Belajar Berpendapat dan Menerima Pendapat

by - 3:04 PM

Bagian atas: Fire truck menurut Aal. Bagian bawah: Fire truck menurut Umi

Seperti biasa saya sudah menyelesaikan tugas domestik, mandi dan dandan jam 6.30, lanjut isi amunisi (sarapan) dan siap menghadapi hari. Saya bertanya pada Aal, "Aal mau ngapain hari ini sayang?".
"Mau main...", sambil sibuk ngeluarin mainan. Baik, saya hanya mengikuti arahnya.. Banyak kegiatan dan permainan hari ini yang saya dampingi, namun ada salah satu cerita yang berkesan mengenai komunikasi produktif.

"Umi, lihat... Aal bikin fire truck..", tunjuknya antusias.
"Wah keren banget, bagus.. Tapi boleh umi kasih pendapat umi?", seperti biasa uminya ekspresif dong menanggapinya, dan bertanya dengan nada ramah.
"Hmm, boleh..", jawabnya dengan senyum khasnya.
"Bagaimana kalau ini dinaikin, jadi bannya sejajar deh, biar jalannya ga susah.. Mana yang lebih bagus menurut Aal?", sambil mengubah posisi shape nya.
"Ooh, enggak.. menurut Aal sih lebih bagus yang tadi...", katanya sambil mengembalikan shape ke posisi semula.
"Oh begitu ya.. Ok deh kalau memang itu yang menurut Aal lebih bagus..", saya menerima pendapatnya dengan senang hati.

Terpancar wajah puasnya dari obrolan kami saat itu.

"Umi seneng deh Aal mau mendengarkan saran dan pendapat umi, walaupun Aal tidak setuju dengan pendapat umi.. Tapi Aal sudah menghargai pendapat umi, terima kasih yaa.. Aal pinterr, umi senang sekali main sama Aal."
"Umi, kita harus mau dengar pendapat orang ya?", tanyanya.
"Iya sayang, kita harus dengarin pendapat orang. Kalau itu baik, Aal suka dan setuju, Aal boleh ikuti.. Kalau itu tidak baik, Aal ngga suka dan setuju, tidak perlu diikuti yang penting Aal dengarkan saja seperti tadi Aal mendengarkan umi.."

Aal anaknya kreatif. Dia suka bikin sesuatu yang out of the box dari beberapa mainannya. Seperti shape ini yang kadang dia bentuk menjadi beberapa jenis mobil, robot, excavator, dll. Pernah terjadi, saya atau abinya langsung mengkoreksi/mengubah karyanya tanpa izin untuk menyampaikan berpendapat, alhasil dia marah dan sedih. Seperti fire truck ini. Memang bentuk rodanya tidak sejajar, kalau saya langsung memperbaikinya, "Ini coba digeser biar rodanya sejajar..", dia akan sangat marah.   Tapi dengan berkomunikasi yang produktif, Alhamdulillah dia sangat menerima pendapat kita. Meskipun dia tetap pada pendiriannya.

Yes, komunikasi produktif sangat berpengaruh baik. Doakan umi ya nak, supaya bisa jadi lebih baik untuk Aal dan Maryam. 😊😘

#harike6
#gameslevel1
#tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP

Juli Yastuti

You May Also Like

0 comments