Cerita Di Balik Buku: Mencintai Tanpa Syarat

by - 12:38 AM



Cerita Di Balik Buku "Mencintai Tanpa Syarat" - Alhamdulillah wasyukurillah. Tak henti-henti saya bersyukur, akhirnya buku solo pertama saya akan terbit juga. Buku ini adalah salah satu impian saya yang dulunya diawali sebagai blogger biasa.

"Pengen deh bisa nulis nggak cuma di blog, pengen bisa bikin buku sendiri, bisa baca tulisan sendiri di buku dan dibaca banyak orang juga..." Ucap saya mungkin sekitar 3 atau 4 tahun lalu.

Sebelumnya saya pernah menulis buku antologi, buku yang isinya ada belasan bahkan puluhan penulis. Satu penulis kebagian nulis satu judul saja. Nah, di situ tuh saya nyempil. Hehehe.

Rasanya seneng bisa baca tulisan sendiri di dalam sebuah buku. Tapi hati merasa belum puas juga, secara tulisan kita kan cuma satu judul dalam 5-6 halaman aja yah.. Pengennya satu buku tuh tulisan kita semua. Hihi. Maruk tapi positif ya, bund! Hihihi.

2 buku antologi saya sebelumnya.



Setelah berhasil membuat 2 buku antologi dengan tema yang berbeda, tawaran membuat buku antologi berikutnya terus berdatangan. Tapi, saya kurang semangat untuk menerimanya lagi. Kenapa? Karena saya punya impian bisa bikin buku sendiri. Udah cukuplah untuk saat itu punya 2 buku antologi, saya pengen sesuatu yang baru. Akhirnya, saya memutuskan untuk fokus bikin buku solo saja.

Wacana pembuatan buku solo ini tuh udah lama sebenarnya, suami saya sudah support dari tahun-tahun lalu. Tapi entah kenapa, memulainya itu loh yang berat..

Atas kesadaran diri sendiri, akhirnya saya mulai menulis untuk buku solo pertama saya pada akhir tahun 2019 lalu. "Ayo, selesaikan yaa..." Kata suami yang merupakan support system pertama dan utama saya. Eh, suami saya malah duluan bikin 2 buku solonya. Sekalian uji coba nerbitin buku pakai penerbit sendiri dari Yayasan Gelora Madani Batam kami.

"Ayo, selesaikan! Kita udah bisa ngurus ISBN nih, kita bisa nerbitin buku sendiri." Kata suami lagi. Dan saya menjawab, "Iya...Iya...Iya," berkali-kali. Bukunya nggak kelar-kelar tapi, malah bolak balik gonta ganti tema dan menggalau sendiri. Hehehe.

Sampailah pada akhirnya, saya menfokuskan tulisan yang bertema keluarga dan parenting. Buku ini berisi tentang cerita saya sebagai ibu 2 anak yang mencoba membagikan pengalaman saya selama membersamai anak-anak, bahkan kesalahan-kesalahan saya, saya juga memasukkan kisah-kisah orang-orang hebat yang saya jadikan pelajaran untuk diri saya dan saya bagikan di dalam buku Mencintai Tanpa Syarat ini.

Buku ini juga saya jadikan hadiah untuk keluarga dan anak-anak saya terutama. Saya ingin cerita kami tetap tersimpan di dalam sebuah buku yang saya tulis sendiri. Biar mereka tau, gimana sih cerita kecilnya mereka, apa aja sih kenangan-kenangan mereka bersama saya. Meskipun misalnya nanti saya sudah tidak ada di dunia.

"Menulis itu bisa membuat kita hidup lebih lama. Meskipun raga kita sudah tak ada di dunia, tetapi nyawa kita masih tersimpan di balik kata-kata." Jadi, menulislah..


Cerita di Balik Cover Buku "Mencintai Tanpa Syarat"

Foto yang ada di cover buku Mencintai Tanpa Syarat itu adalah foto Aal dan Maryam siluet saat senja. Itu foto iseng sebenarnya, bukan sesi foto yang disetting khusus untuk cover buku. Eh, syukurnya bagus dan cocok pula dijadiin cover buku.

Saat itu kami sedang gabut di rumah, maklum, sampai saat ini masih dalam masa pandemi yang mengharuskan kita untuk lebih baik di rumah aja. Saking gabutnya, kami akhirnya nyari tempat sepi dan aman untuk sekedar duduk-duduk santai, menikmati pemandangan luas (meskipun nggak indah-indah banget, hehe), dan menghirup udara segar.

Abinya anak-anak memanfaatkan waktu di tempat itu dengan berolahraga, saya duduk santai sambil memotret anak-anak yang tengah bermain bebas. Hari itu kami memang keluar rumah sedikit kesorean, dan kami akhirnya sekalian menikmati matahari terbenam. Pas pula posisinya tepat menghadap matahari terbenam, langitnya juga cerah, kami pun memutuskan untuk menunggu matahari sampai benar-benar menghilang.

Anak-anak selalu excited melihat matahari terbenam atau sunset, "Loh, kemana mataharinya? Tadi masih ada di situ!", "Wah, warna langitnya berubah tiba-tiba!" Ucap mereka takjub.

Nah, saya paling suka memotret atau merekam keseruan mereka saat menikmati sunset seperti itu. Ditambah lagi, saya memang penyuka sunset sejak remaja dulu.

Diantara beberapa foto anak-anak berlatar sunset, akhirnya saya mendapatkan satu foto yang memang apik banget menurut saya. Foto anak-anak yang sedang berpose tangan membentuk love di atas kepala ala-ala Korea, berlatar sunset, dengan warna langit yang gelap-gelap mewah gitu.

Berawal dari foto iseng, jadi foto wallpaper hp, hingga jadi foto latar belakang cover buku.


Saya suka banget dengan foto itu. Sampai akhirnya saya menjadikan foto itu sebagai wallpaper hp saya. Nggak bosan-bosan dipandangi terus...hihi.

Seiring berjalannya waktu, saya pun akhirnya hampir menyelesaikan project buku ini dan tiba lah saatnya saya mulai memikirkan desain buku ini. Secara seluruh project buku ini saya kerjakan sendiri (sambil dibimbing sama suami), akhirnya saya mulai membayangkan desain buku Mencintai Tanpa Syarat ini menggunakan latar foto anak-anak yang saya pasang di wallpaper hp saya. Yap, foto anak-anak berlatar belakang langit sunset gelap-gelap mewah itu! Selain cakep secara visualnya, bagi saya pose anak-anak pun pas banget dengan judul bukunya "Mencintai Tanpa Syarat".

Setelah dicoba-coba sama suami bagaimana jika foto tersebut menjadi latar desain buku saya, Alhamdulillah-nya cocok aja sih, resolusinya juga gede, jadi nggak akan pecah jika dicetak. Bismillah aja, hihi.

Untuk pembuatan desain cover buku, saya pun belajar membuatnya sendiri. Aal dan Maryam juga ikut andil dalam pembuatan desain cover. Misalnya, jenis font judul yang ada love-love itu Maryam yang pilih, font tulisan lainnya itu Aal yang pilih. Suami saya juga ikut membantu desain cover buku saya agar lebih tampak menarik, sekalian saya belajar bagaimana membuat cover buku menggunakan aplikasi Photoshop.

Dan tadaaa! Inilah desain cover buku saya yang akhirnya fix dan insyaAllah akan segera ada di tangan teman-teman yang sudah order. :)




---

Oh, ya. Terima kasih banget untuk teman-teman yang sudah ikutan PO, saya nggak nyangka responnya seperti ini. Semoga buku yang saya tulis bisa bermanfaat dan membawa pengaruh kebaikan bagi para pembacanya nanti.

Mohon maaf ya, jika ada salah-salah dalam penyampaian dan penulisannya. Saya masih harus banyak belajar nih dalam dunia tulis menulis. Dan saya akan sangat terbuka dengan kritik dan saran dari teman-teman sekalian.

Sekian dulu tulisan saya mengenai cerita di balik buku "Mencintai Tanpa Syarat" ini. Terima kasih untuk teman-teman sekalian yang bersedia membacanya sampai akhir.. :)

You May Also Like

2 comments

  1. Alhamdulillah.
    Selamat hestii..

    Cerita covernya saja dah menarik dan asyik, gmn isinya,??
    Penasaran..
    Sukses terus y hesti..

    Masih bisa pesan bukunya hesti?

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah.
    Selamat hestii..

    Cerita covernya saja dah menarik dan asyik, gmn isinya,??
    Penasaran..
    Sukses terus y hesti..

    Masih bisa pesan bukunya hesti?

    ReplyDelete