Merangkai Goresan Inspirasi dari Sang Penulis, Nurul F Huda.

by - 3:04 PM


Dewasa ini, orang-orang yang memiliki penyakit, kelainan, cacat, dan sebagainya mereka adalah orang-orang yang patut untuk kita kasihani. Namun ternyata, kita yang sehat wal afiat ini mestinya lebih dikasihani, karena apa? Karena dengan sehat, bisa membuat kita jauh dari Tuhan dan lupa bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita. Karena sehat pula kita mudah berlenggang kesana kemari ketawa ketiwi tanpa terlintas dipikiran kita bahwa ada anugerah terindah yang Allah berikan kepada kita, kesehatan.

Sesungguhnya beruntung dan istimewanya mereka yang memiliki penyakit, kelainan, cacat dan sebagainya tetapi mereka tidak pernah lepas menyebut asma Allah, bersyukur atas ketetapan Allah, selalu dan selalu gigih beribadah meski dalam keadaan duduk bahkan berbaring sekalipun.
Iri, iya juga, sih! Seharusnya kita yang diberi kenikmatan kesehatan ini bisa lebih leluasa dalam beribadah tanpa merasa sakit, nyeri, sesak, tertatih karena cacat, subhanallah, alhamdulillah.
Kita ini sungguh makhluk beruntung yang malang, ya. Kesehatan kita mengalahkan kita dari ketidaksehatan mereka.
Ketetapan Allah terhadap manusia berbeda-beda, sepahit apapun ketetapan-Nya kita harus terus bersyukur kepadanya dan yakin akan ada balasan dari setiap keikhlasan hati kita, sang makhluk tak sempurna. Jika ketetapan yang pahit saja kita harus bersyukur, maka menjadi kewajiban untuk kita lebih bersyukur jika manis yang terasa dari ketetapan yang diberi oleh-Nya.
Cobaan itu tidak selamanya berupa duka, ada juga berupa suka. Sesungguhnya suka itu adalah cobaan yang lebih berat dibandingkan dengan cobaan duka.

Pelajaran berharga dari buku ''Hingga Detak Jantungku Berhenti'', karya Nurul F Huda.

You May Also Like

0 comments