Rangkuman Kajian Parenting: Mendidik Anak Dengan Cinta

by - 11:28 PM



Mendidik Anak Dengan Cinta, Kajian Pertama Majelis Keluarga Sakinah - Setelah sekian lama, akhirnya kemarin saya bisa mengikuti majelis ilmu lagi. Majelis ilmu yang saya ikuti kali ini merupakan program dari yayasan tempat anak saya belajar tahfidz. Senang sekali, karena kami sebagai wali santri juga difasilitasi ruang belajar agar menjadi orang tua yang terus bertumbuh.

Sekilas Tentang Majelis Keluarga Sakinah



Pada hari Sabtu, tanggal 3 September 2022 adalah moment dimana Majelis Keluarga Sakinah resmi diluncurkan. Majelis Keluarga Sakinah ini digagas oleh Yayasan Pendidikan Islam Berkah Sukses Cendekia (YPI BSC) sebagai wadah atau ruang belajar bagi para perempuan (umum), khususnya bagi para ummahat wali santri BSC.

Mejelis Keluarga Sakinah membuka program pertamanya dengan Kajian Parenting yang berjudul Mendidik Anak Dengan Cinta bersama narasumber yang luar biasa, Ustadzah Afifahtun Nisa, Lc. MasyaAllah.

Kedepannya, Majelis Keluarga Sakinah akan mengadakan kajian-kajian dengan tema yang beragam dan bermanfaat lainnya yang insyaAllah akan sangat dibutuhkan bagi para perempuan atau ummahat sekalian.

Tulisan ini adalah rangkuman pribadi dari materi yang narasumber sampaikan, karena cara saya mengikat ilmu adalah dengan cara menuliskannya kembali. Sebelumnya, saya mohon maaf jika ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan.


Mendidik Anak Dengan Cinta
Narasumber: Ustadzah Afifahtun Nisa, Lc.


Sebelum membahas bagaimana mendidik anak dengan cinta, ada baiknya kita memahami dulu Hakikat Seorang Anak.

Anak adalah anugerah yang datang dari Allah SWT, anak merupakan amanah yang kelak akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah dan anak merupakan asset paling berharga di dunia dan akhirat. Betapa besar hakikat seorang anak, karena itulah anak harus kita jaga dengan kasih sayang dan sepenuh hati. Jika kita sudah menyadari hakikat dari seorang anak, maka Bersyukurlah Atas Kehadiran Anak.

Sebagai manusia, kadang kita pernah lupa dengan besarnya hakikat seorang anak, sehingga kita merasa lelah yang sebegitu lelahnya, kita merasa berat dalam mengurus dan membesarkannya. Padahal semua lelah dan rasa berat itulah yang nantinya akan lunas terbayarkan oleh Allah swt.

Ingat Bund (sambil unjuk diri sendiri juga), lelah dan beratmu saat ini kelak akan membawamu ke surga. Inilah ladang pahala yang tak akan ada henti-hentinya selama gelar 'ibu' masih lekat pada kita.


Bagaimana kita menunjukkan rasa syukur kita terhadap kehadiran sang buah hati?

  • Ungkapkan rasa bahagia
Alangkah bahagianya anak jika ia tahu bahwa dirinya adalah sosok yang berarti bagi orang tuanya. Cobalah ungkapkan rasa bahagia kita atas kehadiran anak, mulai dari hal-hal yang sederhana.

"Umi bahagia sekali Allah titipkan anak seperti kamu yang penyayang."

"Terima kasih, umi bahagia sekali kamu membantu umi membereskan mainan."

"Senang deh, umi... Karena ada kamu yang bantuin umi melipat pakaian."

  • Ajak bermain dan berbincang.
Teman bermain yang paling asyik dan mainan yang paling nyaman bagi anaknya adalah orang tuanya sendiri. Asalkan...kita fokus meluangkan waktu untuk bermain bersama mereka.  Tinggalkan dulu hp, hanya bermain saja bersama mereka. Jadilah teman main anak yang paling menyenangkan bagi anak, jangan sampai kita diduakan oleh Cocomelon, "Nggak apa-apa deh kalau umi pergi, asal ada Cocomelon yang selalu menyala."

Selain ajak bermain, kita juga harus rajin mengajak anak berbincang. Bahkan sejak bayi. Banyak sekali manfaatnya jika kita rajin ngajak anak berbincang, selain dapat menstimulasi perkembangan bahasa dan komunikasi anak, aktivitas ini juga mampu meningkatkan bonding antara anak dan orang tua.

  • Doakan setiap hari.
Jangan sampai kita meninggalkan doa-doa terbaik untuk anak-anak di setiap harinya. Karena senjata paling ampuh bagi seorang ibu adalah doanya. Sebut nama anak-anak kita di dalam doa, mintalah setiap harapan-harapan baik kepada Allah untuk anak kita, mintalah penjagaan Allah dimanapun mereka berada, karena mereka tidak bisa selalu dalam penjagaan mata dan tangan kita.

Percayalah, bahwa doa orang tua, khususnya seorang ibu itu makbul. Maka dari itu, seorang ibu harus senantiasa menjaga lisannya, karena setiap kata yang keluar dari lisannya itu bisa menjadi sebuah doa.

Tiap merasa kesal dengan anak, hindari kata-kata negatif atau melabeli anak dengan sebutan negatif. Lebih baik gunakan sebutan positif yang menjadi harapan kita terhadap anak. Misalnya, "Anak penghafal Al Qur'an.." ,"Anak baik hati yang akan menolong banyak orang..", "Hai anakku, calon imam Masjidil Haram..", dan lain sebagainya.

  • Membersamai dengan cinta.
Anak yang diberikan banyak cinta oleh kedua orang tuanya, maka ia akan tumbuh menjadi anak yang tumbuh dengan penuh cinta. Hadirlah selalu di tengah anak-anak menjadi seorang ibu yang selalu banyak memberikan rasa cinta.


Peran Orang Tua dan Tarbiyyah Islamiyyah

Tantangan mendidik anak jaman sekarang itu luar biasa besarnya, dibanding dengan jaman dulu tentunya. Pengaruh-pengaruh negatif jaman sekarang yang sangat mudah dan sangat cepat sampai pada anak-anak kita, membuat kita tidak boleh jalan di tempat dalam mempelajari ilmu mendidik anak atau parenting yang sesuai dengan agama kita, Islam tentunya.

Berikanlah ilmu atau pendidikan yang sesuai dalam Islam untuk membentuk pribadi anak yang senantiasa dekat dengan Allah, terikat dengan aturan-Nya, agar anak-anak kelak dapat mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. InsyaAllah.


Tips Parenting Ala Nabi

Tips parenting di bawah ini tentu sudah tidak asing di telinga para ibu-ibu, meskipun begitu, kadang kita tetap butuh untuk terus diingatkan kembali.

  • Ikhlas
Menjadi orang tua, khususnya seorang ibu itu memang tidak mudah. Mulai dari fisik, hati, pikiran, semua bekerja selama 24 jam selama 7 hari tanpa henti dan tanpa cuti. Tidak ada harta dunia yang mampu mengganti tiap lelahnya seorang ibu, hanya Allah saja yang mampu, dengan surga-Nya yang Ia janjikan.

Ikhlaslah ibu, sungguh ini seluas-luasnya ladang kebaikan dan pahala kita.

  • Ilmu
Setiap ibu harus terus meng-upgrade ilmu, khususnya ilmu tentang mendidik anak atau parenting. Ilmu ini terus bertumbuh seiring bertumbuhnya usia anak. Tidak hanya ilmu tentang anak, seorang ibu juga harus meng-upgrade ilmu tentang pengelolaan rumah tangga atau hubungan suami istri. Intinya, menjadi ibu itu juga membutuhkan proses belajar yang panjang.

  • Kasih sayang
Jadilah ibu yang penuh dengan kasih sayang. Namun, ibu yang penuh kasih sayang bukan berarti ibu tidak boleh marah. Marah boleh, tapi marahlah dengan penuh kasih sayang. Karena sebenarnya anak-anak kita itu tidak salah, mereka hanya sedang berproses untuk belajar mana yang benar dan mana yang salah. Kitalah yang mereka butuhkan, kitalah yang ditugaskan untuk membimbing mereka dengan penuh kasih sayang.

  • Sabar
Sabarnya seorang ibu harus dilipat-lipat gandakan. Ingat lagi peran kita sebagai orang tua, ingat kembali tugas mulia yang berbalas surga ini. Tidak mudah, tidak ringan. Bersabarlah.

  • Teladan
Kadang anak tidak butuh banyak teori dan kata-kata dari manapun bahasa di dunia, mereka membutuhkan teladan atau sosok yang dapat ia jadikan contoh untuk hidup mereka. Jika tidak mau anak tumbuh menjadi seorang yang tidak bisa dipercaya, maka jangan berbohong padanya. Jadilah teladan yang baik dengan cara perbaiki diri kita lebih dulu jika ingin memperbaiki anak.

  • Adil
Jadilah orang tua yang adil, tidak pilih kasih atau berat sebelah dalam memberi cinta dan kasih sayang antara satu anak dengan anak lainnya.

  • Pemaaf
Ridho ibu adalah segalanya bagi anak. Maka maafkanlah anak-anak jika ia berbuat salah, berikanlah ridho kita untuk mereka.

  • Berdoa dan shalihahkan diri
Seorang ibu dengan segala keterbatasan dan kekurangannya, sangat memerlukan kekuatan, bimbingan dan pertolongan dari Allah. Karena itulah penting bagi kita untuk terus mendekat kepada Allah, berusaha menjadi ibu yang Sholihah dan selalu memohon petunjuk, kesabaran dan kekuatan dari Allah dalam membersamai buah hati.

Keshalihan orangtua dapat berpengaruh pada keberkahan hidup anak-anaknya, sebagaimana kisah dua anak yatim dalam surat Al-Kahfi.


Itu dia beberapa tips parenting ala Nabi yang menjadi penutup dari kajian parenting hari itu bersama Ustadzah Afifahtun Nisa, Lc. Semoga ilmu yang beliau sampaikan ini senantiasa bisa kita tanamkan dalam hati dan kita amalkan di dalam diri.

Ustadzah Afifah juga menambahkan, diantara doa yang bisa diamalkan ibu2 setiap hari yang terdapat dalam Al-Qur'an :

QS. Ibrahim : 40, Al-Ahqaf : 15, Al-Furqon : 74

Sekian rangkuman dari Kajian Parenting: Mendidik Anak Dengan Cinta, semoga bermanfaat bagi para pembaca, dan terima kasih sudah membaca sampai akhir.. :)

You May Also Like

0 comments