• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Sahabat Sehidup Sesurga - Bisa saja kita mempunyai banyak teman, tapi belum tentu kita mempunyai sahabat. Sahabat, makhluk ini agak-agak langka ya menurut saya. Apalagi di jaman sekarang ini sulit sekali mencari orang yang memang tulus peduli terhadap kita.

Bisa memiliki sahabat merupakan salah satu rejeki terindah bagi saya. 10 tahun sudah kami merasa sangat dekat, dari jaman dulu ketika masih mencari-cari jati diri sampai detik ini yang Alhamdulillah sudah jadi bini orang dan emak-emak semuanya.

Mereka adalah Nadra Anasis dan Tia Maria. Nama-nama ini melekat di dalam hati saya setelah nama-nama keluarga saya. Mereka adalah teman hidup saya dalam mencari jati diri, Alhamdulillah saya menemukan jalan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kami tumbuh bersama, belajar bersama, saling mengingatkan, saling membantu, saling peduli, dan saling menyayangi satu sama lainnya dari dulu hingga saat ini.

Baca juga tulisan saya sebelumnya tentang mereka: Sahabat

Sahabat Menuntun Ke Arah Yang Baik


Nadra, Tia dan Saya (kiri ke kanan).
Sahabat yang baik itu adalah yang senantiasa menuntun kita ke arah yang baik, yang selalu mendekatkan diri kita kepada Allah. Di tahun 2009, selain tahun saya berubah status dari siswa menjadi mahasiswa, di tahun ini pula saya merubah diri dan hidup saya dengan hijab. Hari demi hari terasa baru bagi saya, orang-orang memandang saya dengan kesan yang baru pula. MasyaAllah.

Di saat itu saya jalan berdampingan bersama dengan mereka, pelan-pelan banyak perubahan lain yang terjadi pada diri saya. Yang tadinya berjilbab pendek menjadi lebih panjang, yang tadinya bercelana jeans ketat menjadi rok dan gamis, dan banyak lagi. Tapi semua itu tidak drastis, semua ada proses yang saya lalui bersama mereka juga. Mereka bukan wanita sholihah yang sudah sempurna, tapi kami saling menuntun, mencari jalan yang lebih baik bersama-sama dengan cara yang suka cita.

Perbedaan Watak Dan Karakter

Kami bertiga mempunyai watak dan karakter yang berbeda-beda. Sangat berbeda malah.. Ketidakcocokan pemikiran sering terjadi, kesalahpahaman juga kerap terjadi antara kami bertiga. Tapi itulah yang membuat kami belajar untuk bisa saling memahami dan menerima, bahwa sahabat itu tidak melulu harus selalu sama dalam hal apapun. Perbedaan bukan berarti membuat kami tidak kompak, justru perbedaan membuat cerita persahabatan ini menjadi lebih seru dan lucu untuk dikenang.

Di antara kami tuh ada yang orangnya peka banget, cuek, pendiam dan pemalu (2 yang terakhir ini saya banget ya, camkan itu!). Karena itulah kadang kami sudah seperti orang pacaran. Nggak ngabarin, sensi. Nggak balas chat, sensi. Lihat dia lebih dekat dengan yang lain juga sensi. Hahaha. Tapi dengan berjalannya waktu, kami belajar untuk mengerti, bahwa seseorang itu tidak bisa menjadi seperti yang kita inginkan. Semua orang itu unik. Jadi, jika kita menyayanginya, yaa kita harus terima keunikannya.

Meskipun ada duka-duka yang kita lalui, tapi tetap saja kita tidak menjauh dan pergi. Kenapa? Karena suka-suka yang kita lalui itu lebih banyak dan lebih melekat. Itulah yang membuat kami menjadi semakin dekat dan selalu merasa dekat bahkan sampai saat ini.

Mengukir Kenangan

Saat menulis cerita ini, pikiran saya jauh melayang kembali ke masa-masa lalu. Banyak juga kenangan yang pernah kami buat bersama-sama sampai saya bingung untuk menuliskannya di sini. Salah satu kenangan-kenangan kami adalah surprise di hari ulang tahun. Entah bagaimana mulanya, saya lupa, hingga pada akhirnya kami selalu merencanakan surprise saat salah satu di antara kami ulang tahun bersama satu orang sahabat laki-laki kami yang bernama Denni.

Berbagai macam cara kami pikirkan matang-matang agar berhasil memberi kejutan untuk yang berulang tahun. Bekerjasama dan sekongkol dengan keluarga, kadang juga rencana gagal dan harus susun rencana baru pun pernah terjadi. Bagi saya ini kenangan banget ya. Secara, merekalah orang-orang pertama yang bikin kejutan dan menspesialkan hari ulang tahun saya (kesian yak, wkwk). Di usia segitu mah begitu yaa, hehehe. Beda dengan sekarang yang menganggap ulang tahun menjadi hal yang biasa saja. Wong jadi makin tua kok, malah lebih sering di depan kaca untuk cek garis-garis halus di wajah. Hahaha.

Berani Jujur-Jujuran

Salah satu moment yang nggak bisa terlupa itu ketika kami berani untuk jujur-jujuran. Jujur, apa yang membuat mereka tidak suka dari saya, sikap saya yang pernah membuat mereka sedih dan kecewa, sikap saya yang tidak pantas menurut mereka, dan lain sebagainya. Begitu pula saya jujur berbicara tentang mereka. Kami saling menerima apapun yang dikatakan secara jujur. Jleb juga, nangis juga, tapi ini dilakukan supaya kita bisa saling intropeksi dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ini sweet banget tau nggak, sih. Kayaknya pasangan suami istri juga perlu melakukan ini. Setelah uneg-uneg keluar secara leluasa, itu rasanya lega bangeeet. Kita jadi saling tahu masing-masingnya, kita jadi bisa saling menjaga dari apa yang tidak disukai oleh orang yang kita sayangi, dan pastinya kita menjadi semakin satu hati.

Jalan Hidup Masing-Masing

Nadra, Tia dan Saya ketika sudah jadi emak-emak. :D

3 tahun kami bersama-sama di bangku kuliah, tibalah saatnya kami lulus dan akhirnya terpisah oleh jarak. Kami bekerja di tempat yang berbeda, hingga akhirnya saya dan Nadra dipertemukan kembali di satu tempat kerja yang sama. Wah, kami bahagia sekali. Tapi berbeda dengan Tia, dia bekerja di tempat yang sangat jauh (masih di Batam juga, sih) sehingga intensitas bertemu menjadi semakin langka.

Entah apa yang dia rasakan melihat saya dan Nadra yang selalu bersama (cemburu nggak ya dia..hehehe). Pergi dan pulang kerja bersama-sama, makan bersama, kadang jalan-jalan dan nonton bioskop bersama. Sedangkan dia, sangat jarang kami bersama lagi. Tapi komunikasi tetap berjalan baik, hati pun tetap terkoneksi dengan baik. Tsah!

Setahun berlalu, akhirnya saya pun pindah ke tempat kerja yang baru (masih di Batam juga). Kami mengejar dan memperjuangkan karier kami masing-masing, Tia juga melanjutkan pendidikannya ke jengjang yang lebih tinggi. Kami bertiga terpisah dengan jarak yang cukup jauh, ditambah lagi dengan kesibukan yang semakin padat tak menentu. Bertemu, bercanda, tertawa, semua menjadi sesuatu yang sangat kami rindukan.

Kelangkaan bertemu semakin menjadi ketika satu-satu di antara kami menikah. Kami hanya disatukan oleh sebuah "grup absurb" di Whatsapp yang selalu membuat kami merasa tetap dekat. Di sanalah rumah tempat kami bercerita, bercanda, berbagi, dan menuangkan segala rasa ketika lelah melanda.

Sekarang kami sudah menjadi ibu rumah tangga, sibuk dengan keluarga dan urusan masing-masing. Meskipun begitu, kami masih tetap terus saling menuntun agar kami sama-sama menjadi istri dan ibu yang terbaik untuk keluarga. Terkadang kami sempatkan untuk bertemu sekaligus mengajak anak-anak kami bermain bersama-sama. Alhamdulillah kami punya suami yang mengerti bagimana kami bersahabat, jadi tidak mempersulit keinginan kami untuk sesekali bertemu.


Penerus kami, setahun yang lalu (2018)

Penerus kami (2019)

Sahabat Sehidup Sesurga

Anak-anak semakin besar. Kurang 1 anak saya yang lagi tidur. :)
Kalau ditanya apa arti mereka bagi saya, jawabannya adalah mereka itu sahabat sehidup sesurga bagi saya. Saya menjadi saya saat ini, karena kebaikan Allah yang menakdirkan masa muda saya berjalan bersama-sama mereka. Syukur Alhamdulillah..

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis, “Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang diriku, ‘Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukkanlah dia bersama kami di surga-Mu’.”

Dan kami pun pernah berkata, "Kalau kalian nanti masuk Surga dan tidak menemukan aku, tolong cari aku dan bantu aku ke Surga bersama kalian, yaaa..." MasyaAllah. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda:

“Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Mereka bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah: ‘Yaa Rabb… kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami?’ Maka Allah SWT berfirman, ‘Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah’.” [HR. Ibnul Mubarak dalam kitab az-Zuhd]

Semoga Allah selalu menjaga persahabatan ini dunia akhirat. Terima kasih sudah menjadi sahabat-sahabat saya, dan tetaplah menjadi sahabat-sahabat saya, Nadra dan Tia. :)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Tips menyapih anak

Ketika Anak Belum Siap Untuk Disapih - Sudah menjadi hak setiap anak untuk mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) selama minimal 6 bulan kelahirannya hingga ia berusia 2 tahun. Perjalanan menyusui tidaklah mudah, pastilah tiap ibu mempunyai cerita perjuangannya masing-masing demi buah hati tercinta. Katika usia anak ganap menginjak 2 tahun, kita dihadapkan lagi dengan perjuangan yang lain pula, yaitu MENYAPIH.

Baca juga: Apa itu Menyapih Dengan Cinta?

Menyapih ini susah-susah gampang bagi sebagian orang. Pengalaman dari 2 orang anak saya, masing-masing punya drama yang berbeda-beda. Bisa dibilang, anak pertama saya (Aal) lebih mudah dan dia lebih cepat siap untuk segera disapih. Di usianya yang kedua tahun, frekuensi menyusu sudah mulai berkurang dan bisa dinilai jarang. Berbeda dengan anak kedua saya (Maryam), bahkan frekuensi menyusuinya masih sangat sering untuk anak usia 2 tahunan.

Oke, saya ceritakan bagaimana frekuensi menyusui Maryam dulu, ya.. Siapa tahu kita punya cerita yang sama. Hehehe. Jadi, dalam sehari dia masih menyusu sekitar 8-10 kali. Paling cepat nempel sekitar 5 menit dan paling lama bisa sampai 60-90 menit. Luwarrr biasaahh, kan?! Hehehe.

Untuk malam hari saja, dia bisa 3-4 kali minta nyusu. Sebelum tidur dan ketika bangun tidur dia juga dia menyusu, ditengah-tengah waktu bermainnya juga kadang minta nyusu walaupun sebentar. Padahal usianya sudah 25 bulan, lho, alias 2 tahun 1 bulan. Adakah yang mempunyai pengalaman yang sama seperti saya? (masih nyari kawan, hehehe)

Belum Terlihat Tanda-Tanda Anak Siap Disapih

Ini yang saya tangkap dari Maryam. Dia belum siap disapih. Padahal saya sudah menjalankan sounding menyapih sejak usianya 15 bulanan. Mengalihkan aktivitas menyusui dengan yang lainnya juga sudah saya lakukan, tapi tetap saja dia masih minta menyusu sesering itu. Inilah yang saya katakan di awal, bahwa dia sangat berbeda dengan Mamasnya. Ya itulah, anak-anak yang se-rahim saja bisa berbeda, dan tentu saya tidak boleh menuntutnya untuk menjadi sama dengan mamasnya.

Tetap Menjalankan Metode Menyapih Dengan Cinta (Waening With Love/WWL)

Banyak orang yang menyarankan saya melakukan cara lain agar Maryam segera berhasil disapih. Cara yang memang biasa dilakukan dari jaman dulu salah satunya adalah memberi pahit-pahitan di puting payudara ibu agar anak menjadi tidak suka dan tidak mau menyusu lagi (ekspektasi, banyak juga anak yang malah berontak dan cara ini tidak berhasil juga). Tapi, untuk melakukan itu, hati saya menolak. Kenapa? Karena menurut saya, menyusui adalah moment indah yang sudah kita perjuangkan bersama sejak hari pertama kelahirannya. Jadi, untuk melepaskannya pun saya ingin semua dengan cara yang indah pula. Ya, tidak ada paksaan, tidak ada pahit-pahitan yang membuatnya "patah hati", dan tentunya tidak ada trauma yang membekas di dalam kenangannya karena disapih.

Untuk itu, saya memilih untuk terus melanjutkan proses menyapih dengan cinta ini. Saya terus melakukan sounding, saya terus mengalihkan kegiatan menyusu dengan kegiatan lainnya, saya akan menunggu dia siap dan benar-benar ikhlas untuk berhenti. Karena sebenarnya di usia ini, menyusui itu bukan lagi untuk pemuas lapar dan dahaga bagi mereka, melainkan untuk mencari kenyamanan saja. Beruntunglah jika kita bisa menikmati masa-masa ini karena kelak masa-masa ini akan kita rindukan dan ingin rasanya kita mengulanginya kembali.

Okey, buat yang sedang berusaha menyapih, tetap semangat menyapih dengan cinta, yaa!! Kalimat ini sekaligus menyemangati diri saya sendiri saat ini. :D

Share
Tweet
Pin
Share
6 comments

Berkunjung ke Klinik Dokter Gigi Lanera Dental Care Batam Bersama Komunitas Gemilang - Hari Kamis lalu (14/02/2019), Komunitas Homeschooler Batam yang bernama GEMILANG berkunjung ke klinik dokter gigi Lanera Dental Care Batam yang lokasinya di komplek ruko KBC, Batam Centre. Kunjungan ini bertujuan untuk mengedukasi anak-ank tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, serta memperkenalkan profesi dokter gigi kepada anak-anak.

Baca juga: Komunitas Homeschooler Batam dan Pentingnya Berkomunitas

Bagi sebagian anak, dokter gigi adalah sesuatu yang menakutkan. Entah mengapa. Awalnya ini terjadi juga pada anak saya, Aal. Sudah sejak lama saya mengajaknya ke dokter gigi untuk sekedar memeriksakannya saja, tapi dia selalu menolak. Syukurnya, tidak untuk kunjungan kali ini. Justru dia sangat bersemangat dan penasaran dengan dokter gigi. Dan disaat sesi pemeriksaan gigi, dia anak yang paling menyerahkan diri, "Aal kapan? Ayo, aku sudah tidak sabar lagi.." lengkap dengan wajah memelasnya. Hehehe.

Penjelasan Sederhana Tentang Gigi Kepada Anak-Anak

Antusias anak-anak mendengarkan Dokter Rizki yang interaktif.
Kurang lebih sekitar 33 anak sudah meramaikan klinik Lanera Dental Care sejak pukul 09.30 pagi. Sejak awal, anak-anak sudah terlihat betah berada di klinik ini. Meskipun tidak terlalu luas, tapi tempatnya nyaman. Tersedia ruangan untuk bermain anak-anak lengkap dengan beberapa mainannya.

Kegiatan dimulai pukul 10.00 pagi, anak-anak berkumpul duduk dengan rapi di area lobby klinik. Dokter gigi datang dan mulai menyapa anak-anak dengan sangat ramah, beliau bernama Tengku Rizki Lanera, drg., M.M.R.S atau kami memanggilnya Dokter Rizki.

Dokter Rizki saat menjelaskan tentang gigi berlubang akibat malas menyikat gigi.

Dokter Rizki mulai menjelaskan beberapa bagian gigi, jumlah gigi yang dimiliki anak-anak, fungsi gigi, masalah-masalah yang terjadi jika kita malas menyikat gigi, makanan penyebab gigi rusak, dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar. Materi disampaikan dengan cara yang sangat interaktif, sehingga anak-anak tidak bosan dan tetap semangat mendengarkan penjelasan Dokter Rizki sampai akhir.

Pemeriksaan Gigi Anak

Dokter Rizki saat memeriksa gigi anak.
Setelah anak-anak mendapatkan ilmu dan informasi seputar gigi, anak-anak diberi kesempatan untuk memeriksakan giginya bersama Dokter Rizki. Ada sekitar 15-20 anak yang diperiksa giginya. Respon anak-anak lucu sekali, ada yang berani, ada yang takut-rakut, ada juga yang malu-malu tapi mau. Hehehe. Tapi Dokter Rizki bisa membuat anak-anak merasa nyaman dan merasa baik-baik saja tanpa ada yang harus ditakutkan.

Ruangan periksa di Klinik Lanera Dental Care, cerah dan nyaman.
Ruangan pemeriksaan di klinik Lanera Dental Care ini tampak sangat cerah dengan dominan warna kuningnya. Wallpaper ruanganya yang bermotif sepedanya juga lucu, terdapat juga beberapa mainan yang dipajang di beberapa sudut ruangan, lumayan untuk menarik perhatian anak-anak agar tetap merasa nyaman di dalam ruangan ini.

Pentingnya Memeriksakan Gigi Anak Ke Dokter Gigi

Aal memegang gigi tiruan yang dipakai saat mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar.
Gigi anak-anak yang dikenal sebagai gigi susu ini ternyata sangat rentan dan mudah rapuh dibandingkan dengan gigi orang dewasa. Terlebih anak-anak suka sekali mengkonsumsi makanan manis yang memang menjadi penyebab terbesar kerusakan gigi pada anak-anak. Itulah pentingnya kita memeriksakan gigi secara rutin minimal setiap 6 bulan sekali untuk mencegah terjadinya kerusakan pada gigi, kalau perlu dimulai sejak anak mulai tumbuh gigi. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Dengan begitu, anak menjadi terbiasa dengan dokter gigi. Jangan begitu sakit kita baru membawa anak ke dokter gigi, kadang itulah yang membuat anak takut dan trauma terhadap dokter gigi.

Pentutup

Kenang-kenangan untuk Dokter Rizki dan Klinik Lanera Dental Care.

Terima kasih kepada Dokter Rizki atas waktu dan kesempatannya kami bisa belajar bersama anak-anak di kliniknya. Ya, bukan hanya anak-anak yang belajar, ibu-ibu yang mendampinginya juga. Hehehe.

Untuk para orang tua, yuk, ajak anak memeriksakan giginya minimal setiap 6 bulan sekali. Ceritakan pada mereka tentang dokter gigi yang baik, yang bisa membantu kita untuk menjaga gigi kita agar tetap sehat. Berikan gambaran yang positif dan menarik tentang dokter gigi, jangan sebaliknya.

Wajah-wajah happy anak-anak bersama Dokter Rizki.

Makanan yang enak dan sehat itu masuk melalui mulut dan diproses pertama kali oleh gigi. Kalau gigi kita sakit, bagaimana kita bisa menikmati makanan kita?

Jangan sampai, deh, gigi kita sakit, mencegahnya lebih baik dengan rutin ke dokter gigi. Sepakat?



KLINIK LANERA DENTAL CARE
Alamat: Komp. Ruko KBC Blok A3 no.03 Batam Centre. Batam.
Senin - Jumat 13.00 sd 20.00
Sabtu 09.30 sd 17.00
Minggu (dengan janjian)
Telp/SMS/WA 08121646224
Instagram: @laneradentalcare

Tonton juga video dokumentasi Komunitas Gemilang berkunjung ke klinik dokter gigi Lanera Dental Care Batam di Bawah ini:


Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Buka Lapak Baca Gratis di Alun-Alun Engku Puteri Batam Centre Oleh Taman Baca Gelora Madani Batam! - Buku adalah salah satu benda berharga yang belakangan ini mulai banyak dilupakan orang-orang. Kehadirannya kadang dianggap tidak penting lagi semenjak teknologi kian berkembang pesat. Tak terkecuali anak-anak, bahkan diantara mereka ada yang tidak mengenal buku, buku dianggap benda yang tidak asyik, buku tidak menyenangkan. Ya, bisa jadi itu karena mereka terlalu dimanjakan oleh canggihnya teknologi yang selalu ada di dalam genggaman (smartphone). Hal itulah yang melatarbelakangi Taman Baca Gelora Madani Batam untuk buka lapak baca gratis di Alun-Alun Engku Puteri, Batam Centre pada hari Minggu lalu (10/02/2019).

Lapak baca buku gratis di alun-alun, setiap hari Minggu pagi.

Taman Baca Gelora Madani ini berada di bawah Yayasan Gelora Madani yang dipimpin oleh suami saya, Fendi Hidayat. Yayasan ini berdiri tanggal 23 Januari 2019 lalu yang rencananya akan fokus di kegiatan literasi (peningkatan minat baca, khususnya anak-anak), fasilitas pendidikan dan pelatihan guna peningkatan skill dan kemampuan bagi masyarakat. Ini adalah salah satu langkah awal untuk membangun cita-cita besar kami di dunia pendidikan.


Hari Itu Adalah Lapak Pertama..


Sudah lama kami ingin membuka lapak baca gratis. Selama kurang lebih 2 minggu ini kami mencicil buku-buku yang kami beli secara online, beberapa juga buku milik pribadi. Awalnya, kami mau buka Rumah Baca yang digelar di teras rumah. Tapi belum juga terlaksana karena harus ada sedikit perbaikan di halaman teras kami sebelum dibuka Rumah Baca.

Terbesitlah ide suami untuk membuka lapak baca gratis di Alun-Alun Engku Putri Batam Centre pada hari Minggu pagi. Secara, alun-alun kan ramai banget tiap Minggu pagi, banyak masyarakat yang berolahraga, bersantai atau sekedar berjalan-jalan pagi.

Baik, kami sepakat akan buka lapak pertama kami di alun-alun hari Minggu pagi itu. Banner dan spanduk dicetak, buku-buku dipilih dan dimasukkan ke dalam box mainan anak yang kami pinjam sementara. Saya mempersiapkan bekal sarapan pagi kami, melakukan sounding kepada anak-anak kalau Minggu pagi kita pergi ke alun-alun untuk buka lapak baca gratis. Mereka tak kalah semangat. Meskipun pagi harinya rada berat untuk dibangunkan lebih pagi, sampai-sampai si adek Maryam tidak sempat mandi. Hehehe.

Sesampainya di alun-alun jam 06.55 wib. Agak telat ya, alun-alun sudah sangat ramai. Mobil kami parkir cukup jauh ke pintu masuk alun-alun. Huaa, mana barang bawaan banyak. 2 box full berisi ratusan buku, 2 karpet, 1 spanduk ukuran 3x3, 1 stand banner, 1 tas perlengkapan anak-anak, dan 1 tentengan bekal sarapan. Dan kami cuma berdua, berempat sama anak-anak.

Alhamdulillah, anak-anak keren sekali. Mereka membantu kami dengan cara mereka. Mas Aal membawa stand banner layaknya tentara yang sedang membawa senjata, dek Maryam mau berjalan cantik tanpa minta digendong (biasanya minta gendong kalau di keramaian) sehingga saya bisa membawa karpet dan tentengan bekal di tangan kiri sedangkan tangan kanan saya menggandengnya. Keringat suami saya pun bercucuran membawa 2 box full yang berisi ratusan buku sendirian. Syukur, boxnya bisa didorong, bukan diangkat. Hehehe.

Kami memilih lahan di sebelah area main anak-anak, pas sebelah kiri pintu masuk alun-alun dari arah Masjid Agung. Karpet digelar, spanduk dan stand banner dipasang, buku-buku disusun rapi menjadi 2 bagian, buku anak-anak dan buku dewasa. Buku anak-anak mulai dari buku cerita tentang akhlak, dongeng, cerita anak Muslim, ensiklopedia, majalah bobo, dan lain sebegainya. Buku dewasa yang paling laris dibaca ibu-ibu adalah buku resep masakan, ada juga buku novel-novel lama, komputer, buku agama, parenting, politik dan lain lain sebagainya.

Senangnya melihat anak-anak membaca buku bersama.

Buku bacaan tersedia untuk anak dan dewasa.

Majalah Bobo versi lama, tapi isi dalamnya banyak tulisan yang bermanfaat untuk anak-anak.

Ular Tangga Raksasa, Edukasi Internet Sehat Untuk Anak-Anak
Serunya bermain ular tangga raksasa dengan dadu yang raksasa juga tentunya.
Selain lapak baca, kami juga menyediakan game ular tangga raksasa berukuran 3x3m untuk anak-anak. Lengkap dengan dadu raksasa juga, ya.. Di dalam kotak ular tangga terdapat tulisan-tulisan baik untuk mengedukasi anak-anak agar menggunakan internet secara sehat. Maklum, kemajuan teknologi dan internet tidak bisa kita tolak mentah-mentah untuk anak-anak. Jadi, sebisa mungkin kitalah yang harus gencar mengedukasi mereka agar mempergunakan internet dengan sebaik-baiknya.

Gambar: intetnetsehat.id

Alhamdulillah, lapak baca gratis ini ramai dikunjungi masyarakat, mulai dari anak-anak sampai dewasa sampai jam 11 siang. InsyaAllah, Taman Baca Gelora Madani Batam akan selalu buka lapak di Alun-Alun Engku Putri, Batam Centre mulai jam 07.00 sampai selesai. Semoga istiqomah dan selalu semangat menebar manfaat dan kebaikan untuk orang banyak. Aamiin.



Taman Baca Gelora Madani menerima donasi buku atau dana untuk menambah koleksi buku-buku di Taman Baca Gelora Madani. Silahkan hubungi contact person via Whatsapp di nomor 083184213939.

Yayasan Gelora Madani Batam
Facebook: Gelora Madani Batam 
Instagram: @geloramadanibatam 

Tonton juga Video Blognya di bawah ini:



Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
Jambu Marina Batam

Agrowisata Jambu Marina Batam, Lokasi Baru Banyak Wahana Seru! - Siapa sih warga Batam yang belum tahu tempat ini?

Jadi, tempat ini tuh dikenal dengan sebutan "Jambu Marina". Di tempat yang dulu (sekarang ada tempat yang baru, dong..), tempat ini dikenal mempunyai sebuah lokasi kebun jambu yang cukup luas. Di sini kita bisa memetiknya langsung dari pohon, jambu bisa langsung dimakan, dijus, atau dibawa pulang.

Di bagian depan kebun jambu, terdapat seperti saung untuk kita duduk lesehan menikmati beberapa menu makanan. Oh ya, tidak hanya menyediakan jus jambu saja, ya.. Jus buah-buahan lainnya juga ada, hanya saja lebih terkenal dengan jus jambunya.

Naah, sekarang...Jambu Marina yang dulu bukanlah Jambu Marina yang sekarang (kok berasa kayak lagu, ya?). Lokasinya sudah berbeda alias pindah, dan juga punya konsep yang berbeda pula tentunya (lebih lengkap). Pindahnya tidak jauh-jauh, kok. Masih di dalam kawasan yang sama, sekitar kurang lebih 10 meter dari gerbang masuk ke kawasan wisata Marina City, tepatnya di sebelah kiri jalan.

Tampak depan di pinggir jalan raya Marina City.

"Agrowisata Jambu Marina Batam" begitu tulisan yang terpajang di depan kawasan wisata ini. Bisa terlihat dari luar juga kalau lokasi Jambu Marina yang baru ini juga sangat luas dan menarik. Tiket masuk ke lokasi Jambu Marina tidak mahal, hanya Rp15.000 untuk dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak di bawah 10 tahun. Menariknya, tiket dapat ditukar juga dengan segelas jus/air mineral/teh/hot coffee cup. Asyik banget, kan?
Mari kita borong!

Borong, Bu? Hehee.

Jus jambu, tanpa es.

Berbeda dengan lokasi yang lama, kawasan Jambu Marina yang baru ini terdapat banyak spot-spot foto yang lebih menarik dan instagramable. Ada pula ayunan, lokasi bermain dan mini outbond untuk anak-anak. Yang paling keren dan yang pertama kali ada di Batam adalah wahana berkuda! Kita bisa berkeliling kawasan kebun Jambu Marina sambil menunggang kuda atau delman. Uwaaahhh! Seruuuu!

MasyaAllah, mama cantik..

Quality time.

Hello, Horse!

Lagi mengamati..

Tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam untuk berkuda, Rp50.000 untuk berkeliling kebun menaiki kuda dan Rp25.000 untuk naik delman. Masing-masingnya berdurasi 2 kali keliling kebun dan foto-foto bersama kuda.

Tidak hanya itu, ada wahana lain seperti archery (memanah), memancing, dan motor ATV. Untuk memanah, kita perlu membeli tiket lagi seharga Rp30.000. Untuk wahana lainnya, masih dalam tahap pengerjaan, semoga segera lengkap wahananya biar kita bisa menikmati liburan yang berbeda. Bosen kan liburan ke mall atau pantai lagi dan lagi? Hehehe #curhat.

Pemandangan hijau kebun jambu.

Oh ya, di sini juga bisa memetik buah jambu yang fresh dari pohonnya. Walaupun belum banyak pohon yang sudah panen, secara kebun ini masih baru, sebagian juga pindahan dari kebun yang sebelumnya.

Yuk, kita doakan semoga Agrowisata Kebun Jambu Marina Batam ini semakin berkembang dan tumbuh menjadi kawasan wisata yang lebih menarik lagi. Jujur, saya suka wisata di tempat yang hijau dan asri seperti ini. Anak-anak juga bisa liburan sekaligus belajar di tempat ini.

Dan satu lagi, jangan lupa jaga kebersihan dan keasrian tempat wisata ini ya. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?


Tempat untuk bersantai.
 Lelah bermain wahana di sini, kita bisa beristirahat di Foodcourt Jambu Marina. Tempatnya asyik, nyaman, bersih, ada kolam ikannya juga. Banyak menu makanan dan minuman yang ditawarkan, mulai dari makanan berat, cemilan, minuman dingin dan minuman hangat.

Aneka menu di Foodcourt Jambu Marina.

Nasi goreng kampung.

Saat itu saya coba memesan menu nasi goreng kampung, ternyata rasaya juga tidak mengecewakan. Puasss!

Hayuklah, kita liburan ke Agrowisaa Jambu Marina yang baru!



Agrowisata Jambu Marina Batam

Instagram: @jambumarinabatam
Alamat: Jl. Raya Marina City Tanjung Riau
KAWASAN WISATA AGROMARINA BP BATAM

Ditonton juga Vlog saya ketika jalan-jalan di Agrowisata Jambu Marina Batam di bawah ini, ya!



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Langkah Mudah Membuat Meme Komik Sendiri -
Meme komik sekarang ini sudah menjadi media humor di internet yang paling besar. Dengan tersedianya gambar gambar yang lucu dan menggelitik, meme komik tersebut sangatlah bagus untuk dilihat ataupun dibaca kapapun waktunya.

Pastinya media ini banyak digemari ataupun diminati oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan kategori komedi tersebut dikemas dalam bentuk komik pendek sangatlah sukses untuk bisa membuat banyak orang terhibur. Setiap orang pastinya ingin dihibur, lalu bagaimana jika sudah tidak adanya penghibur lagi melalui media seperti meme komik? Jika kondisinya seperti itu maka yang harus dilakukan adalah dengan mencoba untuk membuat meme komik sendiri.

Untuk membuat meme sendiri sangatlah mudah karena hanya membutuhkan beberapa aspek yang tidak begitu rumit. Yang harus diperhatikan sebelum membuat meme sendiri adalah hanya niat untuk menghibur diri dan setidaknya akan memiliki rasa humor kepada diri sendiri. Untuk membuat meme tidak diperlukannya memiliki kreativitas yang tinggi, karena yang paling utama adalah hanya tingkat humornya saja. Kamu cukup memasukkan teks dengan dengan gambar lucu, kocak, dan terkesan menggelitik sehingga bisa dijadikan meme. Adanya perpaduan antara teks dan gambar akan membuat para pembaca lebih jelas didalam menangkap kesan lucu yang ada pada gambar tersebut.

Berikut langkah mudah membuat meme komik sendiri diantaranya yaitu :

1. Menentukan Teks Dan Gambar Untuk Meme

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari gambar yang tepat untuk dijadikan bahan candaan. Hingga saat ini sudah banyaknya gambar gambar familiar yang dijadikan meme. Misalnya saja selalu dibuatnya Meme Comic Indonesia dengan karakter karakter dan gambar sangatlah tepat jila ditambahkan teks.

2. Menentukan Meme Yang Cocok

Banyak sekali karakter meme yang sering dipadukan dengan teks dan juga gambar pada setiap proses pembuatan meme comic. Hal ini memang sudah menjadi ciri khas meme yang kental hingga sampai karakter tersebut muncul, dan pastinya orang orang telah mengetahui jika itulah yang dinamakan dengan meme comic.

Jika kamu akan membuat karakter meme komik dari sebuah foto, maka adanya beberapa langkah yang harus diikuti seperti :

• Menyiapkan foto dengan wajah, aksi, dan juga ekspresi lucu yang akan dijadikan karakter meme.

• Lalu foto yang telah disiapkan tadi dimasukkan kedalam photoshop dengan menekan Ctrl+O pada keyboard lalu pilih gambarnya dan tekan enter.

• Kemudian atur pencahayaan dan kontras pada foto tersebut dengan menggunakan curves atau menekan Ctrl+M pada keyboard. Lalu sesuaikan dengan foto hingga akhirnya pas. Kemudian bagian tengah garis kirinya ditarik dengan tujuan untuk menambah kecerahan, atau juga bagian bawah garisnya ditarik ke kanan sehingga akan bertambahnya kontras.

• Setelah foto terbuka didalam photoshop, lalu perhatikan pada menu bar dan pilih Image>>Adjustments>>Threshold.

• Threshold berfungsi untuk membuat sebuah gambar menjadi hitam putih seperti meme komik yang biasanya muncul. Dengan menggunakan itu maka akan dihasilkannya sebuah foto yang seperti kartun yang rapi garis outline nya.

•Setelah meme selesai simpan didalam file tertentu dengan menekan Ctrl+Shift+S pada keyboard untuk melakukan save as. Kemudian tentukan format filenya dan tekan Enter.

Pada intinya untuk membuat karakter meme ini bukanlah hal yang sulit, sehingga diharapkan kamu bisa tetap melestarikan candaan khas berupa sebuah meme sehingga nantinya akan tetap eksisnya media humor meme yang bisa digunakan untuk menghibur semua kalangan.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ▼  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates