Tips Agar Berhasil Mencabut Gigi Susu Anak Di Rumah Tanpa Trauma

by - 3:39 PM

 


Tips Agar Berhasil Mencabut Gigi Susu Anak Di Rumah Tanpa Trauma - Gigi susu anak biasanya akan mulai goyah ketika anak-anak memasuki usia 5 tahunan. Diawali dengan gigi seri bawah dan gigi seri atas, kemudian dilanjutkan lagi dengan gigi lainnya.  Biasanya sampai usia 13 tahunan gigi-gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen seutuhnya.

Mencabut gigi susu ini susah-susah gampang, akan lebih susah kalau anak trauma dengan pengalaman buruk saat mencabut gigi. Untuk itu, saya mau berbagi tips agar berhasil mencabut gigi susu anak di rumah tanpa trauma.

Sebelum saya sharing tentang tips berhasil mencabut gigi susu anak di rumah, kita harus perhatikan dulu gigi anaknya, bisa atau amankah jika dicabut sendiri di rumah? Atau harus dicabut di dokter?

Lebih baik diskusikan dahulu dengan dokter gigi yaa, Bund. Berdasarkan artikel yang saya baca, gigi susu anak yang terlanjur berlubang, karies, atau rusak, sebaiknya jangan dicabut sendiri di rumah.

Tips Agar Berhasil Mencabut Gigi Susu Anak Di Rumah Tanpa Trauma

Mencabut gigi susu anak mesti hati-hati dan pelan-pelan ya, Bund. Jangan sampai anak menjadi trauma. Untuk tips awal, bunda-bunda bisa memberitahu anak bahwa di usia 5 tahunan nanti gigi susunya akan goyah dan lepas agar digantikan dengan gigi permanen yang akan ia pakai sampai dewasa dan menua.

Komunikasi di awal seperti ini bertujuan supaya anak tidak kaget nanti suatu waktu giginya goyah dan harus dicabut. Untuk tips berikutnya, antara lain:

1. Ajarkan anak untuk menggoyah-goyahkan sendiri giginya menggunakan lidah.

2. Orang tua boleh menggoyah-goyahkan gigi anak dengan tangan yang sudah dicuci atau menggunakan kasa steril. Goyahkan ke depan, ke belakang, ke kanan dan ke kiri dengan pelan dan jangan dipaksa.

3. Lakukan setiap hari (menggoyahkan giginya), dan minta anak sesering mungkin menggoyahkan giginya menggunakan lidah.

4. Jika gigi anak sudah goyah kuat, semangati anak bahwa sebentar lagi giginya akan lepas. Sebenarnya ini semacam pengingat agar anak sadar ketika giginya akan lepas.

5. Beri minuman dingin atau kompres gusi dengan es batu. Ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit ketika gigi akan dicabut. Kalau giginya rajin digoyahkan kesegala arah, insyaAllah nanti lepasnya pun mudah, bahkan bisa terlepas dengan sendirinya.

6. Jika sudah lepas dan ada pendarahan, minta anak untuk menggigit kasa steril atau dikompres menggunakan kasa steril yanh dibalut dengan es batu. Minum minuman dingin juga bisa membantu menghentikan pendarahan. Pengalaman saya, pendarahan tidak banyak kok kalau gigi lepas saat kondisi goyahnya sudah sempurna.

7. Jika gigi susu anak sudah lepas, hati-hati saat menggosok gigi, hindari menyikat gusi bekas gigi susu terlepas, khawatir malah melukai. Edukasi anak agar tidak menyentuh gusinya yang luka menggunakan tangan, agar tidak terkena bakteri.

8. Apresiasi anak agar ia percaya diri, dan tidak trauma apabila gigi susu lainnya goyah lagi nantinya. Kita juga bisa memberikan hadiah berupa es krim jika ia berhasil mencopot gigi susunya dengan berani.

---



Itu dia tips agar berhasil mencabut gigi susu anak di rumah tanpa trauma menurut pengalaman saya dan beberapa artikel yang saya baca. Kebetulan, anak sulung saya sedang mengalami masa-masa ini, Alhamdulillah sudah 6 gigi susunya yang lepas. Mayoritas dicabut sendiri di rumah, ada 2 gigi yang terlepas sendiri tanpa sengaja dicabut karena memang sudah goyah dengan sempurna. Yang pertama itu lepas saat dia gosok gigi, yang kedua saat dia sedang bermain.

Pernah juga anak saya cabut gigi di dokter gigi, dan dia trauma. Mungkin karena suasana di ruangan itu tegang, dokternya pun tanpa basa-basi langsung main cabut saja gini anak ini. Alhasil, klinik dokter gigi itu diblacklist sama anak saya. Hehehe.

That's why, akhirnya anak saya lebih nyaman jika giginya dicabut di rumah dengan saya. Bahkan moment gigi lepas dengan sendirinya itu bikin dia senang dan bangga, tidak ada yang namanya takut atau trauma.

Semoga sharing tulisan ini bermanfaat, terima kasih sudah membaca sampai akhir... :)


You May Also Like

0 comments