• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Alhamdulillah, saya sudah sampai ke level 9 di Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional (IIP). Saya bahagia, karena untuk mencapai titik ini tuh tidak mudah. Banyak perjuangan, konsistensi untuk terus belajar pun diuji. Semoga istiqomah, saya bisa berhasil sampai akhir yang insyaAllah 3 level lagi! Semangat!

Baca juga: Review Materi #8: Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini

Ada yang menarik dan berbeda pada cara penyampaian materi ke 9 kali ini. Fasilitator kesayangan kami, Mbak Ika, menyampaikan materi dengan beberapa slide gambar yang membutuhkan kerja keras otak. Ya, gambar-gambar itu merangsang kita untuk berpikir kreatif.

Berikut adalah beberapa gambar yang dikirimkan fasilitator kami saat diskusi berlangsung:

Apa yang terlihat dari gambar ini? Sumber gambar: materi bunda sayang.

Apa yang terlihat dari gambar ini? Sumber gambar: materi bunda sayang.

Melihat gambar di atas, pasti tiap kita bisa saja punya jawaban yang berbeda-beda, kan? Tergantung penglihatan dan sudut pandang masing-masing. Dari keberagaman jawaban itu, apakah kita salah? Apakah kita pantas disalahkan ketika jawaban kita berbeda? Apakah kita punya hak menyalahkan orang yang memberikan jawaban berbeda dengan kita? Tidak. Karena secara fitrahnya, setiap manusia terlahir dengan kreatifitasnya masing-masing.

"Kreatifitas adalah memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan." Kamus Besar Bahasa Indonesia

"Kreatif itu proses penciptaan jalan keluar dari suatu masalah." Soft Skill Direktorat ITB

Nah, bicara soal jalan keluar dari suatu masalah atau problem solving, kreatifitas adalah cara mencari solusi. Kita tidak bisa keluar dari masalah kalau kita tidak bisa mencari jalan keluar atau cara untuk memecahkan masalah itu. Ada gambar lagi, nih.. Siap-siap mikir, ya..

Baca intruksi dan ayo berpikir. Sumber gambar: materi bunda sayang. 

Baca intruksi dan ayo berpikir. Sumber gambar: materi bunda sayang.

Dari 2 gambar di atas, coba lihat intruksinya. Terlihat perbedaannya hanya pada 1 angka saja, yang satu diminta membuat 3 garis dan satunya diminta membuat 4 garis. Itu saja sudah membuat kita berpikir keras, kan? Berasa masalahnya jadi makin besar, makin keras mikir, artinya...makin diminta untuk lebih kreatif lagi.

Sumber gambar: materi bunda sayang.

Ravis Abazov tentang 5 Ways to be Creative, salah satu cara menemukan ide kreatif adalah dengan cara bermainS "bagaimana kalau". Seperti apa contohnya? Saya kasih contoh simple, ya..

Sumber gambar: materi bunda sayang.

Ini mah saya, sering banget bahan makanan di kulkas menipis dan wajib berpikir kreatif supaya bisa masak makanan sehat dan juga enak untuk keluarga. Nah, kalau bahan yang tersedia hanya tempe, menurut kalian enaknya itu tempe dimasak apa, ya? Banyak pilihan, kan? Ada mendoan, perkedel tempe, tempe bacem, tempe penyet, dan lain sebagainya.

Tapi kreatifitas zaman sekarang itu nggak perlu bingung dan mikir kelamaan, lho. Cukup buka google, tinggal pilih, dan...beres! Hehehee.

Metode Berpikir Kreatif

Nah, secara teori ternyata ada 4 metode berpikir kreatif. Sebenarnya metode-metode ini sudah pernah kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari, hanya saja kita belum kenal dengan teorinya, kan? Yuk, mari kita kenalan dengan 4 metode berpikir kreatif disertai dengan deskripsi singkat dari Mbak Ika, fasilitator kesayangan kami, dan juga dilengkapi dengan contohnya yang berupa gambar.


  1. Evolusi: perubahan terus menerus
    Sumber gambar: materi bunda sayang.
  2. Sintesa: menggabungkan 2 hal menjadi 1 ide baru
    Sumber gambar: materi bunda sayang.
  3. Revolusi: perubahan baru, yang sama sekali belum pernah ada
    Sumber gambar: materi bunda sayang.
  4. Re-aplikasi: 1 benda bisa berfungsi menjadi hal lain di luar fungsi normal/biasanya
    Sumber gambar: materi bunda sayang.

Hayo, disuruh mikir lagi tentang re-aplikasi. Cluenya, kita pernah dan sering melakukannya di keseharian kita. Kalau saya, memanfaatkan gelas plastik untuk tempat sikat dan pasta gigi anak-anak di kamar mandi, memanfaatkan toples untuk tempat koleksi legonya Aal, memanfaatkan tangkai sendok sayur yang panjang untuk bersihin botol minum Aal dan Maryam. Ya ampun, emak-emak banget yak! #tepokjidat

Sadar nggak sih, kalau ternyata anak-anak itu lebih kreatif? Pernah nggak kita melihat mereka melakukan sesuatu yang menurut kita aneh, 'ada-ada saja', dan ternyata itulah kreatifitas ajaib mereka. Seperti hari ini, Aal memakai ikat pinggang dari ikatan rantang Uminya. Pernah juga, dia menyusun beberapa bantal dan bed cover, lalu dijadikan pelosotan. Pernah juga, galon kosong dinaikkan menjadi motor, dia beperan sebagai driver ojek online dan adiknya menjadi penumpang. Ah, banyak lagi tingkah kreatifnya yang lucu, cerdas, dan membuat saya bergeleng-geleng.

Aal pakai tali pinggang dari ikatan rantang.

Aal memakai sendal yang berbeda, katanya "ini keren!"

Anak-anak, mereka terlahir dan memang secara fitrahnya mereka itu makhluk yang super kreatif. Namun sayang, pola asuh yang kurang tepat kadang membuat kreatifitasnya menjadi terhambat.

Bagaimana cara mengasah kreatifitas anak-anak agar mereka tumbuh sesuai fitrahnya dengan cara yang menyenangkan? Ini dia 10 cara mengasah kreatifitas anak berdasarkan materi ke-9 kelas bunda sayang yang diambil dari beberapa sumber.

1. Bermain
Anak-anak mana yang tidak suka mainan dan bermain? Bermain adalah hak anak, melalui bermain ia bisa belajar banyak hal, menemukan hal baru, dan tentunya meningkatkan kreatiitas..

2. Biarkan berimajinasi
Biasanya imajinasi anak-anak itu luas, kadang juga aneh. Misalnya Aal pernah berimajinasi adanya pesawat pengantar paket ke luar angkasa, jadi astronot-astronot tetap bisa menerima paket dari keluarganya, atau berbelanja online. Hahaha. Biarkan ia berimajinasi, jangan melarang atau bahkan memarahinya.

3. Berikan pertanyaan kreatif agar memancing rasa ingin tahu anak
Jika anak-anak bertanya, coba jangan langsung memberikan jawabannya. Pancing rasa ingin tahunya dan ajak ia untuk berpikir. Misalnya, Aal pernah bertanya, "Umi, kucing itu makan kita nggak?"
Lalu saya menjawab, "menurut Aal? Kalau kucing makan manusia, kenapa bude memelihara kucing di dalam rumahnya? Bahkan kucingnya digendong-gendong pula. Nah, gimana? Kucing makan kita nggak?"
Dia diam sejenak, lalu menjawab, "Enggak..."

4. Hindari kata salah/menyalahkan dan kurangi larangan
Aal pernah memakai sendal berbeda (kanan kiri beda) ketika kami akan pergi berbelanja. Awalnya saya spontan kaget, "lho, kenapa sendalnya begitu?" Lalu dia menjawab, "iya, ini keren.." Saya berpikir lagi, itu tidak masalah, lalu saya biarkan. Ketika kami akan pergi ke sebuah hajatan, dia berniat memakai sepatu yang berbeda lagi, tapi saya coba berikan pengertian kalau saat itu kita akan pergi ke acara yang formal/undangan. Pakaian harus rapi dan sepatu juga harus yang sama, biar terlihat rapi. Saya membolehkan sendalnya berbeda jika hanya berpergian di sekitar rumah saja. Saya belajar untuk tidak menyalahkannya, saya memberikan tempat-tempat tertentu untuk dia berkreasi oleh imajinasi dan keinginannya.

5. Berikan apresiasi
Ini hal yang penting bagi anak-anak. Dengan apresiasi, anak merasa berharga dan akan semakin termotivasi untuk belajar dan siap menghadapi tantangan baru.

6. Bebaskan anak bereksplorasi
Biarkan anak bereksplorasi, namun tetap dalam pantauan dan awasi dari hal-hal yang membahayakan. Dari eksplorasi, kreatifitas anak pun terpicu dan kadang juga melahirkan hal-hal baru yang luar biasa.

7. Menggunakan waktu senggang dengan aktifitas yang kreatif
Sekarang tidak sulit lagi mencari ide permainan yang kreatif. Sudah banyak sekali di google, instagram, dan juga buku-buku yang memberikan ide permainan kreatif seperti DIY mainan dari bahan bekas, kardus, botol minuman, dan lain sebagainya.

8. Bercerita dan bergurau
Ah, ini adalah aktifitas favorit kami. Kita sebagai orang tua juga harus kreatif, ya. Membuat suasana bercerita atau berdongeng menjadi lebih menarik dan asyik. Kegiatan ini bisa menambah pembendaharaan kosa kata si kecil, dengan kosa kata yang semakin kaya, maka kreatifitasnya pun akan menjadi semakin meluas.

9. Melakukan kegiatan sehari-hari di rumah
Kegiatan ini bisa dilakukan sambil kita mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Libatkan anak, ajak anak, buat suasana menjadi asyik. Misalnya, membereskan mainan, memungut makanan tumpah di lantai dan membersihkannya, menyiram tanaman, dan lain sebagainya.

10. Istirahat yang cukup
Nah, ini penting. Anak-anak jadi rewel dan terhambat kreatifitasnya jika ia kurang beristirahat. Tetap perhatikan dan penuhi waktu istirahatnya agar ia tetap fresh untuk bermain dan mengembangkan kreatifitasnya.

Sungguh ini ilmu yang keren, ilmu yang selama ini kadang kita abaikan. Ternyata ada sisi luar biasa dari setiap kegiatan anak-anak kita sehari-harinya. Mereka kreatif, mereka sangat kreatif.

Jadi, apa kabar kita, Mak? Hehee. Kita yang sehari-hari membersamainya apakah juga sudah berusaha kreatif? Ketika anak menolak mandi, apa yang kita lakukan? Memaksa? Ataukah berpikir kreatif mengubah cara mengajaknya mandi? "Yuk, mandiin boneka adek, yukk.." (Ini kejadian pagi ini yang saya lakukan pada Maryam, hehehe)

Be creative, Moms. Dampingi kreatifitasnya dan lahirkan kreatifitas dari dalam diri kita juga.

Semangat, Moms! Let's be creative Mom, let's be creative parents.. :)

Share
Tweet
Pin
Share
9 comments

Saya paling lemah untuk urusan mengurus segala dokumen penting yang berkaitan dengan kependudukan dan sejenisnya. Entah kenapa, bayangan saya tuh sudah ribet duluan, buang banyak waktu untuk antre dan panjangnya urusan kalau sudah soal dokumen seperti ini. Makanya, saya bahagia sekali ketika mengetahui bahwa sekarang mengurus dokumen kependudukan di Batam bisa lebih mudah melalui pelayanan online di disdukcapilbisa.batam.go.id.

Kemajuan teknologi informasi yang sangat berkembang pesat memang harus dimanfaatkan pemerintah agar bisa mempermudah segala urusan masyarakatnya. Seperti urusan dokumen kependudukan misalnya, dengan adanya pelayanan online dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam ini kita bisa mengurus beberapa dokumen kependudukan hanya dengan sentuhan ujung-ujung jari, sambil selonjoran kaki di rumah pula.

Nah, di bawah ini akan saya review sedikit tentang disdukcapilbisa.batam.go.id, ya.. Semoga bermanfaat!

Tampilan awal membuka disdukcapilbisa.batam.go.id.

Ini dia tampilan disdukcapilbisa.batam.go.id saat pertama kali kita buka, mereka sangat terbuka jika kita mempunyai masukan berupa kritik dan saran dari pelayanan yang telah mereka berikan. Tersedia alamat surat elektronik (surel/email) dan nomor kontak jika ingin memberikan masukan via SMS. Berikan masukan yang membangun dan tetap sopan, ya..

Kita harus mendaftarkan diri sebelum menggunakan pelayanan online yang kita butuhkan. Caranya mudah banget, cukup masukkan alamat surel/email ke dalam kolom yang disediakan lalu klik Daftar.

Nah, untuk mendaftar, kita harus memasukkan NIK, No. KK, alamat surel/email, no hp, kata sandi, pengulangan kata sandi, lalu kode gambar yang sudah tertera. Verifikasi pendaftaran akan segera terkirim ke alamat surel yang kita daftarkan, kita bisa login dan selamat menggunakan pelayanan dari disdukcapilbisa.batam.go.id ini.

Setelah verifikasi surel/email dan login.

Di disdukcapilbisa.batam.go.id ini juga bisa mengajukan penyelarasan NIK jika kita mengalami kendala 'data tidak ditemukan' atau 'data tidak sesuai' saat registrasi SIM, pengurusan BPJS, paspor, pengurusan perbankan, pengurusan perpajakan, pengurusan BPN, dan pendaftaran CPNS/TNI/Polri. Prosedur pelayanan ini bisa dibaca selengkapnya jika kita klik tulisan klik di sini berwarna biru di dalam kolom penyelarasan NIK tersebut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


Yang utama dan paling utama, semua biaya kepengurusan Dokumen Kependudukan tersebut adalah GRATISSSS!

Menu pengurusan dokumen kependudukan secara online.

Beberapa pelayanan kepengurusan Dokumen Kependudukan yang disediakan oleh disdukcapilbisa.batam.go.id adalah kepengurusan akta kelahiran, surat pindah, surat pindah datang, KTP-el, dan KIA (Kartu Identitas Anak).

Masing-masing pelayanan sudah dilengkapi juga dengan syarat-syarat yang dibutuhkan dan ketentuan layanan untuk melengkapi berkas dan dokumen. Tinggal klik layanan yang dibutuhkan, lalu klik daftar. Kita bisa membacanya dengan baik, melengkapi persyaratan dan ketentuan yang sudah tertulis, lalu melanjutkan mengisi data pada form yang sudah disediakan.

Semua pelayanan secara online, verifikasi data juga via online dan informasi akan kita dapatkan via SMS. Untuk akta kelahiran, kita cukup datang saat mengambil akta kelahiran yang sudah jadi. Ini sudah terbukti dan sudah ada beberapa testimoni. Mudah banget, kan?

SMS pemberitahuan bahwa permohonan telah diverifikasi, pemberitahuan pengambilan dokumen dan informasi dokumen.

Salah satu testimoni yang puas dan senang karena mudahnya mengurus dokumen kependudukan melalui online.

Begitu pula dengan dokumen kependudukan lainnya seperti surat pindah, surat pindah datang, dan KIA. Namun untuk KTP-el sepertinya layanan ini masih dalam tahap uji coba. Semoga saja mengurus KTP-el nantinya bisa semudah dokumen kependudukan lainnya juga, ya.


Di disdukcapilbisa.batam.go.id juga tersedia menu Data dan Informasi. Di sini kita bisa ajukan keselarasan NIK (seperti yang tadi di atas), cek status KTP-el, cek NIK, cek no. KK, dan cek nomor surat yang berkaitan dengan perpindahan penduduk.

Terasa mudahnya jika sekarang pelayanan masyarakat seperti ini bisa dilakukan via online. Mengurus dokumen kependudukan sekarang tidak perlu khawatir ribet dan buang-buang waktu lagi, karena Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam terus meningkatkan pelayanan terbaik untuk kita melalui disdukcapilbisa.batam.go.id.

Nah, bagaimana pengalaman kamu dalam pengurusan dokumen kependudukan?
Apa sudah coba melalui online di disdukcapilbisa.batam.go.id?
Yuk, share pengalamanmu di kolom komentar.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
26 comments
Saya dan Mbak Unna yang berkerudung hitam.

Hai, kali ini aku akan ceritain salah satu sahabat terbaik yang merupakan seorang ibu profesional, seorang pembelajar, dan blogger juga pastinya. Makanya aku menyebutnya sebagai Mom Blogger keren yang sangat menginspirasiku dalam dunia blogging maupun di keseharian, seperti dalam hal parenting salah satunya. Namanya Lubnah Lukman, dipanggil Unna, dan aku memanggilnya Mbak Unna. Mbak Unna seorang perempuan asal Makassar yang berparas manis, berkulit putih dan bermata sipit.

Mbak Unna adalah seorang ibu rumah tangga yang berpendidikan. Bukan emak-emak biasa, dia seorang #mamaksetrong yang luar biasa! Suaminya bekerja di salah satu perusahaan BUMN dan tugasnya tidak bisa tetap di satu kota, dalam jangka waktu tertentu, mereka harus berkelana dan pindah kota. Mbak Unna dan kedua anak mereka selalu ikut, kemanapun suaminya bertugas. Karena itulah, Mbak Unna memilih mengabdi pada suami sebagai full time mom (ibu rumah tangga) dan memilih jalur pendidikan homeschooling untuk anak-anaknya.

Bicara soal homeschooling, alasan paling keren darinya adalah karena ia mengganggap anak-anaknya sebagai ladang pahala terbesar untuk meraih amal jariyah. Sangat rugi baginya jika ia sia-siakan kesempatan itu. Ya, menjadi praktisi homeschooling itu berat. Tapi kalau niatnya karena Allah, semua tidak terasa berat, karena sumber kekuatan kita datang dari Allah yang Maha Kuat.


Perkenalan


Mbak Unna jilbab biru, kelihatan banget fokus mendengar orang bicara, kan?

Pertama kali bertemu dengan Mbak Unna itu sekitar satu tahun lalu. Saat itu kopdar ke-3 Komunitas Ibu Profesional Batam (IP Batam) di Masjid Agung Batam Centre. Saya termasuk sering memperhatikannya, karena menurut saya dia ini unik. Fokusnya tidak tergoyah, tetap terus memperhatikan Mbak Erli (Ketua IP Batam) atau siapapun yang sedang bicara mengenai IP Batam. Dia juga beberapa kali melontarkan pertanyaan seputar IP Batam dan parenting. Padahal, Mbak Unna juga sambil melayani Ruby, anak keduanya yang sesekali minta nyusu, dan lain sebagainya layaknya para batita pada umumnya. Kesan pertama yang saya dapatkan dari seorang Mbak Unna adalah seorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi, pembelajar, fokus, dan pendengar yang baik.

Saat kopdar ke-3 kali ini juga, saya mengetahui bahwa dirinya adalah seorang blogger. Sempat menghentak bathin saya, "apa kabar blog aku..?" hehehe. Karena memang lama sudah saya melupakan blog ini, dan teringat kembali ketika Mbak Unna mengingatkannya. Ternyata di sinilah titik awalnya, saya kembali lagi memperhatikan blog yang lama sudah tidak saya urus lagi. Dan peran Mbak Unna berlanjut, ia terpilih menjadi Penanggungjwab (PJ) Rumah Belajar Menulis (Rulis) dan saya PJ Rumah Belajar Homeschooling atas rekomendasi Mbak Rika selaku Manager Offline IP Batam saat itu.


Komunitas Ibu Profesional Batam


Foto setelah acara wisuda dan seminar parenting di tahun 2017.

Saya dan Mbak Unna beserta beberapa sahabat lainnya akhirnya menjadi pengurus IP Batam yang pertama (walaupun saat ini sudah resign jadi pengurus). Senang sekali rasanya bisa bagian dari awal mula berdirinya IP Batam mendampingi Ibu Ketua tersayang, Mam Erli. Sampai pada akhirnya kami merencanakan sebuah event besar, sebuah seminar parenting dalam waktu yang cukup singkat menurut saya. Alhamdulillah, event ini berjalan sukses dengan lika-liku behind the scene-nya yang luar biasa. Maklum saja, panitianya para mamak-mamak. Hehehe.

Di IP Batam, peran Mbak Unna sebagai PJ Rumbel Menulis sangatlah besar. Saya bergabung di dalamnya dan menjadi saksi hidup yang nyata. Semangat yang ia tularkan membuat saya dan beberapa teman lainnya akhirnya memutuskan untuk serius menggarap blog. Kami membeli domain, kami mempelajari ilmu blogging, sampai kami kecipratan job dan undangan blogger sampai saat ini. Meskipun begitu, Mbak Unna pernah berpesan, menulis di blog jangan berniat karena uang, nulis saja untuk menebar manfaat dan rezeki will follow.

Allah memberikan jalan kepada saya melalui Mbak Unna untuk melakukan hal yang saya sukai ini, menulis. Sejatinya, menulis itu mudah, semudah bercerita. Bonusnya, tersirat manfaat yang kadang bisa orang-orang ambil dari cerita kita. Amal jariyah, lagi-lagi alasan ini yang menjadi inspirasi ketika gundah datang tiba-tiba. Dan Mbak Unna yang sudah "membangunkan" saya dan menarik saya kembali untuk menulis lagi. Tidak hanya saya, lho. Ibuk Desy Oktafia, salah satu #mamaksetrong ini juga lahir (kembali) karena semangat yang ditularkan Mbak Unna si Mom Blogger kece inspirasi kami. #eaaaak


Konflik

Mbak Unna itu orang baik, dia banyak memberikan manfaat dan inspirasi buat saya. Tapi jangan kira saya tidak pernah kesal padanya, pernah. Rasa kecewa yang dalam juga pernah saya rasakan padanya. Tapi kejadian itu membuat saya lebih mengenalnya, dia seorang pembelajar sejati. Dia akan mengejar apapun yang ia butuhkan, terutama untuk keluarga dan anak-anaknya. Perlahan rasa kecewa itu berubah menjadi perasaan bangga. Salut padanya!

Lalu, apakah rasa kecewa dan kesal itu saya biarkan? Tidak. Saya menyukai Mbak Unna, saya tidak ingin ada perasaan kotor yang tinggal berlama-lama di dalam hati saya padanya. Dalam keadaan sadar dan tenang, saya memutuskan untuk bicara panjang lebar bahwa saya pernah kecewa. Pengennya sih ketemu langsung, tapi kondisinya nggak memungkinkan karena Mbak Unna dan keluarga akan pergi Umroh saat itu. Senang sekali curahan hati mamak-mamak baper ditanggapi baik oleh Mbak Unna, dan kami akhirnya saling terbuka dan meminta maaf. Ah, legaa!


Blogger Kepri


Mbak Unna, Kak Desy, dan Saya dari Blogger Kepri saat menghadiri undangan launching salah satu kuliner di Batam.

Sebagai warga Batam yang belum lama (lamaan saya yang sejak lahir memang di Batam :D), ternyata Mbak Unna lebih dulu bergabung di komunitas Blogger Kepri. Ya, mungkin karena memang dia seorang blogger, pastinya akan mencari komunitas blogger setempat. Saya dan beberapa teman di Rulis akhirnya juga ikut bergabung di Blogger Kepri pada akhir 2017 lalu melalui Mbak Unna. Senang sekali mengenal banyak blogger kece di Kepri, Batam khususnya. Aku jadi merasa, "ya ampun, kemana aja aku selama ini.. Baru tahu ada komunitas blogger yang bisa jadi moodbooster untuk aku ngeblog." hehehhe.

Banyak sekali manfaat yang terasa setelah mengenal komunitas Blogger Kepri. Kalau dulu saya nulis di blog ya nulis saja, merasa sendiri dan akhirnya merasa tidak berarti. Sekarang dengan adanya komunitas ini, saya merasa lebih baik, banyak inspirasi, banyak suntikan semangat, banyak info mengenai lomba blog dan info lainnya yang bermanfaat sekali untuk saya dan blog saya.


Kolaborasi Blog #mamaksetrong


Logo design by Mbak Unna.

Mbak Unna, dengan semangat dan inspirasi yang dibawanya, kami membentuk sebuah grup kolaborasi blog yang kami sebut sebagai #mamaksetrong. Personilnya hanya kami bertiga, saya, Mbak Unna, dan Kak Desy. Awalnya terinspirasi dari Si Ibuk (Kak Desy) yang lebih dulu kolaborasi blog dengan salah seorang sahabatnya. Kolaborasi blog ini memang belum rutin, dan masih sedikit tulisan kami yang kolaborasi karena alasan kesibukan masing-masing personil (alesan). Semoga kolaborasi blog #mamaksetrong kembali tayang kembali. Aamiin!


Perspisahan, Kesan dan Pesan


Perpisahan Rulis IP Batam dengan Mbak Unna :(

Ini part paling berat yang akan saya ceritakan. Ada pertemuan, ada pula perpisahan. Rasanya terlalu cepat. Mbak Unna dan keluarga harus pindah ke kota lain mengikuti suaminya yang berpindah tugas lagi. Sedih. Banyak hal dari Mbak Unna yang pastinya akan kami rindukan. Tanggal 29 Juli 2018 nanti mereka akan pergi meninggalkan Batam dan pindah ke Surabaya. Memulai hidup baru lagi, mencari teman-teman baru lagi. Itu artinya, kami melepas PJ Rulis kami, melepas seorang sahabat dan saudara, seseorang yang sudah banyak menginspirasi kami.

Banyak kenangan yang sudah Mbak Unna buat di hati kami. Bagi saya, dia orang yang ikhlas. Dia orang yang rela rumahnya berantakan karena kehebohan anak-anak kami saat bermain di rumahnya, tidak ada wajah kesal dan marah, ia senang, ia bahagia karena ia punya teman-teman yang bermain di rumahnya. Itu tidak hanya terjadi sekali. Dia selalu membuka rumahnya untuk IP Batam, beberapa kali pertemuan IP Batam diadakan di rumahnya. Rasa bahagianya berteman dengan kami ternyata lebih besar dari pada rasa lelahnya membereskan rumah. Semoga keberkahan selalu mengalir pada Mbak Unna dan keluarga. (Baca: Aliran Rasa dari Mbak Unna)

Mbak Unna, terima kasih sudah menjadi teman yang baik, terima kasih sudah menebar semangatnya, itu benar-benar menginspirasi kami dan membawa manfaat bagi kami. Mbak Unna, maafkan jika ada salah yang mungkin tidak saya sengaja, maafkan kalau kami pernah membuat Mbak Unna lelah membereskan rumah akibat ulah kami dan anak-anak. Mbak Unna, jangan lupakan kami, ya! Semoga silaturrahmi tetap terjalin. Semoga di tempat yang baru Mbak Unna temukan kebahagiaan yang lebih  besar, rezeki dan kehidupan yang lebih baik. Semoga kita bisa ketemu lagi, ya..

Ah, sedih ya menulis ending tulisan ini.. :(

Terima kasih atas kenang-kenangannya berupa buku antologi Rulis IP Batam yang insyaAllah akan segera launching. Saya bangga bisa berada di dalamnya sebagai salah satu penulis, ini adalah cita-cita saya di zaman kecil dulu. Buku ini juga cita-cita besar Mbak Unna sebagai persembahan untuk IP Batam, saya senang sekali ada di dalamnya terlibat dalam proses pembuatannya yang rempong-rempong seru. Hehehe.

Terakhir..
Terima kasih, Mbak Unna, sudah jadi bagian dari IP Batam. Selamanya akan jadi bagian dari IP Batam, selamanya akan menjadi sahabat dan saudara kami. Tetaplah menginspirasi, tetaplah menebar manfaat dimanapun berada. Semoga Allah selalu melindungi Mbak Unna dan keluarga. Aamiin Ya Rabbal'alaamiin...

Selamat jalan Mbak Unna..... See u again, semoga Allah pertemukan dan kumpulkan kita kembali di moment yang terbaik! Aamiin.
Share
Tweet
Pin
Share
14 comments

Materi kali ini, mirip-mirip dengan makanan sehari-hari saya di bangku kuliah dulu. Sebenarnya saya kurang suka sama deretan angka atau uang, tapi apa daya, kecemplung kuliahnya di jurusan Akuntansi. Jadi, melatih anak cerdas finansial sejak dini ini awalnya agak rumit bagi saya. Tapi untuk Aal (4th), saya latih kecerdasan finansialnya dengan cara bermain dan bercerita.

Baca juga: Review materi "Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini"

Ada yang beda dalam mengerjakan tantangan di materi ke 8 ini, saya tidak menulis tugas di blog lagi. Saat ini saya memilih google document sebagai media saya menuliskan tugas (tantangan). Dengan mengerjakan tugas di google document, saya bisa to the point bercerita tentang aktifitas kami yang memang menjadi tantangan sesuai dengan materi. Bagi saya ini mempermudah saya untuk membuat tugas.

Jujur, saya hampir menyerah di kuliah Bunda Sayang ini. Tapi mengingat perjalanan saya di sini sudah jauh, sudah materi ke 8 (artinya sudah 8 bulan lebih), ditambah lagi teman-teman Komunitas Ibu Profesional Batam sudah ada yang wisuda Bunda Sayang beberapa minggu lalu, ahh..semangat saya kembali. Hati saya mulai membara kembali, bertekad untuk lulus tepat waktu!

Baca juga: Wisuda dan Workshop Sama Ibu Septi dan Pak Dodik di Batam

Tentang cerita-cerita aktifitas dalam menjalankan tantangan selama ini, saya melatih Aal dengan beberapa kegiatan yang sederhana saja. Soal menabung, dia sudah lakukan, Alhamdulillah. Soal berbagi kepada sesama seperti sedekah, Alhamdulillah, tidak perlu saya ceritakan satu per satu. Seringnya, pelajaran tentang finansial atau uang ini kami terapkan sambil bermain peran. Ini asyik!

Aal dan Maryam suka sekali bermain peran. Bahkan Maryam (1tahun 7bulan) sudah bisa diajak bermain peran dengan baik. Sering pula kami bermain peran jual-beli menggunakan uang asli (bukan mainan), ini berawal dari Maryam yang memang suka obok-obok isi dompet Uminya. Hehehe. Dari pada berantakan sia-sia, lebih baik sekalian diajak main. Biar berantakannya jadi berfaedah, hehehe.

Mengenalkan anak tentang finansial, bisa juga sambil mengajaknya belanja bulanan. Memperkenalkan anak tentang apa yang ia butuhkan, apa yang ia inginkan. Sehingga ia bisa memilah, mana yang harus ia beli dan mana yang tidak. Belajar bisa dimana saja, ya. Bahkan di pasar juga kita bisa belajar.

Di dalam kegiatan kecil dan sederhana, kita bisa banyak mengambil pelajaran. Kadang kita saja yang kurang peka dan malas untuk lebih berpikir kreatif (saya ini, mah!).

Mengikuti kuliah Bunda Sayang dan menjalankan tantangan demi tantangannya itu benar-benar sangat menantang buat saya. Jalannya tidak selalu mulus. Seperti yang tadi saya ceritakan, saya hampir saja menyerah. Tapi kembali lagi, apa yang saya cari dan apa yang saya butuhkan masih ada di dalam kelas ini. Itulah alasan saya kembali menyemangati diri dan bertekad harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai ini. Bismillah!

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Nama Jalan Malioboro sebagai salah satu spot foto menarik di Jogja. Sumber gambar: eksotisjogja.com

Siapa yang tak kenal Jogja? Sebuah kota yang dikenal sebagai kota pelajar, di sana ramai para muda mudi yang menuntut ilmu jauh dari orang tuanya. Begitu pula bagi para wisatawan, Kota Yogyakarta bukan kota yang asing lagi bagi wisatawan domestik, bahkan beberapa turis asing pun kerap kali menjungungi kota ini sebagai destinasi tujuan berjalan-jalan saat datang ke Indonesia. Selain dikenal sebagai kota pelajar, Jogja juga sangat dikenal dalam hal budaya, seni dan kuliner, khususnya untuk masakan gudeg yang memang ciri khas Jogja.

Salah satu tempat yang sudah sangat terkenal di Jogja adalah Malioboro. Setiap harinya, Malioboro tidak pernah sepi dari pengunjung. Baik wisatwan lokal mapun asing kerap kali menyempatkan waktu ke Malioboro untuk berbelanja berbagai macam barang khas Jogja. Dari mulai kaos, batik, tas, topi dan cindera mata lainnya bisa ditemukan di Malioboro. Dengan harga murah dan sangat terjangkau, Anda bisa mendapatkan banyak barang di sini.

Selain untuk berbelaja, tidak sedikit juga wisatawan yang datang menyempatkan untuk berfoto di depan tulisan Jl. Malioboro. Meskipun hanya sekedar nama jalan, namun ini sudah menjadi spot foto andalan bagi wisatawan. Bahkan, untuk sekedar berfoto saja, harus rela antri bergantian dengan wisatawan lainnya. Sekerem itu Yogja!

Di ujung jalan Malioboro, wisatawan juga bisa menelukan titik nol Jogja. Lebih tepatnya ada di perempatan, dekat dengan Bank BNI Jogja. Dan bila terus berjalan ke arah utara, wisatawan juga akan menemukan alun-alun utara Jogja.

Sumber gambar: travellingyuk.com

Bila wisatawan berkunjung ke Jogja menggunakan sewa mobil sekaligus drivernya, seperti Omocars Jogja, sebaiknya mintalah driver untuk mengantar ke beberapa titik utama yang ada di Jogja, seperti Malioboro dan titik nol ini. Karena sangat rugi sekali rasanya bila mengunjungi Jogja namun tidak sempat datang ke landmark yang ada di Jogja ini.

Di titik nol Jogja hampir setiap waktu ramai oleh wisatawan lokal. Untuk sekedar beristirahat dan menikmati indahnya Jogja di malam hari, atau berkeliling menggunakan becak merupakan aktivitas yang bisa dilakukan di titik nol. Wisatawan juga bisa berfoto dengan latar belakang Bank BNI.

Sementara itu, tidak jauh dari BNI, wisatawan juga bisa menemukan bangunan yang berbentuk hati. Nah, dibangunan tersebut, wisatawan bisa memasang gembok cinta, beberapa pasangan memang kerap kali memasang gembok yang bertuliskan sepasang nama. Entah siapa yang memulai, tidak ada yang tahu. Namun kebiasaan ini menjadi ikon tersendiri dan menjadi keseruan para pengunjung yang mayoritas para muda mudi.

Gembok cinta Yogja. Sumber gambar: tripadvisor.com

Di sekitar titik nol, wisatawan juga bisa menemukan banyak penjual makanan dan cindera mata, seperti gantungan kunci dan kaos. Harganya tidak kalah murah dengan yang ada di Malioboro, karena memang jaraknya juga tidak terlalu jauh.

Selain Malioboro dan titik nol, Jogja juga terkenal akan kekayaan alamnya yang sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Di sini, wisatawan bisa menemukan cukup banyak pantai, seperti Parangtritis, Baron, Drini dan banyak lagi. Ada juga wisatawa gunung yang juga sering didaki oleh para pendaki dari luar kota, seperti gunung merapi.
Jadi, kapan nih mau jalan-jalan ke Jogja? Yuk, atur tanggal sekarang juga!

Share
Tweet
Pin
Share
7 comments



Sejak awal menikah, kami belum merasakan indahnya honeymoon kayak orang-orang. Alhamdulillah, Allah berikan kami keturunan di awal pernikahan kami, sehingga harus membuat kami menunda rencana honeymoon. Nah, sekarang kami berencana ingin menikmati indahnya masa honeymoon dengan destinasi ke Karimunjawa bareng bocah. Mungkin memang ditakdirkan honeymoonnya bareng bocah ya, biar lebih ramai. Hehehe.

Namanya rencana, mesti matang lengkap bersama estimasi biayanya, dong. Apalagi kami bawa bocah, rencana nggak boleh asal-asalan. Pastinya harus mencari penginapan yang aman dan nyaman untuk kami dan anak-anak. Tapi namanya emak-emak, pastilah mencari harga tiket pesawat dan penginapan yang sehemat mungkin.

Untuk mempersiapkan keuangan, saya coba survey harga tiket pesawat dan penginapan di Karimunjawa. Untuk tujuan ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, kami akan memesan pesawat tujuan Semarang. Kenapa ke Karimunjawa? Karimunjawa adalah sebuah pulau yang terletak tidak jauh dari Jepara, Jawa Tengah. Karimunjawa juga mempunyai destinasi wisata yang sangat cantik dan menarik untuk dikunjungi, cantiknya bagaikan surga yang tersembunyi. Kebetulan, suami memang berasal dari Demak, Jawa Tengah. Lumayan, sekalian bisa mengunjungi keluarga di kampung dengan sekali jalan.


Picture: asiawisata.com

Setelah mencari-cari, harga tiket pesawat lumayan tinggi dan bikin pusing kalkulator mamak. Hehhee. Belum lagi ribet mencarinya satu-satu antara tiket dan hotel, belum selesai mencari harga tiket pesawat yang cocok, eh, bocah sudah minta diajak main. Ulang lagi, deh, pencariannya nanti.

Sempat galau, buka dan tutup aplikasi Traveloka kayak orang kurang kerjaan. Eh, tiba-tiba saya melihat ada pilihan tiket pesawat + hotel, ternyata Traveloka telah membuka pemesanan tiket pesawat + hotel dalam 1 paket. Biasanya, harga paketan lebih murah dari pada satuan, ya. Penasaran, saya iseng-iseng coba menggunakan produk paket tiket pesawat + hotel ini dengan tujuan destinasi impian kami, Karimunjawa.


Setelah melakukan penelusuran mendalam,ternyata benar, harga paket lebih hemat ketimbang saya harus mencari tiket dan hotel secara satuan atau terpisah. Hematnya bisa mencapai 20% tanpa butuh kode promo apapun. Lumayan, kan? Lumayan banget buat jajan. Dan intinya, yang saya suka itu cara mencari dan bookingnya jadi lebih mudah, saving time, dan anti ribet pastinya kalau menggunakan paket tiket pesawat + hotel. Pembayarannya juga mudah dengan berbagai metode pembayaran. Sekali bayar saja, sudah untuk tiket dan hotel.

Bagaimana cara mencari paket tiket pesawat + hotel di Traveloka? Mudah banget!

1. Klik menu pencarian tiket pesawat + hotel


2. Cari tiket pesawat seperti biasa. Kota asal, kota tujuan, tanggal berangkat dan pulang (jika beli tiket pulang-pergi), dan jumlah penumpang.



3. Isi tujuan destinasi untuk mencari penginapan yang terdekat dengan lokasi wisata.



4. Jeng jeng! Langsung deh keluar harga paket tiket pesawat + hotelnya. Tinggal pilih hotel yang cocok, bisa juga ubah penerbangannya untuk mencari jam penerbangan yang pas dengan rencana.


Travelling sekarang lebih mudah, jadi makin semangat untuk honeymoon bareng bocah. Untuk rencana honeymoon kami nanti, pastinya saya pasti akan lebih memilih menggunakan paket honeymoon Traveloka ke Karimunjawa ini biar lebih simple. Bagi yang sedang merencanakan travelling, cobain paket tiket pesawat + hotel dari Traveloka ini, deh. Nggak ribet lagi urusan pesan memesan tiket pesawat dan hotel, liburan jadi lebih menyenangkan.

Ya, semoga saja rencana liburan kami kali ini terealisasi. Karena memang sudah rindu untuk piknik, dan Karimunjawa ini sangat menggoda untuk dikunjungi. Bismillah!
Share
Tweet
Pin
Share
9 comments

Entah berawal dari pembicaraan apa, tiba-tiba hari itu kami membahas tentang Idul Adha atau hari raya kurban. Aal bertanya, apa itu kurban? Kenapa kita kurban?

Mungkin masih terbayang di pikirannya saat Idul Adha tahun lalu, saat itu kami berkumpul di lapangan dekat mushola rumah mama untuk menyaksikan kurban.

Aal tampak tidak tega, dia tidak suka melihat hewan kurban yang disembelih lalu digantung, dia juga tidak suka dengan darah yang keluar dari hewan kurban tersebut. Mungkin dia bingung, kenapa kambing dan sapinya diginiin. Hehehe

Saat itu saya menceritakan tentang sejarah kurban yang diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dan berkurban adalah salah satu wujud syukur kita kepada Allah atas rezeki yang telah Dia berikan.

Saya juga menceritakan tentang 'rejeki' kepada Aal. Setahun lamanya kita bekerja dan mendapatkan rejeki. Kita bisa makan, kita bisa memenuhi segala kebutuhan, Aal bisa beli buku dan beberapa mainan, itu salah adalah bagian dari rejeki dari Allah untuk kita.

Sebagai wujud rasa syukur, salah satunya dengan cara berkurban di hari raya Idul Adha. Kita beli kambing atau sapi, kita kurbankan, lalu dagingnya dibagikan ke orang-orang.

Saya juga bercerita, "banyak teman-teman dan saudara kita yang jaraaang sekali makan daging, lho. Karena harga daging itu cukup mahal. Dengan kita berkurban, orang-orang yang jarang makan daging itu bisa makan daging. Mereka senang sekali..."

"Untuk itu, karena Allah memberikan rejeki lebih kepada kita, kita juga harus bagikan ke orang lain. Kalau di moment Idul Adha, kita berkurban, agar teman-teman Aal yang jarang makan daging bisa makan daging sampai puas.." Cerita saya panjang lebar.

Dia terdiam.

Setelah suasana hening sejenak, tiba-tiba dia malah bilang, "trus tengkorang kambingnya gimana? Aal nggak suka tengkorak!" Hahaha.

Ada-ada saja, imajinasinya sudah kemana-mana. Ini efek lihat baju orang gambar tengkorak yang menyeramkan menurut dia. Lalu dia membayangkan pula tengkorak kambing dan sapi, makin kemana-mana, deh. Hehhee.

Ya, nggak apa-apa. Tugas saya untuk mengawal imajinasi agar tidak keluar garis wajar. Saya jelaskan dengan ringan, panjang sekali hingga ia bisa menerimanya.

"Jadi, Aal mau berkurban nggak?" Tanya saya mengujinya kembali ke topik utama.

"Mau. Biar teman-teman makan daging. Aal juga mau makan daging, nanti dijadiin sate. Itu tusuk sate udah dibeli. Tapi Aal nggak mau ke lapangan itu pas Idul Adha." MasyaAllah, Alhamdulillah niatnya sudah ada, lengkap pula dengan pesanan satenya.

Persoalan dia tidak mau ke lapangan untuk menyaksikan kurban, ya sudah, tidak masalah. Hatinya memang lembut, jangan kita paksakan untuk menjadi "kuat" menurut definisi kita.

Barakallah, Sayang...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Foto bersama narausmber dan peserta workshop (sebagian). Foto: tim dokumentasi.

Di dalam setiap pernikahan, pasti selalu ada impian di dalamnya. Tambah lagi dengan kehadirannya buah hati, menambah mimpi kita agar kelak mereka tumbuh sesuai dengan peran peradaban masing-masingnya. Family Strategic Planning adalah salah satu cara untuk kita membangun sebuah keluarga yang kita impikan tersebut.

Pada tanggal 8 Juli 2018 lalu, komunitas Ibu Profesional Batam mengadakan acara Wisuda dan Workshop bertema “Family Strategic Planning” bersama narasumber yang memang berkompeten dan berpengalan di bidangnya, Ibu Septi Peni Wulandani beserta suami, Pak Dodik Mariyanto (founder Institut Ibu Profesional).

Acara ini bertempat di lantai 4 Aula Kantor Pemko Batam dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Luar biasa lamanya, materinya yang keren dan bermanfaat membuat waktu jadi tidak terasa. Setiap materi dan cerita yang disampaikan oleh mereka sungguh membuat hati ini cerah dan terinspirasi untuk menciptakan Family Strategic Planning untuk keluarga kami.

Family Strategic Planning yang digagas oleh Ibu Septi dan pak Dodik ini sudah tidak diragukan lagi, karena memang sudah jelas berdasarkan pengalaman dan terbukti sukses mencetak keluarga impian mereka.

Kenapa Harus Family Strategic Planning?

Jika suatu perusahaan saja mempunyai strategic planning yang jelas, apalagi sebuah keluarga. Perusahaan harus mempunyai strategic planning agar perusahaan tersebut bisa terus tumbuh dan berhasil mencapai visi misi perusahaannya. Begitu pula dengan sebuah keluarga, keluarga adalah “project” besar yang tidak hanya berlaku di dunia, bahkan sampai akhirat, dan akan dipertanggungjawabkan langsung di hadapan Sang Pencipta.

Bagaimana Family Strategic Planning ala keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik?

Ibu Septi saat bercerita dan menyampaikan materi workshop. Foto: tim dokumentasi.

Bagi keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik, Family Strategic Planning ini adalah moment sakral. Mereka sepakat menentukan setiap tanggal 1 Muharram (tahun baru Islam) adalah moment Family Strategic Planning ini dirumuskan untuk satu tahun kedepan. 

Biasanya butuh waktu selama 2-3 hari untuk menepi dan keluar dari zona keseharian mereka, cuti dari pekerjaan, menjauhkan diri dari gadget atau aktifitas lainnya. Semua anggota keluarga berkumpul, berkomunikasi, diskusi mengenai rencana dan project kedepannya, dan juga mengevaluasi pencapaian dari planning tahun sebelumnya.

Ibu Septi berpesan, jangan pernah membandingkan keluargamu dengan keluarga yang lain. Bandingkan keluargamu saat ini dengan keluargamu satu tahun yang lalu. Adakah perubahan yang lebih baik? Ini bisa menjadi bahan evaluasi agar masing-masing anggota keluarga bisa mengambil pelajaran dan tumbuh bersama menjadi lebih baik dari waktu ke waktunya.

Dalam membuat Family Strategic Planning ini, setiap keluarga pasti punya cara masing-masing karena setiap keluarga itu unik dan tidak ada yang sama persis. Jadi, cukup kita sesuaikan dengan anggota keluarga kita. Yang penting, semua anggota keluarga sepakat untuk menjalankannya.

Bagaimana cara merumuskan Family Strategic Planning?

Ini adalah materi penting tentang perumusan Family Strategic Planning. Tiap peserta workshop duduk di lantai bersama suami untuk belajar membuat sebuah peta Family Strategic Planningnya. Bagi yang suaminya tidak hadir, bisa via chatting atau telepon, atau bisa juga dirumuskan sendiri dulu dan bisa dirumuskan bersama suami saat di rumah. 

Berikut saya jelaskan langkah-langkah merumuskan Family Strategic Planning di dalam sebuah peta, bisa kita tuliskan di selembar kertas besar atau kertas karton.

1. Tentukan dan tuliskan nama keluarga kita di bagian atas tengah sebuah kertas besar. Kita menjadikan keluarga kita sebagai sebuah tim untuk mencapai satu tujuan bersama.
2. Menuliskan peran hidup yang sudah Allah anugerahkan kepada kita, tulis di bawah nama keluarga.
3. Menentukan core value atau nilai keluarga, tulis di bawah nama keluarga. Core value ini nilai yang dipegang oleh sebuah keluarga, seperti contohnya Keluarga Bu Septi dan Pak Dodik menentukan iman dan kehormatan sebagai core value-nya. Jadi, apapun yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan iman dan tetap harus menjunjung tinggi kehormatan keluarga.
4. Tentukan tujuan dari keluarga kita di sebelah kanan atas kertas. Tujuan ini boleh lebih dari satu, nanti bisa diceklist tujuan mana saja yang sudah tercapai atau yang belum tercapai.
5. Buat strating point atau titik awal di bagian kiri bawah kertas. Starting point ini berisi list kekuatan masing-masing anggota keluarga yang akan disatukan menjadi Home Team (kekuatan ayah, kekuatan ibu, dan anak-anak). Dengan mengetahui kekuatan masing-masing anggota keluarga, ini akan memudahkan kita untuk menggapai tujuan bersama. Tarik sebuah garis panah dari starting point ke arah tujuan yang sudah kita tuliskan.
6. Tetapkan Golden Rules, tulis di sebelah kiri atas kertas. Golden rules ini berisi tentang aturan-aturan yang harus dipatuhi selama pelaksanaan jika terjadi badai yang menggoncang. Seperti keluarga Bu Septi dan Pak Dodik, mereka hanya mempunyai 3 golden rules:

  • Tetap berkomunikasi meskipun dalam keadaan emosi
  • Segala keputusan yang diambil ketika marah adalah tidak sah atau batal
  • Bila perselisihan terjadi, kembali pada Al-Qur’an dan hadist.
7. Tuliskan bekal-bekal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, tulis di bawah kertas. Bekal ini bisa berupa ilmu, materi, dan lain sebagainya.
8. Tentukan support systems, tulis di sebelah bekal. Untuk mencapai suatu tujuan, kadang kita membutuhkan pihak eksternal keluarga untuk terlibat. Support systems bisa berupa orang, instansi, komunitas, dan lain sebagainya.
9. Tentukan tema untuk peta Family Strategic Planning yang sudah dirumuskan. Misalnya, Bu Septi dan Pak Dodik pernah mengusung tema “It’s ok if u make a mistake, as long as you learn from it..” Tidak masalah jika anggota keluarga melakukan kesalahan, selama bisa diambil pelajaran dari kesalahan tersebut.
10. Tulis project-project individu masing-masing anggota keluarga yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 tahun, atau 6 bulan, atau satu minggu. Tergantung tingkat kesulitan project tersebut.
11. Berdoa. Ini adalah akhir dari segala yang sudah kita rumuskan. Meminta petunjuk, kemudahan dalam mencapai jalan yang terbaik, dan menggantungkan segalanya kepada Sang Pencipta.

Gambaran peta Family Strategic Planning. Sumber: materi slide presentasi narasumber.

Itu dia langkah-langkah dalam merumuskan Family Strategic Planning ala keluarga Ibu Septi dan Pak Dodik. Sangat terstruktur dan lengkap, ya? Tapi kembali lagi, kita tidak bisa membandingkan keluarga kita dengan keluarga mereka. Bisa jadi, keluarga kita cocok menggunakan cara ini, atau bisa jadi keluarga kita perlu memodifikasi lagi cara ini agar bisa diterima dan disepakati oleh anggota keluarga.

Pada intinya, planning apapun yang kita rumuskan mesti disetujui oleh seluruh anggota keluarga agar mencapai satu tujuan bersama. Bukan hanya memaksakan keinginan salah satu anggota keluarga saja.

Itulah di atas yang bisa saya ceritakan dan rangkum dalam workshop Family Strategic Planning beberapa hari yang lalu. Maafkan jika ada kekurangan. Maklum, belajar sambil ngasuh anak itu sedikit membuat telinga dan otak bekerja lebih keras. Hehe.

Syukurnya, tersedia kids corner di ruangan lain tidak jauh dari aula untuk anak berusia 3 tahun ke atas. Aal main dan berkegiatan di sana. Alhamdulillah memudahkan saya dalam mengikuti workshop meskipun tidak sempurna.

Anak-anak berkegiatan di Kids Corner, bernyanyi bersama kakak-kakak pendamping selama para orang tua belajar di aula. Foto: tim dokumentasi.

Banyak permainan di Kids Corner membuat anak-anak betah. Foto: tim dokumentasi.

Saya akhiri tulisan ini dengan beberapa foto kegiatan, ya.. Semoga bermanfaat dan selamat menyusun Family Strategic Planning untuk keluarga tercinta..

Serunya lesehan berdua, merancang sebuah peta Family Strategic Planning berdua. Foto: Utami.

Keseruan saat workshop berlangsung. Foto: tim dokumentasi.

Belajar bersama pasangan lebih menyenangkan. Foto: tim dokumentasi.

Terima kasih kakak-kakak yang sudah mendampingi anak-anak kami di Kids Corner. Foto: tim dokumentasi.

Selamat kepada teman-teman wisudawati. Selamat melanjutkan kuliah ke tingkat yang lebih menantang lagi. :D Foto: tim dokumentasi.

Terima kasih kepada panita pelaksana acara, karena sudah membuat satu acara yang sukses dan bermanfaat! Foto: tim dokumentasi.

Share
Tweet
Pin
Share
15 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Belajar Memanah Di Mall, Asyik Juga!

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ▼  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ►  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates