• Home
  • About Me
  • Category
    • Sharing
    • Info & Tips
    • Parenting
    • Family
    • Homeschooling
    • Review
    • Traveling
    • Tentang Buku
    • Gelora Madani Batam
    • Event
Youtube Instagram Twitter Facebook

Cerita Umi


Proses Menyapih Yang Tak Kunjung Usai - Syukur Alhamdulillah, bisa menyusui anak sampai 2 tahun itu adalah sebuah nikmat yang tak terhingga, baik bagi saya (ibunya) maupun si kecil. Ketika menginjak usia 2 tahun, kita sudah harus menyudahi proses ini dan siap untuk menjalankan satu proses yang baru yaitu menyapih.

Menyapih adalah dimana berhentinya proses menyusui. Tentulah tidak bisa dengan tiba-tiba, ya. Menyapih sudah harus dibicarakan/sounding bahkan sejak anak berusia mulai dari 1 tahun. Tentu dengan harapan mereka bisa dengan mudah terlepas dari proses menyusui, dan tubuh kita pun tidak "kaget" dengan perubahan yang terjadi.

Baca juga: Menyapih Dengan Cinta, Seperti Apa?

Menyapih Yang Tak Kunjung Usai

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, saya menerapkan proses menyapih dengan cinta (weaning with love) kepada anak-anak saya. Ternyata tidak semudah menyapih Aal si anak pertama, Maryam justru masih bertahan menyusu hingga saat ini usianya nyaris mencapai 2 tahun 5 bulan dengan frekuensi menyusu yang sama dengan sebelum-sebelumnya (8-10 kali sehari, sekitar 5 sampai 40 menit sekali menyusu).

Baca juga: Ketika Anak Belum Siap Untuk Disapih

Ya, sampai di usia ini dia masih tampak belum siap untuk disapih. Padahal, sounding untuk disapih sudah saya terapkan sejak ia berusia 1 tahunan, makin intens sounding sejak ia berusia 1,5 tahun.

Menyapih dengan cinta, menyapih dengan ikhlas tanpa drama berhasil saya lakukan kepada Aal. Tentu cara ini menjadi idaman saya kembali, segala cara yang dulu saya terapkan ketika menyapih Aal saya lakukan juga terhadap Maryam.

Memangnya dulu gimana cara menyapih Aal? Kok jadi idaman?

Menyapih Aal itu cukup sounding dan komunikasi. Sejak usia 2 tahunan, frekuensi menyusunya sudah mulai berkurang. Sampai akhirnya di usia 2 tahun 4 bulanan, dia ikhlas untuk berhenti menyusu. Tanpa tangisan, tanpa drama.

Ternyata cara tersebut tidak berhasil untuk Maryam. Setelah saya renungkan kembali, kedua anak ini punya tipe yang sangat berbeda. Ya pastilah, ya! Jadi, cara menyapihnya tidak bisa dengan ekspektasi yang sama.

Kenapa proses sounding (saja) bisa berhasil pada Aal? Karena Aal tipe anak yang sangat komunikatif, proses negosiasi dan diskusi itu bisa masuk dengan dia. Sedangkan Maryam, dia harus sedikit dengan "aksi". Komunikasi tanpa aksi dia belum bisa terima. Tipe perempuan yang nggak suka sama omong doang, harus ada aksi dan bukti, dong.. Hehee.

Lama-kelamaan saya mulai resah, melihat dia yang semakin besar tapi masih juga menyusu dengan frekuensi yang sesering itu. Apalagi ketika usianya sudah hampir 2 tahun 5 bulan ini. Untuk itu, saya putuskan untuk lebih ber"aksi" dalam proses menyapihnya kali ini.

Proses Menyapih Yang Menguras Emosi

Beberapa hari sebelum hari itu tiba, saya katakan pada Maryam bahwa besok-besok dia tidak nena (nenen) lagi.

"Dek, besok nggak nena lagi, ya?"
"Dek, besok nenanya selesai, ya.. Adek udah makin besar."
"Dek, hari ini terakhir nena, ya.."
"Dek, ini nena terakhir, ya? Nanti malam nggak nena lagi, nenanya udah selesai."

Seperti itu.

Malam harinya ketika hendak tidur, saya benar-benar membuktikan ucapan-ucapan saya tadi. Saya tidak lagi memberikannya nena, tidak mengizinkannya menyusu lagi.

Lalu apa yang terjadi? Malam itu menjadi malam yang penuh emosi. Dia nangis, dia teriak, dia mengamuk. Tapi saya terus meminta maaf padanya kalau semua sudah selesai, nenanya sudah berakhir. Kok berasa lagi diputusin, ya? Hehhee.

Emosi di dalam dada saya bergejolak, begitu pula dengan Maryam. Ada rasa hati yang sakit melihat dia sedih dan menangis sekencang itu, ada satu sisi hati yang menekan agar saya harus tetap kuat sampai semua drama ini berlalu.

Dia marah, saya diam terus memeluknya. Dia teriak, saya bisikkan kata-kata cinta saya padanya. Dia memukul saya, saya elus kepala dan rambutnya yang panjang. Dalam hati saya menangis, sedih, tapi saya tidak boleh merubah keputusan, apalagi menyerah. Toleransi selama hampir 5 bulan sudah cukup lah, ya.. Nggak baik juga kalau saya biarkan dia tetap menyusu lebih lama dengan frekuensi yang masih sesering itu. Begitu menurut saya.

Malam itu, Maryam tidur dengan perasaan sedih. Saya pun demikian. Bahkan saya hampir tidak tidur, sepanjang malam menjaganya, khawatir tiba-tiba menangis atau meronta. Syukurnya yang terjadi tidak separah yang saya pikirkan. Dia menangis sekali saja dan cukup saya tenangkan dengan pelukan.

Lalu bagaimana proses menyapihnya hari ke hari sampai akhirnya ia berhasil disapih?

Bersambung.... 😚
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Social Experience: Berbagi Itu Indah! - Sejak awal sebelum Ramadhan tiba, saya ingin sekali mengajak anak-anak melakukan kegiatan sosial spesial di bulan Ramadhan ini. Ekspektasi saya, kami bisa mengadakan kegiatan sederhana yang bermanfaat, edukatif, berkesan, dan pastinya memungkinkan untuk saya dan anak-anak kerjakan bersama-sama.

Alhamdulillah, akhirnya rencana tidak hanya terpendam menjadi wacana. Tepat hari Selasa, 24 Ramadhan, tanggal 28 Mei 2019 kemarin kami keliling ke jalanan membagikan snack box untuk buka puasa orang-orang di jalan.

Rencana ini saya dan anak-anak sepakati di hari itu juga, mendadak dong. Awalnya mau order snack box saja, nggak ribet, tinggal dibagi-bagi. Tapi rasanya kok kurang ada usaha, ya. Akhirnya saya putuskan untuk menyiapkan snack box sendiri, dikerjain bareng anak-anak, biar makin berkesan bagi mereka. Eh tapi, snacknya nggak bikin sendiri, beli di bazaar komplek sekalian bantu ngabisin dagangan warga. (Alasan, padahal malas masak-masak. Hahhaa)

Keluar rumah mulai jam 4 sore, saya sudah list beberapa kebutuhan yang diperlukan dan membicarakannya kepada anak-anak. Yang mudeng baru Aal saja, Maryam masih 2,5 tahun jadi masih jadi followers doang. Bukan berarti dia nggak belajar, ya. Dia belajar juga, dia melihat dan memperhatikan apa yang saya obrolkan pada mamasnya (padanya juga), melihat dan memperhatikan apa yang kami lakukan sore itu adalah perbuatan baik ya tercatat di dalam memori otaknya.

Pertama kali yang kami lakukan adalah membeli box untuk snack. Kami membatasi 20 snack box saja, secara ini sudah sore dan kami hanya bertiga (saya dan 2 anak hebat ini, Aamiin, MasyaAllah). Alhamdulillah, kami bisa membeli box-nya satuan, tidak sepaket isi banyak. Setelah itu, kami mencari air mineral gelas kemasan dan tisu di toko sebelahnya. Tidak jauh, kami berjalan kaki menuju bazaar Ramadhan atau pasar kaget yang banyak menjual takjil atau makanan-makanan ringan untuk berbuka puasa.

Tidak lama berkeliling, saya memilih beberapa makanan untuk snack box yang akan kami bagikan nanti. Pasarnya rame banget apalagi letaknya yang di pinggir jalan. Banyak motor yang lalu lalang, nglakson tiba-tiba bikin kaget dan jadi harus ekstra banget jagain anak-anak. Ya, wajar ya namanya pasar kaget. Kalau nggak ngagetin mah namanya pasar senyap. Hahha.

Setelah semua keperluan lengkap, kami pergi menepi ke sebuah komplek pertokoan yang tidak banyak kendaraan lalu lalang di sana. Mobil saya parkirkan, lalu kami mulai menyiapkan snack box di dalam mobil saja. Mulai dari melipat box, memasukkan isinya ada tisu, air mineral, dan beberapa snack.

Kami bagi tugas, saya bagian melipat box dan memasukkan air mineral, sedangkan Aal tugasnya menyusun beberapa kue dan menutup boxnya kembali. Kalau Maryam, hmm, dia mah penghibur kami sehingga bekerja dengan penuh canda tawa.

Foto dulu ah, yang lagi nyusun kue..

Snack box siap dibagikan..
Jam menunjukkan pukul 17.50 WIB, 20 snack box ready untuk dibagikan. Kami berkeliling di sekitaran daerah Botania dan sekitarnya. Aal semangat sekali, dia yang akan menjadi "aktor utama" dalam kegiatan ini.

Ketika melihat beberapa orang yang pantas untuk dibagikan, dia pun membuka kaca pintu mobil dan memanggil orang-orang dengan semangatnya (dengan intruksi dari saya tentunya yaa..).

"Pak...Ini kue untuk buka puasa.."
"Gaes, ada kue nih, Gaes!" Katanya ketika ada beberapa anak-anak yang berjalan di pinggir jalan.
"Om, ini buat buka puasa.."
"Pak, ini untuk Bapak dan anak Bapak.."
"Pak, kue untuk buka puasa.."
...begitulah seterusnya sampai snack box yang kami siapkan tadi ludes tak bersisa.

Bahagianya dia, matanya tampak berbinar-binar. Hari itu dia merasakan langsung bagaimana ia mempersiapkan makanan yang akan dibagikan, dia pula yang menyerahkannya kepada orang-orang di jalan untuk berbuka puasa. Sungguh hari itu adalah pengalaman yang berharga baginya, dan juga bagi Maryam.

Aal ketika membagikan snack boxnya kepad anak-anak yang lagi lewat..
Meskipun Maryam tampak belum banyak memahami apa yang sedang ia saksikan, tapi tatapan matanya penuh arti ketika Aal menyerahkan sekotak makanan tersebut kepada orang-orang. Untuk itu, saya sempatkan juga mengabadikan kegiatan ini ke dalam sebuah video dokumentasi atau vlog (video blog) supaya nantinya bisa mereka tonton lagi, ingat lagi, dan lakukan lagi.

Alhamdulillah, kegiatan sore itu berjalan lancar. Anak-anak bahagia, edukasi tentang 'berbagi' mereka dapatkan, pengalaman tercipta, kenangan juga terukir sudah. Salah satu pesan yang saya sampaikan kepada anak-anak adalah berbagi itu indah, berbagi itu menyenangkan. Berbuat baik itu bisa dengan cara apa saja, dengan cara yang kita bisa dan yang kita mampu.

Spesial di bulan Ramadhan, tiap kebaikan kita akan dihitung berkali-kali lipat pahalanya. Merugilah kita jika kita tidak memanfaatkan bulan ini untuk mengejar banyak kebaikan dan ibadah.

Kurang lebih begitu, ya. Hehehe. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat, yaa.. Niat saya hanya ingin berbagi cerita pengalaman kami dan menularkannya kepada semua yang membaca.

Untuk lebih lengkap, nonton vlognya di Youtube Channel CERITA UMI, ya.. Link di bawah ini, jangan lupa di subscribe juga, lho! Enjoyyyyy!


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Mengintip Negara Tetangga Dari Menara Jabal Arafah Batam - Masjid Jabal Arafah Batam merupakan salah satu masjid besar dan unik yang menjadi favorit di Kota Batam. Lokasinya di Lubuk Baja / Nagoya, berdekatan dengan Nagoya Hill Shopping Mall Batam. Selain menjadi tempat beribadah umat Islam, Masjid Jabal Arafah juga bisa menjadi tempat wisata bagi kalian yang ingin melihat pemandangan Nagoya dan Sei Jodoh dari ketinggian Menara Jabal Arafah (MJA). Bahkan jika cuaca cerah dan tidak diliputi awan, kita bisa melihat jelas negara tetangga, Singapura.

Image source: masjidjabalarafah.com
Jika ingin naik ke Menara Jabal Arafah, kita harus turun tangga dari arah tempat sholat. Dari atas tangga akan terlihat suasana di lantai bawah, ada kolam ikan dengan air mancurnya, cafe dan butik yang menjual pakaian muslim dan cindera mata. Asyik juga jadi tempat nongkrong sembari menunggu waktu sholat tiba, tak heran Masjid Jabal Arafah menjadi masjid favorit di Batam.

Photo by ceritaumi.com
Lift untuk menaiki Menara Jabal Arafah ada di antara cafe dan butik. Terpampang tulisan "Ticket Infaq" di dinding sebelah pintu masuk lift. Harga tiketnya juga nggak mahal, Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. Menara ini mencapai ketinggian 36 meter dan memiliki 7 lantai. Untuk bisa menikmati pemandangan, kita bisa menuju ke ruangan di lantai 6 menggunakan lift.

Liftnya tidak besar, hanya muat kurang lebih 5 orang saja. Ya namanya juga lift di menara masjid. Hehehe. Setibanya di lantai 6, saya langsung terkagum-kagum dengan pemandangannya. MasyaAllah. Ruangannya sejuk berAC, sekeliling ruangan berdinding kaca, jadi kita bisa melihat pemandangan Nagoya dan Jodoh dari segala penjuru, terdapat meja kayu yang menempel di dindingnya, dilengkapi juga dengan kursi untuk kita duduk santai menikmati pemandangan. Enak
 banget nih duduk di sini sambil merenung, kita juga bisa memotret pemandangan dan berfoto ria, ada photobooth bergambar Masjid Jabal Arafah.

Photo by ceritaumi.com
Seperti ada yang kurang, dulu ada beberapa teropong yang menempel di meja, tapi sayang sekarang sudah tidak ada lagi. Padahal seru banget kalau ada teropong, kita bisa melihat pemandangan yang jauh supaya terlihat lebih dekat.

Alhamdulillah, cuaca cerah tanpa awan ketika saya sedang berada di sana. Jadi saya bisa mengintip negara tetangga dari Menara Jabal Arafah ini. Jelas terlihat gedung-gedung tinggi yang berjejer di pinggiran Singapura. Kebanyakan wisatawan yang berasal dari luar kota biasanya mengharapkan pemandangan Singapura yang terlihat dari Batam seperti ini. Ya, lumayan bisa ngintip dulu ya sebelum menginjakkan kaki langsung kesana, kan.. Hehehe.

Photo by ceritaumi.com
Nah, inilah dia Menara Jabal Arafah yang bisa kalian jadikan salah satu destinasi saat membawa keluarga atau saudara dari luar kota untuk menikmati sedikit pemandangan kota Batam plus negara tetangga, Singapura.

Ingat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan kemanapun kita pergi dan dimanapun kita berada, ya.. :)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Pergi Ke Jogja Bebas Macet, Pesan Tiket Kereta Jakarta-Jogja Di Sini - Kereta api merupakan transportasi umum yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Bukan hanya karena bebas macet, tetapi juga karena harganya yang masih terjangkau. Bahkan, untuk sebagian orang, kereta api menjadi moda transportasi yang bisa diandalkan untuk menuju beberapa kota seperti Yogyakarta misalnya.

Kamu yang butuh tiket kereta Jakarta Jogja, sekarang ini sudah mudah banget untuk di dapatkan. Karena, pembelian secara online untuk tiket kereta Jakarta Jogja bisa kamu lakukan melalui aplikasi tiket.com.

Di tiket.com, kamu bisa pesan tiket kereta Jakarta Jogja yang kamu butuhkan, tanpa perlu lagi antri panjang di loket stasiun. Hanya perlu instal aplikasi tiket.com di smartphone kamu, pesan tiket kereta bisa kamu lakukan dimanapun dan kapanpun.

Sebagai pionir online travel agent di Indonesia, tentu tiket.com menjadi online travel agent terpercaya untuk kamu. Jadi, membeli tiket kereta kemanapun yang kamu butuhkan tidak perlu lagi ragu dan bimbang.

Di era serba canggih ini, pembelian secara online tentu mempermudah kamu untuk mendapatkan tiket kereta tanpa perlu antri panjang dan panas-panasan. Hanya dengan satu sentuhan jari di smartphone kamu, tiket kereta Jakarta Jogja yang kamu butuhkan bisa langsung kamu dapatkan.

Atur jadwal keberangkatan kamu, jumlah tiket yang kamu butuhkan, isi data diri, lalu pilih metode pembayaran yang paling memudahkan kamu. Yep, tiket.com menyediakan banyak pilihan metode pembayaran yang bisa kamu sesuaikan. Mulai dari pembayaran dengan Kartu Kredit, Bank ternama seperti BCA, Mandiri, BNI, ATM Transfer, CIMB Clicks, dan ePay BRI. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan dan juga yang paling memudahkan kamu.

Promo-promo menarik juga bisa kamu dapatkan dengan pesan tiket kereta di aplikasi tiket.com. Mulai dari potongan harga, hingga penawaran menarik gratis makanan untuk sekali perjalanan. Penawaran menarik, bukan?

Tidak hanya itu, tiket.com juga bisa menjadi andalan kamu untuk mendapatkan tiket kereta yang kamu butuhkan. Jadi, untuk kamu yang mengalami kendala saat pemesanan atau pembayaran, Customer Care 24/7 dari tiket.com siap membantu kamu.

Kamu yang mengalami kendala, bisa menghubungi Customer Care tiket.com melalui beberapa cara. Seperti layanan pelanggan dengan email ke cs@tiket.com, Call Center di 0804 1500 878 (Indonesia only) dan +6221 5088 1050, hingga nomor Whatsapp di 0855 1500 878.

Layanan Customer Care tiket.com akan membantu kamu hingga mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan dalam pemesanan atau pembayaran yang kamu alami. Setelah proses pemesanan dan pembayaran berhasil, maka kamu akan mendapatkan email dan SMS berupa Voucher atas pembelian tiket kereta Jakarta Jogja yang sudah kamu lakukan.

Tunggu apalagi? Nikmati kemudahan dalam pemesanan tiket kereta Jakarta Jogja yang tiket.com berikan ini. Kamu juga bisa pilih tempat duduk sesuai dengan yang kamu inginkan lho. Jadi, perjalanan tentunya akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan.

Kamu yang ingin pergi ke Jogja menggunakan kereta bersama dengan keluarga atau teman-teman juga bisa pesan dalam jumlah banyak sekaligus lho. Hanya perlu persiapkan identitas dari masing-masing anggota yang ingin kamu pesankan tiket keretanya.

Dengan begitu, kamu tidak perlu merasa khawatir akan terpisah tempat duduk apabila memesan tiket kereta masing-masing. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dan memudahkan kamu bukan? e-Voucher yang kamu terima saat pembayaran berhasil pun bisa kamu simpan sebagai bukti pembayaran tanpa perlu print-out yang rawan hilang, rusak, atau bahkan sobek.

Ayo, pesan tiket kereta Jakarta Jogja yang kamu butuhkan melalui website atau aplikasi tiket.com sekarang juga.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Yuk, Diet Plastik Mulai Dari Hal Yang Kecil - Siapa diantara kita yang tidak pernah menggunakan plastik? Plastik adalah salah satu bahan yang digunakan manusia untuk keperluan hidupnya sehari-hari, untuk belanja, untuk membungkus makanan, dan juga sebagai alat makan dan minumnya. Biasanya, kita menggunakan plastik itu hanya sebentar saja, kan? Setelah belanja, plastik di buang, setelah habis minum, sedotan dibuang. Semua plastik yang kita gunakan itu berujung di tempat sampah.

Sedihnya, sampah-sampah tersebut banyak yang terbuang secara sembarang. Banyak yang menyumbat di got atau sungai, bahkan sampai juga ke lautan. Menurut data yang ada, Indonesia merupakan negara kedua yang paling besar "menyumbangkan" sampah plastik ke laut. Nah, lho!

"Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 – 5 milimeter. Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut," jelas Ibu Susi Pujiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Kompas.com bulan Agustus 2018 lalu. Faktanya memang tidak hanya sekali atau dua kali kita mendapatkan berita tentang kematian satwa laut karena terbukti menelan sampah plastik, 'kan?

Sumber: liputan6.com
Tidak hanya di lautan, sampah plastik yang tertimbun di daratan juga tidak kalah berbahaya. Sampah-sampah plastik yang sulit terurai ini bisa merusak kesuburan tanah, mencemarkan air tanah, membunuh makhluk hidup di dalam tanah, penyumbatan sampah plastik di sungai-sungai juga dapat menyebabkan aliran air sungai yang tidak lancar dan berpotensi terjadinya banjir, dan banyak lagi dampak negatifnya.

Diet Plastik Mulai Dari Hal Yang Kecil

Indonesia bisa kok melakukan diet plastik. Awalnya bisa dari satu orang yang diet plastik dan membagikannya di sosial media, lalu diikuti beberapa orang lainnya, diikuti oleh beberapa komunitas pula, lama kelamaan semua orang bisa dan terbiasa melakukan diet plastik.

Wah..bayangkan deh, kalau semakin banyak yang terinspirasi dan akhirnya juga melakukan diet plastik. Setidaknya Indonesia bisa "menebus dosa" secara perlahan dari fakta yang pernah ada, yaitu sebagai negara nomor dua paling banyak menyumbangkan sampah plastik di lautan.

Beberapa komunitas yang saya ikuti sudah menjalankan program #lesswaste atau minim sampah di setiap kegiatannya. Caranya yaitu dengan mengganti gelas plastik menjadi air galon yang siap diisi ulang menggunakan gelas reuseable atau botol minum yang sudah dibawa oleh dimasing-masing pesertanya, mengganti plastik snack dengan daun pisang yang dilipat menarik, menggunakan lunch box reuseable sebagai pengganti nasi kotak yang biasa digunakan pada umumnya.

Wadah snack menggunakan daun pisang sebagai pengganti plastik/mika. Sumber: Dokumentasi Ibu Profesional Batam.

Kotak nasi bisa dicuci-pakai. Sumber: Dokumentasi Ibu Profesional Batam.

Unik, banyak yang kagum dan akhirnya terinspirasi. Saya salah satunya. Karena kekaguman saya itulah akhirnya saya menulis dan membagikan perasaan kagum saya tersebut di sini agar diketahui banyak orang. Syukur-syukur kalau juga ikut terinspirasi. Hehehe.

Tidak hanya di setiap kegiatan komunitas, untuk kehidupan sehari-hari pun begitu. Kita bisa mengganti kantong plastik belanja menjadi tas kain belanja yang bisa di cuci pakai, belanja bahan makanan yang basah (ayam, ikan, dll) langsung menggunakan wadahnya, mengganti sedotan plastik menjadi sedotan stainless reuseable begitu pula dengan peralatan makan lainnya. Ribet? Sebenarnya enggak kok, terlihat ribet karena kita belum terbiasa saja.

Sumber: Facebook Erli Oktania Susanti

Hmm, saya bicara seperti itu bukan berarti saya sudah sepenuhnya menjalankan program #lesswaste di keseharian hidup saya yaa.. Tapi saya juga masih belajar dan membiasakan diri untuk #lesswaste seperti kebanyakan teman-teman saya di komunitas. Saya masih suka kelupaan membawa tas kain untuk belanja, sedotan stainless juga kadang ketinggalan di rumah. Tapi ya, inilah proses belajar saya untuk mengubah kebiasaan agar lebih peduli dengan lingkungan, yaitu dengan program #lesswaste atau minim sampah.

Cara Menyebar Virus Diet Plastik: LAKUKAN (DO) -> BAGIKAN (SHARE)


Zaman sekarang siapa yang tidak percaya dengan kekuatan sosial media? Sosial media adalah wadah paling ampuh untuk mempengaruhi orang atau kelompok agar mengikuti kita. Menggunakan sosial media untuk mengajak banyak orang melakukan kebaikan, why not?

Ketika kita belanja menggunakan tas kain, foto dan bagikan ke sosial media. Ketika kita minum menggunakan sedotan stainless di warung atau restaurant, foto dan bagikan. Dengan begitu, insyaAllah kita sudah termasuk menebar virus kebaikan. Siapa tahu, melalui foto sederhana itu bisa menginspirasi orang untuk mengikuti cara kita. Apalagi, beberapa toko sudah tidak lagi cuma-cuma memberikan plastik maupun sedotan plastik, alias diberi charge tambahan jika kita menggunakan plastik. Itu bisa menjadi salah satu alasan mengajak orang untuk biasakan membawa tas belanja sendiri, yuk biasakan membawa sedotan sendiri.

Mulai dari yang kecil. Kebaikan kecil yang kita lakukan tiap hari, lalu mengajak orang lain untuk melakukannya juga, insyaAllah akan menghasilkan suatu kebaikan yang besar nantinya.

So, yuk lah kita coba untuk diet plastik. Coba dulu, coba lagi, lagi, dan seterusnya menjadi kebiasaan baru yang baik.

Baik untuk KITA, baik untuk LINGKUNGAN kita, baik untuk BUMI kita.
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me




Hai, saya Juli Yastuti, akrab dipanggil Juli atau Yasti. Bagi saya, menulis adalah cara menebar manfaat termudah. Mau tahu lebih lengkap tentang saya?


Baca Selengkapnya >

Contact


Email : ceritaumi2017@gmail.com / Whatsapp : 083184213939

Find Me Here

Followers

Part Of



My Books




Recent Post

Popular Posts

  • Pohon Literasi, Stimulasi Anak Suka Membaca
  • Aku Sayang Ibu, Catatan Literasi Pertama Aal
  • Review Materi Bunda Sayang Sesi 5: MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA
  • Pengalaman Melepas IUD Lama dan Memasang IUD Baru. Kapok?
  • Menyenangkan! Pengalaman Berlayar Menggunakan Kapal Roro Dari Batam ke Riau Selama 18 Jam

Member Of




Categories

  • Sharing
  • Info & Tips
  • Parenting
  • Family
  • Traveling
  • Institut Ibu Profesional (IIP)
  • Homeschooling
  • Batam
  • Review
  • Event
  • Tentang Buku
  • Kuliner
  • Gelora Madani Batam
  • Kolaborasi Blog
  • Mahasiswa
  • Puisi

Blog Archive

  • ►  2011 (11)
    • Jun 2011 (5)
    • Jul 2011 (6)
  • ►  2012 (2)
    • Nov 2012 (2)
  • ►  2013 (7)
    • Jan 2013 (1)
    • Feb 2013 (3)
    • Mar 2013 (1)
    • May 2013 (1)
    • Jun 2013 (1)
  • ►  2014 (13)
    • May 2014 (4)
    • Jun 2014 (4)
    • Jul 2014 (3)
    • Sep 2014 (2)
  • ►  2015 (3)
    • May 2015 (2)
    • Nov 2015 (1)
  • ►  2016 (3)
    • Jan 2016 (2)
    • Mar 2016 (1)
  • ►  2017 (56)
    • Feb 2017 (1)
    • Jun 2017 (1)
    • Aug 2017 (10)
    • Sep 2017 (1)
    • Oct 2017 (5)
    • Nov 2017 (25)
    • Dec 2017 (13)
  • ►  2018 (142)
    • Jan 2018 (21)
    • Feb 2018 (15)
    • Mar 2018 (18)
    • Apr 2018 (13)
    • May 2018 (17)
    • Jun 2018 (7)
    • Jul 2018 (9)
    • Aug 2018 (11)
    • Sep 2018 (5)
    • Oct 2018 (8)
    • Nov 2018 (7)
    • Dec 2018 (11)
  • ▼  2019 (67)
    • Jan 2019 (8)
    • Feb 2019 (6)
    • Mar 2019 (7)
    • Apr 2019 (4)
    • May 2019 (5)
    • Jun 2019 (10)
    • Jul 2019 (6)
    • Aug 2019 (3)
    • Sep 2019 (6)
    • Oct 2019 (5)
    • Nov 2019 (2)
    • Dec 2019 (5)
  • ►  2020 (28)
    • Jan 2020 (7)
    • Feb 2020 (3)
    • Mar 2020 (4)
    • Apr 2020 (1)
    • May 2020 (3)
    • Jun 2020 (3)
    • Jul 2020 (2)
    • Aug 2020 (1)
    • Oct 2020 (1)
    • Nov 2020 (1)
    • Dec 2020 (2)
  • ►  2021 (28)
    • Jan 2021 (1)
    • Apr 2021 (2)
    • May 2021 (2)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (4)
    • Aug 2021 (4)
    • Sep 2021 (1)
    • Oct 2021 (4)
    • Nov 2021 (4)
    • Dec 2021 (4)
  • ►  2022 (14)
    • Mar 2022 (2)
    • Apr 2022 (1)
    • May 2022 (1)
    • Jun 2022 (2)
    • Jul 2022 (2)
    • Aug 2022 (2)
    • Sep 2022 (3)
    • Oct 2022 (1)
  • ►  2023 (6)
    • Jan 2023 (3)
    • Feb 2023 (2)
    • Mar 2023 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates