Menyapih Dengan Cinta (Weaning With Love)

by - 8:06 AM


Menyapih Dengan Cinta (Weaning With Love). Tidak terasa, Januari 2019 nanti genap 2 tahun usia Maryam. Waktu terasa cepat berlalu, dia tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang sholehah, cantik, ceria, cerdas dan menggemaskan. InsyaAllah, Alhamdulillah..

Sejak lahir, Alhamdulillah Maryam mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) langsung dari payudara saya. Sampai detik ini, bahkan frekuensi menyusuinya masih sangat sering menurut saya. Menjelang 2 tahun usia Maryam saat ini, saya sudah mulai melakukan proses Menyapih Dengan Cinta (Weaning With Love) kepada Maryam. Walaupun belum ada tanda-tanda dia siap untuk disapih dalam waktu dekat ini. Tidak apa-apa, memang seperti inilah menyapih dengan cinta, proses ini akan terus saya lanjutkan sampai nanti dia benar-benar siap untuk disapih.

Apa itu menyapih?

Menyapih adalah proses menghentikan anak menyusu dari payudara ibu. Biasanya, penyapihan dilakukan saat usia anak 2 tahun. Karena proses Menyapih Dengan Cinta itu tidak boleh dilakukan secara mendadak, maka saya memulainya sudah sejak usia Maryam 18 bulan.


Bagaimana proses awal Menyapih Dengan Cinta?

Baby Maryam kesayangan Mamas Aal.

Menyapih Dengan Cinta tidak boleh dilakukan secara mendadak karena khawatir meninggalkan efek buruk pada si anak. Karena menyusui bukan hanya proses memberi air susu kepada bayi saja, tapi menyusui juga proses mentransfer kasih sayang dan kenyamanan pada anak.

Bayangkn saja, kalau tiba-tiba dia harus stop menyusu tanpa ada step yang melatihnya perlahan untuk bisa berhenti. Dia bisa merasa kehilangan kasih sayang dan kenyamanan yang ia dapatkan selama ini sejak lahir. Apalagi kalau menyapih dengan cara membohongi, menakut-nakuti, memberi pahit-pahitan di sekitar payudaya, dan lain sebagainya. Sedih, kan, kalau menyusui diakhiri dengan cara yang kurang baik dan meninggalkan kenangan buruk di dalm hati si anak.

Lalu bagaimana proses awal Menyapih Dengan Cinta? Sounding. Ya, ini adalah hal yang pertama kali saya lakukan. Tiap dia minta "nena" (sebutan unik Maryam ketika meminta nyusu), saya selalu menatapnya, membelainya dan mengatakan "..kalau sudah 2 tahun, itu tandanya adek nggak baby lagi. Kalau udah nggak baby lagi, nanti nggak nena lagi, ya." Dengan suara sebisanya karena sedang menyusu dia menjawab, "em..ehm.." sebagai tanda setuju.

Ketika sedang bermain juga saya suka memeluknya, menggendongnya dan bertanya "..adek baby atau kakak?"

"Baby kakak," seketika saya tertawa. "Kakak-kakak nggak nena lagi, yang nena itu...bei..?"

"Bi....(baby)" Jawabnya.

Menyapih Dengan Cinta, Mengalihkan Aktivitas Menyusui Dengan Aktivitas Yang Lain

Kesayangan yang saling sayang.

Menyapih, kalau hanya sekedar pengganti air susu, bisa kita alihkan atau ganti dengan susu lainnya. Bisa susu formula, susu UHT atau air putih. Tapi di dalam aktivitas menyusui bukan hanya sekedar air susu, ada taburan kasih sayang, ada kenyamanan yang terasa saat proses menyusui berlangsung.

Kita harus mencari aktivitas lain sebagai pengganti menyusui, agar keinginan dan kebutuhannya terpenuhi meskipun tidak menyusu lagi. Alihkan dengan memeluknya, mengelus kepalanya, mengusap punggungnya dan lain sebagainya yang bisa membuatnya merasa sangat disayang dan merasa nyaman. "Sini, sayang.. Umi elus aja punggungnya, ya. Umi sayang adek.."

Pengalihan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung kesiapan masing-masing anak untuk ikhlas berhenti menyusui. Inti dari proses ini adalah tidak menawarkan tapi tidak pula menolak. Tetap alihkan dan beri ia pilihan. Nyusu dialihkan ke minum susu atau air putih, kelekatan saat menyusui dialihkan ke pelukan atau belaian. Tapi kalau dia tetap meminta, saya tidak menolaknya, saya tetap berikan sambil terus memberikan sounding kepadanya.

Maryam beranjak besar.

Kira-kira beginilah negosiasi Maryam ketika saya coba mengalihkannya dari menyusui.

"Mi, nena.." Cara khas Maryam ketika minta nyusu.

"Nena? Adek haus? Sini minum sama-sama, yuk!" Saya memeluknya dan dia minum di pelukan saya.

Setelah meminum beberapa teguk air putih, saya menawarkannya untuk tidur, "Udah? Yuk, bobo.."

"Hmm, nena.." Masih meminta dengan sedikit rengekan.

"Sini, Umi peluk, yuk. Kalau nenanya diganti peluk dan usap punggung gmn?" Saya memeluk dan mengusap punggungnya, beberapa saat dia terdiam merasa nyaman.

Lalu dia mulai gelisah lagi, "Hmm, nena, Umi..." Rengengakannya semakin keras, wajah memelasnya pun terlihat jelas. Lalu saya menyusuinya, dia belum siap untuk lepas.

"Adek pintar anak sholehah, adek udah nggak baby lagi, ya. Kalau udah nggak baby, nggak nena lagi, lho.. Kalau udah 2 tahun, adek nggak nena lagi, ya.." Sounding saya kepadanya, sambil memandang mata dan membelai rambutnya.

"Hmm..emm.." Jawabannya selalu sama, seolah-olah dia setuju. Hehehe.

Menyapih itu bikin baper.

Maryam yang sedang menyusu.

Ini kejadian tadi malam, air mata saya mengalir memeluknya yang sedang menyusu. Tubuh kami menyatu, nafasnya dan nafas saya seirama, nyaman sekali. Dia menyusu setelah saya menawarkan air putih dan ia minum beberapa kali tegukan, saya juga berikan pelukan dan usapan lembut di punggungnya.

Saya terbayang wajahnya, yang memelas tetap ingin menyusu setelah saya alihkan dan tawarkan pilihan lain. Dia belum siap untuk lepas dan berhenti untuk menyusu. Ah, saya jadi sedih karena menyapihnya, berusaha melepaskan moment menyusui yang indah ini. Air mata saya tumpah, karena saya memang harus tetap menyapihnya.

Cepat atau lambat seiring usianya yang bertambah, dia akan siap suatu hari nanti. Tidak ada lagi moment mesra ini. Dulu saya pernah memintanya untuk cepat besar, tapi sekarang saya malah memintanya untuk jangan terlalu cepat tumbuh membesar. Maafkan kelabilan Umi, Nak..

Masa-masa ini, sungguh masa-masa yang sangat singkat. Mulai sejak ia baru dilahirkan, hingga nanti 2 tahun usianya. Lelah, bahkan kadang kita pernah mengeluh karena kita tidak bisa mengerjakan kerjaan rumah lainnya karena sibuk mengurusnya saja. Ketika masa-masa itu berlalu, hanya rindu yang tersisa. Hanya sesal yang ada karena kita pernah mengeluh dan kesal menghadapinya.

Nikmati masa-masa ini, jangan mengeluh atau sampai kesal dan memarahinya. Masa ini sangat singkat, kelak kita akan rindu, kelak kita ingin mengulang masa-masa ini lagi. Tapi dia sudah tumbuh semakin besar, tak ingin lagi menempel di pelukan kita 10 menit, 15 menit, bahkan 1 jam lamanya ketika saat ia menyusu. Sebenarnya kitalah yang kehilangan, bukan mereka.

Maryam saat ini, 22 bulan usianya.

Ya, ini cerita dan sedikit curahan hati saya yang galau karena tidak lama lagi akan kehilangan moment menyusui bersama si anak gadis. Saya sudah mulai menyapihnya, tapi saya menunggu kesiapan dan keikhlasannya untuk disapih.

Nantikan cerita saya tentang perkembangan proses Menyapih Dengan Cinta saya kepada Maryam berikutnya, ya.. Semoga ada perkembangan yang lebih baik kedepannya.

You May Also Like

7 comments

  1. Wah baru tau nih istilah menyapih hehehe. Bermanfaat banget nih kak artikelnya apalagi buat calon ibu2 nih bisa jadi referensi

    ReplyDelete
  2. Mungkin karena aku perempuan yah kak, aku sering banget juga nih baca" soal menyapih. Orang" disekelilingku juga suka ngelakuin. Ada yg pakai cara ekstrim dengan memberikan makanan pahit/ pedas di sekitar payudara, yang menurutku selain menyakiti anak juga si ibu. Tapi dengan cinta itu emang paling bener sih, selamat menjadi toddler!

    ReplyDelete
  3. Aku pikir selama ini kalau seorang ibu mau menyapih anak, ga masalah langsung dihentikan. Ternyata ada caranya juga ya. Dan kalau tidak, bisa berdampak yang kurang baik. Mantap kak.

    ReplyDelete
  4. Kakak Maryammmm..
    Maryam kecil 19bulan. Juga sudah di sounding tp selalu geleng2.
    Ditunggu lanjutan nya ya

    ReplyDelete
  5. terharu
    yg udah jd ibu pasti tahu banget rasanya
    Anak sy udah 7 thn kadang msh minta nyusu meski cuma dia cuma nempel bibir
    mungkin bagi dia adalah kedekatan dan pelukan hangat itu yang penting

    ReplyDelete
  6. I feel you, Jul...
    Sekarang adikku yang lagi berjuang mau nyapih anaknya yang udah 2 tahun.

    ReplyDelete
  7. Pertama kali ketemu Maryam, aku udah langsung jatuh cinta. Suka banget dengan paras wajahnya yang cantik. Lekas besar ya Nak dan jadi anak solihah dambaan abi dan umi.

    ReplyDelete