan menurun secara perlahan. 

Jika ingin mengonsumsinya bersama susu, gunakanlah jenis susu yang rendah lemak. Misalnya dengan menambahkan susu kedelai ataupun susu almond ke dalam teh yang akan anda minum. Jika sudah mencampurkan teh dengan susu rendah lemak, anda jadi tidak perlu khawatir dan menahan hasrat meminum teh susu karena takut gemuk.

  • Dapat Menguatkan Tulang
Susu dikenal sebagai minuman yang sangat membantu untuk menjaga kesehatan tulang. Manfaat itu dikarenakan susu memang mengandung kalsium. Nah, dengan menambahkan susu ke dalam teh, artinya juga telah menambah mineral yang dapat sekaligus menguatkan tulang anda.

Kesimpulannya, mengonsumsi teh yang dicampurkan dengan susu sangat bermanfaat  bagi tubuh. Jika anda sedang menjalani program diet pun tidak perlu khawatir untuk meminum teh susu, karena ada solusi dengan mecampurkan teh dengan susu rendah lemak.

Nah, sembari berusaha menurunkan berat badan, kesehatan  tulang anda juga tetap terjaga. Bahkan, anda dapat sekaligus melakukan pencegahan penyakit kronis dan menghilangkan stres. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menikmati teh susu kesukaan teman-teman, ya!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Robot Politeknik Negeri Batam

Serunya Mengeksplorasi Robot-Robot Berprestasi Milik Politeknik Negeri Batam -Jumat, 30 Agustus 2019, Yayasan Gelora Madani Batam (GEMA Batam) mengadakan kegiatan Robotic Explorer bekerja sama dengan Program Studi Robotika Politeknik Negeri Batam. Wacana kegiatan ini membutuhkan persiapan yang tidak lama karena Alhamdulillah pihak Politeknik Negeri Batam juga sangat welcome menyambut rencana kegiatan yang edukatif ini.


Robotic Explorer ini awalnya hanya membuka slot untuk 20 anak saja, menargetkan anak-anak berusia sekitar 4 sampai dengan 13 tahun. Tapi melihat antusias para orang tua dan anak-anaknya yang luar biasa, akhirnya GEMA Batam menambah slot peserta yang cukup banyak, tentunya atas izin dari pihak Politeknik Negeri Batam juga. Dari yang awalnya rencana peserta 20 anak menjadi 36 anak plus pendampingnya (orang tua peserta) sekitar 26 orang. Luaar Biasa!

"Sehubungan dengan masuknya era industri 4.0 dan society 5.0, anak-anak perlu dibekali pengetahuan tentang robotika sejak dini. Apalagi, robot-robot Politeknik Negeri Batam memang sudah mempunyai segudang prestasi, baik di ranah nasional maupun internasional", ujar Fendi Hidayat selaku ketua dari GEMA Batam menjelaskan tentang latar belakang kegiatan ini diselenggarakan.

Lokasi kegiatan ini bertempat di lantai 2 gedung utama Politeknik Negeri Batam, di ruangan tim robot Politeknik Negeri Batam. Kegiatan ini dimulai pada pukul 15.00 wib dan dibuka oleh Mbak Rezka selaku staf Politeknik Negeri Batam, sambutan dari Bapak Fendi Hidayat selaku ketua Yayasan Gelora Madani Batam dan Bapak Henda sebagai Kepala Program Studi Robotika sekaligus perwakilan dari Politeknik Negeri Batam.

Ketua Yayasan Gelora Madani Batam, Bapak Fendi Hidayat.

Kepala Program Studi Robotika sekaligus menjadi perwakilan dari Politeknik Negeri Batam, Bapak Henda.

Begitu memasuki area robotika, kami takjub. Ruangan ini cukup luas karena memang dulunya ruangan ini adalah auditorium kampus. Sayangnya, ruangan ini masih sedikit berantakan karena memang masih dalam proses renovasi. Tapi peserta tidak menghiraukan hal itu, robot-robot yang ditampilkan justru lebih menyita perhatian mereka.

Peserta dan pendampingnya menyaksikan aksi robot pemadam api.

Robot-robot Politeknik Negeri Batam yang ditampilkan pada kegiatan Robotic Explorer ini antara lain robot pemain bola, robot pemadam api, robot penari jaipong, robot drone (terbang), robot pembawa barang (kuda) dan lain sebagainya. Kebayang, dong, gimana ekspresi peserta yang notabenenya adalah anak-anak? Jangankan anak-anak, emak-emaknya juga takjub!

Detik-detik robot pemain bola ini berhasil mencetak gol.

Memperhatikan seorang mahasiswa yang menjelaskan tentang robotnya.

Peserta yang penasaran dengan robot.

Dua robot penari.

Lucunya robot pemain bola yang berlari merebut bola, terjatuh lalu bangkit lagi, sampai akhirnya mereka berhasil mencetak gol dan penonton bersorak seru.Robot pemadam api juga tak kalah menggemaskan, bentuknya yang seperti laba-laba besar ini berkeliling mencari titik api yang tak juga ia temukan. Hehhe. Iya, apinya nggak ada mungkin khawatir dengan resikonya jika menyalakan api di depan anak-anak yang cukup ramai. Dan yang cantik, ada 2 robot penari yang lentur melambai mengikuti alunan musik jaipongan. Benar-benar sekeren itu robot Politeknik Negeri Batam!

Sekedar informasi, saya juga alumni Politeknik Negeri Batam tahun 2009. Robotika Polibatam dulu masih dipegang oleh Program Studi Elektronika dan sudah mempunyai robot-robot berprestasi di ajang Nasional maupun Internasional, salah satunya robot pemain bola ini. Finally, setelah sekian lama, baru kali ini saya melihat lagi perkembangan robotika di kampus tercinta ini. Ternyata...waw, masyaAllah, hebat! Dan kami bangga! #proudtobepolibatamalumny

Foto bersama anak dan para robot pemain bola.
Foto bersama peserta dan beberapa robot.

Peserta berkeliling menyaksikan aksi dari masing-masing robot. Peserta juga bisa bertanya perihal robot tersebut kepada beberapa mahasiswa jurusan robotika yang standby di sana.  Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk mencoba simulasi pemograman robot yang disediakan khusus oleh pihak tim robotika Politeknik Negeri Batam.

Simulasi pemograman robot.

Kurang lebih satu jam waktu kami mengeksporasi ruangan robotika, kemudian kami lanjut ke Bangunan Laboratorium Hanggar Perawatan Pesawat Udara Politeknik Negeri Batam. Bangunan ini baru diresmikan pada bulan Juli 2019 lalu oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.  Ini merupakan fasilitas hanggar politeknik pertama di Indonesia, dan Batam patut bangga memiliki Politeknik Negeri Batam dengan fasilitas yang unggul.

Bangunan Hanggar Perawatan Pesawat Udara Politeknik Negeri Batam.
Berfoto di atas pesawat.

Capt. Muhammad Al Fatih. Hehe.

Di depan megahnya bangunan hanggar ini, terdapat 2 unit pesawat udara yang merupakan alat praktek mahasiswa jurusan Perawatan Pesawat Udara. Anak-anak berlarian dan bergantian untuk bisa berfoto bahkan masuk ke dalam pesawat. Sayangnya, Hanggar Perawatan Pesawat Udara ini masih dalam proses renovasi, sehingga peserta belum diizinkan masuk ke dalam hanggar. Semoga nanti akan ada kesempatan lagi untuk mengeksplorasi hanggar Politeknik Negeri Batam bersama GEMA Batam tentunya..

Hari sudah menunjukkan pukul 5, itu artinya kegiatan telah usai. Ditutup dengan penyerahan cindera mata dari masing-masing perwakilan GEMA Batam dan Politeknik Negeri Batam. Tidak ketinggalan juga foto bersama peserta Robotic Explorer sebagai kenang-kenangan yang sangat berkesan ini.

Foto bersama sebagian peserta, pendamping, perwakilan Politeknik Negeri Batam dan GEMA Batam.

Semoga kedepannya akan ada lagi kegiatan yang edukatif, inspiratif dan bermanfaat bagi generasi-generasi bangsa dari GEMA Batam. Teruslah maju untuk menebar manfaat. Dimulai dari satu kelompok kecil yang positif, terus maju dan berkembang membawa kebaikan pada peradaban. Semoga Allah memberi kemudahan dan kekuatan kepada kita yang ingin terus berjuang menjadi manusia yang bisa memberi manfaat kepada sesama. Aamiin.

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ▼  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates