Kenali 4 Dampak Buruk Mengkritik Anak dan Cara Mengkritik Anak Dengan Cara Yang Tepat

by - 10:00 AM


Kenali 4 Dampak Buruk Mengkritik Anak dan Cara Mengkritik Anak Dengan Cara Yang Tepat - Kritikan memang bisa datang dari mana saja, kapan saja, dan untuk siapa saja. Tak terkecuali juga untuk si buah hati. Niat hati inginnya tak mengkritik, terlebih hanya untuk mengontrol perilaku anak saja. Tapi kadang kita malah terlarut dengan emosi dan keluarlah kritikan yang cenderung terdengar kasar terhadap si anak.

Wah, perilaku ini tentu harus dihindari sekali ya, Mak. Karena kritikan yang terlontar secara pedas kepada sang anak, tentu akan membuat mentalnya menjadi terganggu. Waduh, bisa menggangu perkembangan dan pola pikir anak di masa yang akan datang, lho. Jadi, kita harus tahu betul bagaimana menyampaikan kritikan yang postif dan membangun pribadi si kecil. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Ulasan berikut adalah tentang beberapa dampak buruk yang diakibatkan karena mengkritik anak-anak dengan cara yang kurang tepat atau kasar.


1. Si kecil akan memiliki perasaan tidak dicintai

Gambar: pondokibu.com
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun akan merasa enggan, tersinggung, bahkan marah, jika ada seseorang yang mengkritiknya terlalu berlebihan. Nah, bayangkan jika hal tersebut malah dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya. Sang anak pun akan memiliki rasa tidak dicintai oleh kedua orang tuanya. Pasalnya tudingan yang pedas justru akan membentuk pandangan si kecil tentang orang tuanya yang membeci apapun tentangnya.

Alih-alih berubah, malah si kecil menjadi tertekan dan cenderung menjadi anak yang tertutup. Tentu tidak ada orang tua yang menginginkan seorang anaknya kelak menjadi pribadi yang tertutup, kan. Jadi sebaiknya pilih kata yang tepat untuk menyampaikan keritikan ya, Mak.

2. Anak menjadi pribadi yang kurang percaya diri 

Gambar: loop.co.id
Kalimat yang bernada merendahkan dari kedua orang tua secara terus menerus tentu akan tersimpan baik dalam otak dan alam bawah sadar anak. Hal itu akan berdampak kurang baik untuk masa depannya, karena bisa membuat sang buah hati menjadi tidak berani menghadapi tantangan. Dia merasa dia selalu salah, dia berbeda, dia tak sempurna. Pikiran tersebutlah yang membuat rasa percaya dirinya sirna.

3. Kritik yang pedas akan membentuk karakter negatif


Gambar: qupas.id
Setiap anak dilahirkan dengan fitrahnya masing-masing. Sebagai orang tua, tugas kita adalah menuntun dan mengawal langkahnya agar tetap berjalan sesuai dengan fitrahnya. Jangan sampai, kita sebagai orang tua yang malah mencontohkan perilaku kurang baik di hadapan anak. Memberikan kritik yang cenderung kasar akan membentuk karakter negatif pada anak, tentu ini dapat menciderai fitrahnya.

Ingatlah bahwa masa anak-anak itu adalah masa emas. Dimana watak dan karakternya saat dewasa akan tercetak sejak ia masih anak-anak. Tentu kita mengharapkan anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang baik dan positif, kan. Maka, berhati-hatilah mengkritik anak, jangan sampai menghakiminya dengan kritikan yang kasar.

4. Anak menjadi tidak dapat membedakan mana perhatian mana kritikan


Gambar: kompasiana.com
Dampak buruk akibat sering mengkritik anak adalah si kecil menjadi tidak bisa membedakan mana perhatian orang tuanya dan mana kritikan orang tuanya. Karena seringnya mendapatkan perkataan yang kurang baik baik dan kritikan (omongan) kasar perihal apa yang si anak perbuat, tentu akan membuatnya tidak peka dalam menilai ekspresi wajah orang tuanya.

Si anak akan mengabaikan setiap ekspresi yang diberikan dari orang tuanya, meskipun sang ibu dan ayah tetap memberikan pujian padanya sesekali, tetapi dia tetap menganggap itu sebagai kritikan. Perhatian yang kita berikan menjadi bias di mata sang anak. Orang tua mana yang mau diabaikan oleh anaknya saat memberikan pujian?

Lalu...Bagaimana Caranya Memberikan Kritikan Yang Tepat Untuk Anak?


Untuk menghindari anak dari beberapa dampak buruk seperti di atas, kini saatnya kita menerapkan cara mengkritik yang bersifat positif kepada anak. Atur kembali niat dan tujuan kita, yaitu untuk membangunnya dan membuatnya menjadi lebih baik lagi. Niat yang baik tentu harus diiringi oleh cara yang baik pula, kan?

Gambar: kompas.com
Bagaimna caranya? Caranya adalah dengan membuka komunikasi antara orang tua dan anak ketika suasana tenang. Terapkan teknik “sandwich” seperti yang ada di dunia kerja dalam menyampaikan kritik kepada partner kerja. Layaknya sandwich, ada roti tawar di bagian atas dan bawahnya, dan di bagian tengahnya terdapat isi atau inti dari sebuah sandwich tersebut.

Ibarat roti tawar yang pertama, suguhkan kalimat positif yang tetap membangunnya. Kemudian mulai ke isi atau inti dari perkara yang ingin kita kritik, lalu ditutup kembali dengan roti tawar yang kedua yaitu kalimat yang positif dan meyakinkan bahwa dia adalah anak yang baik.

Misalnya, "MasyaAllah, kamu memang anak yang kreatif! Umi bangga sekali. Besok gambarnya di kertas ya sayang, bukan di tembok. Pasti akan lebih keren kalau di kertas, karena kertas itu warnanya putih, jadi pasti akan membuat gambarmu terlihat lebih jelas. Pasti Umi akan semakin bangga.."

Jangan lupa akhiri pembicaraan dengan kalimat yang menyiratkan bahwa kita menyayanginya dan juga disertai dengan pelukan.

Cara ini tentu lebih efektif dan akan memberikan efek yang positif untuk anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan lebih baik lagi kedepannya.

Itulah dampak sekaligus cara yang tepat untuk menyampaikan kritik secara positif kepada sang anak. Bagaimana, Mak? Apakah punya kiat-kiat khusus dalam menyampaikan kritik kepada anak? Sharing yuk!

You May Also Like

7 comments

  1. wah baru tahu nih ada sistem sandwich. beri masukan positif dulu. thanks sharingnya ya

    ReplyDelete
  2. Saya kadang masih bingung juga kalo anak lelaki yg sudah SMU , karena dia lebih tertutup dengan masalahnya...dan kalo dikasi saran jawabnya cuma iyelah...h

    ReplyDelete
  3. terima kasih sis untuk tipsnya, bagus untuk bekal muhasabah diri dalam mendidik anak..

    ReplyDelete
  4. Benar banget, kritik yang kurang tepat dan pedas, bisa membuat anak jadi gak percaya diri. Kalau dikritik tapi gak diarahkan malah bisa membuat bimbang.

    ReplyDelete
  5. Tersentil nih ama ceritanya. kadang kritikan ke anak keluar tanpa disadari, harus bersikap positif pada anak. Betul banget.

    ReplyDelete
  6. Iya ini penting bangets saat memberikan kritikan dan pujian kepada anak.... Kalau gak hati2 bisa jadi psikologi anak terganggu gegara kritikan yang tidak tepat..

    ReplyDelete
  7. Berarti gak boleh asal mengkritik anak ya

    ReplyDelete