Wisuda Tahfidz Qur'an Yang Penuh Haru, Memakaikan Mahkota Untuk Orang Tua

by - 11:25 AM


Wisuda Tahfidz Qur'an Yang Penuh Haru, Memakaikan Mahkota Untuk Orang Tua - Hari Selasa, tanggal 20 Juni 2023 lalu, si sulung Al Fatih (Aal) dan teman-teman melaksanakan wisuda tahfidz pertamanya. Alhamdulillah, setelah 2 tahun belajar di rumah tahfidz Smart Hafidz School & Marhalah Takmili Yayasan BSC Batam, Aal berhasil menyelesaikan hafalannya sebanyak 2 juz.

Pagi itu, Aal dan Maryam adiknya bersemangat bangun subuh. Mereka langsung mandi menggunakan air hangat untuk melawan sejuknya air di pagi hari dan lanjut sholat Subuh, sarapan dan bersiap-siap untuk berangkat. Kebetulan, hari itu kami hanya bertiga di rumah, Abi ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan di Jakarta. Huhu, sedih karena Abi nggak bisa hadir di wisuda tahfidz Aal..

Kami tiba di lokasi wisuda, Graha Pena Hall Batam Center lebih cepat, jadi nggak buru-buru, bisa bersantai dan berfoto-foto dahulu. Aku juga sempat membeli bucket bunga sebagai hadiah kecil untuk Aal. Saat membeli bunga, aku sudah menahan mewek. Bangga dengan pencapaiannya yang aku tahu jalannya tidak mudah. Bangga dengan diri sendiri juga yang bisa mendampinginya mengulang-ngulang hafalan di rumah yang aku tahu ini juga tidak mudah.



Kalau kata anak-anak tentang alasan mereka menghafal Al-Qur'an, "Supaya bisa kasih Umi dan Abi mahkota di surga". Begitulah memang janji Nabi Muhammad SAW. 

Wisuda tahfidz ini berlangsung dengan suasana yang khidmat dan penuh haru. Wisuda akbar pertama yang diselenggarakan oleh Yayasan BSC untuk para santri/santriwati se-Kota Batam. Ada sekitar 131 santri/santriwati yang diwisuda, dengan minimal pencapaian hafalan sebanyak 1 juz di usia minimal 4 tahun. MasyaAllah.


Anak-anak maju satu per satu dipanggil nama lengkap beserta nama orang tuanya untuk dikalungkan medali wisuda dengan pencapaian hafalan masing-masingnya. Sebagai orang dewasa, jujur aku iri dengan mereka yang bisa menghafal Al-Qur'an sejak kecil. Mulut-mulut mungil yang selalu melantunkan ayat-ayat suci di tengah waktu bermainnya untuk mengulang-ngulang hafalan ayat suci Al-Qur'an.


Setelah proses wisuda, santri/santriwati juga diarahkan untuk menyerahkan dan memakaikan mahkota untuk orang tua yang hadir dalam acara wisuda. Sebagaimana janji Nabi Muhammad SAW kepada para penghafal Al-Quran, kelak mereka akan memakaikan mahkota untuk kedua orang tuanya di Surga. Inilah gambaran kecilnya di dunia, sang anak datang kepada orang tuanya untuk memakaikan mahkota.

Moment ini benar-benar moment terharu, terpecah segala sesak haru di dada yang sudah aku tahan sejak awal. Aku tidak bisa menahan air mata yang tumpah sembari memeluk kedua anakku yang mungkin agak terheran kenapa aku menangis, dan ibu-ibu teman lainnya juga banyak yang menangis. Haru. MasyaAllah Tabarakallah.

Al-Qur'an, kitab suci yang tidak diragukan lagi keasliannya, tidak akan pernah bisa dipalsukan, satu-satunya kitab suci yang bisa dihafalkan. Bahkan bagi anak-anak balita, Al-Qur'an bisa dihafalkan. Semoga anak-anak kita, generasi-generasi kita, kelak menjadi generasi yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dibalik suksesnya hidup mereka di dunia. Aamiin Allahumma Aamiin.

"Setelah diwisuda, apakah santri/santriwati selesai menghafalkan Al-Qur'an?" Tidak, mereka lanjut menghafalkan Al-Qur'an. Meskipun ada yang berpindah dari sekolah tahfidz di Yayasan BSC ke sekolah umum lainnya seperti SD atau SMP. Namun, wisuda sebelum 30 juz bukanlah akhir, melainkan sebuah penghargaan yang diberikan Yayasan BSC untuk para santri/santriwati yang sudah berusaha menghafalkan Al-Qur'an sejak dini.

Aku juga bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan BSC, rumah tahfidz yang tidak menjadikan hafalan sebagai ajang perlombaan, siapa yang duluan siapa yang ketinggalan, yang dapat mengecilkan hati anak-anak. Semua dianggap hebat dengan kemampuan dan semangat masing-masingnya, menumbuhkan cinta terhadap Al-Qur'an dengan cara menghafalkannya. Karena bagiku juga, menghafal Al-Qur'an bukan hanya sekedar siapa yang tercepat, tapi juga harus dari hati. Mereka bisa menghafal dengan bahagia, tanpa dikejar paksa. Apalagi kemampuan menghafal tiap anak beda-beda. Hargai prosesnya..

Doaku, semoga Allah senantiasa menjaga niat baik dan cita-cita mulianya, semoga Allah senantiasa menjaga hafalannya, menjadikannya mutqin hingga 30 juz. Aamiin.



You May Also Like

1 comments

  1. Ramai yg wisuda ya.... Abang hebat ouiiii semoga mengajinya menjadi amal ibadah dan barokah selalu ya abang ganteng....

    ReplyDelete